Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH

SEKS
PRANIKAH ??

Faktor
-Faktor
yang
Mempengaru
Perilaku Seksual Pranikah :

Perilaku seksual pranikah adalah suatu perbuatan


yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota badan
antara pria dan wanita yang telah mencapai pada
tahap hubungan intim yang dilakukan tanpa melalui
proses pernikahan yang resmi menurut hukum
maupun menurut agama dan kepercayaan masingmasing individu.

Faktor fisik
: mulai berfungsinya hormonhormon seksual meningkatkan
dorongan seksual yang harus disalurkan
keinginan remaja untuk berperilaku
seksual makin kuat.
Pengaruh orangtua
: kurangnya
komunikasi secara terbuka antara
orangtua dengan remaja dalam masalah
seputar seksual dapat mengakibatkan
munculnya perilaku seksual menyimpang

Disampaikan oleh :

Aspek-aspek Perilaku
Seksual Pranikah?

Bermesraan : saling berbagi rasa

Mahasiswa Semester III

Program Studi Kebidanan Sutomo


Kels Non Reguler

Poltekkes Kemenkes Surabaya

yang diungkap dalam kata-kata


manis, pandangan mata yang mesra,
namun belumsampai pada aktivitas
bercumbu.
Bercumbu: pendekatan
jasmaniah yang dilakukan, seperti
saling memegang,berciuman,
berpelukan/ berangkulan,
Hubungan kelamin : melakukan
kegiatan senggama

Pengaruh alat kontrasepsi


: banyak
beredarnya alat kontrasepsi secara bebas
serta mudah diperoleh oleh siapa saja
disalahgunakan untuk melakukan
hubungan seksual dengan pasangannya
Pergaulan bebas
: Pergaulan semakin
bebas tanpa adanya pengendalian pada
diri remaja dapat menimbulkan perilaku
seksual pranikah.
Pengaruh media
: Penyebaran informasi
tentang masalah seksual melalui media
cetak atau elektronik yang
menyuguhkangambar porno, film porno,
dan semua hal yang berbau pornografi,
dapat menyebabkan perilaku seksual
pranikah pada remaja semakin meningkat

Dampak dari Perilaku

Bahaya kehamilan pada

Seks Pranikah :

remaja:
UPAYA
MENANGGULANGI
SEKS PRANIKAH??

Dampak psikologis :
diantaranya perasaan marah,
takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa
Dampak fisiologis : dapat menimbulkan kehamilan
tidak diinginkan dan aborsi
Dampak sosial: dikucilkan, putus sekolah pada remaja
perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi
ibu,

tekanan dari masyarakat yang mencela dan

menolak keadaan tersebut


Dampak fisik : berkembangnya penyakit menular
seksual di kalangan remaja, dengan frekuensi penderita
penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi antara
usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual
dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis
serta meningkatkan risiko terkena PMS dan
HIV/AIDS.

- Hancurnya masa depan remaja tersebut.


- Remaja wanita yang terlanjur hamil akan kesulitan
selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
- Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri
oleh perceraian (karena terpaksa kawin karena nafsu,
bukan karena cinta).
- Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan
lingkungan sekitarnya.
- Remaja wanita yang berusaha menggugurkan
kandungan pada tenaga non medis sering mengalami
kematian strategis.
- Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang
oleh undang-undang, Baik yang meminta, pelakunya
maupun yang mengantar dapat dihukum.
- Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering
mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa.

Peran dan Pengawasan Orang Tua


Orangtua sebagai penanggung jawab utama
terhadap perilaku anak, harus menciptakan
lingkungan keluarga yang harmonis dalam
keluarganya. Remaja akan merasa damai di
rumah yang terbangun dari keterbukaan,
cinta kasih, saling memahami di antara
sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan
dari orang tua dan pendidik akan
menghindarkan dari pergaulan bebas. Orang
tua harus terus mengawasi dan mengontrol
perkembangan perilaku remaja.
Pendidikan Seks :
harus diberikan sejak dini
agar
mereka
sadar
bagaimana menjaga supaya
organ-organ re produksinya
tetap sehat. Dalam upaya pemberian
informasi mengenai masalah reproduksi
bagi remaja, khususnya di sekolah, perlu
peran guru ditingkatkan.
Pacaran Sehat :
No sex
MARRIED

before

Anda mungkin juga menyukai