Oleh :
A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Penulis
Jurnal ditulis oleh dr. Geetanjali Srivastava dan dr. Yogesh Badani
2. Judul Tulisan
Vitamin A Deficiency Eye Disorders In Children: An Overview
3. Jurnal Asal
International Journal of Science and Research Vol. 4, Issue 1, Januari 2015.
A. LATAR BELAKANG
Vitamin A adalah vitamin larut lemak, diperlukan sepanjang siklus hidup,
mulai dari embriogenesis guna pemeliharaan fungsi epitel, bertindak sebagai
penghalang efektif terhadap efek pathogenetic. Vitamin A juga mengatur sistem
kekebalan tubuh dan diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi, diferensiasi seluler
dan hematopoiesis. Kebutaan didefinisikan sebagai ketajaman dikoreksi visual
kurang dari 3/60 di mata yang lebih baik dan gangguan penglihatan berat sebagai
ketajaman visual diperbaiki di mata lebih baik kurang dari 6/60 - 3/60. Sebagian
tanda-tanda karakteristik dan spesifik kekurangan vitamin A adalah lesi mata
melibatkan sklera, kornea, dan konjungtiva. Diperkirakan 250 juta anak-anak pra
sekolah yang kekurangan vitamin A, setengah dari mereka meninggal dalam waktu
12 bulan dari kehilangan visus. Jumlah anak-anak tunanetra di seluruh dunia adalah
sekitar 1,4 juta, 75% dari mereka tinggal dalam negara berkembang. Sejak
peluncuran inisiatif global vitamin A pada tahun 1998, suplemen di kombinasikan
dengan imunisasi. Antara tahun 1998 dan 2000 sekitar satu juta kematian anak akan
dicegah. Menurut Program Profilaksis Vitamin A, anak-anak antara usia 9 bulan dan
5 tahun diberikan 9 mega dosis vitamin A konsentrat pada interval 6 bulan. Dua
dosis pertama terintegrasi dengan vaksinasi campak dan DPT booster yang pertama.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan di
Departemen Pediatri di sebuah pusat perawatan tersier, dari Mei 2009 sampai
Usia
<5tahun
5-10 tahun
Pasien
74
127
Persentase (%)
33.03
56.69
>10 tahun
23
10.26
Tabel 1. Insidensi berdasarkan usia
Buta Senja
15 (6,7%)
Xerosis Konjungtiva
109 (48,66%)
Bitot spost
57 (25,44%)
Xerosis Kornea
38 (16,9%)
Keratomalacia
5 (2,23%)
Tabel 2. Manifestasi klinis defisiensi vitamin A
Tidak di imunisasi
26 (11,6%)
Iya
97 (43,3%)
Tidak
127 (56,7%)
Tabel 4. Suplementasi vitamin A dalam 12 bulan terakhir
D. DISKUSI
Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah
pada anak-anak dan meningkatkan risiko penyakit dan kematian dari infeksi berat
terutama setelah Infeksi pada bayi yang terserang penyakit diare dan campak. Pada
tahun 1998 WHO dan mitra-mitranya UNICEF dan lain lain meluncurkan Vitamin
Global
Initiative-memberikan
dukungan
kepada
negara-negara
dalam
Keterangan
a.Menjelaskan tujuan,
metode, hasil
Penjelasan
a. Ya, pada abstrak jurnal telah dijelaskan
tujuan, metode, hasil penelitian dan
penelitian
b.
Memberikan
ringkasan yang
informatif dan
seimbang atas apa
yang dilakukan dan
Latar belakang
kekurangan vitamin A.
penelitian perlu
Tujuan
Populasi
dilakukan
Menentukan tujuan
spesifik, termasuk
bagaimana populasi
ditentukan
Subyek
Kriteria subyek
dari 12 tahun.
Ya, dalam jurnal ini telah dijelaskan
penelitian
penelitian
Besar sampel
Menjelaskan kriteria
penentuan sampel
minimal yang
sampel.
diperlukan untuk
menghasilkan kekuatan
Prosedur
penelitian
Menjelaskan secara
penelitian
rinci dan
sistematikprosedur
pemeriksaan
awal,
penelitian (teknik
pemeriksaan
namun
pengambilan data)
bagaimana
proses
pengolahan data.
semua
tidak
metode
dijabarkan
pengumpulan
dan
analisa
hasil
Alur penelitian
penelitian
Menjelaskan
Outcome dan
penelitian
2009 Oktober 2011
Untuk outcome hasil Hasil penelitian dijabarkan secara deskriptif,
estimasi
penelitian
penelitian
Interpretasi
Interpretasi hasil
penelitian
ini
di masyarakat.
Overall
masyarakat
Interpretasi
evidence
konteks penelitian