I Sam.18:1-5
(Retreat SMP Methodist, 13-14 Maret 2008)
Intro.
Sahabat, itu adalah sebuah kata yang indah
untuk disebutkan. Ada sebuah catatan kuno tentang
persahabatan, thn filian isothta einai, kai mian
yuchn, ton filon eteron auton.
Artinya,
persahabatan
menghasilkan
suatu
kesamaan
menyeluruh; persahabatan adalah satu jiwa di dalam
dua tubuh: seorang teman adalah diri sendiri yang lain.
Di dalam Alkitab, ada sebuah kisah klasik
tentang persahabatan yang sangat indah, yaitu
persahabatan antara Daud dengan Yonathan. Alkitab
mengatakan berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa
Daud, kata berpadu yang digunakan disini berasal
dari kata kashar yang berarti terikat atau terjahit
menjadi satu; satu jiwa di dalam dua tubuh.
Banyak orang ingin mendapatkan sahabat
semacam ini. Mereka mencarinya di dalam komunitaskomunitas, seperti klub pecinta motor, mobil bahkan
game on line. Namun apakah kesamaan hobi dapat
menjamin terbangunnya sebuah persahabatan sejati?
Bagaimana kita dapat membangun persahabatan sejati?
Prop.
Ada
dua
cara
untuk
membangun
persahabatan sejati.
1) Cara pertama untuk membangun persahabatan sejati
adalah dengan saling menghormati.
Apa yang dilakukan Yonatan (menanggalkan
jubah dan perlengkapan perangnya dan mengenakannya
kepada Daud) adalah hal yang wajar dilakukan di Timur
Tengah, sebagai sebuah lambang dimulainya ikatan
persahabatan.
Namun demikian, hal ini biasanya
dilakukan di antara dua orang ksatria atau bangsawan
dengan status yang sejajar. Berbeda antara Daud
dengan Yonatan. Yonatan adalah ksatria tulen yang
dilatih untuk berperang. Daud, sekalipun pemberani,
Aplikasi.
Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda
membangun persahabatan Anda di atas kerinduan
untuk membangun sahabat Anda?
Banyak orang
menyalahtafsirkan persahabatan dengan kompak
melakukan sesuatu bersama-sama.
Kalau bicara
kompak, para perampok juga kompak ketika mereka
merampok korban mereka. Namun apakah mereka
adalah sekumpulan sahabat? Belum tentu!
Atas nama persahabatan, kita mau saja diajak
mabuk, menggunakan narkoba atau menghabiskan
malam di diskotik. Hati-hati, Coy! Itu hanya sekedar
kompak, bukan persahabatan sejati!
Persahabatan tidak harus selalu diekspresikan
dengan kekompakan. Persahabatan sejati ditunjukkan
dengan upaya saling membangun satu dengan yang lain.
Sebagai sahabat, kita seharusnya mampu mengenali
potensi terpendam sahabat kita. Kemudian, kita harus
mampu menyadarkannya tentang potensi itu. Jika
perlu, kita harus mampu mendorongnya untuk
mengembangkan potensi itu.
Kekompakan memaksa orang lain untuk menjadi
sama seperti kita.
Persahabatan sejati membuat
seseorang menjadi diri apa adanya yang maksimal.
Penutup
Kisah dibalik lukisan tangan berdoa.
Ada sebuah legenda di balik lukisan tangan
berdoa. konon, lukisan ini dibuat untuk mengenang
sebuah persahabatan yang kokoh di antara dua orang
pelukis.
Kedua orang pelukis ini datang ke kota dari desa
yang berbeda. Pada mulanya, mereka saling bersaing
untuk menentukan siapa yang terbaik. Namun setelah
mereka memperhatikan keahlian masing-masing, rasa
saling menghormati tumbuh di hati mereka; dan lebih
dari itu, mereka mendapati bahwa masing-masing
mereka adalah pelukis yang sangat berbakat.
Segera, persahabatan yang erat terjalin di antara
mereka. Mereka sepakat untuk mendalami keahlian