Anda di halaman 1dari 14

i.

KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirohim,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulisan modul ajar: “ Menggambar Ragam Hias” ini dapat
diselesaikan. Buku ini disusun sebagai respon permintaan pembaca buku-buku keterampilan
di bidang seni rupa. Dalam penulisan ini, penulis membatasi dan lebih menekankan kepada
nilai esensi dari ragam hias dan pembagian kelompok dari jenisnya. Modul ini dirancang
untuk memberikan pemahaman mendalam tentang ragam hias, sebuah unsur seni visual yang
memiliki akar dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Ragam hias adalah bahasa visual
yang unik dalam seni rupa, yang menggabungkan elemen-elemen geometris, organik, dan
simbolis untuk menciptakan desain yang indah dan bermakna.
Modul ini akan membawa pembaca dalam pembelajaran melalui berbagai aspek ragam hias,
mulai dari sejarah dan makna budaya hingga teknik-teknik dasar dalam menciptakan gambar
ragam hias yang menakjubkan. Kami akan menjelajahi berbagai contoh ragam hias dari
berbagai budaya di seluruh dunia dan memberikan pandangan tentang bagaimana ragam hias
terus berkembang dalam seni kontemporer.
Penulis menyadari bahwa buku ini belum sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
pembaca yang bertujuan menyempurnakan buku ini di masa mendatang sangat saya
harapkan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap modul ini akan
memberikan wawasan yang mendalam tentang keindahan dan kompleksitas ragam hias, serta
menginspirasi pembaca untuk menjelajahi dan menciptakan karya seni yang menghormati
tradisi seni rupa sekaligus mengekspresikan kreativitas pribadi pembaca.
Selamat belajar, Selamat membaca, mempelajari, dan menerapkannya, dan semoga modul ini
membawa pembaca pada perjalanan seni yang mendalam dan memuaskan.

Surabaya, 10 November 2023

Penulis
ii. DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................3
DAFTAR TABEL......................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................................................4
BAB 1.........................................................................................................................................4
1.1 PENGERTIAN RAGAM HIAS.......................................................................................4
1.2 MOTIF RAGAM HIAS...................................................................................................4
1.3 SEJARAH RAGAM HIAS..............................................................................................5
1.4 RANGKUMAN................................................................................................................6
1.5 LATIHAN........................................................................................................................6
1.5.1 PENGETAHUAN......................................................................................................6
1.5.2 KETERAMPILAN....................................................................................................8
BAB 2.......................................................................................................................................10
2.1 Pola Ragam Hias............................................................................................................10
2.2 Teknik Menggambar Ragam Hias..................................................................................10
2.3 RANGKUMAN..............................................................................................................11
2.4 LATIHAN......................................................................................................................11
2.4.1 PENGETAHUAN....................................................................................................11
2.4.2 KETERAMPILAN..................................................................................................11
GLOSARIUM..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
TENTANG PENULIS.............................................................................................................13
iii. DAFTAR GAMBAR

iv. DAFTAR TABEL

v. PENDAHULUAN

Di Indonesia memiliki keindahan yang sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki
kekayaan unik masing-masing, hal ini menjadikannya ciri atau simbol suatu daerah.
Kekayaan yang unik oleh masyarakat
diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. Ragam hias flora, fauna, geometris, dan figuratif
dapat dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumah- rumah adat daerah. Ragam hias tersebut
digunakan sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal.
Ragam hias memiliki pola bentuk gambar teratur dan pola bentuk gambar yang tidak teratur.
Pola
gambar teratur memiliki ukuran pola sama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam hias
menggunakan pola teratur. Pada pola ragam hias tidak teratur, ragam hias dibuat lebih
ekspresif dan dinamis. Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia
bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup
misalnya pada gambar ragam hias bentuk manusia.
Modul pembelajaran ini dirancang untuk belajar menggambar ragam hias secara mandiri .
Tujuan pembelajaran adalah tujuan untuk memperoleh keterampilan untuk tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan yang Anda selesaikan untuk
memperoleh pengalaman belajar yang bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran Anda.
Evaluasi atau penilaian adalah proses menentukan kesesuaian antara proses dan hasil
pembelajaran serta tujuan pembelajaran. Dalam kasus ini, tujuan penilaian adalah untuk
mengidentifikasi dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi yang diperoleh sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada awal modul.
Modul sering digunakan sebagai bahan ajar bagi peserta didik dalam berbagai pembelajaran.
Tujuan dari modul adalah untuk melatih kemandirian peserta didik dalam belajar. Melihat hal
itu maka, diperlukan modul yang baik, bukan modul yang hanya berisikan sekumpulan meteri
saja, akan tetapi modul yang mampu membantu para peserta didik untuk lebih mandiri dalam
hal mempelajari suatu materi. Modul digunakan sebagai penyalur dan menarik keterlibatan
peserta didik. Hal ini diharapkan untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dalam
proses pembelajaran. Guru tidak bisa melakukannya dengan kompetensinya sendiri, maka
modul menjadi salah satu bentuk stimulus yang penting dalam sebuah proses pembelajaran.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar contoh jenis-jenis ragam hias,
peserta didik mampu membagankan jenis-jenis ragam hias
dengan tepat.
2. Setelah guru mendemonstrasikan menggambar sketsa ragam hias, peserta didik
mampu menggambar sketsa ragam hias dengan benar.
3. Setelah menggambar sketsa ragam hias, peserta didik mampu menggambar ragam
hias dengan tepat.

BAB 1
1.1 PENGERTIAN RAGAM HIAS
Ragam hias atau ornamen merupakan
bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang
sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki banyak ragam hias.
Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh
faktor lingkungan alam, lora dan fauna, serta
budaya masingmasing daerah. Keinginan untuk
menghias merupakan naluri atau insting
manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga
(sumber : kibrispdr.org).
didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik
Gambar1.1 Ragam Hias Geometris Bunga
yang bersifat praktis maupun yang terkait
dengan kepercayaan atau agama. Ada ragam
hias memiliki makna simbolis karena mengandung nilai-nilai budaya masyarakat
pendukungnya. Meng gambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan)
dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan
keindahan. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya.

1.2 MOTIF RAGAM HIAS


Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk lora (vegetal),
fauna (animal), igural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan
pada media dua dan tiga dimensi.
1. Ragam Hias Flora (vegetal)
Flora sebagai sumber objek motif ragam
hias dapat dijumpai hampir di seluruh
pulau di Indonesia. Ragam hias dengan
motif lora (vegetal) mudah dijumpai pada
barang-barang seni, seperti batik, ukiran,
kain sulam, kain tenun, dan bordir.

Bagan 1mugiwarapichd.blogspot.com
motif ragam hias flora

2. Ragam Hias Fauna (Animal)


Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan
berbagai jenis binatang, misalnya burung,
gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa
digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk
menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.

a) Membuat gambar kontur burung dengan Bagan 2mugiwarapichd.blogspot.com


motif batik kupu-kupu
penggayaan tertentu sebagai pola gambar ragam
hias.
b) Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (misalnya motif vegetal) untuk
mengisi pola tersebut.
c) Selesaikan gambar dengan mengisi bidangbidang dengan warna yang menarik.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek
ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna di daerah tersebut dapat dijumpai pada
hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias
bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah
tertentu di Indonesia seperti burung cendrawa sih di Papua, komodo di Nusa Tenggara
Timur, dan gajah di Lampung.

3. Ragam Hias Geometris


Ragam hias geometris merupakan motif
hias yang dikembangkan dari bentuk-
bentuk geometris dan kemudian
digayakan sesuai dengan selera dan
imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias
geometris dapat dijumpai di seluruh
daerah di Indonesia, seperti Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat Bagan 3alianurafni.wordpress.com motif toraja
dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

4. Ragam Hias Figuratif


Bentuk ragam hias iguratif berupa
objek manusia yang digambar dengan
mendapatkan penggayaan bentuk.
Ragam hias iguratif biasanya terdapat
pada bahan tekstil maupun bahan kayu,
yang proses pembuatannya dapat
dilakukan dengan cara menggambar.

Bagan 4loexie.wordpress.com motif batik betawi

1.3 SEJARAH RAGAM HIAS


Ragam hias adalah bentuk seni dekoratif yang digunakan untuk menghiasi berbagai benda
atau permukaan. Setiap budaya memiliki ragam hiasnya sendiri yang mencerminkan nilai,
kepercayaan, dan estetika masyarakat tersebut. Sejarah ragam hias melibatkan evolusi gaya
dan motif dari masa ke masa. Berikut adalah gambaran umum sejarah ragam hias:
1. Pra-Sejarah dan Awal Peradaban
Pada periode pra-sejarah, manusia primitif menggunakan ragam hias untuk menghiasi
benda sehari-hari, seperti alat-alat makan atau pakaian, dengan menggunakan pola-
pola geometris sederhana atau gambar binatang.
Peradaban kuno seperti Mesir, Mesopotamia, India, dan Tiongkok memiliki ragam
hias yang kaya dan bervariasi. Motif-motif ini sering kali memiliki makna religius
atau simbolis.

2. Periode Klasik dan Renaisans


Di Yunani Kuno, ragam hias digunakan pada arsitektur, seni tembikar, dan tekstil.
Motif-motif geometris dan alam seringkali muncul.
Selama Renaisans di Eropa, seniman-seniman seperti Leonardo da Vinci dan
Michelangelo menciptakan ragam hias yang terinspirasi oleh klasikisme Romawi dan
Yunani.

3. Periode Barok dan Rococo


Pada abad ke-17 dan ke-18, ragam hias Barok muncul dengan kecenderungan yang
lebih eksentrik dan berlebihan. Rococo, yang muncul kemudian, menekankan
keindahan dan ornamen yang rumit. Ragam hias ini banyak digunakan dalam seni
dekoratif, arsitektur, dan furnitur pada masa itu.

4. Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20


Pada periode Victoria, ragam hias mengalami variasi yang mencerminkan
perkembangan industri dan perubahan sosial. Ornamen viktorian sering kali rumit dan
padat.
Seni Nouveau, gerakan seni dekoratif pada akhir abad ke-19, mengeksplorasi motif
organik dan alam, mempengaruhi desain dan ragam hias di seluruh Eropa.

5. Abad ke-20 dan Kontemporer


Pada abad ke-20, seni modern dan kontemporer menyaksikan penggunaan ragam hias
yang lebih eksperimental dan abstrak. Pengaruh dari berbagai budaya dunia juga
semakin terlihat dalam desain dan seni. Penggunaan teknologi baru, seperti seni
digital, telah membuka peluang baru untuk eksplorasi ragam hias.

Seiring waktu, ragam hias terus berkembang sebagai cerminan dari perkembangan seni,
teknologi, dan perubahan sosial di berbagai komunitas manusia. Setiap era dan budaya
memberikan kontribusi uniknya sendiri terhadap sejarah ragam hias.

1.4 RANGKUMAN
Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar teratur dan pola bentuk gambar yang
tidak teratur. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola sama. Beberapa daerah di Indonesia
seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam
hias menggunakan pola teratur. Pada pola ragam hias tidak teratur, ragam hias dibuat lebih
ekspresif dan dinamis. Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia
bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup
misalnya pada gambar ragam hias bentuk manusia. Menggambar ragam hias bentuk manusia
dapat diberi warna hijau, biru, dan dibuat secara utuh atau diambil bagian tubuh tertentu
seperti bagian muka. Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara dise derha nakan atau
dilebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik,
atau bendabenda kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan
memiliki makna simbolik. Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias
adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar
ragam hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus
memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.
1.5 LATIHAN
1.5.1 PENGETAHUAN

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar.


1. Ragam hias atau disebut dengan 'ornamen', merupakan bentuk karya seni rupa yang
dibuat dengan menggayakan bentuk yang ada di alam baik flora, fauna, geometris,
maupun figuratif dengan sentuhan estetis. Gambar yang menunjukkan ragam hias
geometris adalah…
a. b.

c. d.

e.

2. Perhatikan gambar berikut ini!


Jenis ragam hias yang diaplikasikan dengan teknik pahat pada media kayu tersebut
merupakan jenis ragam hias….
a. Figuratif
b. Geometris
c. Flora
d. Fauna
e. Dekoratif
3. Motif hias yang dibuat mirip dengan manusia disebut..
a. Geometris
b. Flora
c. Fauna
d. Figuratif
e. Dekoratif
4. Suatu bentuk dasar dari hiasan yang pada umumnya dijadikan pola secara berulang-ulang
pada suatu hasil karya seni atau kerajinan disebut ....
a. Ragam hias
b. Ragam Lukis
c. Ragam Rupa
d. Ragam Budaya
e. Ragam warna
5. Bentuk-bentuk seperti persegi empat, zig-zag, garis silang, segitiga, dan lingkaran,
merupakan ciri dari pola ragam hias…
a. Figuratif
b. Dekoratif
c. Realis
d. Geometris
e. kartun
6. Nama lain dari ragam hias flora adalah ....
a. Vegetal
b. Animal
c. Building
d. Manusia
e. Hewan
7. Yang dimaksud dengan gambar motif geometris, adalah.....
a. Gambar yang berbentuk distilasi dari tumbuh-tumbuhan
b. Gambar yang berbentuk distilasi dari hewan
c. Gambar yang berbentuk dari garis lurus, patah, berlian, tumpal dan lain-lain
d. Gambar yang berbentuk distilasi dari manusia
e. Gambar yang berbentuk distilasi dari alam
8. Dalam membuat ragam hias, diperlukan penyederhanaan bentuk atau penggayaan yang
disebut dengan.....
a. Stilasi
b. Estetika
c. Asosiasi
d. Imitasi
e. eksekusi
9. Pada masa apa penggunaan ragam hias yang lebih eksperimental dan abstrak?
a. Pra-Sejarah
b. Awal Peradaban
c. Periode Klasik
d. Periode Barok
e. Periode seni modern dan kontemporer
1. Berikut merupakan salah satu contoh gambaran umum sejarah ragam hias pada periode
Pra-Sejarah dan Awal Peradaban:
a. Menggunakan ragam hias untuk menghiasi benda sehari-hari, seperti alat-alat makan
atau pakaian
b. Untuk seni arsitektur, seni tembikar, dan tekstil
c. Untuk digunakan pada seni dekoratif, arsitektur, dan furnitur
d. Untuk ornamen viktorian
e. Untuk penggunaan eksperimental dan abstrak

1.5.2KETERAMPILAN
Cermatilah contoh gambar pdibawah ini dan berikan pendapatmu.

No. Gambar Jenis Deskripsi


1.

2.
3.

4.

5.

BAB 2
2.1 Pola Ragam Hias
Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk
ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur,
terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari
bentuknya seperti persegi empat, zig zag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang
tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris
adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tidak beraturan
dan tetap memperhatikan segi keindahan.
2.2 Teknik Menggambar Ragam Hias
Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan
bentukbentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun
sulursuluran. Pada saat kamu ingin menggambar ragam hias, berikut aturan yang harus
diperhatikan.
1) Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar.
2) Persiapkan alat dan media gambar.
3) Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
4) Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya.
5) Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.
6) Warnai gambar

1. Menggambar Ragam Hias Flora


Ragam hias lora dapat kamu lihat di berbagai
macam benda atau barang. Gambar ragam
hias lora memiliki bentuk dan pola yang
beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia
memiliki ragam hias lora dengan ciri khasnya
masingmasing. Kamu sekarang bisa
menggambar ragam hias dengan mudah.
Kamu bisa menggunakan pola pengulangan
maupun sulur-suluran. Ragam hias dapat Bagan 5alittlelime.blogspot.com langkah-langkah
diambil dari objek daun tunggal, lalu dapat menggambar ragamhias
distilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu.

2. Menggambar Ragam Hias Fauna


Bentuk ragam hias fauna memiliki
keindahan dan keunikan yang sama
dengan ragam hias lora. Jenis fauna yang
biasa diambil sebagai objek gambar ragam
hias, yaitu burung, gajah, cicak, ikan, dan
ayam. Ragam hias fauna bisa digabung
dengan ragam hias lora atau hanya sejenis
saja. Beberapa tahapan dalam
menggambar ragam hias fauna sebagai berikut.
a) Tentukan jenis fauna yang akan dibuat gambar ragam hiasnya.
b) Buatlah pola gambar ragam hiasnya.
c) Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

3. Menggambar Ragam Hias Geometris


Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk
geometri, misalnya segitiga, segi empat, dan lingkaran. Penggunaan motif geo metris dapat
dijumpai di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris.
4. Menggambar ragam hias manusia Motif hias iguratif menggunakan motif manusia yang
digambar dengan penggayaan tertentu. Motif hias ini misalnya digunakan pada karya
tekstil maupun karya kayu, yang dibuat dengan teknik menggambar atau mengukir. Motif
manusia misalnya ditemukan di Jawa, Bali, dan Papua.
2.3 RANGKUMAN
Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara dise derha nakan atau dilebihkan. Gambar
ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau bendabenda
kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna
simbolik. Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar
harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar ragam hias
yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan
komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.
Kegiatan menggambar ragam hias dapat memupuk sikap menghargai, menghayati, dan
sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian budaya daerah khususnya
ragam hias. Dengan mengenal ragam hias dari berbagai daerah, kita bisa lebih arif dan
bijaksana dalam memelihara hubungan sosial dan lingkungan.
2.4 LATIHAN
2.4.1 PENGETAHUAN
Dari beberapa penjelasan materi diatas, analisislah contoh gambar ragam hias
berikut.

1. Stilasi ini diambil dari bentuk apa?


2. Bagaimana langkah-langkah pembuatannya?
3. Bagaimana pola penempatan motifnya? jelaskan.
2.4. 2 KETERAMPILAN
Buatlah 4 kelompok (flora, fauna, geometris, figuratif). Kemudian buatlah karya ragam hias
pada media kertas A3 sesuai kelompok masing-masing. Dikerjakan secara individu.
GLOSARIUM
Arsitektur: Ilmu dan seni dalam mendesain dan merancang
bangunan dan struktur.
Figur: Bentuk atau wujud, tokoh atau panutan, artinya sentral yang
menjadi pusat, perhatian.
Geometris : ragam hias berbentuk bulat
Nusantara: Sebutan atau nama bagi seluruh wilayah kepulauan
Indonesia.
Pelosok: Tempat yg jauh atau yg tidak mudah didatangi
Ragam hias : ornamen
Religious: Kata sifat yang maknanya terkait pada atau kepercayaan
dalam agama.
Simbol: Melempar bersama-sama, melempar atau meletakkan
bersama-sama dalam satu ide atau gagasan objek yang kelihatan,
sehingga objek tersebut mewakili gagasan.

DAFTAR PUSTAKA
Kisah Asal Usul, 2016. 8 Prinsip-Prinsip Seni Rupa dan Penjelasannya Lengkap. Diakses 27
November 2017, dari http://kisahasalusul.blogspot.com/ 2016/01/8-prinsip-prinsip-seni-
rupa.html
Puspo, Goet. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Motif Bordir. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Sachari, Agus. 2002. Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornament Nusantara. Semarang: Dahara Prize
Tim Abdi Guru, 2017. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta, Erlangga
Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Toekio, Soegeng. 2000. Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa
Wardhani, Cut Camaril, dan Ratna Panggabean. 2006. Tekstil: Buku Pelajaran Seni Budaya.
Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
TENTANG PENULIS
Firdausiabifi Suryanadilla lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 24 Januari 2004.
Seorang mahasiswa semester 3 Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Surabaya.
Penulis menekuni bidang seni rupa sejak SMP. Tahun 2018 membuat usaha jasa Henna Art
hingga saat ini. Pelatihan yang pernah diikuti berupa : pelatihan henna online workshop with
HENNA ARTIST WONG KITO PALEMBANG yang bertemakan Mandala 25 Agustus 2021.
Saat ini penullis juga terlibat aktif dalam komunitas dance modern dan berkesempatan
mengajar di SMA Negeri 1 Porong. Saat ini penulis aktif dalam perkuliahan dan organisasi
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai