Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
Dewasa ini, penyakit tidak menular (PTM) atau noncommunicable disease
dapat disebut sebagai penyakit utama yang menyebabkan kematian secara global.
Data WHO tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi,
terdapat 36 juta atau 63% atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit
tidak menular.1,2 Laporan terbaru WHO tahun 2012 juga menyebutkan bahwa
penyakit tidak menular utama seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes
mellitus dan penyakit pernapasan kronik telah bertangggungjawab terhadap 38
juta kematian pertahun secara global, atau sekitar 68% atau tiga perempat dari
seluruh kematian secara global.3 Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan penyakit tidak menular ditingkat dunia.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, di Indonesia sendiri ditemukan
bahwa proporsi penyakit menular dalam 12 tahun (1995-2007) telah menurun
sepertiganya dari 44 persen menjadi 28 persen, dan proporsi penyakit tidak
menular mengalami peningkatan cukup tinggi dari 42 persen menjadi 60 persen. 4
Selain itu, menurut data Riskesdas tahun 2013 juga menyebutkan adanya
kecenderungan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi
penyakit tidak menular dapat terlihat semakin jelas, yaitu jumlah kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak menular akan meningkat, sedangkan penyakit
menular akan menurun. Penyakit tidak menular seperti kanker, jantung, DM dan
paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik lainnya diprediksikan akan
mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030. Sementara itu penyakit
menular seperti TBC, HIV/AIDS, Malaria, Diare dan penyakit infeksi lainnya
diprediksikan akan mengalami penurunan pada tahun 2030. Peningkatan kejadian
PTM berhubungan dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup
seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern, pertumbuhan populasi
dan peningkatan usia harapan hidup.2

Asma sebagai salah satu penyakit pernapasan kronik yang turut


berkontribusi terhadap kematian global, juga menunjukkan peningkatan
prevalensinya di Indonesia. Hal ini didukung oleh data Riskesdas pada kelompok
umur 35-44 tahun, tahun 2007 menunjukkan prevalensi sebesar 3,5% dan tahun
2013 menunjukkan prevalensi sebesar 5,6%. Selain itu, di Nusa Tenggara Barat
sendiri, prevalensi asma tahun 2007 mencapai 4,4% dan tahun 2013 menjadi
5,1%.4,5
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran pernapasan.
Dasar penyakit ini adalah adanya hiperaktivitas bronkus dan adanya obstruksi
jalan napas. Gejala asma meliputi gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif
terutama pada malam hari atau menjelang pagi, dan dada terasa tertekan. Gejala
tersebut memburuk pada malam hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok)
atau saat sedang menderita sakit seperti demam. Menurut Riskesdas tahun 2013,
seseorang dikatakan sebagai asma jika pernah mengalami gejala sesak napas yang
terjadi pada salah satu atau lebih kondisi: terpapar udara dingin dan/atau debu
dan/atau asap rokok dan/atau stres dan/atau flu atau infeksi dan/atau kelelahan
dan/atau alergi obat dan/atau alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih
gejala: mengi dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang dengan
pengobatan dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan
dan/atau sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi
dan jika pertama kali merasakan sesak napas saat berumur kurang dari 40 tahun.5
Berdasarkan studi asma di Asia Pasifik baru-baru ini menunjukkan bahwa
tingkat tidak masuk kerja akibat asma jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di
Amerika Serikat dan Eropa. Hampir separuh dari seluruh pasien asma juga pernah
dirawat di rumah sakit dan melakukan kunjungan ke bagian gawat darurat setiap
tahunnya, serta dalam kondisi berat dapat menyebabkan kematian.6,7 Oleh karena
itu, mengingat prevalensi asma yang cenderung meningkat dan dampaknya yang
berpengaruh pada produktivitas hingga kematian, maka perlu dilakukan ulasan
mengenai kasus asma.

Anda mungkin juga menyukai