Anda di halaman 1dari 55

PROPOSAL PENDIRIAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH


HUSNUL KHOTIMAH (STISHK) KUNINGAN
Distingsi Tahfidz University

A.

Pendahuluan
Perjalanan 12 tahun, Yayasan Husnul Khotimah telah
melakukan proses yang panjang dan sarat akan pengalaman
dalam pengembangan lembaga pendidikan. Kepercayaan
masyarakat yang tinggi terhadap keberadaan Pondok
Pesantren Husnul Khotimah, Madrasah Tsanawiyah dan
Madrasah Aliyah sangat didukung penuh Pemerintah Provinsi
melalui Gubernur Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten
Kuningan serta berbagai pihak yang menjadi stakeholder
Yayasan Husnul Khotimah.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Lc melalui
surat dukungannya tentang Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Syariah Husnul Khotimah (STISHK) sangat mendukug
pendirian STISHK dalam meningkatkan APK Pendidikan Tinggi
dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang
keislaman untuk meningkatkan daya saing Jawa Barat dan
kegiatan pengembangan kerjasama perguruan tinggi dalam
Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025.
Senada dengan hal di atas, Bupati Kuningan, H. Ace
Komara, MH sangat mengapresiasi dan mendukung
sepenuhnya atas Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul
Khotimah (STISHK) Kuningan.
Selain itu, keberadaan lembaga di bawah naungan
Yayasan Husnul Khotimah telah memberikan berbagai
penghargaan yang dicapai oleh para santri Husnul Khotimah
serta output lulusan yang berkualitas dan diterima baik oleh

Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul


Khotimah

stakeholder. Prestasi yang telah dicapai sudah skala nasional


maupun internasional.
Kabupaten Kuningan, sebagai bagian dari wilayah
Indonesia, memiliki potensi besar dalam pengembangan
lembaga pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
Berdasarkan Data BPS Kabupaten Kuningan, jumlah SMA di
Kabupaten Kuningan sebanyak 27 dengan jumlah siswa
sebanyak 14.585, MA berjumlah 21 dengan jumlah siswa
4.180 dan SMK sebanyak 39 dengan jumlah siswa 21.512.
Siswa SMA, SMK dan MA merupakan input calon
mahasiswa baru pada perguruan tinggi. Untuk itu pendirian
perguruan tinggi baru di Kabupaten Kuningan sangat
memungkinkan karena memiliki potensi input yang potensial.
Kabupaten Kuningan yang memiliki luas wilayah
1.195,71 km2 dengan 32 Kecamatan dan jumlah penduduk
1.110.624 jiwa memiliki jumlah pemeluk mayoritas Islam,
maka penyelenggaraan pendidikan Islam memiliki potensi
yang besar untuk dikembangkan, selain itu keberadaan PTAIS
juga masih sangat jarang di Kabupaten Kuningan. Berikut ini
perbandingan PTS dan PTAIS di Kabupaten Kuningan, sebagai
berikut:
Bagan 1
Perbandingan Jumlah PTS dan PTAIS
di Kabupaten Kuningan
PTS

PTAIS

25%

75%

Sumber : BPS Kabupaten Kuningan 2016

Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul


Khotimah

Berdasarkan data BPS Kabupaten Kuningan tahun 2016,


sebagian besar mahasiswa di Perguruan Tinggi di Kabupaten
Kuningan terkonsentrasi pada jurusan keguruan dan ilmu
pendidikan yaitu sebanyak 3.783.
Pendirian perguruan tinggi Islam di Kabupaten
Kuningan sejalan dengan visi Kabupaten Kuningan yaitu
Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera (MAS) Tahun
2018. Agamis yang berarti Nilai-nilai agama sebagai
pedoman kehidupan bermasyarakat yang kondusif, toleran,
harmonis dan religius. Visi agamis ini juga tergambar dalam
salah satu misinya yaitu Meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia melalui penanaman nilai agama, peningkatan
kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan persamaan
gender dalam kehidupan berbudaya yang harmonis. Selain itu
dalam arah pembangunan Kabupaten Kuningan 2008-2027
salah satu sasaran pokok pembangunan adalah terwujudnya
sumberdaya manusia yang berkualitas dan berakhlaq mulia,
dimana salah satu indikatornya adalah meningkatnya
penguasaan IPTEK berbasis IMTAQ1. Dengan demikian
pendirian PTAIS sejalan dengan visi misi dan arah
pembangunan Kabupaten Kuningan.
Husnul Khotimah merupakan salah satu Pondok
Pesantren di Kabupaten Kuningan yang berdiri pada tahun
1994 dan memiliki santri sebanyak 3.098.2 Sejak awal berdiri,
Pondok Pesantren ini telah berkonsentrasi di bidang
pendidikan Islam dengan menyelenggarakan pendidikan
tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah dengan nama MTs
Husnul Khotimah dan MAS Husnul Khotimah. Pondok
Pesantren Husnul Khotimah yang berdiri di atas lahan 6
(enam hektar) dan berlokasi di desa Maniskidul Kecamatan
Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat ini, memiliki visi
yaitu Menjadi lembaga pendidikan Islam yang
berkualitas sebagai kontributor terdepan dalam
mencetak kader dai. Sedangkan salah satu misinya
adalah
membekali
Al-Quran,
ilmu
pengetahuan
1 Profil Kabupaten Kuningan. www.kuningankab.go.id
2 Profil Yayasan Husnul Khotimah
Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul
Khotimah

syariah, umum dan bahasa.3 Pondok Pesantren ini


berupaya mengimplementasikan visi dan misinya dengan
mengedepankan hafalan surat Al-Quran sebagai standar
kelulusan dan kenaikan kelas.
Pondok Pesantren Husnul Khotimah sangat konsen
menyelenggarakan pendidikan berbasis hafalan. Hal ini
dibuktikan dengan keberadaan Unit Tahsin dan Tahfidz AlQuran (TTQ) yang bertugas menyelenggarakan dan
memantau hafalan para santri, keberadaan Unit TTQ ini
membantu siswa dalam membaca dan menghafal Al-Quran.
Unit TTQ ini memiliki 3 program; yaitu 1) program Reguler
dimana para santri menghafal Al-Quran untuk memenuhi
standar kenaikan kelas dan
standar kelulusan, standar
kenaikan siswa adalah mampu menghafal satu Juz sedangkan
standar kelulusan mampu menghafal 5 juz; 2) Program
Takhusus yaitu santri mampu menghafal 4 Juz dalam setiap
kenaikan kelas; 3) Program Super Takhosus dimana santri
mampu menghafal 8 Juz dalam setiap kenaikan kelas.
Program ini terbukti membantu santri dalam menghafal AlQuran bahkan menghasilkan beberapa santri Tahfidz.
Berdasarkan data dari Unit TTQ, Tahfidz yang dihasilkan dari
sejak pondok pesantren Husnul Khotimah berdiri sampai
dengan sekarang berjumlah 90 orang. Pencapaian ini tidak
terlepas dari guru TTQ yang juga para penghafal Al-Quran,
terdapat 12 orang tenaga pendidik TTQ yang merupakan
hafidz dan hafidzah. Tidak ada metode khusus yang
digunakan dalam menghafal Al-Quran, kemudahan santri
dalam menghafal Al-Quran lebih dikarenakan suasana
akademik yang membuat siswa terbiasa untuk menghafal AlQuran.4
Kualitas Pondok Pesantren Husnul Khotimah dengan
mengedepankan
hafalan
Al-Quran
sebagai
standar
pendidikan terbukti meningkatkan animo dan kepercayaan
masyarakat untuk memasukan anaknya ke Pondok Pesantren
3 Ibid
4 Unit TTQ, Yayasan Pondok Pesantren

Husnul Khotimah

Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul


Khotimah

Husnul Khotimah. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya calon


siswa yang mendaftar namun tidak semua diterima karena
keterbatasan daya tampung. Berikut ini perbandingan antara
calon siswa yang mendaftar dan siswa yang diterima.

No
.
1
2
3

Tabel 1
Animo Pendaftar Husnul Khotimah Kuningan
Jumlah
Jumlah
Tahun
Pendaftar
Diterima
2013-2014
1.219
530
2014-2015
1.477
532
2015-2016
1.578
612

Banyaknya
calon
siswa
yang
mendaftar
dan
terbatasnya daya tampung serta dalam rangka memilih input
siswa
yang
berkualitas
maka
Husnul
Khotimah
menyelenggarakan test masuk. Standar kelulusan tidak
hanya pada potensi akademik tetapi juga pada bacaan AlQuran sesuai dengan misinya yaitu membekali santri dengan
Al-Quran.
Suasana akademik yang dibangun oleh Pondok
Pesantren dalam rangka membekali santri dengan Al-Quran,
ilmu pengetahuan syariah dan bahasa telah mengantarkan
Pondok Pesantren Hunsul Khotimah meraih berbagai
penghargaan baik dalam ilmu agama maupun ilmu-ilmu
umum. Berikut ini grafik pencapaian prestasi santri di tingkat
lokal, regional, nasional dan Internasional.
Bagan 2
Pencapaian Prestasi Santri Husnul Khotimah Kuningan

Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul


Khotimah

16

Regional

1
7

Lokal

46

Internasional
Nasional

Prestasi
yang
diraih
siswa
Husnul
Khotimah
membuktikan bahwa Pondok Pesantren Husnul Khotimah
mampu bersaing dalam skala nasional dan internasional.
Keunggulan dalam potensi agama, ilmu umum dan memiliki
jiwa kepemimpinan serta karakter yang unggul menjadikan
lulusan Husnul Khotimah tidak hanya diterima di Perguruan
Tinggi dalam negeri tetapi juga perguruan tinggi luar negeri.
Berikut ini sebaran alumni Husnul Khotimah yang diterima di
perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
Bagan 3
Sebaran Alumni Berdasarkan Perguruan Tinggi
PTUN

PTUS

PTAIN

PTAIS

LUAR NEGERI
12%

16%

46%

9%
17%

Berdasarkan data di atas, terdapat 17% lulusan Pondok


Pesantren Husnul Khotimah yang melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi Islam Swasta dan 9% melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Islam Negeri. Hal ini menunjukan bahwa
minat lulusan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi Agama
cukup besar yaitu 26%. Angka ini menunjukan bahwa
Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul
Khotimah

pendirian perguruan tinggi agama Islam Husnul Khotimah


sangat memungkinkan mengingat minat lulusan santri Husnul
Khotimah melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Agama
Islam cukup besar.
Berdasarkan Rencana Strategis Divisi Perguruan Tinggi
Tahun 2016, tertulis bahwa tahun 2016 Yayasan Husnul
Khotimah berencana mendirikan Perguruan Tinggi Islam.
Berikut ini Rencana Strategis Yayasan Husnul Khotimah Divisi
Perguruan Tinggi Tahun 2016.

Proposal Pendirian | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul


Khotimah

Tabel 2.
Rencana Strategis
Yayasan Husnul Khotimah Tahun 2016
VISI

MISI

PROGRAM

Menjadi Pusat
pengkajian dan
pengembangan
keilmuan Islam
yang kompetitif,
sebagai
kontributor
terdepan dalam
mencetak
ulama.

Menyelenggarakan
pendidikan tinggi
Islam yang
profesional.

1. Mendapatakan ijin operasional STIS


(Sekolah Tinggi Ilmu Syariah) dengan
dua prodi, Muamalah dan ahwal
syakhsiyah
2. Membangun komunikasi dan kerja
sama dengan perguruan tinggi sejenis
dan lembaga dakwah di daerah seluruh
Indonesia
3. Menyiapkan SDM tetap dan linier
sesuai dengan prodi masing-masing
minimal enam orang sarjana S2 tiap
prodi
4. Menyiapkan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai dengan standar
perguruan tinggi
5. Menyiapkan dana operasional
penyelenggaraan perguruan tinggi,
setiap prodi Rp.350.000.000,6. Rekrutmen mahasiswa potensial
dengan selektif

TAHAPAN
Menyusun
proposal
Mendapatkan ijin
kopertais Jabar
Mengajukan
proposal ke
Kemenag RI
Follow up
proposal
Menyiapakan
visitasi
Mendapatkan ijin
operasional

KETERANG
AN
Recrutment
S1 Syariah,
S2 Syariah
linier
(Diutamakan
Alumni HK)
Membangun
masjid, RKB
dan asrama

VISI

MISI

PROGRAM

Menyelenggarakan
pengkajian,
penelitian dan
pengembangan
ilmu-ilmu
keislaman.

1. Membangun perpustakaan standar


perguruan tinggi
2. Mengadakan buku-buku referensi yang
memadai
3. Melakukan seminar, workshop ilmiah,
bedah buku dan loka karya
4. Melakukan riset dan pengembangan
ilmu-ilmu keislaman
5. Menerbitkan jurnal ilmiah per semester
6. Menumbuhkan kultur dan tradisi ilmiah
1. Menyiapkan SDM Al-Quran yang
memadai
2. Menyiapkan Penjaringan calon
Mahasiswa secara selektif.
3. Peningkatan manajemen pengelolaan
Tahfidz Al-Quran
4. Pengembangan metodologi
pembelajaran Tahfidz Al-Quran
5. Menumbuhkan suasana Qur'ani
1. Menyiapkan SDM bahasa yang
memadai.
2. Meningkatkan manajemen kegiatan
bahasa
3. Meningkatkan kualitas perkuliahan
bahasa arab
4. Menumbuhkan kultur Bahasa Arab
5. Menyelenggarakan kajian kitab

Menyelenggarakan
Tahfidz Al-Quran.

Menyelenggarakan
Bahasa.

TAHAPAN

KETERANG
AN

VISI

MISI

PROGRAM

Menyelenggarakan
Halaqoh
Tarbawiyah.

1. Menyiapkan SDM halaqoh profesional.


2. Meningkatkan manajemen halaqoh
3. Pengembangan sarana dan prasarana
halaqoh
4. Mengembangkan leadership dan
kemampuan organisasi
1. Menyelenggarakan mentoring reguler
dan Praktek Dakwah dan Pengabdian
Masyarakat (PDPM)
2. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan
dakwah
3. Kerjasama dengan lembaga
pendidikan, dakwah dan ormas

Mengadakan
pengabdian
kepada
masyarakat.

TAHAPAN

KETERANG
AN

Berdasarkan Renstra di atas maka Perguruan Tinggi


Islam yang didirikan oleh Yayasan Husnul Khotimah adalah
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK). Selain
berdasarkan renstra di atas, pemilihan STIS Husnul Khotimah
juga didasarkan pada kajian yang telah dilakukan. Berikut ini
kajian penetapan STIS Husnul Khotimah:
1. Berdasarkan data BPS Kabupaten Kuningan, perguruan
tinggi di Kabupaten Kuningan berjumlah 4 Perguruan Tinggi
yang terdiri dari 3 PTS dan 1 PTAIS. Dari ke empat
perguruan tinggi tersebut tidak ada yang memiliki jurusan
syariah.
2. Berdasarkan analisis jarak dengan PTAIS terdekat berjarak
cukup dekat dan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.
Untuk itu pendirian STIS Husnul Khotimah sangat
berpotensi karena di PTAIS di Kabupaten Kuningan tidak
ada jurusan syariah.
3. Sesuai dengan salah satu misi Yayasan Husnul Khotimah
yaitu membekali santri dengan ilmu pengetahuan syariah.
Maka pendirian STIS didukung penuh oleh pihak Yayasan
dan seluruh civitas akademika.
4. Berdasarkan renstra Yayasan Divisi Perguruan Tinggi 2016
bahwa perguruan tinggi Islam yang didirikan adalah STIS
Husnul Khotimah, dengan demikian pendirian STIS
didukung penuh oleh pihak Yayasan dan seluruh civitas
akademika.
5. Berdasarkan angket yang disebar kepada santri MA kelas
XII , pilihan siswa HK yang memilih STIS sebagai PT yang
cocok didirikan oleh HK adalah sebanyak 68 dari 285 santri
yang menyatakan setuju didirikan Perguruan Tinggi Husnul
Khotimah. Berikut ini grafik hasil sebaran angket terkait
minat santri Husnul Khotimah dalam memilih jurusan
Perguruan Tinggi Islam Husnul Khotimah.

Bagan 4
Sebaran angket Pendirian PTAIS Husnul Khotimah Kepada
santri MA Husnul Khotimah Kelas XII Tahun 2016

STEI

STIS

STIQ

LAINNYA

17%

6%

STIT

24%

17%
36%

Berdasarkan grafik di atas, santri MA kelas XII yang


memilih pendirian STIS sebanyak 36%.
6. Dosen Tetap yang telah disiapkan bergelar S-2 syariah
yaitu sebanyak 12 orang. Hal ini memungkinkan kajian
keilmuan yang akan dikembangkan Yayasan Husnul
Khotimah adalah Ilmu Syariah.
7. Jumlah Tenaga Hafidz Quran yang akan menjadi
pendamping dalam perkuliahan sebanyak 12 Ustadz.
Berdasarkan nilai-nilai yang telah dibangun oleh
Yayasan
Husnul
Khotimah
berupa
penyelenggaraan
pendidikan berbasis hafalan maka STISHK yang juga lahir dari
pemikiran seluruh unsur sivitas akademik memiliki nilai-nilai
yang sama yaitu menjadikan STISHK sebagai Tahfidz
University. Pemberian distingsi ini bukan tanpa dasar tetapi
melihat pengalaman yayasan yang telah berhasil membangun
distingsi Madrasah sebagai penyelenggara pendidikan
berbasis hafalan Al-Quran.
Maksud dari Tahfidz University ini adalah seluruh
komponen penyelenggraan pendidikan di STISHK diwarnai
dengan hafalan, baik hafalan Al-Quran, hadits maupun
hafalan keilmuan syariah. Warna tersebut salah satunya
terlihat dari visi STISHK yakni Menjadi Pusat Peradaban
ilmu Syariah Unggulan berbasis Tahfidz University
tingkat Nasional Tahun 2025 Hafalan dan kualitas bacaan
Al-Quran mahasiswa dijadikan standar dalam setiap
penerimaan mahasiswa baru, kenaikan semester dan
kelulusan. Begitu juga dengan kurikulum KKNI diwarnai

dengan hafalan Al-Quran sebagai bagian dari tahfidz


university.
Pemberian distingsi Tahfidz University juga sesuai
dengan Renstra Yayasan Husnul Khotimah Divisi Perguruan
Tinggi Tahun 2016 dengan salah satu misinya yaitu
menyelenggarakan Tahfidz Al-Quran dan Hadits. Dengan
demikian rencana pendirian STISHK dengan distingsi Tahfidz
University merupakan potensi dalam membumikan Ilmu
Syariah dan tahfidz yang harus mendapat dukungan dari
seluruh stakeholder.
B. Landasan
Perundang-undangan yang menjadi landasan pendirian
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
d. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 212 Tahun 1992
tentang Pedoman Teknis Pembuatan Peraturan Perundangundangan di Lingkungan Departemen Agama.
e. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
f. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
g. Peraturan Menteri Agama RI
Nomor 36 Tahun 2009
tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik
di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama.
h. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi.
i. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Agama
Islam.
j. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 394 Tahun 2003
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama.

k. Surat Keputusan Ketua Yayasan Husnul Khotimah Kuningan


Nomor
0497/2015
perihal
Penetapan
Pedoman
Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Husnul Khotimah.
l. Keputusan Rapat Koordinasi Pimpinan Yayasan Husnul
Khotimah dan Tim Ad Hoc Pendirian STISHK Pada tanggal
06 Agustus 2015
C. Visi, Misi, dan Tujuan
a.

Visi:
Visi STISHK adalah:
Menjadi Pusat Peradaban Ilmu Syariah unggulan
berbasis Tahfidz University tingkat Nasional Tahun
2025

b.

Misi
Misi STISHK adalah sebagai berikut:
1)
Menyelenggarakan
pendidikan
tinggi Islam berbasis hafalan yang berorientasi pada
bidang syariah
2)
Mengembangkan penelitian bidang
ilmu syariah yang bermanfaat bagi dunia akademik
dan masyarakat
3)
Mengembangkan
pola
pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu
syariah bagi terwujudnya peradaban Islam
4)
Menjalin
kerjasama
dengan
lembaga-lembaga
yang
berorientasi
pada
pengembangan bidang syariah di tingkat regional,
nasional dan internasional
c.
Tujuan
Tujuan STIS Husnul Khotimah Kuningan
1)
Mencetak lulusan yang memiliki
keunggulan dan daya saing dalam bidang syariah serta
memiliki kemampuan tahfidz
2)
Menghasilkan publikasi ilmiah pada
bidang syariah yang bermanfaat bagi dunia akademik
dan masyarakat
3)
Menghasilkan
produk
pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat bagi
terwujudnya peradaban Islam

4)

D.

Menghasilkan produk kerjasama


yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu syariah di
tingkat regional, nasional dan internasional.

Manajemen Akademik
1.
Rencana Pengembangan Strategis institusi
Rencana Strategis STISHK 2016-2025 menciptakan
sebuah kerangka kebijakan bagi pengembangan perguruan
tinggi. Kerangka kebijakan dalam Renstra menuntut kita
untuk dapat bersaing lebih efektif dalam segala bidang jika
kita ingin berhasil di masa depan. Diharapkan tujuan dan
sasaran yang telah dibuat dapat dicapai dalam waktu yang
tidak terlalu lama.
Sebagai Perguruan Tinggi Islam yang memiliki visi
Menjadi Pusat Peradaban ilmu Syariah Unggulan
berbasis Tahfidz University tingkat Nasional Tahun
2025, tentu tidaklah mudah dalam mewujudkan visi
tersebut, banyak halangan dan rintangan yang akan
dihadapi dalam perjalanan proses mewujudkan sebuah visi.
Tanpa perencanaan yang matang dan strategis tentu visi
yang besar tersebut hanya akan menjadi mimpi yang tidak
akan terwujud.
Bertolak dari pemikiran di atas, selanjutnya disusun
rencana stratejik sebagai kerangka dasar dan perumusan
kebijakan-kebijakan operasional kelembagaan secara
menyeluruh. Penyusunan Renstra ini meliputi Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran (Uraian dan Indikator), dan Strategi
(kebijakan dan program).
Sebagai upaya dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran dilakukanlah startegi pencapaian, sebagai
berikut:

Tabel 3
Strategi Pencapaian
Periode Tahap I: 2017/2018 -2021/2022, dan Tahap II: 2022/2023 2025/2026
Sasaran Mutu

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Strategi Pencapaian

Pendidikan dan Pengajaran


Melaksanakan
pemantauan
terhadap
prestasi akademik mahasiswa secara
periodik.
3,1
3,2
3,14 3,16
- Memberikan layanan bimbingan akademik
8
0
secara intensif dan terjadwal.
- Peningkatan
proses
pembelajaran
terhadap mahasiswa
- Memberikan layanan bimbingan akademik
secara intensif dan terjadwal.
4 thn 4 thn 4 thn 4 thn
- Pemantauan bimbingan skripsi secara
intensif dan terjadwal.
- Melakukan jalinan kerjasama dengan
pihak stakeholders dan alumni untuk
3
3
3
3 bln
menyalurkan lulusan.
bln
bln
bln
- Melaksanakan
promosi/menawarkan
lulusan kepada stakeholders.
- Melakukan
kerjasama
dengan
stakeholders
dan
alumni
untuk
80 % 84% 86% 92%
menyalurkan lulusan.
- Melaksanakan
promosi/menawarkan
lulusan kepada stakeholders.
- Penguatan jaringan kerjasama dengan
86% 87% 88% 89%
alumni.
- Melakukan revisi Silabus dan SAP secara
100% 100% 100% 100%
berkala setiap tahun.
-

1. Rata-rata IPK lulusan

3,10

2. Rata-rata lama studi


(tahun)

4 thn 4 thn
2 bln 1 bln

3. Rata-rata waktu
tunggu lulusan untuk
mendapatkan
pekerjaan yang
pertama

4bln

4
bln

4. Keterserapan lulusan

75%

78 %

84%

85%

90%

95%

98%

5. Kesesuaian bidang
pekerjaan
6. Ketersediaan Silabus
dan SAP

3,12

100% 100%

7. Peninjauan kurikulum

8. Tersedia kurikulum
berbasis kompetensi
dan link and match

9. Tersedia Pedoman
penjaminan mutu
internal

10. Tersedianya SOP yang


efektif
B

Melakukan banchmarking kepada program


studi sejenis di perguruan tinggi lain.
Peninjauan dan pengembangan kurikulum
setiap tiga tahun.
Mengembangkan
kerjasama
dengan
eksternal/ stakeholders dan asosiasi
profesi.
Melakukan kajian terhadap kebutuhan
tenaga kerja di lapangan dalam bidang
manajemen.
Optimalisasi pelaksanaan Pengendalian
Mutu
dalam
kerangka
ISO
dan
penjaminan mutu internal.
Pengembangan SOP, penerapan yang
konsisten dalam kerangka ISO dan
penjaminan
mutu
internal,
serta
peninjauan ulang SOP secara periodik.

Penelitian
1. Jumlah penelitian
yang dibiayai oleh PT
sendiri

12

18

20

24

28

30

30

36

2. Jumlah penelitian
yang dibiayai oleh luar
PT

Mengagendakan kegiatan dan anggaran


penelitian secara teratur dan terjadwal
setiap tahun.

Mendorong para dosen untuk menyusun


proposal hibah bersaing melalui kegiatan
workshop.
Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi
dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.
Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi
dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.

3. Jumlah publikasi karya


ilmiah tingkat lokal

10

15

16

20

24

25

26

30
-

4. Publikasi karya ilmiah


tingkat nasional

5. Jumlah publikasi karya


ilmiah tingkat
internasional

Pengabdian kepada Masyarakat


1. Jumlah PkM yang
dibiayai oleh PT
6
8
sendiri
2. Jumlah PkM yang
dibiayai oleh pihak di
luar PT
D Sumberdaya Manusia

10

12

15

18

24

26

30

Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi


dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.

Mengagendakan kegiatan dan anggaran


pengabdian kepada masyarakat secara
teratur dan terjadwal setiap tahun.
Mendorong para dosen untuk menyusun
proposal hibah bersaing melalui kegiatan
workshop.

1. Jumlah dosen yg
pendidikan terakhir
S2

12

12

14

16

18

18

20

20

20

2. Jumlah dosen yg
pendidikan terakhir
S3
3. Jumlah dosen dengan
jabatan fungsional
akademik terakhir
asisten ahli
4. Jumlah dosen dengan
jabatan fungsional
akademik terakhir
Lektor

2 -

10

12

14

13

10

6
-

Memfasilitasi dosen untuk studi lanjut S2


pada bidang ilmu yang sesuai dengan
Program Studi syariah.
Melakukan rekrutmen dosen baru yang
berpendidikan minimal S2 dalam bidang
ilmu yang sesuai dengan Jurusan syariah.
Memfasilitasi dosen untuk studi lanjut S3
pada bidang ilmu yang sesuai dengan
Jurusan Syariah
Melakukan rekrutmen dosen baru yang
berpendidikan minimal S3 dalam bidang
ilmu yang sesuai dengan Jurusan
syariah.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Asisten
Ahli)
dan
pemberlakuan
ketentuan
perundang-undangan secara efektif.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Lektor)
dan pemberlakuan ketentuan perundangundangan secara efektif.

5. Jumlah dosen dengan


jabatan fungsional
akademik terakhir
Lektor Kepala

5
-

6. Jumlah dosen dengan


jabatan fungsional
akademik Guru Besar

7. Jumlah tenaga
pendukung

10

13

15

15

15

16

18

18

1. Ruang kelas

10

12

14

14

16

18

20

2. Ruang laboratorium

3. Ruang kerja dosen

20

20

20

20

Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Lektor
Kepala) dan pemberlakuan ketentuan
perundang-undangan secara efektif.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Guru
Besar) dan pemberlakuan ketentuan
perundang-undangan.
Melakukan
analisis
kebutuhan
dan
pengusulan tenaga kependidikan secara
berkala.

Infrastruktur
-

4. Fasilitas
pembelajaran/LCD
projector
5. Fasilitas laboratorium
sesuai standar
pemerintah
F Kerjasama
1. Jumlah kerjasama
dengan instansi di
dalam negeri

10

15

20

20

22

24

26

2. Jumlah kerjasama

Melakukan
analisis
kebutuhan
dan
pengusulan serta pemeliharaan ruang
kelas secara berkala.
Melakukan
analisis
kebutuhan
dan
pengusulan serta pemeliharaan ruang
laboratorium secara berkala.
Melakukan
analisis
kebutuhan
dan
pengusulan serta pemeliharaan ruang
dosen secara berkala.

Menyediakan
bertahap

Menyediakan
fasilitas
peralatan
laboratorium sesuai standar Pemerintah
secara bertahap

Meningkatkan kerjasama dengan instansi


di dalam negeri dalam bidang tri dharma
perguruan tinggi yang difasilitasi oleh
Sekolah Tinggi dan Yayasan.
Meningkatkan kerjasama dengan instansi

28
4 -

LCD

Porjector

secara

dengan instansi di
luar negeri

di luar negeri dalam bidanng tri dharma


perguruan tinggi ang difasilitasi oleh
Sekolah Tinggi dan Yayasan.

2.

Manajemen Sumber Daya


a. Bentuk dan Nama Perguruan Tinggi
1) Bentuk Perguruan Tinggi
Bentuk Perguruan Tinggi ini adalah Sekolah Tinggi
Ilmu Syariah (STIS)
2)
Nama Perguruan Tinggi
Nama Perguruan Tinggi ini adalah Sekolah Tinggi
Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK).
Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60/1999
tentang Pendidikan Tinggi, struktur kelembagaan STISHK
akan dirancang memiliki unsur pimpinan, yakni: Ketua,
Pembantu Ketua I (Bidang Akademik), Pembantu Ketua II
(Bidang Administrasi Umum dan Keuangan) dan Pembantu
Ketua III (Bidang Kemahasiswaan). Ketua dan Pembantu
Ketua STISHK diangkat untuk masa jabatan 4 (empat)
tahun dan setelah itu dapat diangkat kembali sesuai
dengan ketentuan dan tidak boleh lebih dari dua kali masa
jabatan berturut-turut. Dalam menjalankan tugasnya,
Ketua STIS juga dibantu oleh Kepala Biro Administrasi
Umum dan Keuangan (BAUK) dan Kepala Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan (BA2K), yang keduanya
berkoordinasi dengan ketua program studi di bidang
administrasi. Sebagaimana Struktur Organisasi di bawah ini
:

Bagan 5
Struktur Organisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah Tahun 2016

SENAT

KETUA STIS

DEWAN
PENYANTUN

LPMI

PUKET I
BID. AKADEMIK

P3M
LEMBAGA
BAHASA

PUKET II
BID. ADM. DAN
KEUANGAN

PRODI AHWAL ALSYAHSHIYYAH

PERPUSTAKAAN

PUKET III
BID.
KEMAHASISWAAN

PRODI
MUAMALAH
TATA USAHA

LABORATORIUM
LEMBAGA TTQ

KASIE
AKADEMIK

KASIE
KEUANGAN

KASIEMHS.

DOSEN
MAHASISWA

Ketua

: Dr. KH. Alfan Syafii, LC,

M.Pd.I
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II

: H. Asril Rusli, Lc, M.Pd.


: Elfa Robi, Lc

Pembantu Ketua III

: Dwi Basyuni Natsir, Lc

Ketua Program Studi S-1 AS

: Anwar, MH

Ketua Program Studi S-1 MU : Maksum, M.S.I


Di bawah unsur pimpinan terdapat Unit Pelaksana
Teknis yakni Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Ahwal
Al Syakhsiyyah dan S-1 Muamalah. Masing-masing Ketua
dan Sekretaris Program Studi S-1 tersebut diangkat untuk
masa jabatan 4 (empat) tahun dan setelah itu dapat

diangkat kembali sesuai dengan ketentuan dan tidak boleh


lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.
Selanjutnya, Ketua dan Sekretaris Program Studi akan
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua STISHK.
Agar setiap kegiatan terdokumentasikan secara baik
dan memiliki alur proses yang sistematis, prosedural, jelas
dan berstandar, maka masing-masing kegiatan disusun
berdasarkan Standard Operational Procedure atau Petunjuk
Pelaksanaannya. SOP/Juklak tersebut memuat regulasi
jenis-jenis kegiatan, prosedur pelaksanaannya, petugas
penanggung jawab kegiatan, tanggal penyusunan dan
revisi SOP, nomor SOP, dan lain sebagainya. Standarisasi
pelaksanaan SOP mengacu pada SK Ketua Senat STISHK.
Kepemimpinan didasarkan atas kualifikasi intelektual
yang disyaratkan oleh STISHK yang mencakup atas:
kemampuan intelektual, latar belakang pendidikan,
loyalitas, kredibilitas, pengalaman, serta kompetensinya,
yang mekanisme pemilihannya diatur di dalam SK Ketua
STISHK. Penerapan sistem demokratis dalam pergantian
kepemimpinan dilakukan setiap 4 (empat) tahun sekali
melalui Rapat Senat STIS.
3.

Manajemen Mutu Akademik


Untuk meningkatkan mutu akademik dan pelayanan
terhadap
kinerja
penyelenggaraan
manajemen
dan
administrasi STISHK, maka akan diadakan evaluasi internal
melalui Pusat Penjaminan Mutu (PPM) setidaknya dalam
enam bulan satu kali atau setiap satu semester, juga ada
evaluasi yang bersifat tahunan, agar peningkatan mutu ini
benar-benar dirasakan perubahan menuju ke arah yang lebih
baik dari sebelumnya. Sedangkan evaluasi eksternal akan
dilakukan melalui proses akreditasi Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa
masih terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki terutama
dalam mensosialisasikan visi, misi, dan tujuan serta berbagai
sistem manajemen dan administrasi yang dipergunakan
perguruan tinggi, sampai pada penyusunan program
pelaksanaanya pada setiap tingkatan. Selain itu, masih

diperlukan pula berbagai upaya terobosan dalam rangka


penciptaan suasana yang kondusif bagi lahirnya perguruan
tinggi agama Islam yang unggul dan kompetitif, serta
berskala lokal, nasional, dan global.
4.

Dukungan Kerjasama
Untuk mengoptimalkan upaya pencapaian visi, misi,
dan tujuan STISHK, maka dilakukan berbagai jenis kerjasama
dengan lembaga pendukung sebagai berikut:
1.
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Islam
Kementerian Agama RI;
2.
Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten;
3.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
4.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan;
5.
DPRD Provinsi Jawa Barat;
6.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
7.
DPRD Kabupaten Kuningan;
8.
Kantor Kemenag Kabupaten Kuningan;
9.
Pondok Pesantren, MAN, SMA, SMK di Kabupaten
Kuningan;
10.
Pengadilan Agama Kabupaten Kuningan, KUA
Kabupaten Kuningan serta Lembaga Keuangan Syariah
yang ada di Kabupaten Kuningan.
Selain lembaga-lembaga di atas, upaya pendirian
STISHK ini juga didukung oleh lembaga-lembaga lainnya
yang bisa berfungsi memberikan masukan dan kontribusi
bagi pengembangan akademik dan kelembagaan. Kontribusi
pengembangan
akademik
yang
dimaksud
adalah
memberikan masukan yang ditujukan untuk mendorong
peningkatan
mutu
akademik,
keilmuan,
kurikulum,
perkuliahan, dan penelitian di STISHK. Sedangkan kontribusi
bagi pengembangan kelembagaan adalah memberikan
masukan
dan
sumbangan
bagi
pembangunan
di
masyarakat.
Oleh karena itu, STISHK berupaya membangun
berbagai program kerjasama dengan berbagai instansi, baik
pemerintah dan non-pemerintah. Kerjasama yang dilakukan
tentunya tidak terlepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dengan adanya kerjasama tersebut, maka pengembangan

kelembagaan akan cepat dilakukan


lembaga-lembaga pendukung.
E.

melalui

partisipasi

Pendanaan
Rencana pendanaan dalam rangka mempersiapkan
pendirian STISHK yang didanai oleh Yayasan Husnul Khotimah
Kuningan. Hal ini didasarkan pada Rencana Investasi dan
Biaya Operasional STISHK seperti dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

Tabel 4
Rencana Investasi Dan Biaya Operasional
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan
Prodi S-1 Ahwal Al-Syakhsiyyah Rp. (000)
No.

Jenis
Penggunaan

(1)
1.

(2)
Pendidikan

2.
3.
4.
5.
6.

Penelitian
Pengabdian
kepada
Masyarakat
Investasi
prasarana
Investasi
sarana
Investasi SDM
Total

Tahun
1
(3)
3215,12
214,24

Persentase Dana
Tahun 2
Tahun
Tahun
3
4
(4)
(5)
(6)
3865,1
3514,13 3625,45
4
244,98
278,49
321,89

Tahun 5
(7)
4025,54
357,27

225,14

245,41

278,48

330,57

353,75

113.5

115.17

110.83

111.45

112.54

113.5

115.17

110.83

111.45

112.54

110.6
4006,5

115.04
4387,52

113.92
4773,4
2

116.7
4952,6

118.9
5195,56

Tabel 5
Rencana Investasi Dan Biaya Operasional
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan
Prodi S-1 Muamalah Rp. (000)
No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenis
Penggunaa
n
(2)
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian
kepada
Masyarakat
Investasi
prasarana
Investasi
sarana
Investasi
SDM
Total

Tahun
1
(3)
3215,12
214,24

Persentase Dana
Tahun 2
Tahun
Tahun
3
4
(4)
(5)
(6)
3865,1
3514,13 3625,45
4
244,98
278,49
321,89

Tahun 5
(7)
4025,54
357,27

225,14

245,41

278,48

330,57

353,75

113.5

115.17

110.83

111.45

112.54

113.5

115.17

110.83

111.45

112.54

110.6

115.04

113.92

116.7

118.9

4006,5

4387,52

4773,4
2

4952,6

5195,56

Tabel 6
Rencana Pemasukan Dana Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Ahwal Al-Syahsiyyah. (000)
Sumber
Dana
(1)
PT sendiri

Jenis Dana

(2)
Biaya
Kuliah
Mahasiswa
Yayasan
Sumbangan
Pengemban
gan
Kementeria
Beasiswa
n Agama
Dari
Kopertais
Sumber lain Kerjasama
Dengan
Pihak
Ketiga
Total

Tahun
1
(3)
2118

Jumlah dana (juta rupiah)


Tahun Tahun
Tahun
2
3
4
(4)
(5)
(6)
2202
2314
2436

Tahun
5
(7)
2170

2000

2215

2550

2750

3150

50

50

100

100

100

50

100

100

150

100

4218

4567

5064

5436

5520

Tabel 7
Rencana Pemasukan Dana Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Muamalah. (000)
Sumber
Dana
(1)
PT sendiri
Yayasan
Kementer
ian
Agama
Sumber
lain

Jenis Dana

Tahun 1

(2)
Biaya Kuliah
Mahasiswa
Sumbangan
Pengembanga
n
Beasiswa Dari
Kopertais

(3)
2118

Kerjasama
Dengan Pihak
Ketiga
Total

Jumlah dana (juta rupiah)


Tahun Tahun
Tahun
2
3
4
(4)
(5)
(6)
2202
2314
2436

Tahun
5
(7)
2170

2000

2215

2550

2750

3150

50

50

100

100

100

50

100

100

150

100

4218

4567

5064

5436

5520

Berdasarkan kedua tabel di atas Proyeksi Cash Flow


STISHK dapat dikemukakan pada tabel berikut ini:
Tabel 8
Cash Flow
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Ahwal Al-Syahsiyyah Rp. (000)
No
.
1
2

Kategori
Total
Penerimaan
Total
Pengeluaran

II

III

IV

Total

4218

4567

5064

5436

5520

24805

4773,4
2

4952,6

5195,5
6

23315,
6
1498,4

4006,5

4387,5
2
Jumlah

Tabel 9

Cash Flow
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Muamalah Rp. (000)
No
.
1
2

F.

Kategori
Total
Penerimaan
Total
Pengeluaran

II

III

IV

Total

4218

4567

5064

5436

5520

24805

4773,4
2

4952,6

5195,5
6

23315,
6
1498,4

4006,5

4387,5
2
Jumlah

Sumber Daya
Dalam sistem seleksi dan pengembangan dosen dan
tenaga kependidikan STISHK dilakukan sesuai dengan kriteria
penerimaan karyawan yang ditetapkan yaitu seleksi
administrasi, tes kemampuan umum, interview dan
kemampuan membaca Al-Quran. Program rekruitmen dan
seleksi terus dikembangkan seiring dengan perkembangan
penjaminan mutu.
1.
Sistem Seleksi/Perekrutan Dosen dan Tenaga
Kependidikan.
Penerimaan dosen dan tenaga kependidikan mengacu
pada
kebutuhan
sekolah
tinggi.
Pelaksanaan
seleksi/perekrutan dosen dan tenaga kependidikan
dilakukan mengacu kepada Statuta STISHK, Sistem
perekrutan dosen dan tenaga kependidikan dilakukan
sebagai berikut:
a. Mendata kebutuhan dosen
b. Melaporkan kepada Tata Usaha
c. Tata Usaha akan mencari dosen melalui pemasangan
iklan lowongan, referensi rekan satu profesi atau
melalui kegiatan lainnya.
d. Surat lamaran yang masuk diteliti dan disaring oleh
Tata Usaha. Hasil saringan dari Tata Usaha, diberikan
kepada Ketua Program Studi melalui Ketua untuk diteliti
lebih lanjut.
e. Kandidat dosen yang memenuhi persyaratan dipanggil
untuk presentasi dan wawancara oleh Ketua Program
Studi.

f. Melaksanakan tes pengetahuan umum dan Syariah


serta tes kemampuan membaca Al-Quran dengan baik
dan benar.
g. Kandidat dosen yang lolos dari tahap tes kemudian
wawancara di tingkat sekolah tinggi.
h. Kandidat dosen yang lulus wawancara mengisi
kesediaan mengajar.
i. Yayasan Husnul Khotimah Kuningan mengeluarkan SK
untuk dosen dan tenaga kependidikan.
2.
Orientasi dan Penempatan Karyawan
Sebelum memulai pekerjaan, seluruh dosen dan
tenaga kependidikan mendapatkan program orientasi dari
Ketua Program Studi dan Pembantu Ketua I berupa visi,
misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh program
studi, selain itu juga dijelaskan tentang Tugas, Pokok dan
Fungsi (TUPOKSI) dari masing-masing unsur di program
studi. Khusus untuk dosen diberikan pelatihan penyusunan
Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Metodologi Pengajaran
dan kurikulum program studi.
3.
Pembinaan dan Pengembangan SDM
Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) baik yang ada di Program Studi Ahwal AlSyakhsiyyah maupun Muamalah menjadi fokus utama
pimpinan STIS Husnul Khotimah Kuningan dan program
studi. Bentuk pembinaan dan pengembangan SDM adalah
dengan mengadakan 2 (dua) kali pelatihan dan pembinaan
terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang diadakan
oleh Pembantu Ketua I bekerja sama dengan Kopertais
Wilayah II Jabar dan Banten bertempat di kampus STISHK.
Selain itu juga dilakukan pelatihan tentang metodologi
penelitian serta pembuatan proposal penelitian yang
bekerja sama dengan PTN. Pembantu ketua juga
mendorong para dosen, tenaga kependidikan dan staf
untuk mengikuti pelatihan/seminar yang diadakan oleh
Kemenag dan Kemenristek DIKTI, Kopertais Wilayah II Jabar
dan Banten serta perusahaan.
Program
pelatihan/seminar
di
dalam
kampus
dilaksanakan secara berkala dengan tujuan untuk
membantu pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan oleh
dosen dan karyawan. Selain program training dan seminar,

untuk meningkatkan sumber daya manusia, Pembantu


Ketua I memberikan fasilitas tugas belajar kepada dosendosen tetap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
baik di PTKIN dan PTKIS dalam negeri. Sebagai PTKIS yang
memiliki distingsi tahfidz university, maka untuk dosen dan
tenaga kependidikan diberikan pelatihan dan mentoring
peningkatan kemampuan hafalan Al-Quran.
4.
Retensi
Sistem penggajian yang dilakukan di STISHK
mengikuti standar yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Kuningan. Dosen dan tenaga kependidikan
mendapatkan standar gaji yang ditetapkan oleh lembaga
dengan mengacu kepada upah minimum harian yang
dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan.
5.

Pemberhentian Dosen dan Tenaga Kependidikan


Pembantu Ketua I memiliki Standar Operasi dan
Prosedur dalam bekerja dan peraturan-peraturan STISHK
yang mengatur keberlangsungan proses belajar mengajar
di program studi. Bagi dosen dan tenaga kependidikan
yang melanggar SOP dan peraturan yang ada maka dosen
tersebut akan diberikan peringatan 2 (dua) kali agar dapat
memperbaiki diri. Apabila telah melanggar yang ketiga
kalinya maka dosen dan tenaga kependidikan tersebut
diberhentikan secara tidak hormat.
Untuk memenuhi ketentuan tugas dan fungsi dosen
berdasarkan PP No. 60 tahun 1999, STISHK berupaya
memenuhi ketersediaan tenaga pendidik yang mampu
mendukung peningkatkan mutu lulusan. STISHK saat ini
memiliki jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang
memiliki kompetensi profesional, akademik, sosial, dan
kepribadian, sebagai berikut:

Tabel 10
Daftar Dosen Program Studi S1 Ahwal AL-Syakhsiyyah
No.
(1)

Nama Lengkap Dosen


(Tidak Disingkat)
(2)

Tempat &
Tanggal Lahir
(3)

Nomor Induk
Yayasan
(4)
010306001

1.

Anwar

Cianjur, 28
Agustus 1988

2.

Nuril Farida Maratus

Blitar, 7 Maret
1990

010306002

3.

Shobani

Subang, 11
September 1979

010306003

4.

Amin Muhtar

Cingambul, 16
Juni 1988

010306004

5.

Nasrudin

Indramayu, 9 Mei
1982

010306005

6.

Kasja Eki Waluyo

Karawang, 27
Januari 1991

010306006

Pendidikan Terakhir
dan asal Universitas
(5)
S2 - UIN Bandung

Jabatan Fungsional
Akademik
(6)

Bidang Keahlian
(7)

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

S2 - IAIN Cirebon

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

S2 - UIN Bandung

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

S2 - UIN Sunan Kalijaga


S2 - IAIN Cirebon

S2 - IAIN Cirebon

Tabel 11
Daftar Dosen Program Studi S1 Muamalah
No.

Nama Lengkap Dosen


(Tidak Disingkat)

(1)

(2)

(3)

(4)

Pendidikan
Terakhir
dan asal
Universitas
(5)

1.

M.Taufiq

Lubuk Agung, 06 April


1991

010306007

2.

Dudi Badruzaman

Rajadesa, 21 Agustus
1989

3.

Tata Andriansyah

4.

Tempat & Tanggal


Lahir

Nomor Induk
Yayasan

Jabatan Fungsional Akademik

Bidang Keahlian

(6)

(7)

S2 - UIN Yogyakarta

Tenaga Pengajar

Hukum Bisnis Syariah

010306008

S2 - UIN Bandung

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

Kampar, 2 Februari
1990

010306009

S2 - UIN Bandung

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

Maksum

Indramayu, 6 April
1970

010306010

S2 - UII Yogyakarta

Tenaga Pengajar

Hukum Bisnis Syariah

5.

Muhyidin

Indramayu, 28 Juli
1983

010306011

S2 - IAIN Cirebon

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

6.

Murdan

Mengkudu, 4 Februari
1991

010306012

S2 - UIN Yogyakarta

Tenaga Pengajar

Hukum Keluarga

7.

Muhsin agnan amul Bahri

Bandung, 13 Mei 1987

010306013

UIN Bandung

Tenaga Pengajar

Hukum Islam

G.

Tenaga Administrasi dan Rencana Pengembangan


Dalam rangka menuju Good University Governance,
maka peran tenaga administrsi menjadi sangat sentral.
Secara umum, tugas pokok dan fungsi karyawan antara lain
melaksanakan penyusunan konsep rencana dan program
kerja,
pelaksana
administrasi
akademik,
administrasi
kemahasiswaan, administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, tata arsip, tata surat, urusan perlengkapan, urusan
rumah tangga, proses penyelenggaraan kegiatan serta
penyusunan laporan kegiatan. Semua bentuk kegiatan
administrasi di STISHK tersebut diatur berdasarkan Standar
Operational Procedure (SOP) yang ditetapkan melalui
keputusan Ketua STISHK.
Dalam tahap awal persiapan penyusunan desain
perencanaan dan penyelenggaraan perguruan tinggi, STISHK
memiliki sumber daya manusia tenaga administrasi sebagai
berikut:
Tabel 12
Daftar Tenaga Kependidikan

No.
(1)

Jumlah Orang
Menurut
Kualifikasi*

Tempat/Tgl.
Lahir

Nama

Tingkat Unit
Kerja

S2

S1

D3

SMU/
SMK

(4)
-

(5)
1

(6)
-

(7)
-

(8)
Administrasi

(2)
Wawan Romliansah,
S.Pd.I

(3)
Kuningan, 25
Januari 1986

Encu Sutisna, SE

Kuningan, 30
Desember 1975

Administrasi

A.Badru Rifai, M.Hum

Subang, 5 Juni
1977
Kuningan 3 Juli

Pustakawan

Pustakawan

Teknisi

Vinna Indahtianti
Dedi Surachman, S.Kom

1991
Cirebon, 2 Januari
1981

Deni Pratama Al Hafidz

Kuningan, 22
Januari 1991

Lab. Tahfidz

Muhamad Slamet Riyadi

Kudus, 18 Juni
1986

Laboran

Abdul Rachman

Malang, 2 Januari
1976

Programer

Total = 8 Orang

Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga


kependidikan mengacu pada kebijakan STISHK. Media
peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
dilakukan melalui pengiriman tenaga kependidikan dalam
kegiatan-kegiatan workshop dan pelatihan sesuai dengan
bidang pekerjaan masing-masing tenaga kependidikan.
Upaya yang dilakukan STISHK dalam meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dikaitkan
dengan:
1.
Pemberian kesempatan
belajar/pelatihan
Pemberian kesempatan belajar/pelatihan dilakukan secara
berkala
dan
sesuai
dengan
urutanya,
dengan
memperhatikan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan untuk menempati posisi yang sesuai. Studi
lanjut ke jenjang yang lebih tinggi sangat diperlukan dan
program studi sangat mendukung. Upaya yang akan
dilakukan antara lain:
a.
Mengirim tenaga
kependidikan
untuk
mengikuti
pelatihan
yang
diselenggarakan oleh Koperatis Wilayah II Jabar dan
Banter dalam pengisian PDPT.
b.
tenaga
kependidikan untuk mengikuti pelatihan pengolahan
data yang berbasis teknologi informasi.
c.
Mengirim tenaga
kependidikan untuk mengikuti pelatihan pengelolaan
perpustakaan berbasis teknologi informasi.
2.
Memberi
kesempatan
dan membiayai tenaga kependidikan untuk melanjutkan
studi lanjut ke jenjang S1 dan S2
3.
Melakukan
pelatihan
internal untuk meningkatkan kemampuan penguasaan
sistem informasi
4.
Pemberian
fasilitas,
termasuk dana untuk belajar/pelatihan
Pemberian fasilitas, termasuk dana untuk belajar/pelatihan
dikaitkan dengan kondisi pekerjaan sangat didorong
pelaksanannya.
Pemberian
fasilitas
dana
untuk
peningkatan
kualifikasi
dan
kompetensi
tenaga
kependidikan berupa bantuan biaya pendidikan untuk

tenaga kependidikan yang nantinya mengacu pada SK


tentang Penetapan Kembali Biaya Pendidikan untuk Dosen,
Karyawan dan Keluarganya dalam lingkungan STISHK.
Selain itu, tenaga kependidikan juga diberikan fasilitas
biaya pelatihan-pelatihan eksternal kampus misalnya di
Kopertais, DIKTI, Dinas, maupun Instansi lainnya dalam
bentuk transport dan dijamin biaya pelatihannya.
Kemuadian tenaga pendidikan juga diberikan fasilitas
refreshing berupa berlibur ke tempat wisata.
2.
Jenjang karir
Jenjang karir sangat diperhatikan untuk meningkatkan
tanggung jawab dan kesejahteraan tenaga kependidikan.
Untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan STISHK menawarkan beasiswa untuk
mengikuti kursus/pelatihan dalam bidang administrasi
pendidikan, administrasi keuangan dan administrasi aset.
Selain itu pimpinan STISHK juga mendorong tenaga
kependidikan untuk studi lanjut dan membantu mencari
sumberdana pendidikan.
H.

Sumber Dana Kegiatan Perguruan Tinggi


Sumber dana yang dialokasikan untuk pelksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi diperoleh dari dana mahasiswa
STISHK, berupa: Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP),
Seleksi Ujian Masuk, Penggunaan Jasa Perpustakaan,
Praktikum, Kuliah Kerja Nyata, Ujian Skripsi dan Wisuda
Sarjana. Selain itu, STISHK juga memperoleh dana dari hasil
kontrak kerjasama dengan lembaga pemerintah atau lembaga
non pemerintah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
STISHK, hasil penjualan produk yang diperoleh dari
penyelenggaraan program penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, serta sumbangan dan hibah dari perorangan dan
kelompok.
Sebelum dialokasikan, STISHK merencanakan anggaran
yang dibutuhkan setiap tahun untuk honor dosen, UTS, UAS,
transportasi dosen, praktek dan biaya administrasi. Rencana
anggaran ini diusulkan kepada Ketua STISHK yang diketahui
oleh Yayasan. Rencana anggaran ini dirapatkan terlebih
dahulu
sebelum
diterima,
sehingga
anggaran
yang
dibutuhkan betul-betul efisien untuk kebutuhan setiap

program studi. Setelah rencana anggaran tersebut diterima,


oleh Pembantu Ketua II STISHK bidang Keuangan dijadikan
acuan untuk menyusun rencana anggaran tingkat STISHK.
Dalam proses pengelolaannya setiap program studi
mengajukan dana untuk setiap kegiatan yang telah
direncanakan kepada Pembantu Ketua II STISHK bidang
Keuangan. Laporan penggunaan dana kegiatan dilakukan
setiap selesai kegiatan tersebut dilaksanakan. Dengan adanya
keterlibatan program studi dalam pengelolaan dana,
membuat program studi lebih mandiri untuk mengembangkan
program studinya.
I.

Sarana dan Prasarana


Sarana dan pra sarana STISHK merupakan penunjang
dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Sebagai
gambaran berikut ini gambaran umum persiapan sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh STISHK:
Tabel 13
Sarana dan Pra sarana
Kepemilikan
Jenis
Penyediaan

Jumlah
Ruang

Luas m2

(1)

(2)

Ruang
Pimpinan

Kondisi

SD

SW

Teraw
at

Tidak
Tera
wat

Unit
Pengelola

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

64 m2

Yayasan

Ruang
Ketua/sekretar
is
Program
Studi

18 m2

Yayasan

Ruang Dosen
(Menampung
12 Dosen)

108 m2

Yayasan

Ruang Rapat

108 m2

Yayasan

Ruang
Administrasi

108 m2

Yayasan

Ruang
Kelas/Ruang
Kuliah

108 m2

Yayasan

Ruang
Perpustakaan

108 m2

Yayasan

54 m2

Yayasan

Ruang
Laboratorium

Bahasa
Ruang
Laboratorium
Komputer

54 m2

Yayasan

Ruang
Laboratorium
Tahfidz

54 m2

Yayasan

Kamar mandi

12 m2

Yayasan

Kantin

14 m2

Yayasan

Klinik

108 m2

Yayasan

Masjid

200 m2

Yayasan

J.

Kurikulum dan Pengembangan Ilmu


1.

Kesesuaian dengan Visi, Misi, dan Tujuan


Kurikulum yang dirancang dan dikembangkan pada
STISHK mengacu pada: (1) Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa; (2) Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggidan; (3) Keputusan
Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam.
Selain itu penyusunan kurikulum juga disesuaikan dengan
visi STISHk yaitu Menjadi Pusat Peradaban ilmu Syariah
Unggulan berbasis Tahfidz University tingkat Nasional
Tahun 2025. Kesesuaian antara kurikulum dengan visi
dapat terlihat dari sebaran mata kuliah yang disajikan pada
setiap program studi di STISHK dalam empat jenis
kompetensi, yakni: Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi
Utama (KU), Kompetensi Penunjang (KP), dan Kompetensi
Lainnya (KL). Secara umum, alokasi sebaran mata kuliah
pada setiap program studi tersebut mencakup materimateri ilmu-ilmu keislaman khususnya bidang syariah yang
diintegrasikan secara interdisipliner dan multidisipliner
dengan
ilmu-ilmu
lainnya
yang
ditujukan
untuk
memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa. Sebagai PTAIS dengan distingsi tahfidz
university, maka pada setiap program study terdapat mata

kuliah tahfidz yang masuk dalam kompetensi penunjang


dan terdistribusi dalam setiap semester.
2.

Relevansi Struktur dan Isi Kurikulum dengan Tuntutan


dan Kebutuhan Pengguna (Stakeholders)
Untuk dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan
pengguna
maka
dibutuhkan sejumlah kompetensi
(learning outcomes) yang harus dimiliki oleh lulusan.
Dalam Permendikbud RI. No. 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pasal 5 ayat (1)
menyatakan
bahwa
Standar
kompetensi
lulusan
merupakan
kriteria
minimal
tentang
kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran (CP) lulusan. Dalam konteks STISHK maka
penyusunan CP merupakan bagian dari evaluasi dan
pengembangan kurikulum dan bukan proses awal
pembentukan kurikulum. Kompetensi setiap profil lulusan
ditetapkan
berdasarkan
masukan-masukan
yang
bersumber dari ;
a.
usulan kompetensi kerja oleh asosiasi
profesi/keahlian,
b.
kompetensi kerja yang relevan yang telah
ditetapkan oleh badan sertifikasi yang relevan baik
pada tingkat nasional maupun internasional,
c.
standar akreditasi baik dari dalam maupun
luar negeri, dan dari sumber lain yang pernah ditulis,
misalnya dari jurnal pendidikan.
Dengan mengacu pada deskripsi CP KKNI? dan
rumusan CP lulusan dalam SKL (Standar Kompetensi
Lulusan) berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SN DIKTI) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014
dinyatakan
kedalam tiga unsur yakni sikap, pengetahuan,dan
ketrampilan yang terbagi dalam keterampilan umum dan
khusus, dan unsur tambahan berupa ciri capaian
pembelajaran STISHK yang sesuai dengan visi STISHK
Menjadi Pusat Peradaban ilmu Syariah Unggulan berbasis
Tahfidz University tingkat Nasional Tahun 2025

3.

Kompetensi dan Etika Lulusan yang diharapkan


Kompetensi lulusan STISHK yang terdiri dari
kompetensi utama, pendukung dan lainnya dijabarkan
sebagai berikut:
a.
Sikap dan Tata Nilai
1)
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
2)
Menjunjung
tinggi
nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral dan etika
3)
Berkontribusi dalam peningkatan
mutu
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila
4)
Berperan sebagai warga negara
yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara
dan bangsa
5)
Menghargai
keanekaragaman
budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
6)
Bekerja
sama
dan
memiliki
kepekaan
sosial
serta
kepedulian
terhadap
masyarakat dan lingkungan
7)
Taat hukum dan disiplin dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8)
Menginternalisasi nilai, norma, dan
etika akademik
9)
Menunjukkan sikap bertanggung
jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri
10)
Bertanggung
jawab
pada
pekerjaan secara mandiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
11)
Etis, komunikatif, adaptif, dan
apresiatif
12)
Menginternalisasi
semangat
kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
13)
Mampu
menggunakan
kemampuan keilmuan syariah untuk memanfaatkan

b.
1)

2)
3)
4)
5)
6)
7)

c.
1)

2)
3)

4)

peluang usaha khususnya sesuai dengan bidang


syariah
Pengetahuan
Menganalisis dan mengaplikasikan
konsep-konsep dan teori-teori dasar hukum baik
materiil maupun formil
Menganalisis dan mengaplikasikan
kemampuan non litigasi? seperti mediasi
Mampu
menerapkan
metode
penelitian dan penemuan hukum
Menguasai prinsip-prinsip dasar
Syariah
Menguasai hukum ekonomi syariah
dan ahwal syakhsiyyah
Menguasai konsep-konsep dasar
bisnis yang berwawasan hukum
Menguasai konsep-konsep utama,
perspektif teoritis, temuan empiris, dan trend historis
dalam hukum syariah
Keterampilan Umum
Mampu
menerapkan
pemikiran
logis, kritis, sistematis,dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora yang sesuai dengan bidang hukum
bisnis,
Mampu
menunjukkan
kinerja
mandiri, bermutu, dan terukur,
Mampu
mengkaji
implikasi
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahlian hukum bisnis
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam
rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau
kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil
kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas
akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;
Menyusun deskripsi saintifik hasil
kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau

d.
1)

2)

3)

4)

laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam


laman perguruan tinggi,
5)
Mampu
mengambil
keputusan
secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang hukum bisnis, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data;
6)
Mampu
memelihara
dan
mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya;
7)
Mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya;
8)
Mampu melakukan proses evaluasi
diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggung
jawabnya,
dan
mampu
mengelola
pembelajaran secara mandiri;
9)
Mampu
mengamankan,
dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan
dan mencegah plagiasi
Keterampilan Khusus
Memiliki keterampilan yang cukup
dalam menangani urusan yang berkaitan dengan
masalah internal dan eksternal perusahaan, baik yang
berkaitan dengan proses perijinan, dokumen, dan
berbagai permasalahan hukum, yang penyelesaiannya
melalui cara litigasi dan non litigasi. Keterampilan
khusus yang harus dimiliki berupa contract drafting,
Alternative Dispute Resolution dan Teknologi Informasi
serta kemampuan bahasa asing yang baik;
Memiliki keterampilan yang cukup
dalam bidang auditing syariah dan konsultan ekonomi
syariah;
Memiliki
kemampuan
dalam
menyusun keputusan dalam persidangan secara
sistematis
Memiliki keterampilan yang cukup
dalam praktek bisnis;

5)

Mampu
mengimplementasikan
konsep dan perspektif keilmuan, temuan empiris, dan
tren kajian dalam syariah;
6)
Mampu
menghasilkan
temuan
terbaru terkait disiplin dan kajian ilmu syariah

K.

4.

Integrasi Materi Pembelajaran Intra, Antar dan Multi


Disiplin Ilmu
Integrasi materi pembelajaran intra, antar, dan multi
disiplin ilmu pada STISHK dilakukan melalui hubungan yang
positif, di mana antara satu dengan yang lainnya saling
mendukung dalam mengembangkan wawasan ilmu-ilmu
ke-Islaman dan ilmu-ilmu lainnya. Materi pembelajaran
yang dikembangkan pada STISHK
dengan berbagai
jenisnya diharapkan memiliki tingkat relevansi dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan pengguna lulusan
(stake holders).

5.

Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri


Pengembangan diri mahasiswa dapat dilakukan
melalui kegiatan keorganisasian yang terfasilitasi dengan
adanya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Kegiatan yang
diselenggarkan harus mendukung pengembangan potensi
diri, pembentukan karakter ilmiah, kepemimpinan, dan
kemandirian sikap mahasiswa, seperti: keorganisasian,
kemasyakatan, kewirausahaan, dan sebagainya.

Daya Tampung Mahasiswa


Seleksi masuk STISHK dilakukan dengan tes potensi
akademik dan tes kemampuan membaca Al-Quran serta
menghafal minimal juz Al-Quran. Seleksi tersebut
merupakan seleksi reguler yang disebut Seleksi Penerimaan
Calon Mahasiswa Baru STISHK (SPCMB HK). Bagi calon
mahasiswa yang memiliki kemampuan menghafal minimal 4
juz Al-Quran langsung diterima di STISHK tanpa melalui tes
atau di sebut Jalur Tahfidz (JT)
Pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa STISHK
meliputi pelayanan yang bersifat akademik maupun non
akademik. Pelayanan yang bersifat akademik mencakup,
pelayanan perkuliahan, ujian, hafalan Al-Quran dan bimbingan
penulisan skripsi yang ditangani langsung oleh dosen yang

memenuhi persyaratan. Sedangkan pelayanan non akademik


meliputi konsultasi mengenai berbagai permasalahan yang
dihadapi mahasiswa kepada dosen pembimbing studinya
masing-masing.
Kegiatan mahasiswa STISHK secara struktural terlibat
pada kegiatan-kegiatan kemahasiswaan terutama Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (MPM), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
baik kegiatan akademik, seperti: Stadium General, workshop,
karya tulis ilmiah, seminar yang berhubungan dengan
pengembangan ilmu-ilmu ke-Islaman dan ilmu-ilmu lainnya,
ataupun non akademik, seperti: bakti sosial, Praktek Dakwah
Pengabdian Masyarakat (PDPM), Kemah Kerja Mahasiswa
(KKM) yang dilaksanakan minimalnya 1 kali dalam 1 tahun.
Selain itu, aktivitas organisasi kemahasiswaan bukan
hanya pada tingkat intra STISHK dalam kegiatan BEM, HMJ,
dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), akan tetapi juga ekstra
STISHK, seperti: HIMAPI, HMI, IMM, PMII, KAMMI dan lain lain.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengantarkan mahasiswa
menjadi lebih terampil dan mandiri dalam bersosialisasi di
masyarakat serta untuk membentuk karakter kepribadian
mereka sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.
Melihat sarana dan prasarana yang ada di STISHK, maka
dapatlah proyeksi daya tampung mahasiswa untuk lima tahun
sesuai dengan tabel berikut:
Tabel 14
Daya Tampung Mahasiswa Baru
Daya tampung mahasiswa
Program
Studi
Ahwal AlSyakhsiyya
h
Muamalah
Jumlah
L.

2017
/
2018
60

2018
/
2019
120

60
120

2019 /
2020

2020/
2021

2021 /
2022

180

240

300

120

180

240

300

240

360

480

600

Prospek Minat Mahasiswa

Prospek minat mahasiswa terhadap jurusan syariah


dapat terlihat dari hasil survey yang dilakukan terhadap 475
siswa MA di Kuningan. Pengambilan sample dilakukan secara
purposif. Berikut ini data sekolah dan jumlah peserta didik
yang di survey
Calon mahasiswa STISHK bersumber dari lembaga
pendidikan internal Yayasan Husnul Khotimah yaitu Madrasah
Aliyah Husnul Khotimah, MAN yang ada di Kuningan yang
telah bersedia bekerjasama dengan Yayasan Husnul
Khotimah, MA dari Ponpes yang telah bekerjasama dengan
Yayasan Husnul Khotimah dan Madrasah Aliyah yang ada di
pondok pesantren yang tergabung dalam organisasi pondok
pesantren MAPADI serta lembaga pendidikan eksternal
Yayasan Husnul Khotimah Kuningan lainnya.

Tabel 15
Sebaran Jumlah Peserta Didik Pada Sekolah yang telah
Bekerjasama dengan Yayasan Husnul Khotimah Tahun Ajaran
2014-2015
Nama Sekolah

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

MA Husnul Khotimah
MAN Ciawigebang
MAN Cigugur
MAN Luragung
MA AL-Multazam
MA Al-Ikhlas
MA Bani Ummah
MA MAPADI
Jumlah

213
95
92
93
135
98
97
175
998

319
79
76
70
99
97
63
142
945

532
174
168
163
234
195
160
317
1943

Berikut ini bagan yang menunjukan potensi input STIS


Husnul Khotimah yang berasal dari internal yayasan dan
sejumlah sekolah yang telah bekerjasama dengan Yayasan
Husnul Khotimah.
Bagan di atas menunjukan jumlah lulusan yang berasal
dari internal dan sekolah yang telah bekerjasama dengan
Yayasan Husnul Khotimah adalah sebanyak 1943 orang. Dari
jumlah tersebut jika estimasi 30% yang masuk ke STIS Husnul

Khotimah maka ada sebanyak


583 yang menjadi calon
mahasiswa baru STIS Husnul Khotimah. Selain dari berasal dari
sekolah-sekolah yang ada pada tabel di atas, potensi input
mahasiswa juga berasal dari sekolah-sekolah eksternal yang
ada di Kabupaten Kuningan, seperti disajikan pada tabel
berikut ini:

Tabel 16
Estimasi Lulusan Eksternal Yayasan Husnul Khotimah
No
1
2
3

Nama
MA
SMK
SMA
Jumlah

Jumlah
21
39
27
87

Jumlah
Siswa
3.086
21.512
14.585
39.183

Tabel di atas menunjukan potensi input sebanyak


39.183, jika estimasi yang mendaftar pada STISHK adalah 1%,
maka sebanyak 392 orang yang merupakan calon mahasiswa
STISHK. Calon mahasiswa tersebut akan melewati proses
seleksi yang diselenggarakan pihak pimpinan STISHK melalui
SCM (Seleksi Calon Mahasiswa). Seleksi dilakukan dengan cara
melakukan tes baik tulis maupun wawancara. Tes meliputi
kemampuan potensi akademik dan tes kemampuan membaca
dan menghafal Al-Quran minimal Juz.
Dengan etimasi jumlah pendaftar sebanyak 583 orang
yang berasal dari internal Yayasan dan sekolah yang telah
bersedia bekerjasama dan 392 dari eksternal yayasan, maka
potensi input calon mahasiswa baru sangat tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa sangat layak dan refresentatif jika
didirikan STISHK.
M.
1.

Fasilitas Fisik Penunjang Perguruan Tinggi


Ketersediaan Prasarana Tanah/Gedung
STIS Husnul Khotimah memiliki gedung dua lantai milik
sendiri yang berdiri di atas tanah 50.000 m 2 dan memiliki
sarana dan Pra sarana meliputi Kantor Pimpinan, Kantor
Program Studi, Administrasi, Ruang Kuliah, Laboratorium
Tahfidz, Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa,
Perpustakaan,
Sekretariat
Organisasi
Kemahasiswaan,
Auditorium, Mesjid, Sarana Olah Raga, area parkir, dan lainlain. Hal tersebut menggambarkan bahwa sistem perolehan
prasarana dianggap telah mencukupi untuk mencapai visi,
misi dan tujuan pendirian institusi STISHK. Akan tetapi, untuk
keperluan pengembangan STISHK menjadi Institut dan
Universitas, maka akan terus ditingkatkan pengembangan

sarana dan prasarana dengan tidak mengenyampingkan


pemeliharaanya supaya tetap dalam kondisi dan situasi yang
tertib, aman, nyaman, indah, bersih dan islami termasuk
pemeliharaan aset-aset gedung permanen.
Semua program studi yang ada di STISHK memiliki
akses yang tinggi dalam penggunaan prasarana bagi
pelaksanaan
proses
pembelajaran/kuliah.
Pengaturan
aksesnya dilakukan di bawah koordinasi Kepala Biro
Administrasi Umum baik tingkat sekolah tinggi maupun
tingkat program studi bergantung kepada kewenangannya.
Sedangkan untuk memperlancar pelayanan administrasi dan
pembelajaran, maka STIS atau Prodi menyediakan berbagai
prasarana seperti: ruang kelas, ruang ketua program studi,
ruang staf administrasi, ruang .perpustakaan, ruang
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, tempat
berolahraga, dan tempat beribadah.
Persiapan teknis sarana dan prasarana pendirian STISHK
secara keseluruhan, khususnya ruang perkuliahan dan kantor
dianggap cukup memadai walaupun belum sempurna.
Program pengembangan sarana dan prasarana STISHK sudah
dirancang secara khusus dan dirangkum di dalam Rencana
Induk Pengembangan (RIP) STISHK.
2.

Ketersediaan Sarana/Fasilitas/Peralatan Utama


Ketersediaan sarana dan pra sarana sangat penting
demi lancarnya proses pembelajaran. STISHK memiliki sarana
dan prasarana diantaranya: peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, seperti: White
Board, OHP, LCD, Laboratorium Tahfidz, Laboratorium
Komputer, Laboratorium Bahasa, serta Perpustakaan yang
menyediakan buku dan sumber lainnya yang menunjang dan
berhubungan dengan mata kuliah untuk peningkatan mutu
pendidikan.
Seperti halnya prasarana, sistem perolehan sarana
telah mencukupi untuk mencapai visi, misi dan tujuan
institusi STISHK. Akan tetapi karena keperluan juga
meningkat maka sistem perolehan yang ada di STISHK akan
terus dikembangkan antara lain dengan cara memperbanyak
kemitraan dengam pihak lain selain pemerintah yakni para
donatur dalam pengembangan sarana dan prasarana STISHK.

Program kemitraan ditujukan dalam rangka menunjang


peningkatan mutu akademik, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat serta pengembangan sarana/fasilitas
kampus STISHK, atas dasar saling menguntungkan baik
secara moril maupun materil sesuai dengan kepentingan
institusi STISHK.
Meskipun sarana yang ada sekarang dapat dinilai telah
mencapai tingkat kelayakan untuk mendukung proses
pembelajaran dalam rangka melaksanakan misi dan
mencapai visi yang telah ditetapkan. Namun untuk tingkat
yang lebih ideal seperti yang dicita-citakan, sarana yang ada
tetap masih terus dilengkapi dan bahkan diperbaharui sesuai
dengan kebutuhan pengembangan STISHK.
3.

Tingkat Investasi untuk Pengembangan


Tingkat investasi untuk pengembangan pembinaan
akademik STISHK diarahkan pada upaya pengembangan
disiplin ilmu syariah yang diorientasikan pada arah
pemberdayaan masyarakat berdasarkan akhlak mulia.
Uraian di atas memberikan kejelasan bahwa secara
minimal persiapan infrastruktur berupa ketersediaan sarana
dan prasarana yang dimiliki STISHK dibandingkan dengan
jumlah rasio mahasiswa, dosen dan jumlah program studi
dinilai masih belum ideal. Berdasarkan perkembangan jumlah
program studi dan calon mahasiswa serta tuntutan publik,
maka STISHK masih perlu mengupayakan pengembangan
kampus dan penambahan fasilitas pembelajaran yang lebih
lengkap dan modern sehingga menjadi pusat peradaban ilmu
syariah berbasis tahfidz.

N.

Pembiayaan Kegiatan Peguruan Tinggi


Pembiayaan kegiatan perguruan tinggi STISHK diatur
berdasarkan kebijakan finansial antara masukan (input),
pengelolaan (process), keluaran (output), dan produk yang
dicapai (outcome). Dalam konteks ini, sumber-sumber
pendanaan dibagi dalam dua jenis yakni sumber dari dalam
(reguler) dan sumber dari luar (non-reguler). Sumber dari
dalam (reguler) diperoleh dari SPP mahasiswa, biaya ujian
masuk, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, biaya
praktikum, biaya Kuliah Pengabdian Masyarakat, dan biaya

wisuda. Sedangkan sumber dari luar diperoleh dari donatur


dan lembaga lainnya di dalam negeri.
Penggunaan dana yang berasal dari mahasiswa dan
donatur dilakukan melalui pendayagunaan sumber-sumber
daya lain: kontrak manajemen, sewa asset, penelitian,
pengabdian pada masyarakat, kemitraan, dan karya ilmiah,
baik dalam bentuk anggaran rutin maupun anggaran
pembangunan yang diatur sesuai dengan kebutuhan. Outputnya adalah meningkatnya pemanfataan pendanaan secara
efektif dan efisien serta mengalirnya sumber-sumber dana
yang berasal dari reguler dan luar institusi. Outcome-nya
adalah terwujudnya suatu laporan audit keuangan yang
memuat sumber pendanaan serta sistem monitoring dan
evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel terhadap
semua unit kerja. Untuk rencana tiga tahun ke depan, STISHK
memiliki persiapan dana sebagai berikut:
Tabel 17
Rancangan Dana 3 Tahun ke depan
Sumber
Dana

(1)
Yayasan

Jenis Dana

(2)
Sumbangan
Pengemban
gan
Kementeri Beasiswa
an Agama Dari
Kopertais
Sumber
Kerjasama
lain
Dengan
Pihak Ketiga
Total

Jumlah dana (juta rupiah)


2019/20
2016
2018/2019
20

(3)

(4)

(5)

9.650

14.300

20.100

100

100

100

308.206
10.058

226
14.626

277
20.477

Penataan manajemen perguruan tinggi STISHK


menggunakan paradigma baru perguruan tinggi, yaitu:
kualitas, pemerataan akses dan berkeadilan, serta otonomi
berdasar standar Higher Education Long Term Strategy
(HELTS) 2003-2010. Output-nya adalah terciptanya Good
University Governance dengan prinsip credibility,
transparency, accountability, respon sibility, dan fairness (C-

TARF). Outcome-nya adalah diterapkannya paradigma baru


dalam managemen perguruan tinggi dan terakreditasinya
institusi dan prodi.
O.

Analisis Studi Kelayakan Peguruan Tinggi


Mencermati studi kelayakan STISHK sebagai perguruan
tinggi baru, perlu dilakukan analisis kajian secara
komprehensif, baik menyangkut aspek akademis, yuridis
formal, dan empirik mengenai kesiapan suprastruktur dan
infrastrukturnya. Hal ini penting dilakukan untuk mengukur
kesiapan STISHK sebagai salah satu perguruan tinggi baru
yang secara keseluruhan dikatakan layak dilaksanakan.
Keberadaan STISHK sebagai salah satu penguruan tinggi
baru akan menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan
tinggi. Analisis yang tepat untuk menelaah layak atau
tidaknya STISHK sebagai perguruan tinggi baru serta
pengaruhnya bagi proses pendidikan dapat dilakukan melalui
metode analisis SWOT, sebagaimana dirumuskan pada matrik
di bawah ini:

No
.

Unsur/
Aspek

KEKUATA
N
(Strength
)

KELEMAHA
N
(Weakness)

KESEMPATAN
(Opprotunity)

ANCAMAN
(Treatment)

Ide/Latar
Belakang
Pendirian

Tuntutan
dan
dukungan
dari
berbagai
pihak
sangat
kuat

Tingkat
konsistensi
dukungan
belum stabil

Pendirian PTAIS
masih terbuka
menurut Peraturan dan UU

Perubahan
regulasi
pendidikan
tinggi

Visi, Misi &


Tujuan

Distingi
tahfidz
university
yang
mewarnai
eluruh
proses
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdia
n kepada
mayarakat
yang
belum
dimiliki

Perlu dioperasionalkan
lebih jelas

Peluang
merebut pasar
kerja karena
memiliki ciri
khas

Jika distingsi
tahfidz
university tidak
mewarnai STIS
Husnul
Khotimah,
maka akan
menjadi
boomerangbagi
keberlanjutan
sekolah tinggi

No
.

Unsur/
Aspek

KEKUATA
N
(Strength
)

KELEMAHA
N
(Weakness)

KESEMPATAN
(Opprotunity)

ANCAMAN
(Treatment)

oleh
perguruan
tinggi lain
3

Bentuk PTAI

STIS lebih
dimungkink
an karena
di
Kuningan
belum ada
PTAIS yang
memiliki
jurusan
syariah

Sarana dan
pra sarana
yang
mendukung
keilmuan
belum
representatif

Tidak adanya
jurusan syariah
di Kuningan
merupakan
peluang bagi
lulusan STISHK
karena
kurangnya
kompetiter

Adanya
kemungkinan
pembukaan
jurusan syariah
di PTAIS lain di
Kota Kuningan

Lembaga
pendukung

Didukung
penuh oleh
pemerintah
an Jawa
Barat
Kabupaten
Kuningan,
lembaga
pendidikan
menengah
atas,
pondok
pesantren
serta
lembaga
hukum dan
lembaga
keuangan
syariah di
Kuningan

Jaringan
masih
terbatas
pada tingkat
lokal dan
regional

Ada peluang
besar untuk
pengembangan
di masa depan

Kolektivitas dan
kinerja Tim
Kerja belum
optimal

Dosen/
Tenaga
Kependidikan

Rata-rata
berijazah
Magister
untuk
setiap
prodi yang
diajukan

Latar
belakang
pendidikan
dosen kurang
sesuai
dengan
keahlian

Dilakukan
silang
penempatan
dosen sesuai
keahlian dan
kompetensi

Ada resiko pada


sebagian dosen
tidak mendapat
jadual
mengajar

Tenaga
Administrasi

Rata-rata
berijazah
Sarjana
untuk
kantor
pusat dan
prodi yang
diajukan

Latar
belakang
pendidikan
staf kurang
sesuai
dengan tugas
pokok dan
fungsinya

Dilakukan
pendidikan dan
pelatihan
administrasi
umum

Waktu terbatas
dengan tugastugas pokok
administrasi
umum

Sumber
dana

Dana
persiapan
awal untuk
5 tahun

Jumlah dana
awal bersifat
stimulus dan
terbatas

Diupayakan
dari sumber
lainnya selain
dari mahasiswa

Perlu waktu
untuk menghimpun dana
besar

No
.

Unsur/
Aspek

KEKUATA
N
(Strength
)

KELEMAHA
N
(Weakness)

telah siap
dan
memadai

KESEMPATAN
(Opprotunity)

ANCAMAN
(Treatment)

& donatur

Sarana &
Prasarana

Sarana dan
prasarana
awal
dianggap
telah
tersedia
dari hasil
wakaf

Penggunaan
sarana dan
prasarana
belum sesuai
master plan

Perlu dirancang
Rencana Induk
Pengembangan
(RIP) STISHK
lebih matang
dan terencana

Outsourcing
data dan
pemindahan
asset
memerlukan
waktu dan
biaya yang
tidak sedikit

Bidang Ilmu
yang akan
dikembangkan

Ilmu
syariah
sebagai
skala
prioritas
dan ilmu
lainnya
sebagai
penunjang

Belum
disusun
desain kurikulum yang
tepat

Dilakukan studi
banding untuk
menyusun
model
kurikulum yang
tepat

Keterbatasan
SDM dalam
menjabarkan
kurikulum bisa
menjadi suatu
hambatan

10

Daya Tampung
mahasiswa
5 tahun ke
depan

Input
mahasiswa
masih
sangat
tinggi

Daya saing
cukup tinggi

Proses
rekrutmen
mahasiswa
dilakukan
melalui
berbagai jalur

Memerlukan
biaya untuk
proses
sosialisasi

11

Tingkat
Kebutuhan
masyarakat
terhadap
lulusan

Lulusan
yang
dihasilkan
lebih
memiliki
daya saing
dan
kompetensi

Kemampuan
belum teruji
karena belum
ada lulusan

Memperluas
networking
untuk
mendayagunak
an lulusan
sesuai dengan
pendidikan/keahlian

Tidak semua
lulusan mampu
mengembangk
an diri secara
personal

12

Prospek
minat
mahasiswa

Minat calon
mahasiswa
masih
tinggi

Daya saing
cukup tinggi

Ketersediaan
sarana dan
SDM dosen
sebagai
magnet

Belum adanya
jaminan masa
depan bagi
setiap lulusan

13

Fasilitas
fisik

Sarana dan
prasarana
awal
dianggap
cukup
memadai

Penggunaan
sarana dan
prasarana
belum sesuai
master plan

Perlu dirancang
Rencana Induk
Pengembangan
(RIP) STISHK
lebih matang
dan terencana

Outsourcing
data dan
pemindahan
asset
memerlukan
waktu dan
biaya yang
tidak sedikit

14

Pembiayaa
n untuk
kegiatan
operasional

Dana
persiapan
awal untuk
5 tahun
telah siap

Jumlah dana
awal bersifat
stimulus dan
terbatas

Diupayakan
dari sumber
lainnya selain
dari mahasiswa
& donatur

Perlu waktu
untuk menghimpun dana
besar

No
.

Unsur/
Aspek

KEKUATA
N
(Strength
)

KELEMAHA
N
(Weakness)

KESEMPATAN
(Opprotunity)

ANCAMAN
(Treatment)

dan
memadai

Berdasarkan matrik di atas, diperoleh gambaran bahwa


tingkat kekuatan dan kesempatan yang dimiliki oleh STISHK
dianggap cukup dan memiliki akuntabilitas yang lebih besar
daripada tingkat kelemahan dan ancamannya. Misalnya,
tingkat kekuatan dan kesempatan untuk penyelenggaraan
STISHK dianggap lebih rasional dan bisa dilakukan melalui
pemanfaatan semua potensi yang dimiliki daripada mengutamakan kelemahan dan ancamannya. Sehingga pendirian
STISHK sebagai salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam
Swasta (PTAIS) dengan distingsi tahfidz universitydi kawasan
wilayah III Cirebon diharapkan dapat disetujui.
Selanjutnya, dalam perkembangan evaluasi internal
dan eksternal ke depan akan dilakukan melalui dua proses,
yakni akreditasi dan penjaminan mutu. Akreditasi adalah
suatu penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah
atau badan akreditasi independen terhadap lembaga
pendidikan untuk menentukan peringkat pengakuan
pemerintah atau badan akreditasi resmi terhadap kualitas
penyelenggaraan program pendidikan pada lembaga
pendidikan tersebut. Dengan demikian akreditasi merupakan
evaluasi eksternal yang dilakukan terhadap suatu lembaga
maupun program pendidikan. Oleh karena itu akreditasi
merupakan suatu keputusan pengakuan status akuntabilitas
terhadap program maupun lembaga pendidikan.
Sedangkan Penjaminan Mutu adalah satu proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara
konsisten dan berkelanjutan sehingga para pelanggan,
pemakai atau stakeholders memperoleh kepuasan.
Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memelihara
dan meningkatkan mutu pendidikan pada jenjang, jenis dan
jalur pada satuan pendidikan. Penjaminan mutu dapat
dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan dan dapat pula dilakukan secara eksternal oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) baik

pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan


pendidikan tinggi serta pada jalur pendidikan non formal.
Hubungan antara akreditasi institusi dan penjaminan
mutu dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:
Bagan 6
Penjaminan Mutu STISHK
Institusi
Pendidikan Tinggi
STIS

Standar
Penjaminan
Mutu

Akreditasi Institusi
dan Program Studi

Kurikulum
STIS Husnul
Khotimah Kuningan

Kualitas/Mutu
Lulusan

Pelaksanaan
Evaluasi Hasil
Studi

Proses Kegiatan
Belajar
Mengajar

Evaluasi
Pembelajaran

Pengukuran Hasil
Studi Mahasiswa

Untuk Mendukung tercapainya kualifikasi pendidikan


tinggi sesuai Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT), maka STISHK diarahkan untuk menjadi sebuah
Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang dikelola secara mandiri
dan independen. STISHK diarahkan memiliki tugas pokok dan
fungsinya menyelenggarakan pendidikan tinggi agama Islam
dan mencerdasarkan kehidupan bangsa sesuai dengan
amanat konstitusi dan tujuan pembangunan nasional di
bidang pengembangan sumber daya manusia. STISHK
dikembangkan secara mandiri dan professional serta
mempunyai kewenangan: (1) mengembangkan diri menuju
standar nasional pendidikan tinggi; (2) menyelenggarakan
pendidikan tinggi; (3) memberikan rekomendasi/masukan
kepada pemerintah pusat dan daerah dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan; dan (4) mempersiapkan
kriteria lulusan yang yang unggul, kompetitif, profesional,
mempunyai pengetahuan, wawasan, dan keterampilan serta
kemandirian, berakhlak mulia, kompetitif, dan profesional

dalam bidang ilmu-ilmu keislaman dan mampu menjadi


tahfidz.
P.

Penutup
Demikianlah proposal pendirian STISHK telah disusun
dengan mempertimbangkan kelengkapan dan persyaratan
yang ditetapkan pemerintah. Besar harapan kami proposal ini
dapat menjadi acuan dalam proses penilaian dan penetapan
persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam
Departemen Agama RI untuk menerbitkan Surat Keputusan
Izin Operasional STISHK.
Kuningan, 12 September
2016
TIM AD HOC
PENDIRIAN STISHK

Pengarah

KH

Mutamad

bin

Rosim,

Lc.,

M.Pd

(..............................)
Ketua

Dr.

KH.

Alfan

Syafii,

( .............................)
Sekretaris : H. Asril Rusli, Lc.,M.Pd
( .............................)
Bendahara : Elfa Robi, Lc
( .............................)
Anggota

: Dwi Basyuni Natsir, Lc

(..............................)
Wawan Romliansah, S.Pd.I
(..............................)

Lc.,

M.

Pd.I

Anda mungkin juga menyukai