PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semua hal yang terjadi pada dasarnya berasal dari sumber. Begitu pula dengan
penciptaan bumi dan kehidupan yang ada di bumi. Kehidupan adalah ciri yang membedakan
objek yang memiliki isyarat dan proses menompang diri (organuisme hidup) dengan objek yang
tidak memilikinya, baik karena fungsi tersebut telah mati atau karena mereka tidak memiliki
fungsi tersebut dan klasifikasi sebagai benda mati.
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat luas. Para ahli
biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler,
morfologi dan embriologi. Mereka juga bekerja dengan peralatan yang beragam seperti dengan
larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi
dari daerah-daerah purbakala dan batu-batu karang atau gunung-gunung batu.
Evolusi artinya perubahan-perubahan dalam bentuk dan tingkah laku organisme antara
generasi ke generasi. Bentuk-bentuk organisme, pada semua level dari rantai DNA sampai
bentuk morfologi yang makroskopik dan tingkah laku sosial yang termodifikasi dari nenek
moyang selama proses evolusi. Jadi evolusi erat kaitannya dengan asal usul kehidupan yang ada
di bumi. Dimana asal-usul kehidupan menjelaskan darimana makhluk hidup berasal dan evolusi
menjelaskan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup.
Seiring perkembangan zaman, muncul tokoh-tokoh yang memprakarsai teori asal usul
kehidupan yaitu Aristoteles, Antonie van Leeuwnhoek, Francesco Redi, Abbe Lazzaro
Spallanzani Louis Pasteur, Harold Urey, Stanley Miller, dan Alexander Oparin. Begitupun
muncul teori kosmozoik, biogenesis, abiogenesis, dan biokimia. Teori atau faham yang diajukan
pada dasarnya menolak dan melengkapi teori-teori sebelumnya.Hingga saat ini belum ada yang
berhasil memecahkan masalah bagaimana asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham
yang diajukan, tapi sampai sekarang belum memberikan jawaban yang memuaskan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori asal usul kehidupan dapat dibagi menjadi dua teori yaitu teori biogenesis dan teori
abiogenesis. Teori abiogenesis (Generation spontanea) adalah teori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang timbul secara spontan. Sedangkan teori biogenesis
adalah teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasa ldari makhluk hidup lainnya.
Menurut Robert (2006) adapun para pendukung teori abiogenesis yaitu:
a.
Aristoteles
Berpendapat bahwa meskipun adaikan yang bertelur dan telur ikan atau hasil perkawinan
induk ikan itu bila menetasakan menjadikan yang sama dengan induk.
b.
mikroskop dan ditemukan bintik-bintik berasal dari air dan menyimpulkan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati.
c.
John Needham
Dia seorang ahli pengetahuan yang melakukan penelitian merebus kaldu dalam wadah
selama beberapa menit, kemudian ditutup dengan baik, ternyata dalam beberapa hari ditemukan
adanya kaldu yang berisi bakteri.
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham
abiogenesis. Orang-orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus
mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang
tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799),
dan LazzaroSpallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895).
Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis generation
spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
BAB III
ASAL USUL KEHIDUPAN
Berdasarkan fosil dan perhitungan yang diteliti, di duga kehidupan muncul di bumi
sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Para ahli berteori, bahwa kehidupan itu terbentuk melalui suatu
proses evolusi. Evolusi adalah suatu perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur dan
perlahan-lahan dalam waktu jutaan dan bahkan bermiliyar-miliyar tahun lamanya.
3.1 Teori Terbentuknya Bumi
3.1.1
a. Teori Kabut
Dalam kosmogoni, hipotesis nebula menjelaskan pembentukan dan evolusi Tata
Surya. Ada bukti yang menunjukkan bahwa hipotesis ini pertama kali diusulkan pada
1734 oleh Emanuel Swedenborg Awalnya hipotesis ini diterapkan hanya untuk Tata Surya
saja, namun sekarang hipotesis ini dianggap berlaku juga untuk pembentukan seluruh
alam semesta. Variasi modern yang diterima secara luas dari hipotesis nebula adalah
Model cakram nebula surya (Solar Nebular Disk Model) (SNDM).
Menurut hipotesis nebula, bintang terbentuk di awan yang besar dan padat dari
awan molekul raksasa-molekul hidrogen.Gravitasi awan tersebut tidak stabil, dan materi
bergabung menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang lebih padat yang akhirnya runtuh dan
membentuk bintang. Pembentukan bintang adalah proses yang kompleks, yang selalu
menghasilkan gas cakram protoplanet di sekitar bintang muda. Kejadian ini dapat
melahirkan planet dalam keadaan tertentu, yang sampai sekarang belum diketahui
prosesnya dengan baik.Dengan demikian pembentukan sistem planet dianggap sebagai
hasil alami dari pembentukan bintang.Bintang yang menyerupai matahari biasanya
memakan waktu sekitar 100 juta tahun untuk terbentuk.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide
sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan
hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan
meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami
dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih
tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi
dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang
tinggi.Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan
Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya
sejak lama, namun bergerak mengembang.Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan
bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan
Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada
kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju
pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera
mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan
sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang
tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus
mengembang dan mendingin.
Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam
Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan
semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam
Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.
3.1.2 Teori Terbentuknya Bumi Menurut perkembangan Zaman
a. Masa Arkeozoikum (2,5 4 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean)
merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang
5
menjadi protokontinen.Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim
disebut kraton/perisai benua.Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan
kerakbumi.Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari balon bumi
(bakal calon bumi).Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu
terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan
disekitar mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000
tahun.Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal
muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan
ganggang).Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria
dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
b. Masa Proterozoikum (2,5 milyar 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal.Masa Proterozoikum merupakan
awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer.Pada masa ini kehidupan mulai berkembang
dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak
seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang buktibuktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum
bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.Zaman Kambrium (590-500 juta
tahun lalu). Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah Wales di
Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan
invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium.Hampir seluruh kehidupan berada di
lautan.Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.Fosil
yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral,
Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).Sebuah daratan yang
disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India,
Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan
Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Teori biogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
juga. Berikut beberapa penemu yang membantah teori Aristoteles dan Anthony antara
lain:
a. Fransisco Redi (1626-1697)
Fransisco Redi adalah seorang ahli ilmuwan bangsa Italia yang menentang teori
Abiogenesis dengan mengadakan percobaan yang menyimpulkan bahwa larva
(kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang
dapat masuk kedalam tabung dan bertelur pada kerataan daging. Dalam percobaannya,
Fransisco menggunakan tiga buah toples.
Toples I : diisi sekerat daging, dan ditutup rapat
Toples II: diisi sekerat daging, ditutup menggunakan kain kasa.
Toples III: diisi sekerat daging, tidak ditutup.
Fakta
Toples I : tidak ditemukannya larva
Toples II: tidak ditemukannya larva
Toples III: ditemukannya larva, karena lalat bisa masuk toples.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka Fransisco Redi berpendapat bahwa
larva bukan berasal dari keratan daging (benda mati), tetapi berasal dari lalat yang
bertelur.
10
Arrehenius (1991) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari sporaspora kehidupan yang bersama-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari
tempat ke tempat lain, dibawah pengaruh sinar matahari tetapi teori ini, tidak
memperhitungkan adanya temperature yang begitu dingin dan juga sangat panas dan
sinar-sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar
ultraviolet , dan sinar inframerah
Teori ini berdasrkan dua asumsi, bahwa :
1. Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini.
2. Hidup ini dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke
bumi.
4. Teori Biokimia
a. Oparin (Rusia)
Oparin adalah seorang ahli biologi Rusia yang berpendapat bahwa di atmosfer
terkandung uap air (H2O), metana (CH4), amonia (NH3), hidrogen (H2), nitogen (N3),
dan sianogen (CNO). Uap air di atmosfer lama-kelamaan mengembun dan
mengumpul di atmosfer sehingga menjadi berat dan jatuh ke bumi sebagai hujan
lebat yang disertai halilintar. Pada waktu hujan lebat, senyawa-senyawa gas yang ada
di atmosfer banyak yang larut dan berekasi di dalam air hujan membentuk senyawa
organik sederhana (penyusun kehidupan) yang ikut jatuh ke bumi.
BAB IV
KESIMPULAN
Asal mula terbentuknya bumi menurut teori terbagi menjadi teori kabut,teori
bigbang sedangkan menurut perkembangan zaman yaitu terbagi menjadi zaman
arkezoikum, zaman proterozoikum, zaman ordovisium, zaman tersier dan zaman
kuarter.
Asal mula kehidupan makhluk hidup di bumi terbagi menjadi beberapa teori yaitu
diantaranya teori abiogenesis, teori biogenesis, teori kosmozoa, dan teori
biokimia.
DAFTAR PUSTAKA
(https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis_nebula)
13