Retorika Visual Dalam Poster Studi Kasus Poster One Globe One Flag PDF
Retorika Visual Dalam Poster Studi Kasus Poster One Globe One Flag PDF
Pendahuluan
Orang bijak pernah berkata bahwa satu gambar mengandung sejuta makna
daripada sebuah kata. Gambar bagi sebagian orang tertentu bisa mengandung
makna tertentu dan bisa juga tidak mengandung makna sama sekali bagi sebagian
orang yang lainnya. Perbedaan makna atau pesan dari gambar ini tergantung pada
dimensi isi (konten) dan dimensi hubungan (konteks). Namun, dalam kasus-kasus
tertentu pemaknaan dari sebuah gambar juga bisa seragam sesuai dengan
kesepakatan secara bersama yang secara tidak sadar disepakati. Hal-hal seperti
gambar merpati yang bermakna perdamaian atau bendera putih sebagai lambang
perdamaian/penyerahan diri merupakan salah satu contoh dari kesepakatan
tersebut.
Poster merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam desain
grafis. Sifatnya yang massal dan murah membuat poster masih dipakai sebagai
media komunikasi disamping media-media lain yang lebih modern. Poster
dirancang
sedemikian
rupa
sehingga
bisa
menarik
perhatian
sekaligus
dengan orientasi pada profit. Contoh poster ini berupa poster-poster iklan sebuah
produk, jasa, atau event.
Kedua, poster non komersial (sosial) yang lebih bersifat untuk melayani
kepentingan umum dan tidak berorientasi pada profit. Contoh poster ini berupa
poster-poster dengan tujuan propaganda atau kampanye sosial tertentu.
dan
petanda
ini
poster
sebagai
media
komunikasi
visual
bisa
menyampaikan pesan, gagasan, atau ajakan dengan lebih menarik. Retorika visual
poster bisa disampaikan dengan tidak hanya menampilkan makna denotatif yang
sangat gamblang dan kaku tapi juga bermain-main di makna konotatif yang kreatif
dan menarik.
Kesimpulan
Poster One Globe One Flag karya Priyanto S. ini mampu menyajikan sebuah
retorika visual yang menarik dan menggelitik pelihatnya sehingga tertarik untuk
menggali makna pesan lebih jauh. Pembengkokan visual dan permainan metafora
yang cerdas ini menjadikan karya lebih kreatif dan menarik bagi pelihat.
Permainan retorika visual antara kata dan gambar memang bisa melewati
batas-batas kekakuan dalam menyajikan sebuah karya komunikasi visual. Tapi yang
perlu lebih diperhatikan lagi jangan sampai permainan retorika tersebut terlalu
jauh dan menimbulkan makna ambigu yang malah membingungkan pelihat sehingga
pesan atau gagasan yang ingin dikomunikasikan tidak tersampaikan
Daftar Pustaka
desaingrafisindonesia.wordpress.com
en.wikipedia.org
www.google.com
OLEH