PENDAHULUAN
kelautan/Negara
kelautan
dengan
banyak
pulau
di
tumbang meski dihantam dengan tenaga yang luar biasa semacam badai. Selain
itu, posisi akar yang menghujam kebawah akan membuat tumbuhan lebih
mudah dalam mendapatkan sumber air sehingga pertumbuhan batangnya dapat
berjalan dengan baik. Contoh dari tumbuhan hutan yang memiliki akar
tunggang ini adalah pohon jambu, rambutan, jati, nangka dan pinus,
Detail sumber ide akar tumbuhan hutan dibuat penyusun menggunakan
ragam hias tekstil painting dan lekapan benang yang disusun membentuk akar.
Ragam hias yang diterapkan dalam busana akan membuat nilai busana menjadi
semakin tinggi baik dari segi ekonomis maupun estetis. Tekstil painting
merupakan ragam hias yang mulai digemari oleh kalangan pecinta fashion.
Sedangkan lekapan benang merupakan ragam hias yang telah lama dikenali dan
digunakan. Perpaduan dari ragam hias yang sudah digunakan sejak lama dan
baru inilah yang harapannya akan menambahkan nilai estetis pada busana
menjadi lebih besar.
A. Batasan Istilah
Untuk memperjelas maksud dan tujuan dari penulisan laporan proyek
akhir agar tidak menyimpang dari tujuan penulisan, maka penyusun
memberikan batasan dari setiap istilah yang digunakan dalam judul, meliputi:
1. Busana pesta malam
Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta
malam hari. Waktu pemakaiannya antara pukul 19.00-23.00.
2. Muslimah
Sumber ide akar tumbuhan hutan adalah salah satu bagian dari susunan
anatomi tumbuhan di hutan yang berfungsi untuk menyerap air
disekelilingnya yang merangsang munculnya suatu ide/gagasan pembuatan
busana.
4. Pergelaran busana
Segala sesuatu yang dapat dirasakan dengan panca indra yang berada di
dalam negara kepulauan yaitu Indonesia.
Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud busana pesta malam
muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan hutan dalam pergelaran busana
archsense adalah busana pesta yang digunakan pada kesempatan pesta malam
hari antara pukul 19.00-23.00, didisain untuk wanita yang beragama islam
dengan aturan menutupi aurat dengan mengambil ide akar tumbuhan hutan, dan
ditunjukan pada khalayak dengan dikenakan oleh peragawati dengan tema
mengangkat segala sesuatu yang dapat dirasakan dengan panca indra yang
berada di dalam negara kepulauan Indonesia.
B. Rumusan Penciptaan
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan :
1.
2.
3.
C. Tujuan Penciptaan
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh
penyusun ialah:
1. Dapat mencipta disain busana pesta malam muslimah dengan sumber ide
akar tumbuhan hutan
2. Dapat membuat busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar
tumbuhan hutan
3. Dapat menyelenggarakan pergelaran busana archsense dengan menampilkan
busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan hutan
D. Manfaat Penciptaan
Adapun manfaat yang diharapkan atas terciptanya proyek akhir ini
antara lain :
1. Bagi penyusun
a. Melatih pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat karya tulis ilmiah
b. Melatih dan mendorong kreatifitas mahasiswa dalam menciptakan karya
cipta busana yang inovatif
c. Menambah pengetahuan tentang manajemen organisasi untuk menggelar
suatu acara pergelaran busana
d. Mendapat kesempatan untuk menerapkan berbagai kemampuan dan
keahlian dalam pembuatan busana pesta malam muslimah dengan sumber
ide akar tumbuhan hutan.
3. Bagi masyarakat
a. Menambah referensi bagi pengamat mode tentang disain busana trend
2015/2016
b. Melalui pergelaran busana archsense masyarakat umum dan masyarakat
pengamat mode dapat melihat kualitas dan eksistensi Prodi Pendidikan
Teknik Busana dan Teknik Busana Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan
Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
c. Bagi pengamat mode dapat menyaring tenaga kerja profesional melalui
penilaian peragaaan busana
d. Menambah semaranya dunia mode di Indonesia khususnya di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
BAB II
DASAR PENCIPTAAN KARYA
11
berukuran besar ataupun kecil. Kata archipelago dan archipelagic juga berasal
dari kata archipelagos (Italia). Archi berarti terpenting / terutama dan
pelages,berarti laut atau wilayah lautan. Hal di atas juga mencerminkan
wilayah di Indonesia yang memiliki wilayah lautan yang luas yang dijadikan
salah satu komoditi unggulan negara ini bahkan hingga dijuluki negara
maritim.
Asas archipelago menurut paham di Indonesia juga dapat diartikan
laut adalah penghubung, (S.sumarsono, 2001:63). Penghubung disini dapat
diartikan sebagai penghubung antar pulau di Indonesia. Jika ditinjau dari
pengertian filosofis, penghubung disini dapat juga dimaknai sebagai
penghubung rasa kebermilikan /nasionalisme antar warga negara dimanapun ia
tinggal di wilayah Indonesia.
Berdasarkan pendapat Yudi latif dan S.Sumarsono di atas, archipelago
dapat dimaknai sebagai suatu daerah yang disebut negara dalam konteks ini
Negara Indonesia dengan kekuasaan atas berbagai sumber daya yang ada
didalamnya baik makhluk hidup maupun tak hidup yang terletak di laut , darat,
ataupun udara.
Kata yang kedua yaitu sense . Sense berasal dari bahasa inggris yang
artinya pancaindra yang merupakan pintu masuk ke dalam diri seorang
manusia, (Hermawan kartajaya, 2006:56). Pancaindra terdiri dari indra perasa,
pengecap, penciuman, peraba dan indra pendengaran. Sense lebih mengarah
pada arti kata rasa, sehingga sense dapat dimaknai sebagai penggunaan panca
indra untuk dapat merasakan suatu keindahan.
12
13
menambahkan
factor
kegembiraan,
kecerdasan,
dan
14
merupakan
perpaduan
antara
hasil
logaritma
perancangan dalam dunia virtual dengan ketenangan dan sikap membumi yang
diberikan oleh dasar dasar spiritual kultural .Lipatan dan sudut menjadi
fokus yang didetailkan. Mengingat sub tema ini mengikuti pola yang teratur
dalam dunia virtual dipadu dengan warna gelap yang menggambarkan kuatnya
akar budaya yang dipegang.
15
Tim riset dan kreatif Indonesia trend forecasting 2015/2016 (2015 :42)
menjelaskan mengenai Terrain ,
merupakan spiritualisme yang berkaitan dengan perubahan alam,
cuaca, pergerakan air, dan kontur tanah yang tidak bisa dilepaskan.
Suasana tenang yang ditimbulkan oleh alam ini diwujudkan dengan
penerapan garis lengkung yang seirama.
Selain alliance, terdapat tema lainnya yakni biomimetics. Dari tim
kamus ilmiah dalam kamus ilmiah.com, biomimetic adalah meniru sistem
biologi yang merupakan salah satu cabang ilmu yang mencoba menangkap ide
dari makhluk hidup. Selain itu pendapat lain mengatakan bahwa biomimetik
adalah penerapan disain alam untuk memecahkan masalah bidang teknik ,ilmu
material, kedokteran serta bidang lainnya. Sehingga, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa biomimetic adalah disain yang dibuat dengan menangkap
ide dari makhluk hidup lalu ditiru dan dikombinasikan dengan rekayasa
teknologi sehingga bisa disebut sebagai perpaduan antara alam dengan buatan.
Pada tema besar biomimetics terdapat 4 sub tema yaitu viscera,
cytoplasm, tendon, dan saprophyte. Sub tema yang pertama yakni viscera . Tim
riset dan kreatif Indonesia trend forecasting 2015/2016 (2015:30) menjelaskan
tentang viscera bahwa organ tubuh dan selaputnya menjadi inspirasi bagi sub
tema ini yang dibuat dari material sintetis yang dibuat sedemikian rupa
menyerupai sifat material organ atau jaringan yang ditiru
Sub tema yang selanjutnya adalah cytoplasm. Sub tema ini identik
dengan warna-warna cairan, lendir dan bentuk-bentuk yang tidak konstan,
(tim riset dan kreatif Indonesia trend forecasting 2015/2016, 2015 : 54).
Beberapa karya disainer yang mengangkat sub tema ini diantaranya sepatu dari
16
bahan bakteri, gelas yang menyerupai kaktus, standing lamp yang terinspirasi
dari tanaman, dan tekstil yang
nuansa keunguan.
Yayan Sutiyan (2011:20) menjelaskan tentang sitoplasma bahwa
sitoplasma adalah benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan yang
agak kental. Sitoplasma ini lazim disebut dinding sel,
Sub tema yang ketiga adalah tendon. Menurut tim riset dan kreatif
Indonesia trend forecasting 2015/2016 (2015 :58) tendon adalah
teknologi biomics dengan aplikasi robotik sebagai pengganti bagian
tubuh yang memiliki fungsi tambahan. Fungsi dari bagian tubuh sintetik
ini diperlihatkan sebagai detail pada perancangan produk yang dilakukan
oleh disainer.
Sedangkan sub tema yang terakhir yakni saprophyte. Saprophyte
merupakan sub tema yang diinspirasi oleh kelompok fungi atau jamur dengan
pengeksploran bentuk-bentuk jamur, (tim riset dan kreatif Indonesia trend
forecasting 2015/2016, 2015 : 62).
Tema selain biomimetics yakni adroit. Adroit memiliki 3 sub tema
yakni tinker toy, facet, dan algorithm.Tim riset dan kreatif Indonesia trend
forecasting 2015/2016 (2015: 70) menjelaskan sub tema tinker-toy bahwa,
berkaitan dengan komponen elektronik dan komponen mekanik
yang semakin lama akan semakin mengambil alih pekerjaan yang biasa
dikerjakan manusia yang dirakit dan disusun sesuai dengan kreatifitas
masing masing individu.
Sub tema setelah tinker toy adalah facet. Menurut tim riset dan kreatif
Indonesia trend forecasting 2015/2016 (2015:74), facet yaitu
mengekspos bentuk bentuk yang identik dengan proses perancangan
computer yang menonjolkan struktur perancangan tanpa garis
17
18
19
Hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber ide yang menginspirasi
pembuatan busana.
c. Sumber ide dari peristiwa penting nasional /internasional: berbagai
peristiwa penting di dunia ini dapat dijadikan sebagai sumber ide.
Misalnya, SEA Games, PON, upacara 17 Agustus, dll.
Menurut Arifah A.Riyanto (2003, 186-190), sumber ide dapat
digolongkan berdasarkan keadaan alam hayati dan non hayati :
a. Sumber ide busana dari keadaan alam hayati
1) Sumber ide busana dari keadaan tumbuhan
Sumber ide ini bersumber dari keadaan tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar. Bentuk bentuk ini dapat diaplikasikan pada
disain busana baik sebagai disain strukstur maupun disain busana
fantasi . misalnya dari belanda mengambil bunga tulipnya.
2) Sumber ide disain busana dari keadaan hewan
Keadaan hewan yang beragam dapat dijadikan sumber ide dan
diterapkan pada bentuk anatomi ataupun warnanya.
3) Sumber ide disain busana dari keadaan manusia
Sumber ide dari keadaan manusia ini dapat diterapkan sebagai
disain structural. Selain itu, anatomi manusia juga bisa digunakan,
misalnya tengkorak manusia, tulang manusia,dll.
b. Sumber ide busana dari keadaan alam non hayati
1) Sumber ide disain busana dari keadaan alam di darat
20
21
22
23
transformasi
adalah
penggambaran
bentuk
yang
disformasi
merupakan
penggambaran
bentuk
yang
24
25
kelim,
kup
dan
lain-lain,(Ernawati,2008:196).
Pendapat
lain
dikemukakan oleh Djati Pratiwi,dkk, (2001:43) siluet pakaian adalah garis luar
suatu pakaian bila dilihat dari jauh. Dari pendapat Ernawati,dkk dan Djati
Pratiwi,dkk di atas, maka dapat disimpulkan bahwa siluet adalah garis luar dari
suatu pakaian/busana tanpa melihat detail pakaian tersebut.
Menurut Ernawati,dkk (2008:196 - 200) dan Afif Ghurub bestari (2011 : 5
- 10) siluet dapat digolongkan berdasarkan bentuk huruf yakni:
1. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan
bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan, (Ernawati,dkk,
2008:196). Menurut Afif Ghurub Bestari (2011:5), siluet A merupakan
busana yang didisain pada bagian atas kecil dan bagian bawah besar, baik
panjang maupun pendek dengan lengan maupun tanpa lengan.
Berdasarkan pendapat Ernawati dan Afif Ghurub Bestari di atas, dapat
disimpulkan bahwa siluet A adalah busana yang didisain pada bagian atas
kecil dan bagian bawah besar, bisa panjang maupun pendek dan dapat
menggunakan lengan panjang atau pendek maupun tanpa lengan.
26
2. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi
bagian bawah atau rok mengecil, (Ernawati,dkk, 2008:196). Siluet Y
merupakan busana yang didisain pada bagian atas besar atau lebar dengan
garis leher berbentuk V (V neckline) dan bagian bawah (rok) mengecil atau
menyempit,(Afif Ghurub Bestari, 2011:6).
Berdasarkan pendapat Ernawati,dkk dan Afif Ghurub Bestari mengenai
siluet Y di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siluet Y adalah model pakaian
dengan disain pada bagian atas besar / lebar dengan garis leher V dan bagian
bawah atau rok mengecil.
3. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau
lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar,
(Ernawati,dkk, 2008:198). Pendapat lain disampaikan oleh Afif Ghurub
Bestari (2011:7), siluet I merupakan busana yang mempunyai model bagian
atas, bagian tengah, dan bagian bawah cenderung sama besar atau sama lebar.
Namun, ada juga yang pada bagian pinggang sedikit ramping.
Berdasarkan pendapat Ernawati,dkk dan Afif Ghurub Bestari di atas,
dapat disimpulkan bahwa siluet I merupakan busana yang mempunyai model
bagian atas, tengah dan bawah ukurannya hampir sama, tapi ada juga yang
pada bagian pinggang ramping.
4. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas
27
besar, bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar,
(Ernawati,dkk, 2008:199). Pendapat ini senada dengan yang diungkapkan oleh
Afif Ghurub Bestari (2011:8), siluet S disebut juga siluet X. Siluet x
merupakan busana yang mempunyai bagian atas yang besar, pinggang yang
kecil, dan rok nya besar.
Berdasasrkan pendapat Ernawati,dkk dan Afif Ghurub Bestari di atas,
dapat disimpulkan bahhwa siluet S adalah busana yang mempunyai model
bagian atas besar, bagian pinggang kecil, dan bagian rok besar.
5. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai
disain
garis l e h e r
kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil,
(Ernawati,dkk, 2008:200). Menurut Afif Ghurub Bestari, (2011:9), siluet T
merupakan busana yang mempunyai disain kecil pada garis leher, besar pada
lengan, dan kecil pada bagian bawah (rok).
Berdasarkan pendapat Ernawati,dkk dan Afif Ghurub Bestari di atas,
dapat disimpulkan bahwa siluet T mempunyai model garis leher kecil, lengan
panjang besar dan pada rok berukuran besar.
6. Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat
diberikan
tambahan
dibagian
belakang
dengan
bentuk
yang
28
Garis
Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia
dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Unsur garis ialah hasil
goresan di atas permukaan benda, (Ernawati, 2008:201). Menurut Arifah
A. Riyanto (2003:28), garis adalah penghubung antara dua titik.
Berdasarkan pendapat Ernawati,dkk dan Arifah A. Riyanto di atas, dapat
disimpulkan bahwa garis adalah penghubung antara dua titik yang dapat
mengungkapkan perasaan atau emosi.
29
Arah
Menurut Arifah A.Riyanto (2003: 32), garis dan arah saling
berkaitan karena setiap garis mempunyai arah yaitu vertical,
horizontal, diagonal dan leongkung. Arah ini sering dimanfaatkan
dalam merancang benda dengan tujuan tertentu. Misalnya dalam
rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya dapat digunakan
untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh pemakai.
30
c.
Bentuk
Menurut Ernawati,dkk (2003:203), bentuk adalah hasil
hubungan dari beberapa garis yang mempunyai area atau bidang dua
dimensi (shape).
Menurut Ernawati,dkk (2003:203-204) berdasarkan jenisnya
bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau bentuk organik, bentuk
geometris, bentuk dekoratif dan bentuk abstrak.
1)
2)
3)
4)
31
d.
Warna
Menurut Ernawati,dkk. (2008 :205), warna adalah
unsur disain yang paling menonjol. Dengan adanya warna
menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu warna juga
dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda
yang dirancang.
Prang (dalam Ernawati,dkk 2008 :205-210) mengelompokkan
warna menjadi lima bagian yakni warna primer, sekunder, intermediet,
tertier dan kuarter.
1)
Warna primer. Warna primer disebut juga dengan warna dasar atau
pokok, karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran
hue lain. Warna primer ini terdiri dari merah, kuning dan biru.
2)
sekunder merupakan
hasil pencampuran
dari dua warna primer. Warna sekunder terdiri terdiri dari orange,
hijau dan ungu.
a) Warna orange merupakan
pencampuran
dan biru.
c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.
3)
Warna intermediet. Warna ini dapat diperoleh dengan dua cara yaitu
dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang
berdekatan dalam lingkaran warna atau
dengan
cara
32
Warna tertier. Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua
warna sekunder dicampur. Warna tertier ada tiga yaitu tertier biru,
tertier merah dan tertier kuning.
5)
33
34
Tekstur
Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau
kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda,
(Ernawati ,2008 :204). Menurut Sri Widarwati (2000: 14), tekstur
adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan
dirasakan.
Dari pendapat Ernawati dan Sri Widarwati di atas,dapat ditarik
kesimpulan bahwa tekstur adalah sifat permukaan suatu benda yang
memberi kesan pada benda tersebut.
Selain unsur, terdapat prinsip prinsip yang harus diperhatikan.
35
a. Harmoni
Harmoni adalah prinsip yang mencerminkan kesatuan melalui
pemilihan dan susunan unsure - unsur, ide-ide dan tema. Harmoni pada
disain busana dapat diterapkan pada aspek garis dan bentuk, tekstur, dan
warna, (Uswatun khasanah,dkk,2009:92). Menurut Afif Ghurub
Bestari,(2011:17), harmoni adalah prinsip disain yang memunculkan
kesan adanya kesatuan melalui pemilihan susunan objek atau ide.
Berdasar pendapat dari Uswatun Khasanah dan Afif Ghurub Bestari di
atas, dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah prinsip
yang
adalah
prinsip
yang
digunakan
untuk
36
c. Proporsi
Proporsi adalah suatu prinsip yang digunakan untuk memberi
kesan sesuatu kelihatan lebih besar atau lebih kecil, Uswatun
khasanah,dkk, (2009:92). Menurut Afif Ghurub Bestari (2011:17),
proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian
yang lainnya. Berdasarkan pendapat dari Uswatun Khasanah dan Afif
Ghurub Bestari di atas, dapat disimpulkan bahwa proporsi adalah
prinsip yang digunakan sebagai perbandingan antara bagian yang satu
dengan yang lain apakah lebih besar atau lebih kecil.
d. Irama
Irama dalam disain dapat diartikan sebagai suatu pergerakan.
Uswatun khasanah,dkk, (2009:92) .
Sri Widarwati(2000:17), menjelaskan bahwa irama ialah,
pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari
suatu bagian ke bagian lain. Ada empat cara untuk menghasilkan
irama yakni: pengulangan, radiasi, peralihan ukuran, dan
pertentangan.
e. Pusat perhatian
Pusat perhatian adalah suatu bagian yang lebih menarik dari
bagian-bagian lainnya, (Arifah A.Riyanto:2003:66). Pusat perhatian
sebaiknya menonjolkan bagian-bagian tubuh yang baik,misalnya muka
yang cantik maka pusat perhatian diletakkan di dekat wajah. Pusat
perhatian dapat berupa hiasan lipit, renda dan warna mencolok.
Menurut Afif Ghurub Bestari, (2000:18), pusat perhatian adalah hal
37
yang dapat berupa aksen yang secara otomatis membawa mata pada
sesuatu yang terpenting dalam suatu disain busana.
2. Teknik penyajian gambar
Menurut Sri Widarwati, (2000: 72) ,Arifah A.Riyanto (2003:134),
Soekarno (2005: 276), dalam mendisain, terdapat teknik penyajian gambar
sebagai berikut:
a. Disain sketsa
Menurut Sri Widarwati, (2000:72) disain sketsa adalah disain
yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide dan menerapkannya
secara cepat pada kertas. Disain sketsa busana adalah suatu disain
untuk mengembangkan ide ide yang ada dalam pikiran perancang
yang
dituangkan
dalam
kertas
secara
spontan,(Arifah
38
pengertian
presentation
drawing
yang
telah
39
ilustrasi adalah disain sket yang tidak ada keterangannya. Garis model
yang terkandung dalam gambar model atau ilustrasi harus dapat
dipahami oleh pembuat pola.
Dari pendapat Sri Widarwati dan Soekarno di atas, dapat
disimpulkan bahwa ilustrasi fashion adalah sajian gambar fashion yang
ditujukan untuk promosi disain dengan ciri tidak ada keterangannya.
3. Prinsip penyusunan moodboard busana pesta malam muslimah dengan
sumber ide akar tumbuhan hutan
Dalam pembuatan disain busana, perlu diawali dengan pembuatan
mood board. Moodboard merupakan media perencanaan bagi disainer yang
menyajikan dan membahas fakta atau permasalahan yang dikaji secara
deskriptif dalam bentuk hasil analisis visual yang dilakukan,( Sitinuranisa ,
2014: 1). Menurut Tim fit in line dalam fitinline.com , menjelaskan bahwa
moodboard ialah,
merupakan analisis tren visual yang dibuat para disainer dari
komposisi gambar-gambar berupa foto, kliping, atau sketsa yang
memuat suasana, warna dan tema yang nantinya akan diwujudkan
menjadi suatu karya.
Berdasarkan pendapat Sitinuranisa dan Tim fit in line di atas, dapat
disimpulkan bahwa moodboard merupakan analisis trend visual yang dibuat
disainer sebagai perncanaan yang menyajikan dan membahas fakta dalam
bentuk analisis visual berupa foto, kliping atau sketsa yang nantinya akan
diwujudkan menjadi sebuah karya.
Menurut Sitinuranisa (2014:1), tujuan dari pembuatan mood board
adalah untuk menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya
40
41
42
43
c. Bahan pelapis
Bahan yang tidak kalah penting adalah bahan bahan pelapis
yang digunakan untuk melapisi bagian bagian tertentu dalam busana.
Lapisan tersebut diantaranya :
1) Lapisan bawah (underlining) : Underlining adalah bahan yang
berfungsi memberi bentuk, badan busana, serta penopang pada area
yang lebar dari sebuah busana, (Goet Poespo, 2005:13)
2) Lapisan singkap dalam (interfacing) : umumnya berupa bahan yang
kuat untuk memberikan bentuk badan busana serta menopang
bagian-bagian kecil pakaian (pinggiran dan detail-detail). Menurut
Goet Poespo (2005: 11), interfacing adalah bahan yang dipasangkan
di antara pakaian dan lapisan singkap (facing) untuk memberikan
kekuatan, badan dan bentuk = lapisan dalam
3) Lapisan dalam (interlining) : Menurut Goet Poespo (2005:11),
interlining ialah,
interlining adalah bahan yang cocok /pantas diletakkan di
antara pakaian dan bahan pelapis dalam (vuring /lining)
untuk menambah kehangatan dan bentuk atau sama dengan
bahan pelapis antara.
Ernawati dkk (2008:183) juga menjelaskan interlining sebagai
berikut,
interlining merupakan pelapis antara, yang membantu
membentuk siluet pakaian. Interlining sering digunakan
pada bagian-bagian pakaian seperti lingkar leher, kerah,
belahan tengah muka, ujung bawah pakaian, bagian pundak
pada jas, pinggang dan lain-lain, diantaranya : trubenais,
fisilin, bulu kuda, dan pelais gula.
44
45
46
2) Lingkar badan
Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak
dada, ketiak, letak pita ukur pada badan belakang harus datar dari
ketiak sampai ketiak lainnya. Diukur pas, lalu ditambah 4 cm,
(Suryawati dkk, 2011:11). Diukur sekeliling badan terbesar dengan
posisi tidak terlalu kencang dan ditambah 4 cm,(Ernawati dkk, 2011
:266). Menurut Soekarno (2005:14) lingkar badan diukur pada bagian
badan belakang, melalui ketiak hingga melingkari payudara. Ikuti
angka pertemuan meteran dalam keadaan pas, tambah 4cm pada hasil
ukurannya.
Dari pendapat Suryawati dkk, Ernawati dkk, dan Soekarno di
atas, lingkar badan diukur pada badan atas yang terbesar dari badan
belakang melalui ketiak hingga melingkari payudara dan ditambah 4
cm.
3) Lingkar pinggang
Menurut Porrie Muliawan(2001:78) lingkar pinggang diukur
pada sekeliling pinggang, pas dahulu, kemudian ditambah 1cm.
Menurut Ernawati ( 2011:) lingkar pinggang diukur pas sekeliling
pinggang. Pendapat senada dikemukakan oleh Soekarno (2005:14)
bahwa lingkar pinggang diukur pada bagian pinggang, lalu diambi;
pertemuan meteran dalam keadaan pas.
47
48
6) Panjang punggung
Diukur dari tulang leher yang menonjol ditengah belakang
lurus kebawah sampai dengan peterban bagian bawah, (Porrie
Muliawan,
2001:79).
Menurut
Soekarno
(2005:17),
panjang
punggung diukur pada bagian punggung, dari ruas tulang leher yang
menonjol di pangkal leher, turun ke bawah sampai batas pinggang
bagian belakang. Menurut Ernawati dkk, (2008:266), panjang
punggung diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang.
Berdasarkan pendapat Porrie Muliawan, Soekarno, dan
Ernawati dkk di atas, dapat disimpulkan bahwa panjang punggung
diukur dari tulang leher belakang yang menonjol, sampai batas
pinggang bagian belakang.
7) Lebar punggung
Lebar punggung diukur 9 cm dibawah tulang leher yang
menonjol atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas
lengan kiri sampai batas lengan kanan,(Porrie Muliawan,2001:79).
Menurut Soekarno,(2005:16), lebar punggung diukur dari ruas tulang
leher turun 8cm, diukur jarak antara kerung lengan sebelah kiri sampai
kerung lengan sebelah kanan. Menurut Ernawati dkk ( 2008:266) ,
lebar punggung diukur 9 cm ke bawah dari tulang leher belakang
kemudian diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri ke
lingkar kerung lengan kanan.
49
50
bawah lekuk leher turun 5-7cm, diukur mendatar dari kerung lengan
kiri sampai kerung lengan kanan.
10) Panjang muka
Diukur dari lekuk leher ditengah muka ke bawah sampai di
bawah peter ban pinggang,(Porrie Muliawan,2001:79). Menurut
Soekarno,(2005:14) panjang muka diukur dari lekuk leher ke bawah
sampai batas pinggang. Berdasarkan pendapat Porrie Muliawan dan
Soekarno di atas, dapat disimulkan bahwa panjang muka diukur dari
lekuk leher tengah muka sampai batas pinggang.
11) Tinggi dada
Diukur dari bawah peterban pinggang, tegak lurus ke atas
sampai di puncak buah dada, (Porrie Muliawan,2001:79). Menurut
Soekarno (2001:16) tinggi dada diukur dari pinggang ke atas sampai
kurang 2cm dari puncak payudara.
Dari pendapat Porrie Muliawan dan Soekarno di atas, dapat
disimpulkan bahwa tinggi dada diukur dari pinggang ke atas sampai
puncak payudara / 2cm sebelum puncak payudara.
12) Panjang bahu
Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari batas
leher ke puncak lengan, atau bahu yang terendah,(Porrie
Muliawan,2001:79). Menurut Soekarno, (2001:15) panjang bahu
diukur dari batas leher sampai bagian bahu yang terendah.
51
Ukuran uji
Diukur dari tengah muka di bawah peterban serong
melalui puncak buah dada ke puncak lengan terus serong ke
belakang sampai tengah belakang pada bawah peterban, (Porrie
Muliawan, 2001:79).
14)
15)
Panjang lengan
Diukur dari puncak lengan terus kebawah lengan sampai
melewati tulang pergelangan tangan yang menonjol, (Porrie
52
53
belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa
sambungannya disebut dengan kampuh
Menurut Ernawati dkk, (2008:105-108) terdapat berbagai jenis
kampuh, diantaranya :
1) Kampuh terbuka : Kampuh terbuka yaitu kampuh yang
tiras
dari
bahan/kain
tebal.
Kegunaannya
untuk
54
2) Kampuh balik
Kampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan
teknik membalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan
dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap
bagian buruk (bagian baik) yang bertiras dengan lebar tiras
dengan ukuran 3 mm.
3)
Kampuh pipih
Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitan
pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu
setikan.
Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang
pinggirannya bertiras selebar 1,5 cm menjadi 0,5 cm, tutup tirasnya
dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit
kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi, dsb.
4) Kampuh Perancis
Menurut Ernawati, (2008:107), kampuh perancis adalah
kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan
dengan cara menyatukan dua lembar kain.
5) Kampuh sarung
Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari kedua
sisinya.
55
56
57
58
59
b) Pengepressan akhir
Pengepressan akhir yaitu pengepressan yang dilakukan
pada saat pakaian sudah siap (sudah jadi),(Ernawati, 2008:148).
Pengepressan ini dapat dikerjakan dengan sterika press dan
untuk di garmen dengan produksi yang besar dengan Stream
Doily atau stream tunnel
2) Penyetrikaan
Menurut Ernawati dkk. (2008:149) penyeterikaan pakaian
jadi bertujuan menambah kerapian dan keindahan. Langkah kerja
hendaklah disesuaikan dengan disain
busana,
seperti contoh
berikut:
a) Penyetrikaan kemeja terlebih dahulu di setrika bagian kerah
kemudian lengan dan sebagainya.
b) Pakaian wanita seperti rok adalah dengan menyetrika secara
keseluruhan, kemudian bagian pinggang dan bagian kelim.
d. Pengemasan busana
Menurut Ernawati dkk (2008: 149), kemasan merupakan
tampilan terakhir dari busana untuk diserahkan pada konsumen bila ini
merupakan pesanan.
Enny
Zuhny
Khayati,
(1998:40),
menjelaskan
tentang
60
hiasan
merupakan
disain
yang
dibuat
untuk
61
62
63
trimming
misalnya
jabot,plisse,ruche,dan
waterfall
3) Hiasan dari logam, misalnya:
a) Macam macam kancing
b) Macam-macam ritsuliting
c) Macam-macam gesper
4) Hiasan dari kayu misalnya kancing, manic-manik dll.
5) Hiasan dari plastik misalnya gesper,kancing,ritsluiting,dsb.
6) Hiasan istimewa misalnya :
a) Gim
b) Ribbing
c) Breading
d) Prada
e) mani-manik
yang terdiri
dari
monte/mutiara,
pasiran,
64
65
66
67
Tipe panggung
Menurut Anisa dalam http://jbptunikompp-gdl-annisaacei29230-7-8_unikom-i.com, tipe catwalk dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Catwalk dengan ketinggian sejajar lantai : model panggung
peragaan busana seperti ini biasa dipakai untuk peragaan busana
skala kecil dengan jumlah penonton yang terbatas. Alur jalan
model ditentukan oleh pengaturan kursi penonton.
68
69
70
b. Tata lampu
Di dalam pergelaran busana tentu terdapat lighting sebagai hal
yang pokok. Fungsi tata lampu antara lain sebagai penerangan,
penciptaan suasana, penguatan adegan, kualitas pencahayaan serta efek
khusus pementasan, (Rahmida Setiawati, 2008 : 22). Menurut Rahmida
Setiawati, (2008:22-23) bentuk dan wujud tata lampu bermacam macam,
diantaranya adalah :
a. Lampu khusus yang disebut Spot Light, jumlah pemakaiannya
disesuaikan dengan kapasitas gedung.
b. Stip Light (lampu garis) biasanya untuk menerangi jalur area pentas
yang masing-masing berjarak 2 4 meter dari deret lampu strip yang
ada.
c. Lampu Backdrop merupakan lampu yang diperlukan pada posisi
panggung belakang dan digunakan untuk menerangi latar belakang
panggung
secara
umum.
Formulasi
warna
lampu
biasanya
BAB III
KONSEP PENCIPTAAN KARYA DAN PERGELARAN
A. Konsep Penciptaan Disain Busana Pesta Malam Muslimah dengan
Sumber Ide Akar Tumbuhan Hutan
1. Penerapan tema archsense
Dalam pergelaran proyek akhir, disain busana yang dibuat oleh
mahasiswa Pendidikan Teknik Busana dan Teknik Busana tahun 2015 ini,
disesuaikan dengan tema pergelaran yaitu archsense. Archsense yang
merupakan singkatan dari archipelago sense bermakna segala sesuatu yang
dapat dirasakan oleh panca indera yang berada di dalam Negara Indonesia.
Tema archsense berkaitan erat dengan segala sesuatu yang ada dalam
Negara Kepulauan Indonesia. Contohnya antara lain: tumbuhan, hewan,
adat, kain dan bangunan. Berbagai kekayaan tersebut dapat diterapkan di
dalam busana misalnya pada kain, bentuk , corak, maupun warna.
Penerapan unsur archsense dalam busana pesta malam untuk
wanita muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan hutan ini adalah :
a. Penerapan unsur archsense dalam busana
Salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan
hutannya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
hutan dengan jumlah yang banyak dan luas. Untuk itu di dalam
pemilihan bahan utamanya, dipilih warna yang sesuai dengan warna
hutan subur. Selain itu, untuk kombinasi warnanya menggunakan warna
71
72
seperti warna akar tumbuhan yang merupakan bagian dari hutan itu
sendiri.
b. Penerapan unsur archsense dalam hiasan busana
Di dalam hiasan busana yang dibuat, hiasan yang dibuat berupa
bentuk akar yang melekat pada blus. Akar merupakan salah satu bagian
dari anatomi tumbuhan hutan yang memiliki fungsi untuk menyerap
unsur hara diantaranya adalah air yang berada di dalam tanah.
Opnaisel yang menjadi detail busana sekaligus sebagai hiasan
busana diterapkan dalam blus. Bentuk opnaisel yang tegak merupakan
aplikasi dari bentuk tumbuhan hutan yakni pada batangnya.
2. Penerapan trend 2015/2016
Busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan
hutan ini mengacu pada trend 2015/2016 yaitu rehabitat. Rehabitat
diartikan sebagai suatu kegiatan memulihkan / memperbaiki suatu kondisi
alam yang kurang baik pada keadaan semula sehingga dapat mengurangi
kerugian / kerusakan yang harus ditanggung oleh makhluk hidup. Untuk
itu, penyusun menerapkan warna hutan subur sebagai upaya pemulihan
kembali, mengingat di Indonesia terdapat beberapa hutan mengalami
kerusakan. Misalnya kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia
maupun alam.
Penciptaan busana pesta ini mengambil tema besar biomimetics
dengan sub tema cytoplasm. Biomimetics mengintegrasikan antara disain
ilmiah dengan sistem alam diterapkan pada warna hijau yang mewakili
73
warna tumbuhan hutan asli yang subur terdapat pada kain yang diwarna
menggunakan pewarna kain sintetis sebagai perwujudan keilmiahan. Sub
tema cytoplasm yang bercirikan bentuk yang tidak konstan diterapkan
dengan bentuk blus yang ukuran kanan dan kirinya tidak sama.
3. Penerapan sumber ide akar tumbuhan hutan
Penciptaan disain Busana pesta malam muslimah ini terinspirasi
dari akar tumbuhan hutan. Akar yang ditampilkan merupakan jenis akar
tunggang dimana cirinya yakni memiliki akar utama dan akar penunjang.
Teknik pengembangan sumber ide ini adalah system distorsi. Sehingga
bentuk akar yang rumit, disederhanakan dan hanya diambil siluetnya saja.
Akar utama ini dibentuk pada blus yang dibuat, pada bagian blus depan
dan belakang menggunakan cat acrylic dengan teknik tekstil painting.
Perbedaan dari akar yang diterapkan pada blus ini adalah dalam hal ukuran
dan bentuk akar utama. Untuk akar pendampingnya, dibuat dengan
menggunakan tali cina yang dilekatkan pada blus menggunakan tusuk
balut yang diselipi dengan payet pasiran. Untuk memperkuat bentuk akar
ini, maka warna yang dipilih sebagai warna akar untama, pendamping
maupun bahan kombinasinya menggunakan warna cokelat.
Unsur hutan ditampilkan dalam busana ini dengan penggunaan kain
berwarna hijau. Bentuk batang tumbuhan hutan yang besar besar dan
menjulang lurus ke atas diterapkan dengan pembuatan opnaisel pada
manset dan pas bahu.
74
Gb.6 .Akar tunggang yang digunakan sebagai sumber ide pembuatan busana
(blog.ub.ac.id)
4. Penerapan unsur dan prinsip disain
a. Garis
Garis yang diterapkan pada busana pesta malam ini terdiri
dari arah garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus diterapkan
pada potongan rok pias yang lurus dari panggul ke bawah. Selain
itu, garis lurus juga diterapkan pada opnaisel. Garis lurus ini
memberi kesan wibawa, kuat, dan kokoh serta melangsingkan bagi
model yang mengenakan. Garis lengkung diterapkan pada garis
depan blus yang bentuknya melengkung dari tengah ke kanan lalu
ke kiri. Selain itu, bagian bawah blus yang melengkung juga
menjadi penerapan dari garis ini. Garis lengkung ini memberi
kesan luwes, lembut serta dinamis. Untuk garis luar busananya
(shilouette) nya yang dimunculkan adalah siluet S. Siluet S
merupakan siluet yang mempunyai model bagian atas besar, bagian
pinggang kecil, dan bagian rok besar.
b. Bentuk
75
76
77
78
e. Pusat perhatian
Pusat perhatian adalah bagian yang paling menarik dari suatu
disain busana. Busana ini memiliki pusat perhatian pada bentuk
hiasan yang berupa akar yang dibuat dari teknik tekstil painting,
lekapan benang dan juga dihiasi payet pada blus bagian depan dan
belakang.
5. Penerapan moodboard pada busana pesta malam muslimah
Busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan
hutan ini diinspirasi dari susunan moodboard yang dibuat oleh penyusun.
Moodboard tersebut berisi warna warna dalam trend biomimetics yang
digunakan sebagai acuan penciptaan disain busana pesta mala mini. Selain
itu terdapat pula bentuk bentuk rok , bentuk akar baik gambar akar nyata
maupun tidak dan juga gambar hutan sebagai sumber ide penciptaan
disain.
Pengaruh moodboard pada penciptaan disain Busana pesta malam
muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan hutan ini adalah
digunakannya warna hijau dan coklat yang merupakan warna dari trend
biomimetics yang tercermin pada bahan utama. Selain iu, bentuk akar
tunggang diterapkan dalam busana pesta ini dengan diwujudkan pada
hiasan menggunakan tekstil painting pada bagian depan dan belakang blus.
Gambar tumbuhan hutan yang memiliki batang yang menjulang tinggi
memberi pengaruh dalam pembuatan opnaisel.
79
80
Siluet S
Ukuran blus
atas besar
tengah kecil
bawah besar
Prinsip irama
pengulangan
Unsur
Bentuk
Naturalis
Unsur
Garis Lengkung
Unsur
Garis Lurus
Unsur warna
Sekunder
Hijau Muda
Unsur Arah
Vertikal
Prinsip
Keseimbangan
Simetris
Unsur warna
Cokelat
Unsur
Tekstur licin
& kaku
Prinsip
Proporsi
warna hijau
lebih banyak
daripada
warna coklat
81
82
83
b. Tusuk hias
Tusuk hias dasar yang digunakan adalah tusuk hias balut dan
diterapkan pada pembuatan akar pendamping. Bahan yang digunakan
adalah tali cina. Pada ujung tali cina, dibakar dengan api.
c. Jenis sulaman
Jenis sulaman yang dapat digunakan untuk menghias busana
pesta malam ini yaitu sulaman aplikasi. Merupakan salah satu sulaman
dengan teknik lekapan. Sulaman dengan teknik lekapan yaitu sulaman
yang ragam hiasnya dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan
pada permukaan kain. Bahan tempelan untuk membentuk ragam hias
berupa tali dan payet. Jenis sulaman ini yaitu sulaman melekatkan tali
serta melekatkan payet.
d. Jenis hiasan kain
Hiasan busana yang diterapkan di kain menggunakan teknik
tekstil painting pada pembuatan akar utama. Jenis zat yang digunakan
untuk mengecat adalah cat acrylic.
C. Konsep penyelenggaraan pergelaran busana archsense
1. Deskripsi pergelaran busana archsense
Pergelaran busana archsense merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk menampilkan karya busana mahasiswa pendidikan teknik
busana dan teknik busana angkatan 2012 kepada khalayak dengan
mengangkat tema archipelago sense atau keberagaman nusantara yang
dapat dinikmati dengan menggunakan panca indra manusia dengan
84
85
e. Ketuua II
:Ira Fatmawati
f. Ketua III
:Nurmalia Widiastuti
g. Sekretaris
:Risqi Mutmainah
Nisya Arifah
h. Bendahara
i. Sie acara
j. Sie konsumsi
k. Sie Perlengkapan
n. Sie dokumentasi
o. Sie make up,hair do, hijab : dikoordinatori oleh Dwi Arum Rachmawati
p. Sie booklet
q. Sie dekorasi
r. Sie publikasi
s. Sie Model
t. Sie sponsorship
86
v. Sie Backstage
w. Sie ticketing
y. Sie keamanan
4. Tata panggung
Tata
panggung
yang
digunakan
adalah
cawalk
dengan
87
BAB IV
PROSES, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penciptaan Disain, Pembuatan Busana serta Penyelenggaraan
Pergelaran Busana Archsense
1. Penciptaan disain busana pesta malam dengan sumber ide akar tumbuhan
hutan
a. Inspirasi
Untuk dapat menciptakan suatu disain busana, maka diperlukan
inspirasi yang dapat merangsang timbulnya ide. Inspirasi dalam
pembuatan busana pesta malam ini didapat dari hutan yang ada di
Indonesia. Dari hutan tersebut, diambil salah satu bagian yang spesifik
yaitu berupa akar tumbuhan hutan. Akar tumbuhan hutan yang dipilih
berupa akar tunggang. Akar tunggang merupakan akar yang anatominya
terdiri dari akar utama dan akar pendamping. Di dalam pembuatan
busana ini, akar tumbuhan hutan menjadi inspirasi bagi penciptaan
bentuk, warna, serta hiasan.
b. Alat dan bahan mendisain
1) Pensil
Pensil yang digunakan adalah pencil H/HB maupun 2B. Makin
tinggi nomornya maka makin lunak pensilnya. Pensil lunak berguna
88
89
90
91
gambar-gambar
yang
sesuai
dengan
tema
92
Gb.9 . moodboard penciptaan busana pesta malam muslimah dengan sumber ide
akar tumbuhan hutan
d. Menggambar disain karya
93
1) Disain sketsa
94
2) Disain Presentasi
95
3) Disain hiasan
Opnaisel
Tekstil painting
Tali cina
Payet pasiran
96
Tali cina
Tekstil painting
Payet pasiran
97
Lebar opnaisel
@ 1 cm
Kanan menumpang
58,5 cm
kiri
Kancing tindih
pada tumpangan
Sengkelit
& kancing
bungkus
7 cm
Rit jepang
pada sisi
Pemasangan
vuring rok berupa
Menggunkana
kampuh buka
dengan
penyelesaian
rompok pada
bahanutama
maupun vuring
vuring lepas
Lebar lapisan
serip 10 cm
98
Tekstil painting . 2
x proses pengecatan
dengan
jarak
dipasang
menggunakan
benang
rangkap
99
2) Pengambilan ukuran
Tabel 1. Daftar hasil pengukuran model
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
31
14
15
16
17
18
Hasil (cm)
38
84,5
69
93
29
111
33
37
15
15
102
13
14,5
22
58
23
38/74
40
100
101
Garis yang menghubungkan titik aI- aII yaitu kerung leher bagian depan
A-G = Panjang punggung + 1,5
G-D = Panjang punggung
B- bI=4,5
aI - bII =Lebar bahu 12 cm
aII- aIII = aIII-G (aIII tengah tengah aII-G)
aIII- aIV= Lebar dada
garis yang menghubungkan titik bII- aIV- H yaitu kerung lengan
bagian depan
D-M =Tinggi puncak
M- mI =1/2 jarak dada
mI- dIV= Turun 2 cm
D-O = turun 3cm
(dI- dII)=( dII -dIII)=kupnat
(o- dII)+( dIII- eI)= lingkar pinggang +1
(1)
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
E-F-I=Panjang Rok
(1)Keterangan rok belakang
A-B=2
B-C=Tinggi Panggul
B-D=Panjang Rok
A-E=1/4 Lingkar pinggang -1
D-G=C-F
G-H=5
E-F-I=Panjang Sisi Rok
B-J=1/10 Lingkar pinggang -1
J-K=2
C-F=1/4 Lingkar panggul-1
112
113
114
115
116
4) Perancangan bahan
a) rancang bahan utama;lebar 150 cm;panjang 370cm;bahan satin
bridal;warna hijau
117
118
119
120
5) Kalkulasi harga
Tabel 2. Kalkulasi harga busana pesta malam muslimah
No
1
Nama
Barang
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah barang
yang dibutuhkan
Jumlah
(Rp)
- warna hijau
30.000
-mengkilap
-digunakan pada badan
dan rok
-warna hijau
30.000
-mengkilap
-digunakan pada opnasiel
-warna coklat
30.000
-mengkilap
3,70 meter
111.000
1,25 meter
37.500
1,20 meter
36.000
-warna hijau
-mengkilap
-tipis
20. 000
4,70 meter
94.000
-warna hijau
-ukuran tanggung
- warna coklat
-ukuran tanggung
-merk kcc
-warna coklat
-panjang 50 cm
1500
2 buah
3.000
1500
1 buah
1.500
3.000
1 buah
3.000
Viselin
Bahan
Membuat
Hiasan
Hiasan
-warna hijau
berupa
batu- batuan
Payet
-bentuk payet pasiran
-jenis payet jepang
-warna emas & coklat
-warna coklat
Tali cina
8.000
1buah
8.000
18.000
1buah
18.000
20.000
2 bungkus
40.000
500
10 meter
5.000
Cat acrylic
25.000
1 botol
25.000
Bahan
Utama
a.Satin
Bridal
b.Satin
Bridal
Bahan
Vuring
a.Satin
Bahan
Pembantu
a.Benang
extra
Benang
extra
Rit jepang
Spesifikasi
-warna coklat
121
= 382.000
122
ini
berfungsi
untuk
mencoba
teknik
123
itu juga untuk mengecek ukuran yang diambil apakah sudah pas
atau belum. Jika belum mka untuk memperbesar atau memperkecil
akan jauh lebih mudah daripada sudah langsung dijahit. Selain itu
apabila salah saat sudah dijahit mesin, jika harus didedel akan
menimbulkan bekas kain yang rusak/cacat.
Langkah penjelujurannya sebagai berikut:
a) Penjelujuran bahan utama gaun panjang
(1) Menjelujur kupnat gaun panjang bagian badan depan dan
badan belakang
(2) Menggabungkan sisi kanan badan antara badan depan
dengan badan belakang dengan tusuk jelujur.
(3) Menggabungkan bahu kanan antara bahu depan dengan
bahu belakang dengan tusuk jelujur
(4) Menjelujur serip pada bagian bawah masing masing
potongan rok pias
(5) Menggabungkan sisi masing-masing bagian rok pias
dengan tusuk jelujur kecuali bagian sisi kiri
(6) Menjelujur sisi rok sebelah kiri dari bawah ke atas sampai
batas rit
(7) Mengelim rok
b) Penjelujuran bahan vuring gaun panjang
(2) Menjelujur kupnat badan atas gaun panjang
124
125
126
Jenis evaluasi
Letak bahu mundur
Cara memperbaiki
Mengurangi lebar kampuh
bahu belakang menambah
panjang kampuh bahu
depan
Rok
Lengan
Badan
Kerut pada
lengan
bagian bawah tidak rata
antara lengan kanan dan
kiri, letak kerutan juga
terlalu banyak di bagian
belakang lengan
Lingkar badan kurang
besar
Memperbesar
lingkar
badan dengan mengurangi
lebar kampuh sisi blus kiri
2cm dan kanan 2cm
127
5) Penjahitan
Setelah dilakukan proses evaluasi tahap I , maka dilakukan
proses penjahitan sekaligus memperbaiki kekurangan pada busana
tersebut. Langkah penjahitannya sebagai berikut:
a) Menjahit bahan utama gaun panjang
(1) Menjahit kupnat gaun panjang bagian badan depan dan
badan belakang.
(2) Menggabungkan sisi kanan badan antara badan depan
dengan badan belakang dengan dijahit.
(3) Menggabungkan bahu kanan antara bahu depan dengan
bahu belakang dengan dijahit.
(4) Memasang serip pada bagian bawah masing masing
potongan rok pias
(5) Menggabungkan sisi masing-masing bagian rok pias dengan
dijahit kecuali bagian sisi kiri
(6) Menjahit sisi rok sebelah kiri dari bawah ke atas sampai
batas rit
(7) Mengelim rok
b) Menjahit bahan vuring gaun panjang
(1) Menjahit kupnat badan atas gaun panjang
(2) Menggabungkan sisi kanan badan antara badan depan
dengan badan belakang dengan dijahit.
128
129
130
menghias
busana
dilakukan
sebelum
proses
131
132
7) Evaluasi proses II
Tabel.4. Evaluasi tahap II
Bagian
busana
Rok
Jenis evaluasi
Lengan
Badan
Hiasan
Cara memperbaiki
133
c. Evaluasi hasil
Hasil dari busana pesta malam untuk wanita muslimah dengan
sumber ide akar tumbuhan hutan ini sudah sesuai dengan disain yang
dibuat dan harapan disainer. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada
hiasannya yaitu pada bagian akar utama yang awalnya hanya tekstil
painting kemudian ditambahi dengan batuan. Serta pada bagian
sambungan serip yang awalnya hanya sambungan kemudian di atasnya
dipasangi batuan yang sama dengan yang digunakan pada akar. Akan
tetapi tambahan ini membuat busana menjadi lebih bagus.
Bahan satin bridal yang digunakan pada busana ini memiliki
karakteristik yang mudah kusut, sehingga busana ini perlu beberapa kali
disetrika menggunakan setrika maupun menggunakan steamer hingga
sebelum pergelaran berlangsung.
2) Penyelenggaraan Pergelaran Busana Archsense
a. Persiapan
1) Pembentukan panitia
Panitia pergelaran busana archsense terdiri 2 kategori yaitu
panitia inti dan panitia tambahan. Panitia inti terdiri dari mahasiswa
pendidikan teknik busana dan teknik busana yang mengikuti
pergelaran busana archsense tahun 2015. Untuk panitia inti ini,
susuannya sesuai dengan susunan panitia inti pada saat pergelaran
manajemen peragaan. Untuk mahasiswa yang tidak mengikuti
pergelaran busana manajemen peragaan tapi mengikuti pergelaran
134
135
Dana Masuk
Iuran Mahasiswa
Banyaknya
98 Mahasiswa
1.
Rp
Jumlah
Rp 49.000.000
500.000
2.
Iuran Mahasiswa
3.
Iuaran Kas
4.
Penjualan tiket
5.
Biaya @
5 Mahasiswa
103 Mahasiwa
(@5000 x 10 rapat)
670 Tiket
Rp 600.000
Rp 3.000.000
Rp
50.000
Rp 5.150.000
Rp
30.000
Rp 20.100.000
Rp 935.500
6.
Beauty Class
22 Mahasiswa
Rp 25.000
Rp 550.000
7.
Sponsor
Rp 6.870.000
8.
Uang Sisa MP
Rp 16.528.000
9.
Uang KI
Rp 6.950.000
Rp 2.235.100
Rp 111.318.600
4) Dewan juri
Dewan juri yang menilai pada saat pelaksanaan grand juri
adalah sebagai berikut:
a) Drs. Suwarno Wisetrotomo, M. Hum
136
b) Phillip Iswardono
c) Dani Paraswati, S. Pd. T
d) Arie Sadewa
e) Bientoro Hadi Wibowo
5) Waktu dan tempat penyelenggaraan
Pelaksanaan pergelaran busana archsense dalam rangka
proyek akhir mahasiswa Pendidikan Teknik Busana dan Teknik
Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015
pada hari Selasa, 28 April 2015 bertempat di Auditorium Universitas
Negeri Yogyakarta.
b. Pelaksanaan
1) Grand juri
Grand juri merupakan final penilaian dari busana yang telah
dibuat oleh para mahasiswa. Busana yang dibuat dikenakan oleh
model kemudian diperagakan di depan kelima juri. Juri akan menilai
busana yang dibuat oleh para mahasiswa yang dari hasil tersebut
akan diperoleh kejuaraan berupa juara 1,2,3 kelas regular, juara 1,2,3
kelas non regular, juara 1,2,3 kelas D3, juara favorit, juara best
design, dan juara umum. Grand juri ini juga sebagai simulasi
pergantian model pada saat pergelaran busana hari H karena satu
model digunakan oleh 2 3 busana yang dibuat mahasiswa. Grand
juri ini digunakan mahasiswa untuk menghitung waktu pergantian
model sehingga dapat memanajemen kecepatan saat berganti busana
137
pada saat hari H. Grand juri ini dilaksanakan pada 19 April 2015
bertempat di KPLT Lt.2 .
2) Gladhi bersih
Gladhi bersih merupakan kegiatan simulasi acara peragaan
busana.seluruh acara dilakukan seolah olah acara sedang
berlangsung. Simulasi dilakukan diantaranya yaitu para model
melakukan koreografi di atas panggung serta keluarnya mahasiswa
bersama dengan model. Selain itu, pengisi acara hiburan juga
melakukan simulasi hiburan. Gladhi bersih ini dilakukan pada
tanggal 28 april 2015 dari pukul 07.00- 10.40 di Auditorium UNY.
Gladhi bersih juga dihadiri oleh beberapa dosen untuk mengecek
persiapan dan evaluasi gladhi bersih.
3) Penyelenggaraan pergelaran busana
Pergelaran busana archsense dalam rangka proyek akhir
mahasiswa Pendidikan Teknik Busana dan Teknik Busana, Jurusan
Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015
mulai pukul 18.30 - 22.20. Open gate acara dilakukan mulai pukul
18.00 di lobby auditorium UNY. Acara dimulai dengan pembukaan
dan sambutan, lalu peragaan sesi I, peragaan sesi II, peragaan sesi
III, hiburan, disainer tamu, pengumuman pemenang lalu penutup.
138
tambahan
kurang
terpublikasi
sehingga
beberapa
sie
139
B. Hasil
1. Disain
Hasil disain berupa disain sketsa, disain presentasi, dan disain
hiasan.
2. Busana
Hasil dari busana yang dibuat sudah sesuai dengan disain. Selain
itu, berbagai evaluasi yang diberikan oleh dosen pada saat tahap I dan II
juga telah diperbaiki. Busana yang berupa gaun panjang telah sesuai
panjangnya dengan tinggi model. Blus juga telah sesuai dengan besar
tubuh model ,serta jatuhnya bahan juga sudah sesuai dengan disain.
3. Pergelaran Busana
a. Tempat
Tempat yang digunakan yaitu gedung Auditorium UNY sudah
proporsional untuk pelaksanaan pergelaran busana archsense. Hal ini
dilihat baik dari arsitektur gedung yang bagus, fasilitas yang memadai,
luas gedung yang cukup untuk stage , untuk kursi sejumlah penonton,
serta ruangan-ruangan yang dapat digunakan untuk backstage, ruang
make up, hairdo, hijab, ruang juri maupun disainer tamu.
b. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan pergelaran busana sesuai dengan
susunan acara yang telah dibuat yakni pada tanggal 28 April 2015.
140
Waktu pelaksanaannya dari open gate pukul 18.00, mulai acara pukul
18.00 dan diakhiri dengan penutupan pada pukul 22.20.
c. Nomor urut
Busana pesta malam untuk wanita muslimah dengan sumber ide
akar tumbuhan hutan ditampilkan paada pergelaran archsense dengan
nomor urut tampil 4. Nomor urut 4 ini masuk di dalam pergelaran
busana sesi I yaitu pergelaran busana dari mahasiswa kelas reguler.
Waktu peragaan dari sesi I ini sesuai dengan susunan acara selama 30
menit dari pukul 19.20 hingga pukul 19.50.
d. Model
Model yang digunakan adalah model dari sebuah agency
sehingga postur tubuhnya sudah proporsional. Model tersebut bernama
Frida kusuma yang beralamat di Jl. Palagan km.10 Yogyakarta. Alamat
e-mailnya fridakusuma23@yahoo.com.
C. Pembahasan
1. Hasil penciptaan disain
Penciptaan disain disajikan menggunakan 3 jenis disain berupa disain
sketching, disain presentasi, dan disain hiasan seperti yang ditampilkan pada
bagaian penciptaan disain BAB IV subbab A subsubbab 1 subsubsubbab
d.menggambar disain karya
141
2. Karya busana
karya busana yang dihasilkan berupa busana pesta malam untuk
wanita muslimah dengan sumber ide akar tumbuhan hutan. Karya busana ini
ditampilkan dalam pergelaran busana archsense pada tanggal 28 april 2015
dengan nomor urut .4
3. Penyelenggaraan pergelaran busana
Penyelenggaraan busana archsense ini berjalan lancar, sesuai
susunana acara yang sudah disusun sehingga pelaksanaannya tanpa
hambatan yang besar sehingga mendapat apresiasi yang baik dari Dekan
FT UNY, Koordinator jurusan PTBB, dan juga dari penonton.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Mencipta disain busana dilakukan melalui tahap pencarian inspirasi.
Inspirasi yang digunakan berasal dari hutan, kemudian mengerucut pada
tumbuhan dan lebih spesifik lagi pada akar tumbuhan hutan berupa akar
tunggang. Persiapan bahan dan alat mendisain berupa penyediaan pensil,
pensil warna, penghapus, penggaris, dan kertas. Penciptaan moodboard
dilakukan dengan menentukan tema yaitu biomimetics dengan sub tema
saprophyte, menyiapkan alat dan bahan berupa kertas karton, lem, gunting
dan alat tulis. Selanjunya adalah mengumpulkan gambar akar tunggang,
palet warna biomimetics, gambar hutan, dan gambar teksutr kain. kemudian
menggunting gambar lalu menyusunnya di atas kertas karton. Berdasarkan
moodboard yang disusun, maka dibuatlah disain yang ditampilkan dalam
bentuk disain sketsa, disain presentasi, dan gambar disain hiasan.
2. Dalam membuat busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar
tumbuhan hutan dilakukan proses persiapan berupa pembuatan gambar
kerja busana, dan gambar kerja hiasan. Setelah itu dilakukan pengambilan
ukuran pada model. Selanjutnya pembuatan pola busana berupa pola dasar,
mengubah pola dan pecah pola. Dilakukan pula perancangan bahan pada
bahan utama warna hijau, bahan utama warna hijau untuk opnaisel, bahan
utama warna
142
143
coklat,dan bahan vuring. Setelah diketahui kebutuhan bahan, maka
dilakukanlah kalkulasi harga.Kemudian dilanjutkan dengan proses
pelaksanaan meliputi peletakan pola pada bahan, pemotongan bahan
dan pemberian tanda jahitan dengan dirader. Setelah kain dipotong
maka kain dijelujur berdasarkan langkah kerja yang dibuat. Lalu
dilakukanlah proses evaluasi proses I oleh dosen pembimbing. Setelah
dilakukan proses evaluasi proses I maka busana diperbaiki kemudian di
jahit dengan mesin. Sembari menjahit, ada bagian yang harus dihias
kemudian dilanjut dengan proses menjhit. Selanjutnya dilakukan
evaluasi proses II oleh dosen pembimbing.
3. Menampilkan busana pesta malam muslimah dengan sumber ide akar
tumbuhan hutan dalam pergelaran busana archsense dilakukan dengan
proses persiapan meliputi pembentukan panitia. Panitia inti sebagian
besar merupakan panitia managemen peragaan angakatan 2012.
Selebihnya merupakan mahasiswa tingkat yang lebih atas. Selain itu
dilakukan pula open reqruitmen untuk panitia tambahan. Selanjutnya
adalah penentuan tema berdasar tema tren 2015/2016 rehabitat. Dari
kesepakatan bersama, maka terpilihlah archsense sebagai tema
pergelaran busana tahun 2015. Sumber dana pergelaran busana
diperoleh dari iuran mahasiswa, penjualan tiket,sponsor,uang KI, uang
sisa MP, uang sisa KI, denda ketidakhadiran, beautyclass, dana iklan
booklet, birokrasi dan iuran kas. Dewan juri pergelaran busana proyek
akhir ini terdiri dari 5 orang juri yang sudah ahli dalam bidangnya.
144
Pergelaran busana proyek akhir ini diselenggarakan pada tanggal 28
April 2015 di auditorium UNY. Sebelum tampil untuk show pada hari
H, mahasiswa wajib mengikuti serangkaian kegiatan berupa grand juri,
gladhi bersih, dan yang terakhir adalah penyelenggaraan pergelaran
busana archsense. Terakhir adalah evaluasi penyelenggaraan busana
yang alhamdulillah sudah berjalan lancar.
B. Saran
Saran bagi kepanitiaan proyek akhir diantaranya:
1.
2.
3.
4.
145
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku:
Afif ghurub bestari..2011. Menggambar busana dengan teknik kering. Klaten:
PT.Intan sejati klaten
Arifah.A Riyanto.2003.Desain busana. Bandung:Yapemdo.
Cici Soewardi.2009. Busana muslimah XL. Jakarta : Gramedia pustaka utama
Ernawati,dkk.2008. Tata busana jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Ernawati,dkk.2008. Tata busana jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Ernawati,dkk.2008. Tata busana jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Frans Wanggai._.Manajemen hutan. Jakarta : Grasindo
Goet Poespo.2005. Panduan teknik menjahit. Yogyakarta : Penerbit kanisius
Goet Poespo.2009. Tailoring. Yogyakarta: Penerbit kanisius
Hadiat,dkk. 2004. Kamus sains. Jakarta : Balai pustaka
Hermawan Kartajaya.2006. Hermawan kartajaya on service. Bandung: Penerbit
mizan
Indonesia trend forecasting. 2015. Re+Habitat. Jakarta : BD+A
Indriyanto. 2006. Ekologi hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Porrie Muliawan.2001. Analisa pecah model busana wanita. Jakarta : Gunung
mulia
S. Sumarsono.2001. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
utama
Soekarno.2005. Buku penuntun membuat pola busana tingkat terampil. Jakarta:
PT Gramedia pustaka utama
Sri Widarwati.2000.Disain busana I.Yogyakarta:UNY
Sri Widarwati.2000.Disain busana II.Yogyakarta:UNY
146
Tim fit in line. (2014). Perbedaan berbagai metode pembuatan pola. Diakses dari
http://fitinline.com/article/read/perbedaan-berbagai-metode-pembuatan-pola
.
Pada tanggal 5 mei 2015, pukul 14.00
147
LAMPIRAN
Foto Karya
148
149
150
Tabel. 6. Susunan Panitia Pagelaran Busana Archsense
Nama
Nim
Prodi
Amanah
Pramanda Arif S
12513244025
Pt.Busana /Nr
Ketua 1
Ira Fatmawati
12513241022
Pt.Busana/ R
Ketua 2
Nurmalia W
12514134012
T.Busana/ D3
Ketua 3
Risqi Mutmainah
12513241028
Pt. Busana - R
Sekretaris 1
Nisya Arifah
12513244014
Pt. Busana - Nr
Sekretaris 2
Dewi Uswatun
Khasanah (Nr)
Elvia Methinda Wisid
(R)
Vivi Rosalia
12513244008
Bendahara 1
12514134003
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Teknik Busana
12513241003
Sekretaris
12513241031
Bendahara
Aisya Yuniardira
12513241030
Humas
Liana Wahyuningsih
12513241043
Kearsipan
M. Iqbal Albarqy
13511241041
M. Iqbal
13511241047
12513241001
12513241019
Hitaqi Milata
12513241020
12513244013
Nidaul Khasanah
12513244030
Sarah Nurhayati
12513244003
Khoirunisa
13513241040
Penanggung
Jawab Music
Pend. Teknik Boga
Penanggung
Jawab Lighting
Pend. Teknik Busana S1 Koordinator
-R
Pend. Teknik Busana S1 Staf
-R
Pend. Teknik Busana S1 Staf
-R
Pend. Teknik Busana S1 Staf
- Nr
Pend. Teknik Busana S1 Staf
- Nr
Pend. Teknik Busana S1 Staf
- Nr
Pend. Teknik Busana
Staf
13513241017
Pt Busana
Staf
Nuranisa
14513241014
Pt Busana
Staf
Eka Fitriyani
13513241059
Staf
12513241038
Bendahara 2
Koordinator
151
Nur Agustina
13505241001
Staf
Isnaini Fatimah
13513241045
Isni Putri M
12513244010
Koordinator
12514134014
Pendidikan Teknik
Busana S-1 Nr
Pendidikan Teknik
Busana Nr
Pendidikan Teknik
Busana S-1 Nr
Teknik Busana D3
12513244031
Nur Hayati
12513244005
Irna
Kuntari Yanuarti
12514134016
Teknik Busana D3
Staf
Yola Cipta
12514134018
Teknik Busana D3
Staf
12514134020
Teknik Busana D3
Staf
Jajang Supriatna
13511241008
Pt Boga
Staf
14513241028
Pt Busana
Staf
Tanindra Wijayanto
14504241048
Pt Otomotif
Staf
11507134009
Pt Elektronika
Staf
13511241022
Pt Boga
Staf
12514134008
D3 Teknik Busana
Koordinator
12513241036
Staf
El Na Elisa
12513244019
12513244021
Staf
Staf
Staf
Staf
14513244001
Apriliana Dyah
Buwananingrum
Nurul Istiqomah
14513244003
14513244008
13513241003
Pendidikan Teknik
Staf
Busana S1
Pend. Teknik Busana S1 Staf
Mia Yuliani
14513244004
Nur Ismail
12513244035
Yopi Ariansyah
Pendidikan Teknik
Busana S1
Pend.Teknik Busana S1 (Nr)
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Koordinator
152
Anin Sekar Putri
Hermawati
Setyorini
12513241027
Ayu 12514134005
09513244022
Puji Lestari
(Bendahara)
Putri Istiqomah
12513241041
12513244027
Risti Pratiwi
12513241046
Abrid Madilantoro
12502241022
Andhi Triyantoro
12502241009
Arvia Rahmatania
Hashemi
Dewi Kartika
Lailaturrohmah
Muthia Ikhwandhia
12502241004
12502241017
Habib Istiqlal
12506134048
Wieke Putri
Martinawati
Nisa Sabrina Yulianti
12513244016
12513241035
Nugraheni Apriliana
12514134004
12513244011
Siti Zubaedah
12513244024
Dian Septianingsih
11502241009
12513241047
12513241048
12502241019
12502241016
12513241004
Staf
Staf
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Teknik Busana
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Koordinator Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Pendidikan Teknik
Staff Sie
Busana
Humas
Pendidikan Teknik
Staff Sie
Busana
Humas
Pendidikan
Teknik Staff Sie
Elektronika
Humas
153
Tri Eko Priambodo
13511241063
14512134007
Sri Mulyati
12511241023
Haris Zakaria
12511241047
Edi Yunianto
12513241018
12513244017
Riskiyah
12513244002
Normaliya Rizan
Islamiyati
Dwi Moentini
12514134013
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan
Teknik
Busana
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan
Teknik
Boga
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Teknik Busana
Yudi Setiyo
13511241057
12514134010
Teknik Busana
Andi Widakdo
13509134027
Teknik Otomotif
Dwi Djatmiko
13509134029
Teknik Otomotif
Isna Ratnasari
12513244028
12514134002
12513241042
12513241050
12207241037
Hardiansyah Yoga
Pratama
Ari Nugroho
12201241073
Pendidikan Teknik
Busana (R)
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Staff Sie
Humas
Koor Sie
Dekorasi
Anggota Sie
Dekorasi
Anggota Sie
Dekorasi
Anggota Sie
Dekorasi
Anggota Sie
Dekorasi
Panitia
Tambahan Sie
Dekorasi
Panitia
Tambahan Sie
Dekorasi
Koordinator
Staf
Staf
Staf
Staf
12206241029
Pendidikan Seni
Kerajinan
Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia
Pendidikan Seni Rupa
1220641039
Staf
Staf
Staf
154
Salsabella O.
12513241050
Koordinator Sie
Nanda Agnesia T.
12513241005
Lia Ayu S.
12513241010
Anggota
12505241010
Nirmala Putri
12513241029
Anita Widya S.
12513241049
Hikmah Amalia
Evi Feri Fitriana
12514134019
Teknik Busana
12514134007
Teknik Busana
Feni Nuraini
12513241009
12513241016
Suparyanti
12513241017
Listinawinastiti
12513241024
Angga Rini
12513241037
Uli Karimah
12513241032
Rhiana Putri
11513241005
14513241012
14509134008
Pend.Teknik Otomotif
14509134014
Pend.Teknik Otomotif
Jezzi Ariska
12513249002
Anisa Titian Dj
12513244007
Susry Hati N
12513241013
Pendidikan Teknik
Busana- Nr
Pendidikan Teknik
Busana- Nr
Pendidikan Teknik
Busana- R
Koor Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggota Sie
Sponsor
Anggotasie
Sponsor
Anggotasie
Sponsor
Panitia
Tambahan Sie
Sponsor
Panitia
Tambahan Sie
Sponsor
Panitia
Tambahan Sie
Sponsor
Koordinator
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Staf
Staf
155
Elyta Kiki R
12513244032
Staf
12513241023
Pendidikan Teknik
Busana- Nr
Pendidikan Teknik
Busana- R
Pendidikan Teknik
Busana- R
Pendidikan Teknik
Busana- Nr
Pendidikan Teknik Sipil
Dan Perencanaan-Nr
Pendidikan Teknik
Busana- R
Pendidikan Teknik
Busana-R
Pt Busana Reguler
Wanda Verdita
12513241034
Raeza M
12513241034
Rani Oktaviana
13513249001
Puput Budy A
13505244014
14513241023
Ainun Pratiwi
14513241024
Tiara Iftiyani
Faridatul Anisah
12513241012
Pt Busana Reguler
Anggarani Pribudi
12513241040
Pt Busana Reguler
Wakil
Koordinator
Bendahara
Ayu Suryani
12513241021
Pt Busana Reguler
Sekretaris
Anggit Anggraini
12513241014
Pt Busana Reguler
Anggota
13511249001
Pt Boga
14513244015
Pt Busana
Koordinator
Panitia
Tambahan
Anggota
Sepin Hidayah
14513241050
Pt Busana
Anggota
13513241058
Pt Busana
Anggota
Yeti Nurfendah
13513241061
Pt Busana
Anggota
13514134001
Pt Busana
Anggota
Novi Nuraini
14513244009
Pt Busana
Anggota
12514134011
Teknik Busana D3
Ari Susanti
12513244022
Ida Rojana
12513244012
Rita Aromsari
12513241002
10513244011
Analiza Resti
Kurniawati
10513244022
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Koordinator
Koordinator
Anggota
Anggota
Anggota
156
Atiyatul Izzah
Pt. Busana
Laily Wahyuningtyas
Pt. Busana
2013
2014
Justin
Dwi Arum Rachmawati
12513244018
Pt. Busana
S1 Nr
2014
Ketua Makeup
12514134001
D3
Anggota
Mellyana Indarwadi
12514134006
D3
Anggota
Warsiyanti
12514134009
D3
Bendahara
Tri Kasini
12514134015
D3
Anggota
14514134028
D3
Ketua
Widyana Safitri
14514134032
D3
Anggota
Afifatur Rohmah
14514134018
D3
Anggota
12513244004
Koordinator
12513244009
12513241029
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Pendidikan Teknik
Busana
Teknik Busana
12513244026
Koordinator
Ticketing
Westri Winata
12513244034
Staff Ticketing
Ariyani Rahmawati
12513244023
Muryati
11513244019
Ismi Hanifah
12513241015
Nisty Rayafu
12513241044
Rani Tania A
09
10513244029
Cynthia Mustika
Kusuma
13514134006
14514134015
Anggota I
Anggota Ii
Staff
Staff Ticketing
Staff Ticketing
Staff Ticketing
Staff Ticketing
Staff Ticketing
Staff Ticketing
Panitia
Tambahan Sie
157
Ticketing
Erni Rohmawati
13514134017
Teknik Busana
Panitia
Tambahan Sie
Ticketing
Gusti Maulana
Supriyadi
14504244016
Panitia
Tambahan Sie
Ticketing
Ramadhani Rahmayanti
12513244015
Pt. Busana
Koor
Keamanan
Umi Syaifah
12513241025
Pt. Busana
Anggota
Keamanan
Intan Rufaidah
12513244036
Pt. Busana
Anggota
Keamanan
Nurul Chasanah
12513244020
Pt. Busana
Anggota
Keamanan
12505241038
Ptsp
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Heri Setiawan
Dimas Wicaksono
T. Mesin
12505244013
Wenang Herdama S
Hanung Tyas Hutama
Ptsp
Pt Elektronika
13504244010
Wahyu Dafit K
Pt Otomotif
Pt Elektronika
Qonita Fitriani S
13521241020
Pt Boga
Nancy Luthfita
13511241027
Pt Boga
Khoerul Umam
12518244010
Pt Mekatronika
Rochmat Widodo
Pt Mekatronika
Jauhari Indra P
12550244006
Pt Informatika
Raihan Mahavira
12518244016
Pt Mekatronika
Dikky Syahputra
Pt Mekatronika
158
Tambahan
Jamal
Izul Mubarokah
Pt Otomotif
13505241040
Ptsp
Dian
Wahyu 13518241040
Kumalasari
Yuni Fitria Nurcahyani
13505241003
Pt Mekatronika
Pt Mekatronika
Ptsp
Qurrota Aini
13501241001
Pt Elektro
Nur Affifah
13518241039
Pt Mekatronika
Hidul Arifuloh
13518241045
Pt Mekatronika
12518244030
Pt Mekatronika
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
Panitia
Tambahan
159
Susunan Acara
A. Susunan Acara Fitting
No.
1
Waktu
11.00-12.00
2
3
4
12.00-13.00
13.00-16.00
16.00-17.00
No.
1
Waktu
07.00-08.00
08.00-08.15
3
4
08.15-09.30
09.30-13.00
12.00-17.00
6
4
13.00-17.00
17.00-18.00
Fitting I
Selasa, 3 Maret 2015
Susunan Acara
Keterangan
Persiapan Fitting I Sie. Perkap, Sie.
Model, Sie.
Konsumsi
Kedatangan model
Sie. Model
Fitting
Bersih-bersih
Semua Sie
Fitting II
Kamis, 2 April 2015
Susunan Acara
Keterangan
Persiapan Fitting II Sie. Perkap, Sie.
Model, Sie.
Konsumsi, Sie.
Booklet
Briefing Panitia
Ketua
Semua Sie
Kedatangan model
Sie. Model
Make Up
Sie. Make
up&hairdo
Foto Booklet
Sie Booklet, Sie.
Acara
Fitting
Bersih-bersih
Semua Sie
No
1
Penilaian Gantung
Sabtu, 18 April 2015
Waktu
Acara
06.00 06.15
06.15 06.45
Kedatangan
Panitia
Briefing Panitia
Keterangan
Sie
Keamanan
mengkondisikan
Oleh :
- Ketua
Panitia
- Sie Acara
- Sie
Model
160
-
06.45 07.45
Preparation :
- Penataan
dressfoam dan
busana sesuai
nomor urut
tampil
07.45 08.00
08.00 13.00
Sie Juri
Seluruh
panitia
dikoordinir oleh
Sie Model dan
Sie Juri
Sie
Keamanan
mengkondisikan
Penilaian
Gantung
Waktu
Acara
06.00
Kedatangan Panitia
06.10 06.30
Briefing Panitia
06.30 07.25
Preparation :
- Penataan tempat
penilaian Grand
Juri, ruang tunggu
model, ruang
ganti, dan ruang
juri
- Persiapan slide
per-mahasiswa
- Checking mic dan
sound
Keterangan
Sie
Keamanan
mengkondisikan
Oleh :
- Ketua
Panitia
- Sie Acara
- Sie
Model
- Sie Juri
Seluruh
panitia
dikoordinir oleh
Sie Model,
Sie Juri, Sie
Acara
161
-
07.25 07.30
07.30 08.00
08.00 08.15
08.15 09.15
09.15 10.15
10.15 11.15
Kedatangan para
model
Clear Area Penilaian
Grand Juri
Briefing juri oleh
dosen :
Bu Emy Yuli, Bu
Kapti, dan
Bu Emy Budi
Pembukaan Acara
Penilaian Grand Juri
oleh MC :
- Doa
- Deskripsi acara
- CV Juri
Penilaian Grand Juri
Sesi I :
Kelas S1 Reguler
10
11.15 12.00
- MC memberi
pengumunan untuk
mahasiswa agar setelah
jam istirahat dapat
berkumpul untuk
Sie
Keamanan
mengkondisikan
Dikondisikan
oleh
Sie Juri
Dikondisikan
oleh
Sie Acara
Dikondisikan
oleh
Sie Model
Dikondisikan
oleh
Sie Model
Dikondisikan
oleh
Sie Model
Dikondisikan
oleh
Sie Model
dan Sie Juri
162
mendapatkan saran dan
evaluasi
11
12.00 13.30
Penutupan Acara
Penilaian Grand Juri
oleh MC :
- Mempersilakan
semua juri masuk
ke ruangan
kembali untuk
saran dan evaluasi
pada mahasiswa
- Penutup acara &
doa harapan
kesuksesan acara
Archsense
Dikondisikan
oleh
Sie Acara
Waktu
Susunan Acara
( PJ )
1.
2.
3.
4.
10.30 11.00
Sie keamanan
Kumpul / datang
11.00 12.00
12.00 15.00
LOADING
BARANG :
- Stage
- Dekorasi
ruangan
- Kursi penonton
- Music &
lighting
- Lobby
- Photobooth
- Backstage
- Wardrobe
15.00 15.45
ISHOMA
(bergantian)
Ketua
Semua sie
Sie acara
Sie floor
manager
Sie dekorasi
Sie
backstage
Sie perkab
Sie keamanan
Sie konsumsi
163
5.
15.45 16.00
6.
16.0 17.30
Melanjutkan
Loading Barang
7.
17.30 18.15
Sie keamanan
ISHOMA
(bergantian)
8.
18.00 19.00
Pengecekan kembali
9.
19.00
Sie acara
Sie dekorasi
Sie
backstage
Sie floor
maneger
Sie perkab
Ketua
Sie acara
Perkab
Floor
Dekorasi
Sie keamanan
Waktu
Susunan Acara
06.00 06.45
Kumpul / datang
06.45 07.00
3.
07.00 -07.15
Persiapan GR
4.
07.15 07.30
Welcome greeting
5.
07.30 07.35
Opening slide
Keterangan
( PJ )
Sie keamanan
Ketua dan Semua
sie
-
Sie acara
Model
Perkab
Sie acara
Sie
Dokumentasi
164
6.
07.35 - 07.40
Sambutan
7.
08.10 08.15
Penutup
8.
08.00 08.30
Peragaan 1
9.
08.30 09.00
Peragaan 2
10.
09.00 09.30
Peragaan 3
Sie perkab
Sie acara
Sie acara
( LO MC )
Sie Acara
Sie model
Sie backstage
Music dan
lighting
Sie acara
Lo Designer
Sie Model
Sie Acara Lo
karnaval dan
MC
Perkap
Music dan
lighting
11.
10.00 11.00
12.
10.00 10.17
Tari
13.
10.17 10.47
Karnaval
14.
10.00 16.00
Make up model
15.
12.00 13.00
ISHOMA
(bergantian)
Sie keamanan
Sie konsumsi
Sie acara
Lo designer
Sie model
Sie perkab
16.
13.00 14.00
Fitting busana
Malaysia
17.
16.00 16.10
persiapan MC
18.
15.10 16.10
ISHO
(bergantian)
19
16.10 17.00
Mengecek persiapan
Sie make up
Perkab
Model
Sie Acara Lo
MC
Sie keamanan
Sie konsumsi
165
20.
17.00 17.30
21.
17.30
22.
17.30 18.00
Laporan koor
Semua sie
perwakilan koor
Persiapan selesai
Persiapan open gate
Semua sie
standbye
166
Waktu
.
1
17.00 selesai
18.00
Susunan Acara
Keterangan
Registrasi
OPEN GATE
18.30 19.20
Pembukaan diawali
menyanyikan lagu
Indonesia Raya
dilanjutkan dengan
pemutaran Video
selanjutnya Tari
dan
Sambutan
19.20 19.50
Peragaan 1
Slide Sponsor
Pembukaan oleh Tari
Tim Karnaval
Sambutan Oleh :
- Ketua Panitia
- Rektor
( WR
/
Dekan / WD )
Include :
Penyerahan
Cinderamata Juri,
Desainer tamu,
Malaysia, Sponsor
Peragaan
Sesi
Pertama :
Kelas S1
Reguler
Peragaan Sesi Kedua
:
19.50 20.20
20.20 20.50
20.50 21.10
Peragaan 2
Peragaan 3
Hiburan
Kelas D3
167
Guest Show :
Politeknik
Ibrahim Sultan
21.10 21.40
- Desainer Tamu
Dani Paraswati S.Pd.
T
9
10
21.40 22.00
22.00 22.20
Pengumuman
Penutup
Estimasi model :
- PIS :
10 model 20 menit
- Desainer
Tamu :
8 model 10/15 menit