Anda di halaman 1dari 7

Mengenal Kerajinan Tekstil (Rangkuman-Lengkap)

By Ensiklopedi Asli - Tuesday, September 08, 2015 -


Mengenal Kerajinan Tekstil (Rangkuman-Lengkap) - Pengertian kata tekstil adalah
jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat
satu sama lain, tenunan dan rajutan. Tekstil dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari,
yaitu kain biasa digunakan untuk pakaian sebagai kebutuhan sandang, sprei pelapis tempat
tidur dan sarung bantal, taplak meja, kain yang dijahit menjadi tas dan produk kerajinan
lainnya.

Kerajinan tekstil di Indonesia dapat dibagi menjadi kerajinan tekstil modern dan kerajinan
tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan
praktis atau fungsional, sedangkan kerajinan tekstil tradisional umumnya memiliki makna
simbolis dan digunakan juga untuk kebutuhan upacara tradisional. Perkembangan saat ini
para perancang atau desainer mulai memanfaatkan kembali kain tradisional Indonesia pada
karya-karyanya. Para perancang atau desainer berusaha mengembangkan ide dari tekstil
Indonesia agar menjadi lebih dikenal luas di masyarakat, baik di Indonesia maupun di
dunia.

Image By : prakaryawirausahaan.blogspot.com

1. Kerajinan Tekstil Modern


Karya kerajinan tekstil, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.

 Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion : seperti Busana, Aksesoris,


Sepatu, Topi dan Tas.

 Sebagai pelengkap interior : seperti Kain tirai, kain salut kursi, Perlengkapan rumah
tangga (cempal, alas makan dan minum, tudung saji, sarung bantal, sprei, keset, lap, dll),
Aksesoris ruangan (wadah, tissue, taplak, hiasan dekorasi ruangan, kap lampu, dll).
 Sebagai wadah dan pelindung benda : seperti Tas laptop, Aneka tas, Aneka wadah,
Aneka dompet, dan lain-lain.

Image By : prakaryawirausahaan.blogspot.com
Produk kerajinan umumnya memanfaatkaan bahan baku yang tersedia dan dihasilkan
melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana serta diproduksi dalam jumlah
yang terbatas. Oleh sebab itu karya kerajinan biasanya mempunyai ciri khas dari daerah
yang membuatnya, demikian pula dengan produk kerajinan tekstil. Keragaman bahan baku
dan keterampilan daerah di Indonesia menghasilkan keragaman produk kerajinan tekstil
Indonesia. Produk kerajinan tekstil merupakan salah satu sumber daya bangsa Indonesia
yang dapat menjaga dan melestarikan keberadaan budaya setempat dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk dapat mengembangkan tekstil tradisional
Indonesia, kita harus mengenalnya lebih dalam.

2. Kerajinan Tekstil Tradisional Indonesia

Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.
Image By : prakaryawirausahaan.blogspot.com

 Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain panjang,
sarung, dan baju daerah.
 Sebagai alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk
membawa barang.
 Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya: Kain tenun Ulos,
Kain pembungkus kafan batik motif doa, Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup
jenazah), Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah lampung, Kain Cepuk untuk
ritual adat di Pulau Nusa Penida, Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan, Kain
Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian).
3. Ragam Hias Kerajinan Tekstil Tradisional dan Modern
Image By : updatetugassekolah.blogspot.com

Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan,
tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan
warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan
pada ekstil modern ragam hias cencerung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau
keindahan.
a. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberni nilai tambah
estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut.

b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga
memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial,
yang harus diataati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna
ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini adalah kaligrafi, ragam hias pohon hayat,
ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.

Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam
klasifikasi sebagai berikut.

a. Ragam Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu
dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya.

b. Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodifikasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.

c. Ragam Hias Makhluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari makhluk
hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodifikasi menjadi ragam hias
khas wilayah tersebut.

d. Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat artifisial dan biasanya
merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang ada
sebelumnya yang dimodifikasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias yang baru dan
memiliki nilai estetika tersendiri.

Pola Ragam Hias


a. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang yang disusun dengan ukuran yang
berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.

b. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian
merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih
bersifat satu kesatuan.

c. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan
disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tecakup dalam kelompok tanpa
merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.

Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan
ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat
dikelompokkan dalam proses sebagai berikut.

a. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam
posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama.

b. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling


bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar.

Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan
yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang
sejajar maupun yang berpotongan, selain dusun secara simetris sering pula digunakan
secara asimetris, bahkan bersifat acak.

Anda mungkin juga menyukai