Bab Ii
Bab Ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Mobilisasi
a. Penegertian mobilisasi
Menurut Soelaiman, 1993 (Ambarwati, 2009) Mobilisasi dini adalah
keijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat
tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.
Menurut Carpenito, 2000 (Ambarwati, 2009) Mobilisasi dini merupakan
suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
mempertahankan kemandirian.
Menurut Susetyo, 2008 (Sukardi, 2010) Mobilisasi
dini
adalah
c.
c.
pernafasan.
Penurunan ventilasi/perfusi setempat
10
siliaris,
kaloripada
klien
immobilitas
c.
11
dini
adalah
kebijaksanaan
untuk
secepat
mungkin
12
trombodid
vena
puerperalis,
dan
emboli
pulmonal
(Bahiyatun, 2009)
3. Lochea
Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang
mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama dengansisa cairan. Campuran antara darah dan desidua tersebut
dinamakan lochea, yang biasanya berwarna merah muda atau putih pucat
13
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama nifas dan mempunyai reaksi
basa/alkalis yang dapat membuat organism berkembang lebih cepat dari pada
kondisi asam yang ada pada vagina normal. (Dewi et al, 2011)
Lochea adalah darah dan cairan yang keluar dari vagina selama masa nifas
(Maryunani, 2009)
Lochea adalah eksresi cairan rahim selama masa nifas (Ambarwati, 2008)
Lochea mempunyai bau amis meskipun tidak terlalu menyengat dan
volumenya berbeda-beda padasetiap wanita. Sekret mikroskopik lochea terdiri atas
eritrosit, peluruhan desidua,sel epitel dan bakteri. Lochea mengalami perubahna
karena proses involus (Dewi et al, 2011).
14
15
posisi berbaring dari pada berdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan bersatu
di vagina bagian atas manakala wanita dalam posisi beraringdan kemudian
akan mengalir keluar manakala dia berdiri. Total jumlah rata-rata
pembuangan lochea kira-kira 8-9 oz atau sekitar 240-270 ml.
4. Lochea Rubra
Loche rubra merupakan cairan berampur darah dan sisa-sisa penebalan
dinding rahim (desidua) dan sisa-sisa penanaman plasenta (selaput ketuban),
berbau amis. Lochea rubra berwarna kemerah-merahan dan keluar samapi hari ke3 atau ke-4 (Maryunani, 2008)
Lochea rubra merupakan darah pertama yang keluar dan berasal dari tempat
lepasnya plasenta (Bahiyatun, 2009)
Lochea rubra (curenta) ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua (deciduas), yakni selaput lendir rahim dalam keadaan hamil, vernix
caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam noda dan
sel-sel epitel yang menyelimuti kulit janin) lanugo (yakni bulu halus pada anak
yang baru lahir), dan meconium (yakni isi usus dan air ketuban, berwarna hijau
kehitaman) selama 2 hari pasca persalinan (Suherni et al, 2008).
Lochea rubra/merah (kurenta), lochea ini muncul pada hari pertama samapai
hari ketiga masa postpartum. Sesuai dengan namanya, warnanya biasanya merah
dan mengandung darah dari
desidua dan chorion. Lochea ini terdiri atas sel desidua, verniks caseosa, rambut
lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah (Dewi et al, 2011)
Lochea Rubra/merah (kurenta) lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke
4 masa postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar,
jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan mekonium
(Ambarwati et al, 2010)
16
Lochea rubra (kurenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,selsel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca
persalinan (Mochtar, 1998)
5. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran lochea
1) Mobilisasi Dini
Menurut Susetyo (2008) (Sukardi et al, 2010) Mobilisasi dini adalah
kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing ibu untuk segera
beranjak dari tempat tidur pada persalinan normal.
Menurut Roper (1996) (Ambarwati, 2009) Konsep mobilisasi mula-mula
berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsurangsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi.
Menurut Ambarwati et al (2010) Ambuasi dini disebut juga early
ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin
membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas
mungkin berjalan.
Kini perwatan peurperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk
melakukanmobilisasi dini (early mobilization). Perawatan mobilisasi dini
mempunyai keuntungan:
a) Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi peurperium
b) Memepercepat involusi alat kandungan
c) Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
d) Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi
ASI dan pengeluaran sisa metabolismee. (Manuaba,1998)
Susetyo (2008) (Sukardi et al, 2010) menyatakan bahwa mobilisasi dini
mempunyai beberapa efek yaitu melancarkan pengeluaran lokhea rubra,
mengurangi
infeksi,
mempercepat
involusi
alat
kandungan,
serta
M obilisasi
dini
atau
aktivitas
segera
dilakukan
dapat
17
perdarahan,
18
mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban
kerja bertambah, ibu harus bangun malamuntuk meneteki atau mengganti
popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat
cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang istirahat akan
mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi jumlah ASI
yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri.
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi istirahat adalah sebagai berikut:
a. Status kesehatan
b. Lingkungan
c. Stress psikologis
d. Diet
e. Gaya hidup
f. Obat-obatan
3) Nutrisi
Menurut Ambarwati et al (2010) Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismeenya. Kebutuhan gizi pada
masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk
proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air
susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkatkan tiga
kali dari kebutuhan biasa.
Menurut Ambarwati et al (2010) makanan yang dikonsumsi berguna
untuk malakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses
memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Purwanti (2011) status gizi juga bisa mempengaruhi
pengeluaran lochea karena dengan status gizi yang baik pada ibu dapat
mencegah infeksi nifas dan pengeluaran lochea menjadi lancar. Karena dengan
adanya infeksi, akan mempengaruhi kontraksi uterus, dengan kekurangan
19
kekuatan ini, pembuluh-pembuluh darah yang pecah akan terbuka lebih lama
dan mengeluarkan darah. Untuk pengeluaran lochea yang kurang bisa
dikarenakan tertahannya darah karena ibu tidak melakukan mobilisasi dini.
Menurut Ambarwati et al (2010) menu makanan seimbang yang harus
dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau
berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta bahan pengawet atau
pewarna. Disamping itu harus mengandung:
1) Sumber tenaga (energi)
2) Sumber pembangun (protein)
3) Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)
a. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
Menurut Asmadi (2008) kondisi nutrisi tidak berada dalam kondisi
yang menetap. Ada kalanya kebutuhan nutrisi seseorang meningkat. Begitu
pula kebalikannya, kebutuhan nutrisi seseorang menurun. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kebutuhan seseorang terhadap nutrisi. Pada
bagian ini dikemukakan dua kategori factor
20
1)
2)
3)
4)
21
B. Kerangka Konsep
Mobilisasi
Istirahat
Nutrisi
Lama
Pengeluaran
Lochea
Rubra:
- 1-3 hari (Dewi et al,
2011)
- 1-3 hari (Manuaba,
1998)
- Sampai hari ke-3 atau
ke-4 (Maryunani, 2008)
Sanguinolenta:
- 3-5 hari (Dewi et al,
2011)
- 3-7 hari(Manuanba,
22
Serosa:
- 5-9 hari (Dewi et al,
2011)
- 7-14 hari (Manuaba,
Alba:
- Lebih dari hari ke-10
(Dewi et al, 2011)
- Setelah hari ke-14
(Manuaba, 1998)
ASI
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak Diteliti
C. Hipotesis
Secara umum pengertian hipotesis berasal dari kata hipo (lemah) dan tesis
(pernyataan), yaitu suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan pembuktian
untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau harus ditolak,
berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam penelitian
(Hidayat, 2007).
23
antara
mobilisasi dini dengan lama pengeluaran lochea rubra pada ibu nifas di RSUD dr. H.
Moch. Ansari saleh.