Anda di halaman 1dari 13

1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pisang (Musa sp.) merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari Asia
Tenggara, Brazil, dan India. Buah pisang menjadi salah satu komoditas tropis
yang banyak disukai, karena rasanya yang lezat, gizinya yang tinggi, harga yang
relatif murah, dan mudah didapat.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Produksi buah pisang pada tahun 2014 adalah 6.862.558 ton atau 34,65
persen dari total produksi buah di Indonesia, memberikan kontribusi terbesar
terhadap produksi buah nasional. Sedangkan konsumsi nasional per kapita buah
pisang sendiri menurut BPS (2014) adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Konsumsi nasional per kapita berbagai jenis komoditi pisang di
Indonesia
No

Uraian

1 Pisang Ambon (Kg)


2 Pisang Raja (Kg)
3 Pisang Lainnya (Kg)
Sumber: SUSENAS, BPS

Tahun
2013
1,251
0,834
3,546

2014
1,408
0,886
3,911

Seperti komoditi pertanian pada umumnya, dalam usaha memasarkan


komoditi pisang, banyak permasalahan-permasalahan yang timbul dikarenakan
sifat produk dan produksi pertanian yang khas. Misalnya seperti sifat produknya
yang mudah rusak (perishable) dan sifat produksinya yang musiman, membuat
1

timbulnya masalah seperti bagaimana perlakuan yang tepat atau bagaimana


produk tersebut dapat tersedia setiap saat.
Salah satu produk olahan pisang yang sangat familiar dan hampir dapat
ditemui di berbagai tempat yaitu pisang goreng. Pisang goreng merupakan
makanan yang cukup banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dari segi
produsen, produk pisang goreng bukan hanya sekedar memberikan nilai tambah,
tetapi juga merupakan salah satu cara dalam menangani sifat dari produk
pertanian yang mudah rusak dan busuk jika tidak segera dikonsumsi.
Berbagai macam tantangan dan masalah yang dihadapi dalam memasarkan
komoditi

pisang

goreng

pada

tiap-tiap

lembaga

pemasaran,

menuntut

dilakukannya tindakan-tindakan yang tepat. Hal ini membuat penulis tertarik


untuk melakukan penelitian tentang sistem pemasaran pisang goreng tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana saluran pemasaran komoditi pisang goreng dan struktur
pasarnya?
2. Fungsi-fungsi pemasaran apa saja yang dilakukan tiap lembaga pemasaran
komoditi pisang goreng?
3. Bagaimana besaran biaya pemasaran (marketing cost), margin pemasaran,
keuntungan pemasaran dan nilai efisiensi pemasaran?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka


adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana saluran pemasaran komoditi pisang goreng
dan struktur pasarnya
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran apa saja yang dilakukan tiap
lembaga pemasaran komoditi pisang goreng
3. Untuk mengetahui bagaimana besaran biaya pemasaran (marketing cost),
margin pemasaran, keuntungan pemasaran dan nilai efisiensi pemasaran
Adapun manfaat yang diharapkan dalam dilakukannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis
dalam penelitian pemasaran komoditi pertanian
2. Sebagai bahan informasi kepada lembaga pemasaran dalam pengambilan
keputusan dan upaya peningkatan usaha
3. Sebagai bahan referensi dan bahan studi bagi orang lain yang
membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa maupun lembaga penelitian di
bidang sosial ekonomi pertanian

II. METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 September hingga 14 Oktober
2016, di Jalan Hangtuah, Kelurahan Sekip Kecamatan Lima Puluh, Kota
Pekanbaru, Riau.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja),
hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa di Jalan Gunung Agung Kelurahan Sekip
merupakan daerah terdekat yang banyak dijumpai usaha agroindustri pisang
goreng.
C. Analisis Data
1

Rumusan masalah 1 dan 2 yaitu meliputi:


a Saluran pemasaran dan struktur pasar
b Fungsi pemasaran yang dilakukan tiap lembaga pemasaran
Untuk dapat mengidentifikasi masalah tersebut dilakukan dengan analisis

deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan.


2

Untuk menganalisis masalah 3 maka digunakan :


a Margin Pemasaran
Mji = Pri Pfi
Dimana: Mji = Margin pemasaran (Rp)
Pri = Harga di lembaga pemasaran tertentu (Rp)
Pfi = Harga di pasar selanjutnya (Rp)
i

= 1, 2, 3......n

b Keuntungan Pemasaran
Pemasaran = MP TBP
Dimana: = Keuntungan Pemasaran (Rp)

MP = Margin Pemasaran (Rp)


TBP = Total Biaya Pemasaran (Rp)
c Efisiensi Pemasaran
EP = (TB/TNP) x 100 %
Dimana: Ep = Efesiensi pemasaran (%)
TB = Total Biaya Pemasaran (Rp)
TNP = Total nilai produk (Rp)
Dengan kaidah keputusan:

0 33% = Efisien
34 67% = Kurang Efisien
68 100% = Tidak Efisien

D. Konsep Operasional
1

Lembaga

pemasaran

adalah

badan

usaha

atau

individu

yang

menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari


produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan
2

badan usaha atau individu lainnya.


Saluran pemasaran adalah jejak penyaluran barang dari produsen sampai

ke konsumen akhir.
Biaya pemasaran adalah biaya total yang dikeluarkan dalam pemindahan

barang dari produsen ke konsumen (Rp)


Margin pemasaran adalah selisih antara harga di bayar konsumen akhir

dengan harga yang diterima produsen (Rp/Kg).


Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan
usahanya mengumpulkan hasil pertanian dan menjual hasil-hasil tersebut
kepada pedagang pengecer, pedagang besar, badan usaha industri atau
eksportir yang bergerak dalam sektor pertanian.

Pedagang pengecer adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang


grosir dan menjualnya kembali langsung ke konsumen, dan menjualnya

biasanya dalam partai kecil atau per-satuan.


Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dari pedagang barang atau
jasa baik kepentingan dri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk

hidup lain dan tidak untuk di perdagangkan.


Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk dengan nilai barang.

III. PROFIL SAMPEL


Adapun profil sampel yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Profil sampel pemasaran pisang goreng keju di Jalan Hangtuah
Kelurahan Sekip Pekanbaru
No Uraian
1 Umur
2 Pendidikan
Pengalaman
3
Berkerja
4 Jumlah Keluarga
Umur >35
Umur 20-35
Umur 13-19
Umur 12

Petani P. Pengumpul P. Agroindustri Konsumen


35
42
22
20
9
12
15
14
2
8
3
0
3
1
0
1
2

4
1
0
1
2

3
2
0
1
0

3
1
2
0
0

Sampel Petani pisang kepok dalam penelitian bertempat tinggal di Jalan


Pasir Putih,. Istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga, dua orang anak berstatus
sebagai pelajar SD dan SMP sedangkan seorang anak lagi adalah balita. Sampel
Pedagang Pengumpul bertempat tinggal di Jalan Kartama. Anggota keluarga
berjumah 3 yang mana istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga, dua orang anak
berstatus sebagai pelajar SMP dan Mahasiswa. Sampel pedagang agroindustri
pisang goreng keju pada penelitian ini bertempat tinggal di Jalan Gunung Agung
No 33. Anggota keluarga berjumlah 3 orang, yang mana ayah dan ibunya bekerja
sebagai pedagang. Sampel konsumen komoditi pisang goreng pada penelitian
merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Riau.
Dimana saat ini responden tinggal di Jalan Kesuma Indah Perumahan Peputra
Indah 2 No 149 blok F Simpang Tiga.

IV. ANALISIS PEMASARAN

A. Saluran Pemasaran & Karakteristik Pasar


Gambar 2. Saluran pemasaran komoditi pisang goreng keju di Pekanbaru

Petani Pisang Kepok


Pedagang
Pedagang
Pengumpul
Agroindustri Pisang Goreng
Konsumen
Keju

Persaingan Sempurna Monopolistik Persaingan Monopolistik


Di tingkat petani, harga jual pisang kepok dalam satu sisir yaitu Rp. 3.500,
yang mana umumnya dijual kepada pedagang pengumpul, pedagang pengecer
dengan datang langsung ke tempat. Dalam hal ini harga pisang ditetapkan dengan
negoisasi antara petani dengan pembeli dan berdasar pada harga pasar.
Di tingkat pedagang pengumpul harga jual pisang kepok dalam satu sisir
yaitu Rp. 5.000, yang mana kemudian di salurkan kepada pedangang pengecer,
pedagang agroindustri pengolahan pisang. Dalam hal ini, pedagang pengumpul
telah memiliki kontrak atau perjanjian dengan pedagang agroindustri untuk dapat
menyediakan pisang dengan jumlah tertentu secara kontinyu.
Di tingkat pedagang agroindusti pisang goreng keju nilai jual per kotak
dihargai Rp. 12.000, yang mana langsung dijual kepada konsumen akhir. Dalam
hal ini, harga produk ditetapkan oleh produsen.

B. Fungsi Pemasaran yang Dilakukan tiap Lembaga Pemasaran


Dari hasil penelitian, diperoleh fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan tiap
lembaga pemasaran komoditi pisang goreng keju adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Funsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada tiap lembaga pemasaran
komoditi pisang goreng keju di Jalan Hangtuah Kelurahan Sekip
Pekanbaru.
Lembaga Pemasaran
Pedagang
Agroindutri pisang
Fungsi Pemasaran
Petani Pisang
pengumpul
goreng keju
Pembelian
X
X
Penjualan
X
X
X
Penyimpanan
O
X
X
Pengangkutan
O
X
Pengolahan
X
Sortasi & Standarisasi
X
X
Pembiayaan
X
X
X
Penanggungan Resiko
X
X
X
Informasi Pasar
X
X
X
Keterangan : X = melakukan fungsi tersebut
O = tidak selalu melakukan
- = sama sekali tidak melakukan
Penjualan yang dilakukan petani dalam jumlah besar kepada pedagang
pengumpul, pedagang eceran, industri pengolahan. Tidak hanya melakukan
penjualan di tempat, tetapi petani juga mengantarkan langsung ke pasar apabila
stok pisang masih tersedia.
Pengangkutan yang dilakukan pedangan pengempul di lakukan selama 2
hari yang mana pisang kepok dipasarkan ke berbagai pedagang di darerah Pasir
Putih, Arengka, Marpoyan dan daerah-daerah lain.

C. Analisis Pemasaran Pisang Goreng Keju

10

Berikut adalah uraian biaya pemasaran, penerimaan pemasaran, keuntungan


pemasaran, dan margin pemasaran pisang goreng keju:
Tabel 3. Analisis pemasaran pisang goreng dalam di Pekanbaru.
Usahatani Pisang Kepok
No
Uraian
A
Biaya Variabel
1 Pupuk Kandang (Kg)
2 Tenaga Kerja
B
Biaya Tetap
1 Penyusutan
C
Biaya Total
D
Penerimaan
E
Keuntungan
Pedagang Pengumpul
A
Biaya Variabel
1 Piembelian (sisir)
2 Bensin
B
Biaya Tetap
1 Penyusutan
C
Biaya Total
D
Penerimaan
E
Keuntungan
F
Margin
Usaha Agroindustri Pisang Goreng Keju
A
Biaya Variabel
1 Pisang (Sisir)
2 Tepung Terigu (Kg)
3 Minyak Goreng (Liter)
4 Coklat (Pcs)
5 Keju @2 Kg (Pcs)
6 Susu (Kaleng)
Gula Palem @250 gr
7 (Bungkus)
8 Gas (Tabung)
8 Kotak bungkus (Unit)
B
Biaya Tetap
1 Tenaga Kerja (Orang)
2 Sewa
3 Penyusutan
C.
Biaya Total

Nilai per Sisir Nilai per Kotak


1.333
476,07
500
178,57
833
297,50
342
122,14
342
122,14
1.675
598,21
3.500
1250,00
1.825
651,79
4.333
3.500
833
329
329
4.662
5.000
338
1.500

1547,50
1250,00
297,50
117,50
117,50
1665,00
1785,71
120,71
535,71

22136,00
5000,00
1733,33
2933,33
3000,00
4562,67
1133,33

7905,71
1785,71
619,05
1047,62
1071,43
1629,52
404,76

1200,00
333,33
2240,00
8571,42
6666,67
1826,67
78,08
30707,42

428,57
119,05
800,00
3061,22
2380,95
652,38
27,89
10966,93

10

11

D
Penerimaan (Rp)
E
Keuntungan (Rp)
F
Margin (Rp)
Total Pemasaran
A
Biaya Pemasaran (Rp)
B
Keuntungan Pemasaran (Rp)
C
Margin Pemasaran (Rp)
D
Efisiensi Pemasaran

33600,00
2892,58
28600,00

12000,00
1033,07
10214,29

26.869
3.231
30.100
79,97

9596,22
1153,78
10750,00

Dalam kotak pisang goreng keju yang diusahakan pedagang agroindustri


pisang goreng keju berisikan 19 potong pisang goreng. Tiap satu buah pisang
kepok dapat dibuat 3 potong. Dengan asumsi satu sisir pisang berisikan 18 buah
pisang, maka dalam 15 sisir pisang dapat dibuat kurang lebih 42 kotak pisang
goreng keju per harinya.
Dari hasil analisis pemasaran pisang goreng keju diatas, menunjukkan nilai
efisiensi pemasaran yaitu 79,97%, yang artinya bahwa pemasaran pisang goreng
tersebut berjalan secara efisien (<100%).
Dari hasil wawancara kami dengan sampel konsumen komoditi pisang
goreng keju, menunjukkan bahwa konsumen sudah sangat puas dengan rasa dari
pisang goreng keju tersebut. Hanya saja konsumen merasa beras dengan biaya
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan per porsi pisang goreng keju tersebut.

11

12

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Karakteristik pemasaran pisang goreng keju pada tiap lembaga pemasaran
adalah sebagai berikut:
Petani Pedagang pengumpul
= pasar persaingan sempurna
P. Pengumpul P. Agroindustri = pasar monopoli
P. Agroindustri Konsumen
= pasar persaingan monopoli
2. Fungsi pemasaran yang dilakukan tiap lembaga pemasaran pisang goreng
keju

adalah:

1)

Petani:

penjualan,

penyimpanan,

pengangkutan,

pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar. 2) P. Pengumpul:


Pembelian,

Penjualan,

Penyimpanan,

Pengangkutan,

Sortasi

&

Standarisasi, Pembiayaan, Penanggungan Resiko, Informasi Pasar. 3) P.


Agroindustri:

Pembelian,

Penjualan,

Penyimpanan,

Pengolahan,

Pembiayaan, Penanggungan Resiko, Informasi Pasar.


3. Analisis pemasaran per kotak pisang goreng keju diperoleh: Biaya
pemasaran = 9596,22, keuntungan Pemasaran = 1153,78, Margin
pemasaran = 10.750, Efisiensi pemasaran = 79,97%.

B. Saran

12

13

1. Kepada petani, pedagang pengumpul, pedagang agroindustri agar dapat


meningkatnya usahanya secara efektif dan efisien agar tercapainya laba
yang tinggi.
2. Kepada pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan usaha UMKM
dengan memberikan pelatihan, penyuluhan, ataupun dengan bantuanbantuan lainnya.

13

Anda mungkin juga menyukai