Kerajinan
Kerajinan atau dalam bahasa Inggris kita kenal dengan handicraft, dapat
dipahami sebagai produk yang menuntut keterampilan tangan. Produk kerajinan
adalah produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan
berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika
atau keindahan sekaligus fungsi tertentu. Produk kerajinan memiliki nilai yang tinggi
karena menuntut kemampuan berkarya menggunakan keterampilan tangan, baik
tanpa menggunakan alat bantu maupun dengan menggunakan alat bantu
sederhana.
Pengertian kata tekstil adalah jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat
dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan.
Tekstil dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari, yaitu kain biasa digunakan
untuk pakaian sebagai kebutuhan sandang, sprei pelapis tempat tidur dan sarung
bantal, taplak meja, kain yang dijahit menjadi tas dan produk kerajinan lainnya.
Kerajinan tekstil di Indonesia dapat dibagi menjadi kerajinan tekstil modern dan
kerajinan tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan praktis atau fungsional, sedangkan kerajinan tekstil tradisional
umumnya memiliki makna simbolis dan digunakan juga untuk kebutuhan upacara
tradisional.
2) Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan
untuk membawa barang
Kain serupa terdapat pula di Palembang, disebut kain Sembagi. Sembagi yang
berwarna terang digunakan pada upacara mandi pengantin dan hiasan dinding pada
upacara adat. Kain Sembagi yang berwarna gelap digunakan untuk penutup
jenazah.
a. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi nilai
tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi
benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga
memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem
sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi
pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya kaligra_, ragam
hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan
sebagainya.
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai
banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam seperti
awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi hutan dan
pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk tumbuh-tumbuhan, buah,
burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun, tidak
tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam hias bercampur di suatu wilayah.
Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi
dalam klasi_kasi sebagai berikut.
a. Ragam Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku
tertentu dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh
sisinya.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari
mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodifikasi
menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan
dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari
mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodifikasi
menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan
dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah.
e. Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat artifisial dan biasanya
merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang
ada sebelumnya yang dimodi_kasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias
yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri.
a. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran
yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
b. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian
merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang
masih bersifat satu kesatuan.