Anda di halaman 1dari 4

Materi :

Kearifan lokal Indonesia


Setiap negara di dunia itu memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara
Indonesia. Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal.
Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-masing. Kearifan
lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan
alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang
sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan
bahkan ratusan tahun. kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit
untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut. Segala sesuatu yang
termasuk pandangan hidup yang masih tradisional tidak selamanya buruk dan tidak
selamanya juga merupakan pandangan yang salah. Bahkan, bisa berlaku sebaliknya, karena
kearifan lokal yang dipertahankanlah yang membuat suatu masyarakat jadi begitu unik dan
berbeda dari masyarakat yang tinggal di wilayah lain.
Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan
terjaga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus
digenggam teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan
begitu karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur. Kearifan lokal
yang ada mungkin memiliki sifat yang sangat tradisional, tetapi keberadaan kearifan lokal
sangatlah penting bagi masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan, kearifan lokal bukan hanya
bisa dijadikan pedoman dalam bertindak maupun bersikap, tetapi juga memiliki fungsi
tertentu. Berikut fungsi dari kearifan lokal bagi masyarakat!
1. Konservasi pelestarian sumber daya alam yang ada
kearifan lokal justru membantu untuk mendorong masyarakat di wilayah tertentu
untuk melakukan konservasi agar alam tempat mereka tinggal tetap terjaga dan tidak
mengalami kerusakan.
2. Menjadi Petuah, Kepercayaan, dan Pantangan
Orang-orang tua kita di masa lalu, tentu ingin yang terbaik untuk kehidupan anak
cucunya kelak. Sayangnya, mereka tidak bisa hidup selamanya untuk menjaga agar
anak cucunya tetap menjalani kehidupan yang baik. Sebagai gantinya, nenek moyang
kita mewariskan berbagai kearifan lokal. Dengan kearifan lokal yang melekat pada
masyarakat, maka bukan hanya merupakan pandangan hidup yang bisa menjadi lebih
baik. Lebih dari itu, kearifan lokal juga mencakup nasihat atau petuah, pantangan
yang tidak boleh dilanggar, juga kepercayaan yang dipelihara dengan baik.
3. Menjadi Ciri Utama Sebuah Masyarakat
Dengan adanya kearifan lokal, maka masyarakat akan menganggap seperangkat
tradisi sebagai hal yang sudah seharusnya dilakukan, karena mereka sudah terbiasa
dengan adat istiadat dan budaya tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga sudah
menganggap bahwa kearifan lokal merupakan hal yang memang harus dilakukan di
wilayah tersebut.
Ragam hias merupakan salah satu hasil keberagaman Indonesia, ragam hias
adalah Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-
ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias
dapat dihasilkan dari proses menggambar, memahat, atau mencetak untuk
meningkatkan mutu dan nilai pada suatu benda atau karya seni. agam hias
berdasarkan bentuk yang dihasilkannya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ragam
hias tumbuh-tumbuhan, ragam hias hewan, ragam hias geometris dan ragam hias
manusia.
1. Ragam hias tumbuhan
Ragam hias dengan tumbuhan sebagai objek utamanya dapat dijumpai hampir di
seluruh pulau di Indonesia. Objek tumbuhan yang umum dijadikan sebagai ragam hias
antara lain bunga, sulur-sulur, dan dedaunan. Ragam hias tumbuhan dapat dijumpai
pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.

2. Ragam hias hewan


Objek utama pada ragam hias hewan antara lain burung, gajah, cecak, ikan, dan ayam.
Ragam hias hewan dapat dipadukan dengan jenis ragam hias lain pada pembuatan
ornamen. Ragam hias hewan banyak ditemukan pada daerah di Indonesia terutama di
Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Barang seni dengan ragam hias hewan dapat ditemukan pada batik, ukiran, sulaman,
anyaman, tenun, dan kain bordir. Di Indonesia, ragam hias hewan dijadikan sarana
untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu. Misalnya ragam hias
burung cenderawasih di Papua, ragam hias komodo di Nusa Tenggara Timur, dan
ragam hias gajah di Lampung

3. Ragam hias geometris


Ragam hias yang menggunakan beraneka ragam unsur- unsur garis, seperti garis
lurus, lengkung, zigzag, spiral, dan berbagai bidang seperti segi empat, persegi
panjang, lingkaran, layang-layang, dan bentuk lainnya sebagai motif bentuk dasarnya.
4. Ragam hias manusia
Jenis ragam hias yang menggunakan manusia sebagai objek atau motif penggambarannya.
Seniman akan meniru bentuk tubuh manusia mulai dari bagian kepala hingga kaki. Selanjutnya
bentuk tiruan tubuh manusia ini dikreasikan dengan gaya tertentu.

Ragam hias Indonesia dapat ditemukan salah satunya pada motif batik. Batik
merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Salah satu jenis batik nuantara yaitu batik jumputan.
Mengutip Jurnal Penamas Adi Buana, batik jumputan adalah suatu batik yang dibuat dengan
cara ikat celup, yaitu diikat dengan tali yang dicelupkan ke dalam warna. Batik ini tidak
menggunakan malam, tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut menggunakan sebuah tali.
Terdapat dua teknik dalam membuat batik jumputan, yaitu teknik ikat dan teknik
jahitan. Teknik ikat merupakan teknik yang menghindari penyelupan ikatan kencang ke
dalam suatu warna sehingga ketika ikatan dilepas, gambarnya terbentuk. Sementara itu,
teknik jahitan adalah kain yang diberi pola berlebih terlebih dahulu untuk dijahit dengan
tusuk jelujur pada garis warnanya menggunakan benang, lalu benang ditarik sekuat mungkin
hingga kain berkerut serapat mungkin. Salah satu motif batik jumpatan yang sering terlihat
adalah motif tie dye. Motif satu ini merupakan motif yang mudah dibuat atau dilakukan oleh
seorang pemula.
Contoh motif Batik Jumputan
Cara pembuatan batik jumputan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuatan pola,
pewarnaan, dan pengeringan.
1. Alat dan bahan
 Tote bag
 Botol
 Karet gelang
 Ember
 Pewarna
 Air
2. Prosedur
 Siapkan tote bag, dan karet gelang membuat pola.
 Ikat pada beberapa kain dengan karet gelang sekencang mungkin dan
variative untuk pembuatan pola jumputan.
 Bubuhkan atau teteskan pewarna pada bagian yang sudah diikat.
 Tunggu hingga setengah kering (sampai dirasa pewarna sudah terkunci di
kain)
 Lepaskan karet dari kain lalu jemur hingga kering,
 Setelah itu dibilas dengan mengggunakan air lalu dijemur Kembali sampai
kering.

Anda mungkin juga menyukai