Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pendidikan di Indonesia adalah tanggung
jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat,
sebagaimana ditegaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang tersebut
mengisyaratkan bahwa masyarakat dapat secara aktif turut
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan, sebagai
bukti kepedulian masyarakat dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah dengan munculnya gaya
belajar yang variatif, semakin menunjukkan kemajuan yang
sangat pesat. Saat ini, tidak ada satu pun bagian dari sebuah
lembaga khususnya lembaga islam yang tidak menggunakan
dan mengandalkan Hukum Syariah sebagai sarana inti dari
sistemnya. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini keberadaan
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah menjadi kebutuhan utama.
Konsekuensi logisnya, tentu saja akan sangat banyak
dibutuhkan tenaga-tenaga muda yang cakap dan terampil di
bidang ini. Dan sebagai sebuah pengembangan sumber daya
manusia, menjadi sebuah keharusan adanya mempersiapkan
generasi muda Indonesia untuk menguasai Hukum Syariah.
1. Jatidiri
Globalisasi membuat dunia semakin menyatu dalam
satu kesatuan yang utuh. Saat ini, bukan saja isu
perekonomian dan perdagangan dunia yang kian menyatu,
namun juga berbagai isu lain, seperti demokratisasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi, bahkan
pendidikan, serta berbagai isu lainnya. Pendidikan merupakan
faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan
faktor pendukung yang memegang peranan penting di
seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas kehidupan suatu
bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan.
Kabupaten Kuningan sebagai bagian dari wilayah
Indonesia memiliki luas wilayah 1.195,71 km 2 dengan 32
Kecamatan dan jumlah penduduk 1.110.624 jiwa. Penduduk di
Kabupaten Kuningan hidup dalam keragaman agama.
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

Berdasarkan data BPS Kabupaten Kuningan, pada tahun 2013,


jumlah pemeluk agama Islam di kuningan berjumlah
1.123.172 jiwa, Khatolik 6. 876 jiwa, Protestan 2.166 jiwa,
Hindu 33 jiwa, Budha 167 jiwa dan lainnya 2.895 jiwa. Sebagai
agama yang memiliki jumlah pemeluk mayoritas, maka
penyelenggaraan perguruan tinggi islam memiliki potensi
yang besar untuk dikembangkan, selain itu keberadaan PTAIS
juga masih sangat jarang di Kabupaten Kuningan. Dari 4
Perguruan Tinggi di Kabupaten Kuningan hanya satu yang
merupakan PTAI. Sedangkan untuk mahasiswa di Kabupaten
Kuningan terkonentrasi pada jurusan keguruan dan ilmu
pendidikan yaitu sebanyak 3.783. Berikut ini bagan yang
menunjukan perbandingan jumlah mahasiswa berdasarkan
jurusannya.
Bagan 1.1
Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Program Studi di Kabupaten
Kuningan

852

672

980
62
112
3783

Ekonomi

Ekonomi Syariah

Keguruan dan Ilmu


Pendidikan

Kehutanan

Ilmu Komunikasi

Kesehatan

Berdasarkan bagan di atas dapat diketahui bahwa di


Kabupaten Kuningan tidak ada Mahasiswa jurusan
syariah.Dengan demikian pendirian Perguruan Tinggi Islam
Syariah merupakan hal yang perlu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan profesi syariah di kabupaten
Kuningan. Pendirian perguruan tinggi Islam di kabupaten
Kuningan sejalan dengan visi Kabupten Kuningan yaitu
Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera (MAS) Tahun
2018. Nilai agamis yang berarti Nilai-nilai agama sebagai
pedoman kehidupan bermasyarakat yang kondusif, toleran,
harmonis dan religius.Visi agamis ini juga tergambar dalam
salah satu misi nya yaitu Meningkatkan kualitas
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

sumberdaya manusia melalui penanaman nilai agama,


peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing
dan persamaan gender dalam kehidupan berbudaya yang
harmo nis.Selain itu dalam arah pembangunan Kabupaten
Kuningan
2008-2027
salah
satu
sasaran
pokok
pembangunan adalah terwujudnya sumber daya manusia
yang berkualitas dan berakhlaq mulia, dimana salah satu
indikatornya adalah meningkatnya penguasaan IPTEK
berbasis IMTAQ.1 Dengan demikian pendirian PTAIS sejalan
dengan visi misi dan arah pembangunan Kabupaten
Kuningan.
Husnul Khotimah merupakan salah satu Pondok
Pesantren di Kabupaten Kuningan yang berdiri pada tahun
1994 dan memilikisantri sebanyak3.098.2 Sejak awal
berdiri, Pondok Pesantren ini telah berkonsentrasi di bidang
pendidikan Islam dengan menyelenggarakan pendidikan
tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah dengan nama MTs
Husnul Khotimah dan MAS Husnul Khotimah. Pondok
Pesantren Husnul Khotimah yang berdiri di atas lahan 6
(enam hektar) dan berlokasi di desa Manis Kidul
Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat ini,
memiliki visi yaitu Menjadi lembaga pendidikan Islam yang
berkualitas sebagai kontributor terdepan dalam mencetak
kader dai sedangkan salah satu misinya adalah membekali
Al-Quran, ilmu pengetahuan syariah, umum dan
bahasa.3Pondok
Pesantren
ini
berupaya
mengimplementasikan
visi
dan
misinya
dengan
mengedepankan hafalan surat Al-Quran sebagai standar
kelulusan dan kenaikan kelas. Pondok Pesantren Husnul
Khotimah sangat konsen menyelenggarakan pendidikan
berbasis hafalan Al-Quran. Hal ini dibuktikan dengan
keberadaan Unit Tahsin Tahfidz Quran (TTQ) yang
bertugas menyelenggarakan dan memantau hafalan para
santri, keberadaan Unit TTQ ini membantu siswa dalam
membaca dan menghafal Al-Quran. Unit TTQ ini memiliki 3
program; yaitu 1) program Reguler dimana para santri
menghafal Al-Quran untuk memenuhi standar kenaikan
1Profil Kabupaten Kuningan. www.kuningankab.go.id
2Profil Yayasan Husnul Khotimah
3Ibid
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

kelas dan
standar kelulusan, standar kenaikan siswa
adalah mampu menghafal satu Juz sedangkan standar
kelulusan mampu menghafal 5 juz; 2) Program Tahosus
yaitu santri mampu menghafal 4 Juz dalam setiap kenaikan
kelas; 3) Program Super Tahosus dimana santri mampu
menghafal 8 Juz dalam setiap kenaikan kelas.Program ini
terbukti membantu santri dalam menghafal Al-Quran
bahkan menghasilkan beberapa santri Tahfidz. Berdasarkan
data dari Unit TTQ, Tahfidz yang dihasilkan dari mulai
pondok pesantren Husnul Khotimah berdiri sampai dengan
sekarang berjumlah 90 orang.Pencapaian ini tidak terlepas
dari guru TTQ yang juga para penghafal Al-Quran, terdapat
12 orang tenaga pendidik TTQ yang merupakan hafidz dan
hafidzah.Tidak ada metode khusus yang digunakan dalam
menghafal Al-Quran, kemudahan santri dalam menghafal
Al-Quran lebih dikarenakan suasana akademik yang
membuat siswa terbiasa untuk menghafal Al-Quran.4
Kualitas Pondok Pesantren Husnul Khotimah dengan
mengedepankan hafalan Al-Quran sebagai standar
pendidikan terbukti meningkatkan animo dan kepercayaan
masyarakat untuk memasukan anaknya ke Pondok
Pesantren Husnul Khotimah.Hal ini dapat terlihat dari
banyaknya calon siswa yang mendaftar namun tidak
semua diterima karena keterbatasan daya tampung.Berikut
ini perbandingan antara daya tampung, calon siswa yang
mendaftar dan siswa yang diterima.

No
.
1
2
3

Tabel 1.1
Animo Pendaftar Husnul Khotimah Kuningan
Jumlah
Tahun
Jumlah Diterima
Pendaftar
2013-2014
1.219
530
2014-2015
1.477
532
2015-2016
1.578
612

Banyaknya calon siswa yang mendaftar dan


terbatasnya daya tampung serta dalam rangka memilih
input siswa yang berkualitas maka Husnul Khotimah
menyelenggarakan test masuk. Standar kelulusan tidak
hanya pada potensi akademik tetapi juga pada bacaan Al4Unit TTQ, Yayasan Pondok Pesantren

Husnul Khotimah

Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah


Kuningan

Quran sesuai dengan misinya yaitu membekali santri


dengan Al-Quran.
Suasana akademik yang dibangun oleh Pondok
Pesantren dalam rangka membekali santri dengan AlQuran, ilmu pengetahuan syariah dan bahasa telah
mengantarkan Pondok Pesantren Hunsul Khotimah meraih
berbagai penghargaan baik dalam ilmu agama maupun
ilmu-ilmu umum.Berikut ini grafik pencapaian prestasi
santri di tingkat lokal, regional, nasional dan Internasional.
Bagan 1.2
Pencapaian Prestasi Santri Hunul Khotimah Kuningan

16
1
7

Regional
46

Lokal
Internasional
Nasional

Prestasi yang diraih siswa Husnul Khotimah


membuktikan bahwa Pondok Pesantren Husnul Khotimah
mampu bersaing dalam skala nasional dan internasional.
Keunggulan dalam potensi agama, ilmu umum dan
memiliki jiwa kepemimpinan serta karakter yang unggul
menjadikan lulusan Husnul Khotimah tidak hanya diterima
di Perguruan Tinggi dalam negeri tetapi juga perguruan
tinggi luar negeri. Berikut ini sebaran alumni Husnul
Khotimah yang diterima di perguruan tinggi baik di dalam
maupun luar negeri.

Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah


Kuningan

Bagan 1.3
Sebaran Alumni Berdasarkan Perguruan Tinggi
PTUN

PTUS

PTAIS

LUAR NEGERI

PTAIN

12%
16%

46%

9%
17%

Berdasarkan data di atas, terdapat 17% lulusan


Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi Islam Swasta dan 9%
melanjutkan ke Perguruan Tinggi Islam Negeri. Hal ini
menunjukan bahwa minat lulusan untuk melanjutkan ke
pendidikan tinggi Agama cukup besar yaitu 26%. Angka ini
menunjukan bahwa pendirian perguruan tinggi agama
Islam Husnul Khotimah sangat memungkinkan mengingat
minat lulusan santri Husnul Khotimah melanjutkan
pendidikan di Perguruan Tinggi Agama Islam cukup besar.
Berdasarkan nilai-nilai yang telah dibangun oleh
Yayasan Husnul Khotimah berupa penyelenggaraan
pendidikan berbasis hafalan al-Quran maka STISHK yang
juga lahir dari pemikiran seluruh unsur sivitas akademik
memiliki nilai-nilai yang sama yaitu menjadikan STISHK
sebagai Tahfidz University. Pemberian distingsi ini bukan
tanpa dasar tetapi melihat pengalaman yayasan yang telah
berhasil
membangun
distingsi
Madrasah
sebagai
penyelenggara pendidikan berbasis hafalan al-Quran.
Maksud dari Tahfidz University adalah keunggulan dalam
menghafal baik hafalan ilmu-ilmu syariah, hafalan hadist
maupun hafalan al-quran. Seperti halnya hafalan al-quran
yang menjadi standar kelulusan dan kenaikan siswa maka
hal yang sama juga akan diterapkan di STISHK. Diharapkan
dengan menerapkan hafalan al-quran sebagai standar
maka mahasiswa juga akan terbiasa untuk menghafal ilmuStudy Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

ilmu lainnya, sehingga budaya menghafal atau tahfidz


akan menjadi distingsi STISHK. Sebagai PTAIS dengan
distingsi tahfidz university maka seluruh komponen
penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi akan
berbasis pada tahfidz. Hal ini dapat terlihat dari visi STISHK
yakni Menjadi Pusat Peradaban ilmu Syariah Unggulan
berbasis Tahfidz University tingkat Nasional Tahun 2025.
Hafalan dan kualitas bacaan al-Quran mahasiswa dijadikan
standar dalam setiap penerimaan mahasiswa baru,
kenaikan semester dan kelulusan. Begitu juga dengan
kurikulum pendidikan diwarnai dengan tahfidz. Pemberian
distingsi Tahfidz University juga sesuai dengan renstra
Yayasan Husnul Khotimah Divisi Perguruan Tinggi Tahun
2016 dengan salah satu misi nya yaitu menyelenggarakan
Tahfidz al-Quran. Dengan demikian rencana pendirian
STISHK dengan distingsi Tahfidz University merupakan
potensi dalam membumikan Ilmu Syariah dan budaya
hafalan yang harus mendapat dukungan dari seluruh
steakholder
2. Visi
a. Visi Yayasan Husnul Khotimah
Lembaga Profesional dalam pelayanan
dakwah dan pemberdayaan ekonomi.

pendidikan,

b. Visi STISHK
Visi STISHK adalah Menjadi Pusat Peradaban ilmu
Syariah Unggulan berbasis Tahfidz University tingkat
Nasional Tahun 2025
Analisis Swot:
Berdasarkan visi di atas, dapat dianalisis titik
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya sebagai
berikut:
a. Kekuatan
Rumusan visi di atas telah menggambarkan pandangan
jauh ke depan dengan target waktu pencapaian yang
jelas dan memiliki distingsi yang akan mewarnai dalam
proses penyelenggaraan pendidikan khususnya yang
berkaitan dengan disiplin ilmu syariah.
b. Kelemahan
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

Visi di atas bagaimanapun memiliki titik kelemahan


karena dalam mewujudkan visi di atas memerlukan kerja
keras dukungan finansial dan sosial serta waktu dan
proses yang panjang.
c. Peluang
Bila visi di atas benar-benar terwujud, maka peluang
alumni untuk mengembangkan diri berkompetisi menjadi
besar.
d. Tantangan
Rumusan yang terlalu optimis mengandung bahaya dan
ancaman
karena
harapan
masyarakat
tentang
perwujudan visi belum ada tanda-tanda, akibatnya
kepercayaan bisa menurun. Oleh karena itu perlu
perjuangan dan kerja keras agar visi tersebut benarbenar terwujud.
3. M i s i
Misi STISHK adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi islam berbasis
hafalan yang berorientasi pada bidang syariah
b. Mengembangkan penelitian bidang ilmu syariah yang
bermanfaat bagi dunia akademik dan masyarakat
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat
melalui penerapan ilmu syariah bagi terwujudnya
peradaban islam
d. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang
berorientasi pada pengembangan bidang syariah di
tingkat regional, nasional dan internasional
Analisis Swot
Berdasarkan misi di atas, dapat dianalisis titik
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya sebagai
berikut:
a. Kekuatan
Misi di atas memiliki kekuatan antara lain :
1) Misi di atas menggambarkan suatu cita-cita yang
ideal yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan
umat yang berbasis tahfidz khususnya dalam bidang
ilmu syariah
2) Jajaran pengelola dan pengurus Yayasan Husnul
Khotimah
memiliki
rekam
jejak
dalam
mengembangkan model pendidikan berbasis tahfidz
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

yang telah diterapkan pada MTs dan MAS Husnul


Khotimah. Dengan demikian visi STISHK sebagai
Tahfidz University merupakan cita-cita yang realistis
untuk diwujudkan.
b. Kelemahan
Misi di atas bagaimanapun memiliki titik kelemahan
antara lain:
1) Dibutuhkan SDM pendidik yang tidak hanya memiliki
kualifikasi ilmu syariah tetapi juga tahfidz khususnya
tahfidz al-quran
2) Pengelolaan yang lebih serius, partisipatif dari
seluruh komponen pendidikan di lingkungan STISHK
3) Menuntut tersedianya waktu yang cukup dari para
dosen untuk dapat membina mahasiswa lebih serius
khususnya terkait hafalan al-quran.
c. Peluang
1) Dengan cita-cita seperti tertuang di dalam Misi di
atas, out put yang dihasilkan STISHK, berpeluang
besar merebut pasar kerja profesionall dalam bidang
ilmu syariah baik dalam maupun luar negeri.
2) Kualitas out put akan sanggup berkompetitif dengan
lulusan manapun dari Program Studi yang sama.
d. Tantangan
Misi di atas mengandung sejumlah tantangan antara
lain:
1) Komitmen yang tinggi dari seluruh dosen untuk
mewujudkannya.
2) Perlu lembaga
lulusan.

kemitraan

untuk

uji

kompetensi

4. Tujuan
Sejalan dengan visi dan misi tersebut di atas, maka
tujuan yang hendak dicapai STISHK adalah:
a. Mencetak lulusan yang memiliki keunggulan dan daya
saing dalam bidang syariah serta memiliki kemampuan
tahfidz
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

b. Menghasilkan publikasi ilmiah pada bidang syariah yang


bermanfaat bagi dunia akademik dan masyarakat
c. Menghasilkan produk pemberdayaan masyarakat yang
bermanfaat bagi terwujudnya peradaban islam
d. Menghasilkan produk kerjasama yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu syariah di tingkat regional,
nasional dan internasional
Analisis Swot:
Berdasarkan misi di atas, dapat dianalisis titik
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya sebagai
berikut:
a. Kekuatan
Sesuai dengan rumusan misi, rumusan tujuan
mengandung motivasi yang kuat bagi STISHK untuk
mewujudkan keunggulan-keunggulan di atas melalui
proses pembelajaran dan pendidikan yang terkonsep.
b. Kelemahan
Rumusan tujuan di atas hanya akan menjadi tujuan
kosong jika tidak diwujudkan dengan sungguh-sungguh.
c. Peluang
Jika rumusan lebih tepat maka peluang tercapainya
tujuan di atas sangat besar.
d. Tantangan
Untuk mencapai tujuan di atas tentu banyak kendala
yang dihadapi seperti tuntutan sarana dan prasarana
yang memadai, menjalin kerjasama yang lebih luas
dengan stakeholders dan lain sebagainya.
Melihat kondisi di atas, Pimpinan Yayasan Husnul
Khotimah merasa terpanggil untuk secara aktif berperan
serta dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi ilmu
syariah. Sehingga diharapkan dapat menyiapkan dan
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya
tenaga-tenaga terampil yang memiliki kualifikasi unggul,
yang siap membangun bangsa dan negara. Pimpinan
Yayasan Husnul Khotimah yang didukung penuh Pemerintah
Kuningan merasa terpanggil untuk menyelenggarakan
pendidikan tinggi yang outputnya diterima dimasyarakat
Kuningan.
Strategi Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan, Tim Ad Hoc
Pendirian Perguruan Tinggi telah membuat Renstra STISHK
Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
Kuningan

10

sebagai upaya untuk merealistikan Visi, Misi dan Tujuan,


sesuai tabel di bawah ini :

Study Kelayakan | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah


Kuningan

11

Tabel 1.2
Strategi Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Periode Tahap I: 2017/2018 -2021/2022, dan Tahap II: 2022/2023 2025/2026
Sasaran Mutu

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Strategi Pencapaian

Pendidikan dan Pengajaran


Melaksanakan
pemantauan
terhadap
prestasi akademik mahasiswa secara
periodik.
3,1
3,2
3,14 3,16
- Memberikan layanan bimbingan akademik
8
0
secara intensif dan terjadwal.
- Peningkatan
proses
pembelajaran
terhadap mahasiswa
- Memberikan layanan bimbingan akademik
secara intensif dan terjadwal.
4 thn 4 thn 4 thn 4 thn
- Pemantauan bimbingan skripsi secara
intensif dan terjadwal.
- Melakukan jalinan kerjasama dengan
pihak stakeholders dan alumni untuk
3
3
3
3 bln
menyalurkan lulusan.
bln
bln
bln
- Melaksanakan
promosi/menawarkan
lulusan kepada stakeholders.
- Melakukan
kerjasama
dengan
stakeholders
dan
alumni
untuk
80 % 84% 86% 92%
menyalurkan lulusan.
- Melaksanakan
promosi/menawarkan
lulusan kepada stakeholders.
- Penguatan jaringan kerjasama dengan
86% 87% 88% 89%
alumni.
100% 100% 100% 100%
- Melakukan revisi Silabus dan SAP secara
-

1. Rata-rata IPK lulusan

3,10

2. Rata-rata lama studi


(tahun)

4 thn 4 thn
2 bln 1 bln

3. Rata-rata waktu
tunggu lulusan untuk
mendapatkan
pekerjaan yang
pertama

4bln

4
bln

4. Keterserapan lulusan

75%

78 %

84%

85%

90%

95%

98%

5. Kesesuaian bidang
pekerjaan
6. Ketersediaan Silabus

3,12

100% 100%

Sasaran Mutu

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

dan SAP
7. Peninjauan kurikulum

8. Tersedia kurikulum
berbasis kompetensi
dan link and match

9. Tersedia Pedoman
penjaminan mutu
internal

10. Tersedianya SOP yang


efektif
B

Strategi Pencapaian

berkala setiap tahun.


Melakukan banchmarking kepada program
studi sejenis di perguruan tinggi lain.
Peninjauan dan pengembangan kurikulum
setiap tiga tahun.
Mengembangkan
kerjasama
dengan
eksternal/ stakeholders dan asosiasi
profesi.
Melakukan kajian terhadap kebutuhan
tenaga kerja di lapangan dalam bidang
manajemen.
Optimalisasi pelaksanaan Pengendalian
Mutu
dalam
kerangka
ISO
dan
penjaminan mutu internal.
Pengembangan SOP, penerapan yang
konsisten dalam kerangka ISO dan
penjaminan
mutu
internal,
serta
peninjauan ulang SOP secara periodik.

Penelitian
1. Jumlah penelitian
yang dibiayai oleh PT
sendiri

12

18

20

24

28

30

30

36

2. Jumlah penelitian
yang dibiayai oleh luar
PT

Mengagendakan kegiatan dan anggaran


penelitian secara teratur dan terjadwal
setiap tahun.

Mendorong para dosen untuk menyusun


proposal hibah bersaing melalui kegiatan
workshop.
Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi
dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.

3. Jumlah publikasi karya


ilmiah tingkat lokal

10

15

16

20

24

25

26

30

Sasaran Mutu

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

4. Publikasi karya ilmiah


tingkat nasional
5. Jumlah publikasi karya
ilmiah tingkat
internasional

3
-

Pengabdian kepada Masyarakat


1. Jumlah PkM yang
dibiayai oleh PT
6
8
sendiri
2. Jumlah PkM yang
dibiayai oleh pihak di
luar PT
D Sumberdaya Manusia

10

12

15

18

24

26

30

Strategi Pencapaian

Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi


dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.
Mengoptimalkan kebijakan Sekolah Tinggi
dalam menentukan beban kerja dosen
termasuk kebijakan insentif bagi para
penulis.

1. Jumlah dosen yg
pendidikan terakhir
S2

12

12

14

16

18

18

20

20

20

2. Jumlah dosen yg
pendidikan terakhir
S3

2 -

3. Jumlah dosen dengan

10

12

14

13

10

6 -

Mengagendakan kegiatan dan anggaran


pengabdian kepada masyarakat secara
teratur dan terjadwal setiap tahun.
Mendorong para dosen untuk menyusun
proposal hibah bersaing melalui kegiatan
workshop.
Memfasilitasi dosen untuk studi lanjut S2
pada bidang ilmu yang sesuai dengan
Program Studi syariah.
Melakukan rekrutmen dosen baru yang
berpendidikan minimal S2 dalam bidang
ilmu yang sesuai dengan Jurusan syariah.
Memfasilitasi dosen untuk studi lanjut S3
pada bidang ilmu yang sesuai dengan
Jurusan Syariah
Melakukan rekrutmen dosen baru yang
berpendidikan minimal S3 dalam bidang
ilmu yang sesuai dengan Jurusan
syariah.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan

Sasaran Mutu

jabatan fungsional
akademik terakhir
asisten ahli
4. Jumlah dosen dengan
jabatan fungsional
akademik terakhir
Lektor
5. Jumlah dosen dengan
jabatan fungsional
akademik terakhir
Lektor Kepala

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

8
-

5
-

6. Jumlah dosen dengan


jabatan fungsional
akademik Guru Besar

7. Jumlah tenaga
pendukung

10

13

15

15

15

16

18

18

1. Ruang kelas

10

12

14

14

16

18

20

2. Ruang laboratorium

3. Ruang kerja dosen

20

20

20

20

4. Fasilitas
pembelajaran/LCD

Strategi Pencapaian

fungsional akademik para dosen (Asisten


Ahli)
dan
pemberlakuan
ketentuan
perundang-undangan secara efektif.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Lektor)
dan pemberlakuan ketentuan perundangundangan secara efektif.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Lektor
Kepala) dan pemberlakuan ketentuan
perundang-undangan secara efektif.
Memfasilitasi
pengajuan
jabatan
fungsional akademik para dosen (Guru
Besar) dan pemberlakuan ketentuan
perundang-undangan.
Melakukan
analisis
kebutuhan
dan
pengusulan tenaga kependidikan secara
berkala.

Infrastruktur
9 -

Melakukan
analisis
kebutuhan
pengusulan serta pemeliharaan
kelas secara berkala.
Melakukan
analisis
kebutuhan
pengusulan serta pemeliharaan
laboratorium secara berkala.
Melakukan
analisis
kebutuhan
pengusulan serta pemeliharaan
dosen secara berkala.
Menyediakan
LCD
Porjector
bertahap

dan
ruang
dan
ruang
dan
ruang
secara

Sasaran Mutu

projector
5. Fasilitas laboratorium
sesuai standar
pemerintah
F Kerjasama
1. Jumlah kerjasama
dengan instansi di
dalam negeri
2. Jumlah kerjasama
dengan instansi di
luar negeri

Tahap I
Tahap II
2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/ 2025/
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

10

15

20

20

22

24

26

Menyediakan
fasilitas
peralatan
laboratorium sesuai standar Pemerintah
secara bertahap

Meningkatkan kerjasama dengan instansi


di dalam negeri dalam bidang tri dharma
perguruan tinggi yang difasilitasi oleh
Sekolah Tinggi dan Yayasan.
Meningkatkan kerjasama dengan instansi
di luar negeri dalam bidanng tri dharma
perguruan tinggi ang difasilitasi oleh
Sekolah Tinggi dan Yayasan.

28
-

Strategi Pencapaian

Mengingat
perkembangan
kebutuhan
dan
minat
masyarakat pengguna dibidang Ilmu Syariah semakin
meningkat seiring dengan perhatian Pemerintah Pusat
terhadap anggaran pendidikan yang mencapai 20%, maka
Pimpinan Yayasan Husnul Khotimah Kuningan bermaksud
mendirikan dan membuka Sekolah Tinggi Ilmu Syariah
Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan dengan Program
Studi S-1 Ahwal Al-Syakhsiyyah dan S-1 Muamalah.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pendirian dan pembukaan STISHK
ini adalah:
1. Menyediakan
program
pendidikan
akademik
bagi
masyarakat yang akan melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi dalam disiplin ilmu Ilmu Syariah.
2.
Mendidik dan membimbing mahasiswa
menjadi
tenaga
kerja
profesional
yang
memiliki
pengetahuan dan kemampuan Ilmu Syariah serta
kemampuan tahfidz dalam lingkup mikro maupun makro.
3.
Menghasilkan lulusan yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan
intelektual tinggi, memiliki kemampuan tahfidz dan
kemampuan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi masyarakat.
C. Bentuk dan Nama Program Studi
Berdasarkan
tujuan
pendidikan
yang
ingin
diselenggarakan oleh Yayasan Husnul Khotimah, maka
Perguruan Tinggi Agama Islam yang akan dibuka adalah
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Kuningan dengan program studi S-1 Ahwal Al-Syakhsiyyah dan
S-1 Muamalah.
D. Pendekatan dan Metodologi
Studi
Kelayakan
STISHK
ini
dilakukan
dengan
pendekatan legalistik dalam arti bahwa pendekatannya
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia mengenai pendirian dan pembukaan
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta, baik berupa Undangundang,
Peraturan
Pemerintah,
Keputusan/
Instruksi

Mendikbud, Keputusan Dirjen Kemenag RI dan Keputusan


Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Islam (Kopertais).
Metodologi yang digunakan oleh tim penyusun Studi
Kelayakan dalam mempersiapkan studi meliputi:
1. Studi Lapangan (Field Reseach), dengan cara melakukan
pengamatan dan penelitian setempat atas bahan-bahan
yang disediakan oleh Yayasan Husnul Khotimah untuk
mencek kebenaran data/informasi yang disajikan oleh
pihak Yayasan Husnul Khotimah Kuningan.
2.
Studi Kepustakaan (Library Reseach) dalam arti
bahwa dalam melaksanakan studi ini juga mendasarkan
penelitiannya kepada bahan-bahan pustaka yang tersedia,
khususnya mengenai berbagai buku pedoman dan
petunjuk teknis mengenai persyaratan pendirian Perguruan
Tinggi Islam Swasta yang diterbitkan oleh Kemenag RI.
Dengan dasar dan cara seperti tersebut di atas, maka
pelaksanaan studi dilakukan dari 2 (dua) arah yaitu atas ke
bawah (dasar peraturan ke tinjauan lapangan) dan dari bawah
ke atas (tinjauan lapangan ke dasar peraturan). Dengan
menggunakan dasar tersebut Studi Kelayakan ini diharapkan
akan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan tepat
tentang kesiapan STISHK dalam melaksanakan fungsinya
sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam.

BAB II
KELEMBAGAAN DAN FASILITAS FISIK
A. KELEMBAGAAN
1. Badan Hukum
Badan Hukum penyelenggara Yayasan Husnul Khotimah
Kuningan didirikan berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM
RI Nomor: C-HT.01.09.364 TH.2006. Dalam surat keputusan
tersebut telah dicantumkan anggaran dasar yang memuat
antara lain tentang nama, tempat kedudukan, pendiri, azas,
maksud dan tujuan, kekayaan, kepengurusan, usaha-usaha
serta ketentuan peralihan penutup.
2. Statuta
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, maka STISHK
telah menyusun Statuta sebagai pedoman pelaksana kegiatan
akademik dan administratif sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Susunan Statuta STISHK adalah sebagai berikut:
Mukadimah
I. Ketentuan Umum
II. Visi, Misi dan Tujuan
III. Identitas
IV. Penyelenggaraan Pendidikan
V. Kurikulum
VI. Penilaian Hasil Belajar
VII. Kebebasan Akademik & Otonomi Keilmuan
VIII. Gelar Sebutan Lulusan & Penghargaan
IX. Susunan Organisasi
X. Tenaga Kependidikan
XI. Mahasiswa dan Alumni
XII. Sarana dan Prasarana
XIII. Pembiayaan
XIV. Pengawasan dan Akreditas
XV. Kerjasama antar Perguruan Tinggi
XVI. Ketentuan Peralihan
XVII. Ketentuan Penutup

B. Rencana Induk Pengembangan (RIP)

Untuk mempersiapkan perkembangan STISHK telah


disusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) untuk kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun (2016/2026), terbagi atas jangka
menengah 5 tahun pertama (2016/2017 s.d 2021/2022) dan
jangka panjang 5 tahun kedua (2021/2022 s.d 2025/2026).
Dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) tersebut telah
tergambar secara jelas, terinci dan realitas hal-hal yang
menyangkut antara lain:
1. Pengembangan Akademik,
2.
Pengembangan Fisik,
3.
Pengembangan Sumber Daya dan Dana.
C. Organisasi dan Manajemen
Bagan struktur organisasi STISHK telah disusun sesuai
Struktur Organisasi Yayasan Husnul Khotimah mengacu pada
statuta dan PP. No. 60 tahun 1999 yang masih berstatus non
struktural. Sebagaimana gambar di bawah ini:

Gambar 2.1
Struktur Organisasi STISHK
SENAT

KETUA STIS

DEWAN PENYANTUN

LPMI
PUKET I
BID. AKADEMIK

P3M
LEMBAGA BAHASA

PUKET II
BID. ADM. DAN KEUANGAN

PRODI AHWAL ALSYAHSHIYYAH

PRODI
MUAMALAH
TATA USAHA

PERPUSTAKAAN
LABORATORIUM
LEMBAGA TTQ

PUKET III
BID. KEMAHASISWAAN

KASIE
AKADEMIK

KASIE
KEUANGAN

KASIEMHS.

DOSEN
MAHASISWA
Ketua

: Dr. KH. Alfan Syafii, LC, M.Pd.I

Pembantu Ketua I

: H. Asril Rusli, Lc, M.Pd.

Pembantu Ketua II

: Elfa Robi, Lc

Pembantu Ketua III

: Dwi Basyuni Natsir, Lc

Ketua Program Studi S-1 AS

: Anwar, MH

Ketua Program Studi S-1 MU : Maksum, M.S.I


STISHK terdiri dari unsur ketua program studi dan
sekretaris program studi, dan unsur pelaksana administrasi
yang diangkat berdasarkan SK Ketua STISHK. Masa jabatan
ketua program studi dan sekretaris berdasarkan SK Ketua 5
(lima) tahun bertanggungjawab langsung kepada Ketua
STISHK
a

Fungsi dan tugas Ketua program studi

1)

Membantu Pembantu Ketua I dalam menyusun


kurikulum Program Studi.
2)
Membantu Pembantu Ketua I dalam pendistribusian
mata kuliah untuk setiap semester.
3)
Membantu Pembantu Ketua I dalam penyusunan
pendistribusian mata kuliah kepada para dosen.

4)

Mengevaluasi kurikulum program studi setiap empat


tahun sekali.
5)
Membantu Pembantu Ketua I dalam mengevaluasi
kinerja dosen.
6)
Menyusun dan mengatur pendistribusian bimbingan
skripsi mahasiswa kepada para dosen pembimbing.
7)
Melaporkan seluruh kegiatan program studi kepada
Ketua STISHK melalui Pembantu Ketua I.
b. Fungsi dan tugas Sekretaris program studi :
1)
Membantu Ketua program studi dalam penyusunan
kurikulum.
2)
Membantu
Ketua
program
studi
dalam
pendistribusian mata kuliah untuk setiap semester.
3)
Merekomendasikan dosen untuk pendistribusian
mata kuliah.
4)
Menyusun daftar mata kuliah setiap semester untuk
didistribusikan kepada para dosen dan mahasiswa
setelah melalui rapat program studi yang di pimpin oleh
ketua program studi.
5)
Membantu Ketua Program Studi dalam mengevaluasi
kurikulum setiap empat tahun sekali.
6)
Membantu Ketua Program Studi dalam mengevaluasi
kinerja dosen berdasarkan masukan dari mahasiswa.
7)
Menghimpun dan menampung saran para dosen
kepada Ketua Program Studi.
8)
Membantu
Ketua
Program
Studi
dalam
pendistribusian bimbingan skripsi kepada para dosen
pembimbing.
9)
Menyusun jadwal Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester untuk didistribusikan kepada para dosen
dan mahasiswa setelah berkoordinasi dengan Ketua
Program Studi.
10) Menghimpun dan mengolah data kemajuan akademik
mahasiswa pada setiap semester untuk diteruskan
kepada tahap penyusunan transkrip nilai mahasiswa.
11) Menyusun dan merekomendasikan mahasiswa yang
layak untuk mengajukan ujian Munaqosyah skripsi
berdasarkan
hasil
pemeriksaan
data
kemajuan
akademik.

12) Menyusun dan menginformasikan cuti akademik


mahasiswa kepada Ketua Program Studi.
13) Menyusun dan melaporkan lulusan berikut IPK pada
setiap selesai ujian Munaqosyah skripsi kepada Ketua
Program studi dan Kepala Tata Usaha STISHK serta
kepada Panitia Wisuda STISHK pada setiap kegiatan
persiapan wisuda.
14) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan
program studi kepada Pembantu Ketua I melalui Ketua
program studi.
c. Pelayanan Administrasi Umum :
1)
Mengkoordinasikan
seluruh
aktivitas
kegiatan
pembelajaran bersama dengan Sekretaris program
studi.
2)
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
administrasi bersama dengan kepala tata usaha dan
Sekretaris program studi.
3)
Mengkoordinasikan pemakaian fasilitas pembelajaran
/ pelatihan dan sarana lainnya yang menunjang bagi
pengembangan proses pembelajaran.
D. Lembaga Penunjang Lainnya
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
STISHK menyadari bahwa sangat diperlukan lembagalembaga penunjang kegiatan akademik dan administrasi,
untuk itu STISHK telah membentuk lembaga-lembaga
penunjang antara lain:
1. Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat
2.
Lembaga Penjaminan Mutu
3.
Lembaga Penelitian
4.
Lembaga Kemahasiswaan
5.
Lembaga Administrasi lainnya
6.
Lembaga TTQ
Semua lembaga penunjang tersebut diharapkan dapat
membantu kelancaran proses belajar mengajar di STISHK.
Keberadaan Lembaga TTQ ini merupakan salah satu bentuk
keseriusan STISHK sebagai STIS dengan distingsi Tahfidz
University.
E. Fasilitas Fisik

Sebagai PTAIS dengan distingsi Tahfidz University, maka


keberadaan fasilitas penunjang yang dapat membantu
mahasiswa dalam menghafal khususnya hafalan al-quran
sangat diperlukan. STISHK mengupayakan pendirian ruang
TTQ yang akan digunakan oleh dosen TTQ dalam monitoring
hafalan mahasiswa. Selain ruang TTQ juga diupayakan
Laboratorium Tahfidz yang akan menunjang mahasiswa dalam
menghafal. selain ke dua ruangan tersebut, STISHK juga
memiliki fasilitas penunjang lainnya, diantaranya sebagai
berikut:
1. Luas Tanah
STISHK beralamat di Desa Maniskidul, Kecamatan
Jalaksana, Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat dengan
luas tanah 50.000 m2.
Tabel 2.1
Jumlah dan Luas Ruang
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan
Kepemilikan

Kondisi

Unit
Pengelol
a

Jenis
Penyediaan

Jumlah
Ruang

Luas
m2

SD

(1)

(2)

(3)

(4)

Ruang
Pimpinan

64 m2

Yayasan

Ruang
Ketua/sekret
aris Program
Studi

18 m2

Yayasan

Ruang Dosen
(Menampung
12 Dosen)

108 m2

Yayasan

108
m2

Yayasan

Ruang
Administrasi

108 m2

Yayasan

Ruang
Kelas/Ruang
Kuliah

108 m2

Yayasan

108 m2

Yayasan

Ruang Rapat

Ruang
Perpustakaa

SW

Teraw
at

Tidak
Teraw
at

(5)

(6)

(7)

(8)

Kepemilikan

Kondisi

Unit
Pengelol
a

Jenis
Penyediaan

Jumlah
Ruang

Luas
m2

SD

SW

Teraw
at

Tidak
Teraw
at

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Ruang
Laboratoriu
m Bahasa

54 m2

Yayasan

Ruang
Laboratoriu
m Komputer

54 m2

Yayasan

Ruang
Laboratoriu
m Tahfidz

54 m2

Yayasan

Kamar mandi

12 m2

Yayasan

(8)

Kantin
Klinik
Mesjid

1
1

14 m

Yayasan

108 m

Yayasan

200 m

Yayasan

2. Ruang Kuliah
Dengan status milik sendiri dalam kondisi baik sebanyak
6 ruang yang mempunyai kapasitas 30-40 mahasiswa/ruang,
dapat dikatakan ruang Kuliah tersebut sudah mampu
mendukung kegiatan perkuliahan. Dengan demikian ruang
kuliah
bagi
STISHK
bukanlah
suatu
kendala
yang
menghambat.
3. Ruang Administrasi
Dengan Luas ruang administrasi 108 m2, ruangan sudah
dapat menunjang kegiatan administrasi akademik maupun
administrasi keuangan dalam rangka menunjang kegiatan
program pendidikan.
4. Ruang Pimpinan
Ketua mempunyai ruangan dengan luas 64 m2, cukup
memadai untuk suasana kerja yang kondusif.
5. Ruang Dosen
Ruang Dosen disiapkan ruang kerja dengan luas 108 m2
dan dimanfaatkan setiap hari kerja.

6.

Perpustakaan
Dengan luas ruang 108 m2 serta fasilitas dan peralatan
yang ada di perpustakaan tersebut sangat mendukung
kegiatan mahasiswa dan dosen yang ada. Juga dilengkapi
dengan koleksi bahan pustaka, yang paling banyak ditemukan
adalah buku teks untuk mendukung kegiatan perkuliahan.
Buku tersebut mencakup buku-buku yang digunakan sebagai
pendukung belajar bagi mahasiswa maupun dosen. Kelebihan
dari perpustakaan mampu mendukung mahasiswa mengikuti
kegiatan kuliah.

7. Ruang Laboratorium
Sebagai PTAIS dengan distingsi Tahfidz University maka
perintisan laboratorium tahfidz dan laboratorium bahasa
merupakan hal yang perlu dilakukan. Walaupun pra sarana
belum
refresentatif
namun
pada
dasarnya
ruang
praktek/Iaboratorium yang dimiliki STISHK dengan luas
ruangan masing-masing 54 m2 sudah memadai. Hal ini
dikarenakan untuk pengadaan sarana dan prasarana untuk
mahasiswa dalam melakukan praktek membutuhkan biaya
yang tidak sedikit dan dalam hal penyediaan anggaran
tentunya sangatlah terbatas, tetapi pihak yayasan berusaha
agar sesuatunya mempunyai kesesuaian dengan yang
dibutuhkan oleh mahasiswa khususnya dalam bidang Ilmu
Syariah.
8. Ruang LPPM dan Ruang Tunggu
Seluas
54 m2
dipersiapkan
untuk
kegiatan
pengabdian pada masyarakat di lingkungan STISHK.
9. Ruang LPMI
Ruangan Seluas 54 m2 dipersiapkan untuk kegiatan
penentuan standar perguruan tinggi di lingkungan STISHK
10.

Ruang TTQ
Seluas
40 m2
dipersiapkan
untuk
kegiatan
penentuan standar hafalan sebagai PTAIS dengan distingsi
Tahfidz University.

11.

Ruang BEM
Ruang senat mahasiswa untuk tiap bidang disiapkan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dengan
luas 40 m2.

BAB III
RENCANA AKADEMIK
A. Rancangan Kurikulum dan Kompetensi Lulusan
Informasi mengenai kegiatan akademik pada Studi
Kelayakan ini mencakup kegiatan proses belajar mengajar di
lingkungan STISHK yang meliputi Tri Dharma Perguruan tinggi:
1. Pendidikan dan Pengajaran
2.
Penelitian
3.
Pengabdian pada masyarakat
Kegiatan pendidikan dan pengajaran yang akan dilakukan
pada kurikulum inti bidang ilmu yang relevan dan yang telah
dibakukan oleh Kemenag RI serta diwarnai dengan distingsi
Tahfidz University. Dalam penyusunan kurikulum dan silabus
senantiasa
diperhatikan
kemungkinan
pengembangan
kurikulum minimal/kurikulum inti yang telah ditetapkan.
Distribusi kurikulum menggambarkan perbandingan
antara Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata
Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dan Mata Kuliah keilmuan dan
Ketrampilan (MKK) menurut program dan beban studi yang
bersangkutan. Perbandingan tercermin dalam denah kondisi,
afeksi, dan psikomotorik menurut tagihan dari beban studi per
semester untuk jalur gelar. Pelaksanaan perkuliahan dilakukan
dengan sistem kredit semester (SKS), dengan penjabaran
mata kuliah.
B.

Garis-Garis Besar / Pokok-Pokok Perkuliahan (SAP)


Sebagai penjabaran kurikulum dan silabus agar dapat
dilaksanakan dan dipantau secara lebih operasional untuk
mengetahui terlaksananya proses belajar mengajar dengan
baik di setiap unit lingkungan dalam bentuk SAP (Satuan
Acara Perkuliahan).
Penjabaran tersebut antara lain meliputi isi dan materi
pengajaran, struktur kurikulum, sinopsis, tujuan instruktur
umum, garis-garis besar perkuliahan dan bobot SKS-nya
masing-masing.

C.

Administrasi Akademik

Pengelolaan pendidikan di STISHK dilaksanakan oleh


tenaga-tenaga ahli dibidangnya yang memiliki kemampuan
tambahan berupa hafal al-quran minimal 1 juz. Pengaturan
administrasi akademik antara lain meliputi penjadwalan
perkuliahan, ujian dan sebagainya.
Tercakup dalam lingkup administrasi antara lain tugastugas utama dan kegiatan penunjang. Tugas utama meliputi
penyusunan program kerja, kalender akademik, daftar hadir
tenaga pengajar dan administrasi, daftar nilai dan transkip,
penyusunan, pembuatan, dan pengisian Kartu Rencana Studi
(KRS), Kartu Peserta Ujian (KPU), konversi individual, buku
induk mahasiswa, NIM, pendaftaran ulang, syarat-syarat bagi
mahasiswa pindahan, serta pengaturan lembaga / pusat di
lingkungan STISHK baik mengenai organisasinya, jumlah
personil, program kerja, dan lain-lain.
Kegiatan penunjang dalam administrasi akademik antara
lain mencangkup:
1. Administrasi surat-menyurat
2. Administrasi keuangan
3. Pedoman pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan
4. Peraturan-peraturan akademik
5. Peraturan-peraturan keuangan
6. Peraturan kepegawaian
7. Peraturan mahasiswa
8. Peraturan tata tertib kampus
9. Peraturan tentang penggajian dan sebagainya
10. Tenaga pengajar dan peneliti.
D.

Tenaga Pengajar (Dosen)


Untuk melaksanakan proses belajar mengajar di
lingkungan Kampus STISHK dewasa ini telah berhasil direkrut
sebanyak 12 orang tenaga pengajar tetap. Kualifikasi tenaga
pengajar tetap menurut jenjang pendidikannya adalah
sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Pengajar

Program Studi

S
1

S
2

Ahwal AlSyakhsiyyah
Muamalah
Jumlah

0
0

7
1
3

Tenaga Pengajar
Tetap
Tidak Tetap
S Guru Jm S1
S
S Jm
3 Besa
l
2
3
l
r
0
0
6
0
0
0
0
0
0

0
0

7
13

0
0

0
0

0
0

0
0

Dari segi relavasi bidang ilmu dapat dikemukakan


bahwa masing-masing tenaga pengajar memberikan kuliah
sesuai dengan bidang ilmu yang relevan baik dari segi
keahlian maupun lulusannya.Untuk menambah tenaga
pengajar tetap sesuai dengan persyaratan dan kemampuan
STISHK serta meningkatkan mutu tenaga pengajar dengan
jalan memberikan kesempatan studi lanjut S2 dan S3, baik di
dalam maupun di luar negeri.
Gambaran jumlah tenaga pengajar pada STISHK
menurut jenjang kepangkatan akademik dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Tenaga Pengajar dilihat dari kepangkatan
Jabatan
Fungsional
Akademik
Guru Besar
Lektor Kepala
Lektor
Asisten ahli
Tenaga Pengajar
Jumlah

Tetap

Tidak Tetap

0
0
0
0
13
13

0
0
0
0
0
0

Jumlah tenaga pengajar tetap akan ditambah secara


berkala sesuai perkembangan jumlah mahaiswa agar
memenuhi persyaratan perbandingan rasio 1: 20.
E. Tenaga Bukan Pengajar (Administrasi)
Guna kelancaran jalannya akademik kegiatan dan
administrasi, STISHK memiliki tenaga pengelola yang terdiri
dari 6 orang tenaga bukan pengajar yaitu 2 (dua) orang
administrasi, 1 (satu) teknisi, 1(satu) orang pustakawan dan 2
(dua) orang laboran.
Dari segi motivasi kerja para pengelola STISHK tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah tenaga-tenaga bukan
pengajar di lingkungan STISHK cukup memadai, akan tetapi
yayasan akan terus menambah jumlah tenaga-tenaga bukan
pengajar untuk memenuhi komposisi yang memadai antara
jumlah-jumlah mahasiswa, disamping terus meningkatkan
kualifikasi mereka sesuai dengan bidang masing-masing demi
peningkatan mutu pelayanan.
Gambaran keadaan bukan tenaga pengajar yang akan
membantu Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah
(STISHK) Kuningan tersebut di atas terlihat secara
menyeluruh pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tenaga Administrasi

F.

Tenaga Pengajar

Tetap

Tenaga Administrasi
Pustakawan
Teknisi
Laboratorium
Programer
Jumlah

2
2
1
2
1
8

Tidak
Tetap
0
0
0
0
0
0

Jumlah
2
2
1
2
1
8

Proses Belajar Mengajar


Di lingkungan STISHK, proses belajar mengajar dilakukan
berdasarkan
SKS
sesuai
ketentuan
yang
berlaku.
Pelaksanaannya dilakukan melalui perkuliahan/kegiatan tatap
muka serta kegiatan terstruktur berupa pemberian tugastugas penulisan, diskusi kelompok, halaqah dalam rangka
mempermudah hafalan mahasiwa dan seminar kecil dengan

bimbingan tenaga pengajar senior. Disamping itu kepada


mahasiswa diberikan tugas berupa kegiatan mandiri seperti
kegiatan perpustakaan, peninjauan lapangan dan sebagainya
dibawah bimbingan tenaga pengajar di bidang masingmasing.
Komponen proses belajar mengajar meliputi:
1. Penjadwalan studi
2. Penyusunan rencana studi
3. Pemantauan presentasi kuliah dan praktikum
4. Evaluasi hasil studi
5. Penyusunan skripsi dan ujian
6. Penerbitan Ijazah dan daftar nilai hasil studi kumulatif
7. Bimbingan dan konseling
8. Tata tertib akademik
9. Pengelolaan administrasi laboratorium dan praktek kerja
10. Monitoring Hafalan
Untuk lebih memperlancar pelaksanaan proses belajar
mengajar
akan
diusahakan
penyempurnaan
metode
pembelajaran
Ilmu
Syariah,
bentuk-bentuk
interaksi
mahasiswa tenaga pengajar yang efektif untuk mendorong
peningkatan semangat belajar mengajar serta memberikan
kemudahan dalam proses belajar mengajar.
G.

Mahasiswa
STISHK pada tahun akademik 2017/2018 diperkirakan
akan menjaring 60 orang mahasiswa untuk Program Studi
Ahwal AL-Syakhsiyyah dan 60 orang mahsiswa untuk Program
Studi Muamalah. Perkiraan di atas sangat realistis bila
dikaitkan dengan banyaknya lulusan Madrasah Aliyah Husnul
Khotimah serta semakin bertambahnya jumlah lulusan
SMU/MA dari tahun ke tahun.
Dalam
menjaring
calon-calon
mahasiswa
baru,
pimpinan yayasan selalu memperhatikan:
1. Kemampuan dan cara pelaksanaan ujian masuk.
2. Kemampuan penyelenggaraan program yang ditunjuk
dengan perbandingan mahasiswa dan tenaga pengajar
tetap.
Ciri khas yang tercermin pada Pola Ilmiah Pokok (PIP)
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah senantiasa
mengantisipasi
perkembangan
zaman
dengan

mengembangkan sumber daya manusia yang akan


disiapkan untuk menunjang jalannya pembangunan
nasional.
Melihat sarana dan prasarana yang ada di STISHK,
maka dapatlah proyeksi daya tampung mahasiswa untuk
lima tahun sesuai dengan tabel berikut:
Tabel 3.4
Daya Tampung Mahasiswa Baru
Daya tampung mahasiswa
Program
Studi
Ahwal AlSyakhsiyya
h
Muamalah

60

2018
/
2019
120

60

120

180

240

300

Jumlah

120

240

360

480

600

2017/
2018

2019 /
2020

2020/
2021

2021 /
2022

180

240

300

MATRIKS STRUKTUR KURIKULUM


PROGRAM STUDI S-1 AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
No
.
A

Elemen kompetensi
Substansi Kajian
Penguasaan dan pemanfaatan
ilmu Ahwal Al-Syakhsiyyah
guna
kemajuan
lembaga
hukum dalam membangun
kemajuan bangsa dan Negara
secara keseluruhan dalam
konteks penegakan hukum,
sehingga tercipta kehidupan
masyarakat yang berkeadilan

Utama

Menghasilkan
sarjana
Ahwal
Al-Syakhsiyyah
yang menguasai dan
menerapkan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi terkait dengan
hukum keluarga serta
cara
kerja
hukum
keluarga
dalam
kehidupan
bermasyarakat.

Menghasilkan
sarjana
Ahwal
Al-Syakhsiyyah
yang
mampu
memecahkan
permasalahan
hukum
keluarga dalam konteks
sosial
yang
dinamis
melalui
pendekatan
doktrinal
dan
non
doktrinal, baik litigasi

Pendukung

Menghasilkan sarjana
Ahwal Al-Syakhsiyyah
yang
mampu
mengambil keputusan
strategis berdasarkan
informasi dan data
dalam pengembangan
keilmuan
dan
penyelesaian
yang
terkait dengan hukum
keluarga secara tepat
dan
berkeadilan
berdasarkan
peraturan
yang
berlaku dan ketentuan
dalam hukum Islam
Menghasilkan sarjana
Ahwal Al-Syakhsiyyah
yang
mampu
merencanakan
dan
merespon
berbagai
isu terkait dengan

Lain-lain

Menghasilkan
sarjana Ahwal AlSyakhsiyyah yang
Bertanggung jawab
dalam melakukan
pengelolaan
terhadap
bagianbagian dari proses
pendidikan hukum
keluarga
dan
hukum
acara
keluarga
atau
dalam menyiapkan,
menangani
dan
mengelola masalah
hukum keluarga di
bidang perkawinan,
waris, zakat, wakaf,
dan hibah, baik
secara
individual,
berkelompok

No

Elemen kompetensi

.
A

Substansi Kajian

Utama

dan non-litigasi
Menghasilkan
sarjana
Ahwal
Al-Syakhsiyyah
yang menguasai konsep
dan
prinsip-prinsip
teoritis hukum keluarga
dan
hukum
acara
keluarga yang meliputi
perkawinan, kewarisan,
zakat, wakaf, dan hibah.
Memecahkan
permasalahan
hukum
keluarga
secara
rocedural
melalui
pendekatan
hukum
Islam, hukum positif dan
pranata sosial hukum
keluarga

Pendukung
hukum keluarga yang
berada
di
bawah
tanggung
jawabnya
dan
mengevaluasi
kerjanya
secara
komprehensif dengan
memanfaatkan
pengetahuan hukum
keluarga
untuk
menghasilkan
langkah-langkah
pengembangan
strategis
organisasi
yang mengantisipasi
dan
memberikan
solusi
atas
permasalahan
perkawinan,
waris,
zakat,
wakaf,
dan
hibah yang muncul ke
depan
secara
berkelanjutan

MATRIKS STRUKTUR KURIKULUM


PROGRAM STUDI S-1 MUAMALAH

Lain-lain

maupun
Institusional.
Menghasilkan
srjana Ahwal AlSyakhsiyyah yang
mampu
merencanakan dan
mengelola sumber
daya
di
bawah
tanggung jawabnya
dengan
memanfaatkan
pengetahuan
hukum
keluarga
untuk
menghasilkan
langkah-langkah
produktif
bagi
pengembangan
strategis organisasi

No
.
A

Elemen kompetensi
Substansi Kajian
Penguasaan dan pemanfaatan
ilmu
Muamalah
guna
kemajuan lembaga hukum
dalam membangun kemajuan
bangsa dan Negara secara
keseluruhan dalam konteks
penegakan hukum, sehingga
tercipta kehidupan msyarakat
yang adil dan makmur

Utama

Menghasilkan
Sarjana
Muamalah yang memiliki
pengetahuan dan keahlian
dalam
bidang
secara
professional
dan
siap
bekerja dalam pemanfaatan
Muamalah tersebut oleh
lembaga hukum syariah dan
mengembangkan diri serta
mengikuti
perkembangan
ilmu
dan
teknologi,
khususnya yang berkaitan
dengan Muamalah
Menghasilkan
Sarjana
Muamalah yang mampu
berperan serta membangun
bangsa dan Negara dengan
kemampuan
tahfidz
alqurandan
siap
menyongsong era pasar
bebas Pasar Global.
Menghasilkan
Sarjana
Muamalahyang professional,
berkualitas,
memiliki

Pendukung

Menghasilkan Sarjana
Muamalah

yang

memahami

dan

menguasai

konsep

Muamalah

lokal

global

Lain-lain

Menghasilkan
Sarjana Muamalah
yang

mampu

memanfaatkan

dan
serta

peluang

kerja

di

bidang

lembaga

pengembangannya

hukum baik negeri

berdasarkan kerangka

maupun

al-quran dan hadist

nasional dan multi


nasional.

Menghasilkan
Sarjana Muamalah

swasta

Menghasilkan

yang mampu

Sarjana Muamalah

memanfaatkan

yang

teknologi informasi

memanfaatkan

komunikasi untuk

ilmunya

dalam

pengembangan

mengisi

peluang-

keilmuan dan

peluang

kerja

kemampuan kerja

lembaga hukum di

mampu

masa mendatang.

No

Elemen kompetensi

.
A

Substansi Kajian

Utama

keahlian dan kecakapan


dalam bidang teknologi dan
Muamalahserta kemampuan
tahfidz
al-quranyang
mampu diterapkan dalam
berbagai
aspek
pembangunan.
Menghasilkan Sarjana Ilmu
Syariah yang professional,
terampil,
berkepribadian,
berahlak yang baik dan
mampu
mengaplikasikan
keahliannya serta mampu
mengembangkan
dirinya
dalam
mengantisipasi
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
dan mampu bersaing dalam
pasar global.

Pendukung

Lain-lain

BAB IV
ANALISA INPUT DAN OUTPUT
Analisa input dilakukan untuk mengetahui potensi calon peserta didik
STISHK yang akan didirikan, sedangkan untuk mengetahui gambaran
ketertarikan masyarakat khususnya calon peserta didik dilakukan survei
terhadap calon peserta didik di beberapa sekolah yang ada di Kuningan.
Analisa Output dilakukan untuk mengetahui ketersediaan lapangan
pekerjaan bagi lulusan STISHK yang dilakukan dengan cara menganalisis
potensi lapangan pekerjaan yang ada di Kuningan. Sedangkan Untuk
mendapat gambaran mengenai potensi input STISHK dilakukan analisis
terhadap potensi Kabupaten Kuningan terkait pendirian STISHK. Sedangkan
untuk mendapat gambaran tentang kebutuhan tenaga Ilmu Syariah di
Kuningan khususnya dan Wilayah III Cirebon

pada umumnya dilakukan

survei terhadap praktisi dan profesi hukum/syariah yang bekerja di lembaga


hukum dan ekonomi syariah di Kuningan.
A.

Analisis Input dan Hasil Survey Ketertarikan Calon


Peserta Didik terhadap Jurusan Syariah
1.

Estimasi Input
Calon mahasiswa STISHK bersumber dari lembaga pendidikan
internal Yayasan Husnul Khotimah yaitu Madrasah Aliyah Husnul
Khotimah, MAN yang ada di Kuningan yang telah bersedia bekerjasama
dengan Yayasan Husnul Khotimah, MA dari Ponpes yang telah
bekerjasama dengan Yayasan Husnul Khotimah dan Madrasah Aliyah
yang ada di pondok pesantren yang tergabung dalam organisasi
pondok pesantren MAPADI serta lembaga pendidikan eksternal Yayasan
Husnul Khotimah Kuningan lainnya.

Tabel 4.1

Sebaran Jumlah Peserta Didik Pada Sekolah yang telah Bekerjasama dengan
Yayasan Husnul Khotimah Tahun Ajaran 2014-2015
Nama Sekolah

Laki-laki

Perempu
an

Jumlah

MA Husnul Khotimah
MAN Ciawigebang
MAN Cigugur
MAN Luragung
MA AL-Multazam
MA Al-Ikhlas
MA Bani Ummah
MA MAPADI
Jumlah

213
95
92
93
135
98
97
175
998

319
79
76
70
99
97
63
142
945

532
174
168
163
234
195
160
317
1943

Berikut ini bagan yang menunjukan potensi input STIS Husnul


Khotimah yang berasal dari internal yayasan dan sejumlah sekolah
yang telah bekerjasama dengan Yayasan Husnul Khotimah
Bagan 4.1
Sebaran Peserta Didik sebagai Potensi Input STIS Husnul Khotimah
MA Husnul Khotimah

MAN Ciawigebang

MAN Cigugur

MAN Luragung

MA Al-Multazam

MA Al-Ikhlas

MA Bina Ummah

MA MAPADI

15%

25%

15%
8%
9%

8%
11%

8%

Bagan di atas menunjukan jumlah lulusan yang berasal dari


internal dan sekolah yang telah bekerjasama dengan Yayasan Husnul
Khotimah adalah sebanyak 1943 orang. Dari jumlah tersebut jika

estimasi 30% yang masuk ke STIS Husnul Khotimah maka ada


sebanyak

583 yang menjadi calon mahasiswa baru STIS Husnul

Khotimah. Selain dari berasal dari sekolah-sekolah yang ada pada tabel
di atas, potensi input mahasiswa juga berasal dari sekolah-sekolah
eksternal yang ada di Kabupaten Kuningan, seperti disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.2
EstimasiLulusan Eksternal Yayasan Husnul Khotimah
No
1
2
3

Nama

Jumlah
Siswa
3.086
21.512
14.585
39.183

Jumlah

MA
SMK
SMA
Jumlah

21
39
27
87

Berikut ini bagan yang menunjukan input STISHK yang berasal


dari eksternal Yayasan Husnul Khotimah.
Bagan 4.2
Sebaran Estimasi Lulusan Eksternal Yayasan Husnul Khotimah
MA

SMK

SMA

8%
37%
55%

Tabel di atas menunjukan potensi input sebanyak 39.183, jika estimasi


yang mendaftar pada STISHK adalah 1%, maka sebanyak 392 orang
yang merupakan calon mahasiswa STISHK. Calon mahasiswa tersebut
akan melewati proses seleksi yang diselenggarakan pihak pimpinan
STISHK melalui SCM (Seleksi Calon Mahasiswa). Seleksi dilakukan
dengan cara melakukan tes baik tulis maupun wawancara. Tes meliputi

kemampuan potensi akademik dan tes kemampuan membaca dan


menghafal Al-Quran minimal Juz.
Dengan etimasi jumlah pendaftar sebanyak 583 orang yang
berasal dari internal Yayasan dan sekolah yang telah bersedia
bekerjasama dan 392 dari eksternal yayasan, maka potensi input calon
mahasiswa baru sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa sangat
layak dan refresentatif jika didirikan STISHK.
STISHK menjadi pilihan utama calon mahasiswa yang akan
mendaftar jurusan syariah karena di Kuningan belum ada perguruan
tinggi

yang

memiliki

jurusan

Syariah.

Berikut

ini

bagan

yang

menunjukan kelangkaan jurusan syariah di Kuningan.


Bagan 4.3
Kelangkaan Jurusan Syariah Pada Perguruan Tinggi di Kuningan

1 1
1

2
3

Ekonomi/Ekonomi
Syariah

Keguruan dan Ilmu


Pendidikan/ Tarbiyah

Kehutanan

Ilmu Komunikasi

Kesehatan

Sumber: BPS Kuningan Tahun 2016


2.

Pelaksanaan dan Hasil Survey Ketertarikan Peserta Didik


terhadap Jurusan Syariah
Survey ini dilakukan terhadap beberapa MA di Kuningan yang
dilaksanakn pada Agustus 2016. Pengambilan sample dilakukan secara
purposif. Berikut ini data sekolah dan jumlah peserta didik yang di survey.

Tabel 4.3

No
1
2
3
4
5
6
7

Data Jumlah Siswa yang disurvey


Nama Sekolah
Jumlah Siswa
MAN Luragung
50
MAN Cigugur
50
MAN Ciawigebang
50
MA Husnul Khotimah
125
MA Al-Multazam
100
MA Al-Ikhlas
50
MA Bina Ummah
50
Total
475

Berikut ini beberapa daftar kuestioner yang ditanyakan kepada peserta


didik :
a.

Minat melanjutkan pendidikan tinggi


Berikut ini minat siswa dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan
tinggi
Tabel 4.4
Minat Siswa dalam Melanjutkan ke Jenjang Pendidikan Tinggi
No
.
1
2
3

Minat Melanjutkan
Pendidikan Tinggi
Sangat Berminat
Berminat
Tidak Berminat
Total

Jumlah
275
125
75
475

Persentase minat peserta didik untuk melanjutkan pendidikan tinggi


ditunjukan dengan bagan berikut ini:
Bagan 4.4
Sebaran Siswa Berdasarkan Minat Melanjutkan ke Pendidikan Tinggi
sangat berminat

berminat

tidak berminat
16%
26%

58%

Data tersebut menunjukan minat peserta didik di Kuningan untuk


melanjutkan ke pendidikan tinggi sangat tinggi yaitu 58%.

b.

Pemilihan Jurusan Pada Perguruan Tinggi


Berikut ini tabel yang menunjukan jurusan yang dipilih oleh para
siswa jika melanjutkan ke pendidikan tinggi

Tabel 4.5
Sebaran Siswa Berdasarkan pemilihan Jurusan pada Pendidikan Tinggi
No
1
3
4
5

Jenis perguruan tinggi


Pendidikan/Tarbiyah
Ekonomi/Ekonomi Syariah
Syariah/Hukum
Lainnya
Total

Persentase pemilihan jurusan pada


pada bagan berikut ini:

Jumlah
50
150
250
25
475

perguruan tinggi, dapat dilihat

Bagan 4.6
Sebaran Siswa Berdasarkan Pemilihan Jurusan Pada Pendidikan Tinggi
Pendidikan/Tarbiyah

Ekonomi/Ekonomi Syariah

Syariah/Hukum

Lainnya
0% 11%

55%

33%

Bagan tersebut menunjukan jurusan syariah/hukum dipilih paling


banyak oleh responden yaitu sebanyak 56%.
c.

Alasan memilih jurusan syariah


Survey ini dilakukan terhadap 56% peserta didik yang memilih
jurusan syariah, berikut tabel yang menunjukan alasan dipilihnya
jurusan syariah/hukum oleh responden

Tabel 4.6
Sebaran Siswa berdasarkan Alasan Memilih Jurusan Syariah
No

Alasan memilih

Jumlah

1
2
3

syariah/hukum
Mudah mendapat pekerjaan
Pekerjaan yang Mulia
Jarang dan Prestigious
Total

124
101
25
250

Persentase alasan memilih jurusan syariah digambarkan dengan bagan


berikut ini
Bagan 4.7
Sebaran Siswa Berdasarkan Alasan Memilih Jurusan Syariah
Pada Pendidikan Tinggi
Mudah Mendapat Pekerjaan

Pekerjaan yang Mulia

jarang dan Prestigious

10%
50%
40%

d.

Respon Siswa terhadap Pendirian STIS Husnul Khotimah


Berikut ini tabel yang menunjukan respon responden terhadap
pendirian STIS Husnul Khotimah
Tabel 4.7
Sebaran Siswa Berdasarkan Respon terhadap Pendirian STIS Husnul
Khotimah
No.

Respon terhadap Pendirian


Jumlah
STIS HK
1
Sangat Setuju
225
2
Setuju
175
3
Tidak Setuju
75
Total
475
Persentase respon peserta didik terhadap pendirian
ditunjukan dengan bagan berikut ini:
Bagan 4.8

STIS

HK,

Sebaran Siswa Berdasarkan Respon terhadap Pendirian STIS HK


Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

16%
47%
37%

Berdasarkan bagan tersebut hanya 16% yang menyatakan tidak setuju


sedangkan lainnya menyatakan sangat setuju dan setuju.
B.

Analisis
Output
serta
Survei
Kebutuhan Tenaga Ilmu Syariah di Kuningan
1.

dan

Pelaksanaan

Analisis Output
Lulusan

STISHK

memiliki

peluang

besar

dalam

berkarier

mengingat di Kabupaten Kuningan tidak ada Perguruan Tinggi yang


memiliki

jurusan

Syariah.

Lulusan

STISHK

dengan

Prodi

Ahwal

Syakhsiyyah bisa menempati lembaga hukum seperti Pengadilan


Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, Kantor
Hukum, Kantor Notaris. Sedangkan untuk lulusan Muamalah bisa
menempati Lembaga Keuangan dan Non Keuangan Syariah, Lembaga
Zakat dan lembaga ekonomi berbasis syariah lainnya. Berikut ini tabel
yang

menunjukan

ketersediaan

lapangan

pekerjan

bidang

Hukum/Syariah di Kuningan

Tabel 4.8
Ketersediaan Lapangan Pekerjaan bagi Lulusan Syariah di Kuningan
No

Lembaga

Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pengadilan Agama
Kantor Kementerian Agama
Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah Non Bank
Koperasi Syariah
BMT
Lembaga Zakat
Kantor Hukum
Kantor Notaris
Lembaga Pendidikan Swasta/MA
Total

1
1
15
10
20
10
5
10
12
21
105

Berdasarkan tabel di atas, jika estimasi kebutuhan tenaga kerja


syariah setiap tahun adalah 2100 orang, maka lulusan STISHK memiliki
potensi yang lebih besar dalam persaingan karena linier dengan
pekerjaannya. Lulusan STISHK tidak memiliki kompetiter dalam bidang
syaiah yang berasal dari PTAIS Kuningan karena seperti telah
disebutkan sebelumnya di Kuningan belum ada perguruan tinggi yang
memiliki

jurusan

Syariah.

Dengan

estimasi

penyerapan

lulusan

sebanyak 2100 orang, maka pendirian STISHK sangat layak dan


representatif.
2.

Pelaksanaan dan Hasil Survei Kebutuhan


Tenaga Ilmu Syariah
Survei ini dilakukan terhadap profesi syariah atau hukum yang
bekerja

di

lembaga

hukum/

syariah

di

Kuningan.

Survei

ini

dilaksanakan pada bulan Agustus 2016, dengan pengambilan sampel


secara purposif. Jumlah sampel sebanyak 55 orang. Kepada subjek
survei diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut pandangan mereka tentang pentingnya pelayanan Ilmu
Syariah, kebutuhan tenaga lulusan S-1Ahwal Al-Syahsiyyah dan S1
Muamalah serta peluang kerjanya di Kuningan
a.

Jenis Pekerjaan Responden


Berdasarkan

jenis

pekerjaan

responden

yang

kuesioner ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.


Tabel 4.9
Sebaran Responden Berdasarkan Profesi Syariah/Hukum

mengisi

No
.

Jumlah
(orang)

Jenis Pekerjaan

1.

Pengacara

2.

Notaris

3.

Praktisi Lembaga Keuangan Syariah


Non Bank

4.

Praktisi Perbankan Syariah

5.

Praktisi Lembaga Zakat

6.

Pimpinan Lembaga Pendidikan

12

Jumlah

55

Bagan 4.9
Distribusi Jenis Pekerjaan Anggota Masyarakat Kuningan yang mengisi
kuesioner berdasarkan presentase adalah sebagai berikut:
Pengacara
Notaris
Praktisi Lembaga Keuangan Syariah non Bank
Praktisi Lembaga Zakat
Pimpinan Lembaga Pendidikan
19%

26%
19%

b.

17%
19%

Sikap Terhadap Ilmu Syariah


Tanggapan pengguna lulusan tentang kebutuhan lulusan syariah
di Kuningan dapat digambarkan di dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.10

Sebaran Responden berdasarkan Sikap Terhadap Lulusan Ilmu Syariah


No
.
1.

Sikap Terhadap Syariah


Sangat Dibutuhkan

Jumlah
(orang)
48

2.
3.

Dibutuhkan
Kurang Dibutuhkan
Jumlah
Tabel di atas

Kuningan

sangat

5
2
55

menggambarkan bahwa lembaga hukum di


membutuhkan

tenaga

profesi

hukum/syariah

mengingat masih jarangnya profesi syariah/hukum khususnya di


Kuningan.
c.

Pandangan Ketersediaan Ilmu Syariah di Kuningan


Pandangan profesi hukum/syariah tentang ketersediaan Ilmu Syariah
yang tersedia di Kuningan dikemukakan di tabel berikut ini :
Tabel 4.11
Sebaran Responden Berdasarkan Pandangan
Tentang Ketersediaan tenaga S1 Ilmu Syariah di Kuningan
No
.
1.
2.
3.

Pandangan Ketersediaan Tenaga


S-1 Ilmu Syariah
Sangat kurang
Kurang
Cukup
Jumlah
Presentase

pandangan

profesi

hukum/

Jumlah
(orang)
36
15
4
55
syariah

tentang

ketersediaan Ilmu Syariah digambarkan pada diagram berikut ini :

Bagan 4.10
Sebaran Responden Berdasarkan Pandangan
Tentang ketersediaan Ilmu Syariah di Kuningan

Sangat Kurang

Kurang

Memadai

7%
27%
65%

Bagan di atas menunjukan bahwa profesi hukum/syariah di


Kuningan menganggap bahwa ketersediaan tenaga hukum/syariah di
Kuningan masih kurang. Hal ini ditunjukan dengan angka 66% yang
menyatakan bahwa tenaga hukum/syariah di Kuningan masih kurang .
d.

Peluang Kerja Tenaga Ekonomi Syariah


Peluang kerja lulusan S-1 Ilmu Syariah untuk bekerja di Kuningan
dikemukakan di tabel berikut:
Tabel 4.12
Sebaran Responden Berdasarkan Pandangan
Tentang Peluang Tenaga Ilmu Syariah di Kuningan
No
.

Peluang Kerja Lulusan


S-1 Ilmu Syariah

Jumlah
(orang)

1.

Besar Sekali

2.

Besar

42

3.

Kecil

Jumlah
Presentase

kebutuhan

55
tenaga

Ilmu

Syariah

presentase dikemukakan dalam diagram berikut ini.

dalam

bentuk

Besar Sekali

11%

Besar

13%

76%

Kecil

BAB V
SISTEM PENDANAAN
Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan STISHK dapat dijadikan acuan dasar bagi
penyelenggaraan

pengaturan

yang

lebih

mikro

sehingga

diharapkan

terciptanya suasana akademis yang kondusif dan mendukung pengaturan


yang dikreasikan secara terbuka serta terkendali/terkontrol terhadap masingmasing sub sistem dengan baik.
A. Strategi
Untuk meningkatkan dan mengembangkan STISHK dapat diambil
langkah-langkah sebagai berikut:
a.

Mengembangkan perencanaan STISHK dengan meningkatkan efisiensi


manajemen organisasi

b.

Meningkatkan layanan pembimbing mahasiswa yang mencakup layanan


akademik maupun layanan informasi karir.

c.

Meningkatkan kegiatan ilmiah seperti pelatihan dan seminar

d.

Meningkatkan

kegiatan

halaqah

untuk

membudayakan

hafalan

mahasiswa
B.

Rencana Pendanaan
Rencana pendanaan dalam rangka mempersiapkan pendirian STISHK

yang didanai oleh Yayasan Husnul Khotimah Kuningan. Hal ini didasarkan
pada Rencana Investasi dan Biaya Operasional STISHK seperti dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 5. 1 Rencana Investasi Dan Biaya Operasional


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan
Prodi S-1 Ahwal Al-Syakhsiyyah Rp. (000)
No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenis Penggunaan
(2)
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Investasi prasarana
Investasi sarana
Investasi SDM
Total

Tahun 1

Persentase Dana
Tahun Tahun 3 Tahun

(3)

2
(4)

(5)

3215,12

3514,13

3625,45

214,24

244,98

225,14
113.5
113.5
110.6
4006,5

Tahun

278,49

4
(6)
3865,1
4
321,89

5
(7)
4025,5
4
357,27

245,41

278,48

330,57

353,75

115.17
115.17
115.04
4387,5

110.83
110.83
113.92
4773,42

111.45
111.45
116.7
4952,6

112.54
112.54
118.9
5195,

56

Tabel 5. 2 Rencana Investasi Dan Biaya Operasional


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan
Prodi S-1 Muamalah Rp. (000)
No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenis Penggunaan
(2)
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Investasi prasarana
Investasi sarana
Investasi SDM
Total

Tahun 1

Persentase Dana
Tahun Tahun 3 Tahun

(3)

2
(4)

(5)

3215,12

3514,13

3625,45

214,24

244,98

225,14
113.5
113.5
110.6
4006,5

Tahun

278,49

4
(6)
3865,1
4
321,89

5
(7)
4025,5
4
357,27

245,41

278,48

330,57

353,75

115.17
115.17
115.04
4387,5

110.83
110.83
113.92
4773,42

111.45
111.45
116.7
4952,6

112.54
112.54
118.9
5195,

Tabel 5.3 Rencana Pemasukan Dana Pendidikan


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Ahwal Al-Syahsiyyah. (000)

56

Sumber
Dana

Jenis Dana

(2)
Biaya Kuliah
Mahasiswa
Yayasan
Sumbangan
Pengembangan
Kementerian Beasiswa Dari
Agama
Kopertais
Sumber lain
Kerjasama
Dengan Pihak
Ketiga
Total

Tahun 1

Jumlah dana (juta rupiah)


Tahun
Tahun 3
Tahun
(5)
2314

4
(6)
2436

5
(7)
2170

2215

2550

2750

3150

50

50

100

100

100

50

100

100

150

100

4218

4567

5064

5436

5520

(1)
PT sendiri

(3)
2118

2
(4)
2202

2000

Tahun

Tabel 5.4 Rencana Pemasukan Dana Pendidikan


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Muamalah. (000)
Sumber
Dana

Jenis Dana

(2)
Biaya Kuliah
Mahasiswa
Yayasan
Sumbangan
Pengembangan
Kementerian Beasiswa Dari
Agama
Kopertais
Sumber lain
Kerjasama
Dengan Pihak
Ketiga
Total

Tahun 1

Jumlah dana (juta rupiah)


Tahun
Tahun 3
Tahun
(5)
2314

4
(6)
2436

5
(7)
2170

2215

2550

2750

3150

50

50

100

100

100

50

100

100

150

100

4218

4567

5064

5436

5520

(1)
PT sendiri

(3)
2118

2
(4)
2202

2000

Tahun

Berdasarkan kedua tabel di atas Proyeksi Cash Flow STISHK dapat


dikemukakan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5 Cash Flow


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Ahwal Al-Syahsiyyah Rp. (000)
N
o
1

Kategori

II

III

IV

Total

Total
Penerimaan

5625

5571

5610

5751

5872

28429

Total
Pengeluara
n

5078.6

5499.9

5508

5557.2

5630.5
4

Jumlah

27274.24
1154.76

Tabel 5.6 Cash Flow


Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK)
Prodi S-1 Muamalah Rp. (000)
N
o
1
2

Kategori
Total
Penerimaan
Total
Pengeluara
n

II

III

IV

Total

5625

5571

5610

5751

5872

28429

5078.6

5499.9

5508

5557.2

5630.5
4

27274.24

Jumlah

1154.76

BAB VI
KESIMPULAN
A. Umum
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, khususnya Bab II
Kelembagaan dan Fasilitas fisik STISHK serta analisanya diuraikan dalam
Bab III, dapat dikemukakan kesimpulan umum sebagai berikut:
1. STISHK sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi yang berorientasi pada
usaha menyiapkan tenaga-tenaga Hukum Islam dan Muamalah dengan
kemampuan tahfidz untuk menunjang Pembangunan Nasional, telah
memenuhi

persyaratan

untuk

berdiri

terbukti

dengan

adanya

rekomendasi dari berbagai pihak Pemerintahan yaitu Gubernur Jawa


Barat, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Bupati Kuningan, DPRD Kuningan,
Kemenag Kabupaten Kuningan dan Kopertais.
2.

STISHK perlu membenahi kekurangan, baik fisik, akademik maupun


administrasi.

3. Dukungan masyarakat luas maupun faktor penunjang yang kuat untuk


pembinaan dan pengembangan STISHK sebagaimana diuraikan dalam
Rencana Induk Pengembangan STISHK.
4.

Adanya dedikasi yang tinggi dan kerelaan berkorban dari para


pemimpin

Pimpinan

Yayasan

Husnul

Khotimah

Kuningan

akan

membawa dampak positif terhadap pembinaan dan kemungkinan


pengembangan STISHK.
5. Adanya minat yang besar dari masyarakat untuk mempelajari bidangbidang ilmu yang diselenggarakan oleh STISHK menjadi pendorong
bagi pimpinan yayasan dan STISHK.
6.

Lingkungan dan lokasi STISHK mendorong tumbuhnya suasana


belajar mengajar yang intensif dan optimal, sehingga pembinaan dan
pengembangan STISHK akan dapat lebih ditingkatkan.

7. Adanya kegairahan kerja para karyawan akan memberikan dampak


positif terhadap pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan
akademis STISHK

8. Keberhasilan

yayasan

penyelenggaraan

menyediakan

pengembangan

sebagian
akademik

besar

dana

merupakan

guna
faktor

pendorong keberhasilan STISHK


B. Khusus
Dari kesimpulan umum di atas dapat ditarik kesimpulan khusus yang
meliputi empat analisis faktor pendukung yaitu teknis edukatif, teknis
administratif, finansial, sosio kultural.
Secara terinci, kesimpulan yang menyangkut keempat analisis fakor
pendukung tersebut adalah:
1. Faktor Pendukung Teknis Edukatif
Dari kelembagaan dan fasilitas yang disajikan pada Bab II
beserta analisisnya pada Bab III laporan hasil studi kelayakan ini
nampak jelas bahwa faktor-faktor pendukung teknis edukatif untuk
mendirikan STISHK dengan Program Studi Ahwal aL-Syahsiyyah dan
Muamalah secara minimal telah dipenuhi. Sebagai contoh dapat
disebut :
a. Pemenuhan persyaratan tenaga pengajar tetap yang memenuhi
persyaratan pendidikan dan relevasi bidang ilmu.
b.

Persyaratan laboratorium beserta peralatannya.

c.

Perpustakaan (jumlah buku dan eksemplar) serta katalogisasi


dengan system Dewey, pendidikan tenaga perpustakaan serta
pemanfaatan buku-buku perpustakaan baik oleh tenaga pengajar
maupun mahasiswa.

d. Pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan SKS sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.
e. Penyusunan kurikulum inti bidang yang dibina.
f.

Penyediaan ruangan yang diperlukan untuk proses belajar


mengajar beserta sarana pendidikannya.

g. Adanya tanah yang memadai untuk melakukan pengembangan


kampus STISHK

2.

Faktor Pendukung Teknis Administratif

Di

bidang

administratif,

persyaratan

untuk

keberhasilan

peningkatan

STISHK

mengembangkan
dan

juga
diri.

kemungkinan

telah
Faktor

memenuhi
pendukung

pengembangannya

tercermin pada data kelembagaan dan fasilitas fisik yang disajikan


pada Bab II beserta analisisnya pada Bab III buku laporan studi
kelayakan pendirian STISHK. Terpenuhinya persyaratan tenaga bukan
pengajar tetap, tersedianya peralatan beserta perlengkapannya dan
perabotan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
administrasi pendidikan maupun administrasi umum.
Telah dijabarkan statuta ke dalam berbagai peraturan internal
seperti peraturan-peraturan tentang kemahasiswaan, kepegawaian
dan keuangan di lingkungan STISHK serta penjabaran RIP ke dalam
rencana

tahunan,

maka

keyakinan

untuk

pengembangannya

dikemudian hari akan dapat diwujudkan.


Dilihat dari segi pendukung teknis administrasi, pendirian STISHK
beserta pertimbangannya telah memenuhi persyaratan sehingga
kepadanya layak diberikan pertimbangan dan selanjutnya diberikan
izin penyelenggaraan pendidikan dengan dua program studioleh
Kemenag RI Jakarta.
3.

Faktor Pendukung Finansial


Ditinjau dari perencanaan segi financial pada awal pendirian
STISHK akn terkumpul dana sebesar

Rp 4.626.500.000,- (Empat

Miliyar enam ratus dua puluh Enam juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Dengan estimasi jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang dan tenaga
pengajar tetap 12 orang, dapat diperhitungkan bahwa dengan biaya
keseluruhan sebesar Rp 4.626.500.000,- (Empat Miliyar enam ratus
dua puluh Enam juta Lima Ratus Ribu Rupiah) tersebut diatas,
pengelolaanya dapat terjamin berjalan dengan lancar.
Telah diuraikan didalam Rencana Induk Pengembangan

(RIP)

STISHK yang juga dilampirkan dalam berkas permohonan persetujuan


bagi pendirian STISHK

beserta status unit-unit margernya selama

tampak bahwa proyeksi pengembangan dana untuk pengelolaan dan

pengembangan direncanakan cukup realistis, sehingga kemungkinan


tercapai pengembangan cukup meyakinkan.
Dari uraian diatas jelas bahwa dilihat dari faktor pendukung
finansial

STISHK

perlu

mengupayakan

peningkatan

dana

untuk

pengelolaan dan pengembangan STISHK secara lebih mantap.


4.

Faktor Pendukung Sosio Kultural


Lokasi STISHK yang terletak di wilayah Kuningan memberikan
dukungan keberhasilan usaha Pimpinan Yayasan Husnul Khotimah. Hal
ini

didukung

mempercayai

oleh

dengan

terhadap

ilmu

banyaknya
syariah

jumlah
karena

keluarga

yang

sebagian

besar

masyarakat santri.
Dari data tentang jumlah lulusan MA/SMU di Kuningan maupun
luar Kuningan, serta masih sedikitnya jumlah perguruan tinggi islam
Swasta yang beroperasi di daerah ini, seperti yang dikemukakan pada
Bab II beserta analisisnya pada Bab III laporan hasil studi kelayakan,
dapat disimpulkan bahwa pendirian STISHK dengan dua program studi
dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian studi kelayakan ini disusun dengan harapan bahwa data,
informasi, analisis, dan kesimpulan yang disajikan di dalam laporan ini
dapat bermanfaat dalam arti dapat membantu tim evaluasi dalam
menilai

kelayakan

pendirian

STISHK

yang

diselenggarakan

oleh

yayasan untuk menjawab tantangan zaman.


Untuk lebih melengkapi laporan studi kelayakan ini, maka pada
bagian akhir laporan disertakan lampiran-lampiran yang diperlukan
dalam evaluasi yaitu berupa:
a. Status kepemilikan, lokasi dan daerah tanah.
b.

Denah gedung dan ruangan.

c.

Daftar tenaga pengajar beserta kesediaan mereka untuk


menjadi

tenaga

pengajar

tetap

di

STISHK

serta

riwayat

hidup/pekerjaan.
d. Daftar tenaga bukan pengajar beserta riwayat hidup/pekerjaan.
e. Daftar buku-buku perpustakaan serta jumlah judul dan eksemplar.

f.

Daftar peralatan laboratorium dan kondisinya.

g.

Keadaan keuangan dan pemanfaatannya.

h. Daftar sarana mobilitas dan kondisinya.


i.

Daftar nama dewan penyantun STISHK

j. Penjabaran statuta kedalam peraturan internal.


Dengan lampiran-lampiran di atas diharapkan laporan hasil studi
kelayakan ini dapat memberikan keyakinan bagi tim evaluasi Kopertais
dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Agama Islam:
a. Sebagai bahan acuan didalam memberikan penilaian terhadap
kelayakan operasional STISHK yang merupakan lembaga pendidikan
Tinggi yang mandiri di Indonesia.
b. Bahwa STISHK memenuhi persyaratan pendirian Pendidikan Tinggi
swasta yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c. Bahwa STISHK telah pula memenuhi syarat-syarat kelayakan
sebagai suatu perguruan Tinggi dilingkungan kopertais.
Bagi Pimpinan Yayasan Husnul Khotimah Kuningan merupakan
landasan untuk berkembang lebih lanjut melaksanakan jalannya
perguruan tinggi untuk memberi darma baktinya bagi nusa bangsa
dan Negara.
Dengan telah dipenuhinya persyaratan-persyaratan tersebut di
atas, maka yayasan beserta STISHK telah memiliki landasan yang kuat
untuk

berkembang

pendidikan Tinggi.

lebih

lanjut

serta

melaksanakan

jalannya

Anda mungkin juga menyukai