Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizka Melya

NPM : 041118002
RANGKUMAN JURNALISTIK

Televisi berasal kata dari bahasa Yunani tele (jauh) dan


bahasa Latin vision (penglihatan), yang merupakan media massa
dalam bidang telekomunikasi dan dibuat sekitar tahun 1880-an
yang terus berkembang dari masa ke masa hingga diterima dan
digunakan oleh masyarakat luas pada tahun 1920-an, meski
produksinya sempat terhenti karena adanya perang dunia ke II.
Jurnalistik sendiri merupakan kegiatan mengolah dan
menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, dan sebuah
informasi dapat dikatakan memiliki news value jika memenuhi
kriteria sebagai berikut:

1. Timeless
2. Impact
3. Conflict
4. Prominence
5. Proximity
6. The Currency
7. The Unusual

 Berikut merupakan unsur dalam jurnalistik televisi :


1. News Anchor ( Pembawa atau Penyaji Berita )
News anchor memiliki peranan penting dalam menyampaikan
informasi atau berita kepada masyrakat luas, karena berita
akan lebih mudah dicerna dan apik disampaikan kepada
khalayak. Cara pembawaan dan image dari seorang news
anchor juga turut mempengaruhi apakah berita yang
disampaikan akan diterima dengan baik atau tidak.

2. Narasumber
Ciri khas dalam jurnalistik televisi adalah khalayak atau
penonton bisa menyaksikan dan mendengar langsung informasi
apa yang diberikan oleh narasumber melalui gambar dan suara
sekaligus secara langsung. Maksudnya secara langsung disini
adalah media lain lebih banyak mengutip seperti menyalin
informasi dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau
merekam hanya suara saja untuk media radio.

3. Bahasa
Bahasa dalam jurnalistik televisi tidak menggunakan tata
bahasa baku yang sering kita pelajari dalam materi Bahasa
Indonesia, namun lebih kepada bahasa tutur sehari-hari yang
banyak digunakan masyarakat. Dengan begitu, berita yang
disampaikan akan lebih mudah diterima dan direlasikan oleh
masyarakat, serta tidak merasa kalau berita itu bukan
bagian dari mereka dan tidak penting karena perbedaan gaya
bahasa.

 Perbedaan karakteristik Jurnalistik Televisi dengan


Media Lain
1. Televisi bersifat audi-visual sehingga dapat dilihat dan
didengar sekaligus.
2. No picture = no news.
3. Jangkauan penyampaian berita jurnalistik televisi lebih
luas dibanding media cetak dan radio.
4. Penyebaran berita yang cepat dalam jurnalistik televisi,
yang dapat dilihat dari berbagai breaking news yang
menyajikan siaran langsung saat kejadian berlangsung.
5. Jurnalistik televisi lebih mengutamakan berita atau
peristiwa yang terekam oleh kamera.

Anda mungkin juga menyukai