Tujuan Umum :
Setelah
mengikuti
mampu
memahami
kegiatan
belajar
pengkajian
ini
diharapkan
keperawatan
mahasiswa
lansia
meliputi
KEPERAWATAN GERONTIK
dapat
meningkatkan
kualitas
kesehatan
penduduk
serta
Secara individu pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara
ilmiah, hal ini menimbulkan masalah fisik, mental, sosial ekonomi dan
psikologis
Dengan bergesernya pola perekonomian dari petani ke industri
maka pola penyakitpun bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yakni:
1. Penyakit jantung/pembuluh darah dan TBC
2. Kanker
3. Stroke
Ketakutan yang dialami lansia meliputi :
1.
2.
3.
4.
Ketergantungan fisik
Sakit yang kronis (artritis, hipertensi, tuli, dll)
Kesepian
Kebosanan yang disebabkan rasa tidak diperlukan
Permasalahan :
1. Secara individu pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai
masalah baik secara fisik, biologik, mental maupun sosial ekonomi
dengan
semakin
lanjut
usia
seseorang
mereka
akan
mengalami
didalam
hal
mencukupi
kebutuhan
hidupnya
sehingga
dapat
meningkatkan ketergantungan.
2. Lansia tidak saja ditandai dengan kemunduran fisik tetapi dapat pula
berpengaruh
terhadap
kondisi
mental,
semakin
lanjut
seseorang
timbul
adalah
bagaimana
memfungsikan
tenaga
dan
Lanjut
Lanjut
Lanjut
Lanjut
Lanjut
Lanjut
Lanjut
usia
usia
usia
usia
usia
usia
usia
mandiri sepenuhnya
mandiri dengan bantuan langsung keluarganya
mandiri dengan bantuan tidak langsung
dibantu oleh badan sosial
panti sosial tresna werda
yang dirawat di RS
yang menderita gangguan mental
1. Aktivitas / kegiatan
Palmer (1965) dan Lemon etal (1972)
Bahwa penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana seorang lansia
merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas dan mempertahankan
aktivitas tersebut selama mungkin. Adapun kualitas aktivitas tersebut
kurang penting dibandingkan kuantitas aktivitas yang dilakukan. Dari satu
segi aktivitas lansia dapat menurun akan tetapi dilain segi dapat
dikembangkan, misalnya peran baru lansia :
- Relawan
- Kakek dan nenek
- Ketua RW
- Seorang duda/janda karena ditinggal pasangan
2. Kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian tidak berubah pada lansia, perubahan yang terjadi
pada seorang yang lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang
dimilikinya.
3. Teori pembebasan
Henry (1961) teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia
seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan
sosialnya/menarik
diri
dari
pergaulan
sekitarnya
Hereditas
Nutrisi
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Lingkungan
Stress
Jumlah USILA
7.998 (5,45%)
11.277 (6,29%)
14.440 (7,18%)
23.993 (9,77%)
28.823 (11,34%)
Fenomena Data
cairan
tubuh
dan
berkurangnya
intraseluler
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati
cairan
hilangnya
kemempuan
(daya)
karena
meningkatnya keratin
Pendengaran bertambah menurun pada lansia yang mengalami
ketegangan jiwa/stress
4. Sistem penglihatan
sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respons terhadap sinar
Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa), menjadi katarak, jelas
menyebabkan gangguan penglihatan
Daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat
dalam cahaya gelap
Hilangnya daya akomodasi
Menurunnya lapang pandang, berkurang luas pandangannya
Menurunnya daya membedakan warna biru/hijau pada skala
5. Sistem kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontrasi
dan volumenya
Kehilangan elastisitas pembulu darah, kurangnya efektivitas pembulu
darah perifer untuk oksigenasi,berkurang perubahan posisi dari tidur
ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah
menurun menjadi 65mmhg (mengakibatkan pusing mendadak)
Tekanan darah meningkat diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer, sistolis normal 170 mmhg, diastolik
normal 90 mmhg
6. Sistem pengaturan temperatur
Temperatur tubuh menurun secara fisiologik 35C, ini akibat
metabolisme menurun
penyimpanan,
proteinuria
(biasanya
+1);
BUN
(Blood
urea
buang air seni meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria
lansia sehingga mengakibatkan meningkatnya retensi urin
Pembesaran prostat 75 % dialami oleh pria usia diatas 65 tahun
Atrofi vulva
Vagina
Orang yang makin menua kebutuhan hubungan seksualnya masih ada.
tidak ada batasan umur tertentu
berhenti; frekuensi sexual
12.
vaskularisasi
Pertumbuhan kuku lebih lamban
Kuku jari menjadi kasar dan rapuh
Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk
Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya
Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya
Sistem muskulosletal (musculosceletal system)
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
Kifosis
Pinggang, lutut dan jari jari pergelangan terbatas
Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
berkurang)
Persendian membesar dan menjadi kaku
Tendon mengerut dan mengalami sklerosis
Perubahan Perubahan Mental
Faktor faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
(tingginya
Perubahan kepribadian yang drastis, keadaan ini jarang terjadi, lebih sering
berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin
karena faktor lain seperti penyakit penyakit
Kenangan (Memory)
Kenangan jangka panjang
Berjam jam sampai berhari hari yang lalu mencakup beberapa
perubahan
Kenangan jangka pendek atau seketika
0-10 menit, kenangan buruk
IQ (Intellegentia Quantion)
Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor : terjadi
perubahan pada daya membayangkan karena tekanan tekanan dari
faktor waktu
Perubahan Perubahan Pada Psikososial
Pensiun
Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas),
ia akan mengalami kehilangan kehilangan, antara lain :
Kehilangan finansial (income berkurang)
Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan segala fasilitasnya)
Kehilangan teman/kenalan atau relasi
Kehilangan pekerjaan/kegiatan
Merasakan atau sadar akan kematian (sence of awareness of mentality)
Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit
Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (econimoc deprivation).
Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya
biaya pengobatan
Penyakit kronis dan ketidakmampuan
Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman
teman dan familly
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran
diri, perubahan konsep diri.
Perkembangan Spiritual
Agama
atau
kepercayaan
makin
terintegrasi
dalam
kehidupannya
(maslow, 1970)
Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari hari (Murray dan Zentner, 1970)
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978),
universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah
berpikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai
dan keadilan.
Kebutuhan Dasar Klien Lansia
Dalam menentukan kebutuhan dasar klien usila perlu dikaitkan
dengan gejala gejala kemunduran fisik, psikis dan sosial
a. Kebutuhan fisik
Memperhatikan kebersihan perorangan penting untuk mencegah
klien
b. Kebutuhan psikis
Usila membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari keluarga dan
lingkungannya
Perlu pengertian dari sekitarnya untuk menghindari rendah diri karena
kemunduran ingatan
c. Kebutuhan sosial
Membutuhkan komunikasi yang baik dengan teman sekitarnya dan
anggota keluarga
Interaksi langsung dengan teman disekeliling dengan diskusi diskusi
singkat terutama bagi klien yang tinggal di panti werda.
Kulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul keriput serta garis
Secara singkat faktor resiko jatuh pada lansia dapat digolongkan pada 2
golongan, yaitu :
a. Faktor intrinstik, antara lain :
- Gangguan jantung dan sirkulasi darah
- Gangguan sistem anggota gerak misalnya
-
kelemahan
otot
hidup
Adanya penyakit kronis
Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan
11.
terganggu
Faktor faktor sosio ekonomi (pensiun)
Sukar menahan BAK (sering ngompol), disebabkan oleh :
Obat obat yang menyebabkan sering berkemih/obat obat penenang
terlalu banyak
Radang kandung kemih
Radang saluran kemih
Kelainan kontrol pada kandung kemih
Kelainan persarafan pada kandung kemih
Faktor psikologis
13.
14.
15.
16.
17.
gigi
Penyakit sistematis yang menimbulkan hipoglikemia
Psikologik perasaan cemas, depresi, kurang tidur dan kekacauan
pikiran
Keluhan perasaan dingin dingin dan kesemutan pada anggota badan,
disebabkan oleh :
Gangguan sirkulasi darah lokal
Gangguan persarafan umum (gangguan pada kontrol)
Gangguan pada persarafan lokal pada bagian anggota badan
18. Mudah gatal gatal disebabkan oleh :
Kelainan kulit kering, degeneratif (eksema kulit)
Penyakit sistemik (DM, gagal ginjal, penyakit hati, hepatitis kronis dan
keadaan alergi)
elastisitas
karena
akibat
dari
pengapuran
arterio
dalam
sclerosis
pembuluh
usila
adalah
akibat
kelamin,
status
tanggal
perkawinan,
e. Riwayat
perjalanan
penyakit,
mulai
timbulnya
penyakit,
faktor
(apakah
diet)
tentang
eliminasi
(BAB/BAK),
orientasi
sesuai
dimiliki,
yang
riwayat
1. Temperatur
Mungkin rendah 35C
Lebih teliti diperiksa di sublingual
2. Pulse (denyut nadi)
Kecepatan, irama, volume
Apikal, radial, padal
3. Respirasi
Kecepatan, irama, kedalaman
Tidak teraturnya pernapasan
4. Tekanan darah
Saat baring, duduk, berdiri
Hipotensi akibat posisi tubuh
5. BB perlahan lahan hilang pada tahun terakhir
6. Tingkat orientasi
7. Memory
8. Pola tidur
9. Penyesuaian psikososial
Sistem Persarafan
1. Kesimetrisan raut wajah
2. Tingkat kesadaran adanya perubahan dari otak
- Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun / melemah
3. Mata pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. Pupil : kesamaan dilatasi
5. Ketajaman penglihatan menurun karena menua :
- Jangan dites didepan jendela
- Penggunaan tangan / gambar
- Cek kondisi kaca mata
6. Sensory gangguan
7. Ketajaman pendengaran :
- Apakah menggnakan alat bantu dengar
- Trinitis
- Serumen telinga bagian luar, jangan dibersihkan
8. Adanya rasa nyeri / sakit
Sistem Kardiovaskuler
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sistem Gastrointestinal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Status gizi
Pemasukan diet
Anoreksia, tidak dicerna, mual dan muntah
Mengunyah dan menelan
Keadaan gigi, rahang dan rongga mulut
Auskultasi bising usus
Palpasi apakah perut kembung, ada pelebaran kolon
Apakah ada konstipasi, diare dan inkontinensia alvi
Sistem Genitourinarius
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sistem Kulit
1. Kulit
- Temperatur, tingkat kelembaban
- Keutuhan luka, luka terbuka, robekan
- Turgor
- Perubahan pigmen
2. Adanya jaringan parut
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
5. Adanya gangguan umum
Sistem Muskuluskeletal
1. Kontraktur
- Atropi otot
- Ketidak adekuatnya gerakan sendi
2. Tingkat mobilisasi
- Ambulasi dengan / tanpa bantuan / peralatan
- Keterbatasan gerak
- Kekuatan otot
- Kemampuan melangkah / berjalan
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kiposis
Psikososial
1.
2.
3.
4.
Diagnosa Keperawatan
1. Fisik / Biologis
Gangguan nutrisi kurang / berlebihan dari kebutuhan s/d pemasukan
kematian
Marah terhadap Tuhan s/d kegagalan yang dialami
Perasaan tidak tenang s/d ketidakmampuan melakukan ibadah secara
tepat
Rencana Perawatan
Meliputi :
1. Melibatkan klien dan keluarga dalam perawatan
2. Bekerjasama dengan profesi kesehatan lain
3. Tentukan prioritas :
Klien mungkin puas dengan situasi demikian
Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan
Keamanan / rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan
Cegah timbulnya masalah masalah
Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat masukan
Tulis semua rencana dan jadwal
Tujuan Tindakan :
1.
2.
3.
4.
5.
Gizi kurang
Kekurangan vitamin
Kelebihan vitamin
Tindakan :
Pemberian kalori harus sesuai dengan macam kegiatan / pekerjaan dan
sebaiknya tidak lebih dari 1.700 kalori/hari
Makanan harus cukup protein dan lemak,
mengandung
kalsium,
yang
membersihkan
gelisah
ruangan,
mondar
mandir,
membereskan
beri
tempat
kegiatan
tidur,
seperti
menyiapkan