Pengertian Jurnalistik TV
Jurnalistik Televisi adalah proses pencarian, pengumpulan, penyuntingan, dan
penyebarluasan berita melalui media televisi.
Karakteristik Jurnalistik TV
Jurnalisme TV memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Audio Visual
2. Mengutamakan gambar
Tim inti di lapangan –dalam meliput berita—terdiri dari reporter dan juru kamera.
Mereka adalah kunci utama dari program berita TV.
Stasiun TV juga menerima berita dari reporter dan juru kamera free lance atau
reporter amatir yang kebetulan memiliki rekaman berita yang dibutuhkan atau
bernilai berita.
4. Penyaji Berita
Penyaji berita (news presenter) menjadi ujung tombak di studio dalam program
berita. Penampilan penyaji berita dan reporter di layar kaca dapat
mempengaruhi persepsi dan penerimaan pemirsa televisi.
5. Gaya Bahasa TV
7. Sekilas
Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita pada tayangan pertama, ia tak
punya peluang untuk minta diulang.
Jenis-Jenis Berita TV
Dalam jurnalistik dikenal banyak jenis berita. Jenis-jenis berita di jurnalistik TV
meliputi:
1. Hard News
Soft News atau berita ringan –seringkali juga disebut dengan feature– yaitu
berita yang tidak terkait dengan aktualitas, namun memiliki daya tarik bagi
khalayak pemirsa.
Dengan kata lain, Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang
penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat
harus segera ditayangkan. Topik softnews antara lain olahraga, hiburan, fashion,
gaya hidup, budaya.
4. Investigative Reports
Format Berita TV
Berita di media televisi dapat disampaikan dalam berbagai format (TV News
Format). Format yang akan dipilih tergantung pada data, gambar, dan
momentum.
1. Reader (RDR)
Bisa juga karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika
siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun
disisipkan di tengah program siaran.
Isi berita dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang
ditayangkan.
Namun, ketika presenter membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang
menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan.
Hal ini mungkin terpaksa dilakukan karena peristiwa yang diliput sedang
berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar peliputan yang bisa
ditayangkan.
Format berita ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap lebih penting
ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi.
Format SOT ini bisa bersifat sebagai pelengkap dari berita yang baru saja
ditayangkan sebelumnya, atau bisa juga berdiri sendiri. Durasi SOT disesuaikan
dengan kebutuhan, tapi biasanya maksimal satu menit.
6. Package (PKG)
Package adalah format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh
presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu
presenter selesai membaca lead in.
Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara
gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup
dengan narasi.
Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand
up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.
7. Live on Cam
Live on Cam adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau
lokasi peliputan.
Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat
peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena
pertimbangan teknis dan biaya.
9. Live by Phone
Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk
grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.
Presenter cukup membacakan lead in, dan kemudian visual ditayangkan tanpa
tambahan narasi apa pun, seperti apa adanya.
Isinya biasanya adalah komentar atau opini dari masyarakat tentang suatu isu.
Jumlah narasumber yang diwawancarai sekitar 4-5 orang.
Penulisan naskah berita televisi secara garis besar mengacu pada gaya bahasa
berita TV dan rumus 5C.
2. Rumus 5C
1. Conversational
2. Clear
3. Concise
4. Compelling
5. Cliché free.
Clear – jelas, lugas, denotatif, satu makna, hindari jargon atau slang yang hanya
dikenal kalangan tertentu, menghindari susunan kalimat yang rumit.
Cliché free — bebas kata klise ataa kata jenuh, yaitu kata-kata yang terlalu
sering digunakan.
sementara itu
dapat ditambahkan
perlu diketahui
dalam rangka
bahwasanya
sehubungan dengan hal itu
selanjutnya
adapun
dapat kami informasikan
dapat kami laporkan
Angka 1-11 ditulis pengucapannya: satu, dua, dst.. sampai sebelas. Angka 12
ke atas ditulis angkanya: 12, 13, 14, dan seterusnya.
Gunakan slash atau aris miring satu (/) untuk jeda atau koma. Garis miring dua
(//) untuk titik. Garis miring tiga (///) untuk akhir naskah. Tuliskan “dalam tanda
petik” jika terpaksa ada kata-kata yang bermakna konotatif.
4. Atribusi + Nama
Sub-editor adalah orang senior pertama yang melihat skrip, biasanya untuk
menghilangkan kesalahan, mengubah sudut (angle), verifikasi fakta, dan
umumnya menawarkan panduan kepada reporter.
3. Editor Berita
Referensi: