Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

BAU

OLEH:

KELOMPOK 1
SITI RAHAYU RAMLAN

10539115413

RAHMA FITRI ARIFAH S

10539126314

GILANG G LAHADI

10539126414

AWALIAH

10539128914

INTAN PEBRIANA

10539129014

KELAS V.B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami semua, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas di mata kuliah FISIKA LINGKUNGAN,
Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makalah ini berisikan tentang informasi BAU. Diharapkan, setelah pembaca sudah
membaca artikel ini, bisa lebih memahami lagi tentang isi makalah ini.
Artikel didalam makalah ini dikutip dari berbagai sumber informasi yang ada, dan
beberapa diantaranya ada yang dikutip dari beberapa buku. Terima kasih terhadap beberapa
narasumber dalam artikel ini, dan terimakasih juga terhadap orang-orang yang membantu
dalam penyusunan makalah tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, dan masih
belum lengkap. Semoga, diwaktu mendatang kami bisa lebih menyempurnakan informasi
yang ada. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritikan & saran dari anda semua. Dan kami
minta maaf jika ada kesalahan info/penulisan di artikel ini.
Akhir kata, kami ucapkan Terima kasih kepada pembaca, yang telah menyisihkan
waktunya untuk membaca Artikel-artikel kami didalam Makalah ini.

Penulis

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A.

Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

B.

Rumusan Masalah....................................................................................................................... 2

C.

Tujuan ......................................................................................................................................... 2

D.

Manfaat ....................................................................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................................................... 3
ISI............................................................................................................................................................ 3
A.

Sumber-Sumber Bau dan Contohnya.......................................................................................... 3

B.

Jenis-Jenis Bau dan Contohnya................................................................................................. 10

C.

Jenis Bau yang Berupa Senyawa tunggal dan Senyawa Gabungan .......................................... 10

BAB III ................................................................................................................................................. 12


PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
A.

Kesimpulan ............................................................................................................................... 12

B.

Saran ......................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia
adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan
yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat
perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah
dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai
mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya
berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi.
Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan
manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan,
hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang
dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan
pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.
Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan
oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari
meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan konsentrasi yang
sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Bau dapat berupa bau enak
maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industri makanan
dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang digunakan untuk merujuk pada
parfum.
1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber-sumber bau dan contohnya?
2. Bagaimana jenis-jenis bau dan contohnya?
3. Bagaimana jenis bau yang berupa senyawa gabungan dan senyawa tunggal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber-sumber bau dan contohnya?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bau dan contohnya?
3. Untuk mengetahui jenis bau yang berupa senyawa gabungan dan senyawa
tunggal?

D. Manfaat
Untuk memenuhi tugas fisika lingkungan dan untuk menambah ilmu mengenai bau.

BAB II
ISI
A. Sumber-Sumber Bau dan Contohnya
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan konsentrasi yang
sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Bau dapat berupa bau enak
maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industri makanan
dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang digunakan untuk merujuk pada
parfum.
Macam-macam sumber bau

1. Limbah cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta
bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu:

Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan darri
perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan, perkantoran, dan sarana jenis.
Contoh : Air detergen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.

Limbah cair industri (Industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contoh: air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan
dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.

Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari
berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan
kedalam tanah atau melalui luapan dari permukan.Contoh: halaman, Air buangan dri
talng atap, pendingin ruangan (AC), halaman, bangunan perdagangan industri, serta
pertanian atau perkebunan.

Air Hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas
permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa
partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
3

2. Limbah Padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah yang paling banyak terdapat dilingkungan
Biasanya limbah padat disebut sampah.
Limbah padat di klasifikasikan menjadi 6 kelompok :

Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.

Contoh : sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan.

Sampah anorganik dn organik tak membusuk (Rubbish), yaitu limbah padat anorganik
atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit
membusuk.

Contoh: Selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.

Sampah Abu

(ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil

pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah
membusuk.

Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai
binatang, contohnya : bangkai tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.

Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan, contohnya dedaunan, kertas dan plastik.

Sampah Industri (Industrial waste), yaitu semua limbah padat yang berasal dari
buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
3. Limbah gas

Limbah gas biasanya dibuang keudara. Di udar,terkandung unsur-unsur kimia seperti


O2,N2,NO2,Co2,H2, dan lain-lain. Penambahan gas keudara yang melampaui kandungan udara
alami akan menurunkan kualitas udara.
Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan
padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gasgas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat.
Contohnya : asap
4. Industri
Limbah industri adalah limbah buangan hasil industri,jenis limbah yang di haasilkan
tergantung pada jenis industri.
Contoh: Limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri
pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti logam berat dihasilkan oleh
industri tekstil, Industri yang melakukan proses pembakaran menghasilkan limbah gas.
5. Pembakaran
Pembakaran adalah suatu proses reaksi kimia antara suatu bahan bakar dengan suatu
oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar
atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat
pengoksidasi, dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen dalam bahan bakar dengan zat
pengoksidasi.
Contoh yang lebih sederhana dapat diamati pada pembakaran hidrogen dan oksigen,
yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam mesin roket, yang hanya menghasilkan
uap air.
Contoh lainnya adalah pembakaran bahan-bahan kimia.
6. Kendaraan

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk
pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor
menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain (misalnya
kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat digunakan. Kendaraan bermotor
memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan. Jenis-jenis kendaraan bermotor dapat
bermacam-macam, mulai dari mobil, bus, sepeda motor, kendaraan off-road, truk ringan,
sampai truk berat. Klasifikasi kendaraan bermotor ini bervariasi tergantung masing-masing
negara. ISO 3833:1977 adalah standar untuk tipe dan definisi kendaraan darat.
Contohnya : pembakaran mesin dalam pada motor yang menimbulkan bau mesin.
7. Limbah B3
Menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun
adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat
dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan
hidup, kesehatan maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat bahan yang mengandung satu atau lebih
senyawa:

Mudah meledak (explosive)

Pengoksidasi (oxidizing)

Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)

Sangat mudah terbakar (highly flammable)

Mudah terbakar (flammable)

Amat sangat beracun (extremely toxic)

Sangat beracun (highly toxic)

Beracun (moderately toxic)

Berbahaya (harmful)

Korosif (corrosive)

Bersifat mengiritasi (irritant)

Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)

Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)


6

Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)

Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)

Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satau
atau lebih karakteristik limbah B3 berikut:

Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0 C,
760 mmHg) dapat meledak dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah atu sifat berikut:

1. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol yang mengandung alkohol kurang
dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 400C (1400F) akan menyala
apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
2. Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C,
760mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap
air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus.
3. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
4. Merupakan limbah pengoksidasi.

Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
1. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan
tanpa peledakan.
2. Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
3. Limbah yang apabila bercsmpur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan
12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

5. Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C,
760mmHg).
6. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi
manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran, limbah dari laboratorium
atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.

Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
1. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
2. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja .
3. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa.

Contoh limbah B3, yaitu:

Produk Automotif, contoh: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan.

Produk untuk pemeliharaan rumah, contoh: cat, pewarna, pengencer cat.

Pestisida, contoh: insektisida, racun tikus dan kamper.

Pembersih rumah, contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven

Produk lainnya, contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu.

8. Limbah pertanian.
Limbah pertanian terutama berasal dari kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama.
Pemupukan seharusnya berfungsi untuk menyuburkan tanah. Tetapi, penggunaan pupuk yang
berlebihan mengakibatkan pertumbuhan gulma yang semakin cepat. Pestisida merupakan
bahan-bahan beracun yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Pemberian pestisida mengakibatkan terakumulasinya sayuran dan
buah yang dapat membahayakan pengkonsumsinya. Karena pestiida madalah bahan beracun
maka dalam

penggunaannya harus dengan hati-hati. Harus diperhatikan petunjuk

penggunaanya yang tercantum pada label.


8

Contohnya : pengunaan pupuk yang berlebihan, jerami padi, jerami kacang-kacangan,


serasah dan ranting tumbuhan.
9. Limbah Pertambangan
Pada proses penambangan misalnya pada pertambangan emas dan perak, diperlukan air
raksa atau mercury untuk memisahkan logam emas dan perak dari batu0batuan dan tanah.
Pada proses tersebut dihasilkan limbah logam berat cair. Dalam jumlah yang relatif kecil
belum terliha dampak negatifnya. Tetapi

jika jumlahnya cukup besar mulai nampak

pengaruh negatif bagi tubuh.


Contohnya : Limbah minyak bumi, limbah emas, limbah batu bara, limbah batu pasir,
limbah pasir silikat, limbah batu marmer, limbah gas panas bumi.
10. Limbah medis
Limbah yang berasal dari dunia kesehatan medis mirip dengan sampah domestik pada
umumnya. Tetapi ada beberapa jenis limbah medis yang memerlukan penanganan secara
khusus, dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Misalnya limbah yang berpotensi untuk
menimbulkan penularan penyakit, maka perlu cara khusus untuk mengatasinya yaitu dengan
non-insinerator sehingga mampu mendisinfeksi limbah medis.
Contoh: obat-obatan dan zat kimia.
11. Limbah pemukiman
Limbah disebu tjuga limbah rumah tangga atau limbah domestik. Limbah rumah tangga
merupakan limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia.
Limbah domesti terbagi menjadi 2 yaitu:
a) Limbah cair domestik yang berasal dari air cucian. Misal: sabun deterjen, minyak
dan pestisida.
b) Limbah cair domestik yang berasal dari kakus. Misal: sabun, shampo, kotoran
manusia, dan air seni.

12. Peternakan
9

Limbah dari jenis ini berasal dari hewan. Contohnya kotoran hewan.

B. Jenis-Jenis Bau dan Contohnya


1. Hanyir - salah satu bau yang lumayan mengganggu. Contohnya bau ikan basah atau
darah.
2. Harum bau yang sedap di hirup, contonya seperti farfum, bunga dan lain
sebagainya.
3. Hangus bau benda yang terbakar, contohnya listrik yang koslet.
4. Apek bau pakaian yang disimpan lama atau bau peluh.
5. Busuk bau yang tidaksedap, contohnya bau dari sampah organik.
6. Tengik bau atau rasa tak sedap, contohnya minyak kelapa yangsudah lama dan
sebagainya.
7. Resin semacam bebuan yang mengandung gas atau oli, contohnya oli yang ada
dikendaraan atau limbah B3.
8. Amis bau yang menyengat, contohnya bau ikan.
9. Lemon semacam bau citrus, contohnya buah lemon, mint, dan jeruk nipis.
10. Popcorn - bau jagung kering yang di panaskan bercampur dengan mentega.

C. Jenis Bau yang Berupa Senyawa tunggal dan Senyawa Gabungan


Senyawa tunggal :
Besi (Fe)
Besi dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dalam bidang pertanian, besi diolah
menjadi alat bantu petani sebagai cangkul,sabit,pisau, dan lain-lain. Di bidang industri besi
digunakan untuk mesin-mesin produksi sebagai kerangkanya. Dalam pembangunan
perumahan, sebagai penguat otot dinding bangunan dan plat cor bangunan,demikian juga
dalam pembuatan kerangka jembatan, pesawat terbang, dan lain-lain.
Di alam besi terdapat dalam bentuk bijih besi. Misalnya dalam bentuk hematit(Fe2O3),
magnetit (Fe2O4), limonit (Fe(OH)) dan siderite (FeCO3).

Aluminium (Al)
10

Logam aluminium banyak digunakan sebagai kawat kabel listrik, bahan pesawat
terbang,kemasan pembungkus makanan agar lebih awet, aliminium foil. Di alam aluminium
terdapat dalam bentuk bijih. Bijih aluminium dikenal dengan nama bauksit (Al2O3.nH2O).
kriolit (Na3AlF6), kaolin atau tanah liat (Al2O3. 2SiO2. 2H2O), dan tawas (K2SO4. Al(SO4)3.
24H2O).

Tembaga (Cu)
Dalam kehidupan sehari-hari logam tersebut dimanfaatkan sebagai kabel kawat listrik

karena mempunyai sifat penghantar yang sangat baik, selongsong peluru, bahan dasar mata
uang logam, dan berbagai lat rumah tangga. Di alam, tembaga terdapat dalam bijih besi
kalkopirit (cupryte) Cu2O dan malasit Cu2CO3(OH)2.

Senyawa gabungan :
Bau

Senyawa

Harfic, pembersih closet

C6H8CHCH2

Minyak tanah

C6H8CHCH2

Kompos kotoran kambing

H2S

Limbah industry

HN3

Makanan busuk

H2S

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan konsentrasi yang
sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Bau dapat berupa bau enak
maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industri makanan
dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang digunakan untuk merujuk pada
parfum.

B. Saran
Kami membutuhkan kritik dan saran agar makalah selanjutnya dapat lebih baik dari
makalah sebelumnya.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://fhiradisampingmu.blogspot.co.id/2012/10/klasifikasi-limbah-menurut-sumbernya.html
https://feranianggraini23.wordpress.com/2014/09/10/macam-macam-limbah/
https://nayhndy.wordpress.com/2011/01/18/pembakaran/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kendaraan_bermotor
http://oyotpring.blogspot.co.id/2011/07/jenis-jenis-limbah-menurut-sumbernya.html
https://www.academia.edu/5265486/PENGENALAN_POLUSI_KEBAUAN_BERDASARK
AN_PARAMETER_BAU_DENGAN_SAMPEL_LIMBAH_DI_LINGKUNGAN_SEKITA
R_INTRODUCTION_OF_ODOR_POLLUTION_BASED_ON_THE_PARAMETERS_OF_
THE_SAMPLE_WITH_THE_SMELL_OF_SEWAGE_IN_THE_SURROUNDING_ENVIR
ONMENT
http://teknikkimiakita.blogspot.co.id/2012/03/unsur-senyawa-dan-campuran.html

13

Anda mungkin juga menyukai