Anda di halaman 1dari 9

Apa yang dimaksud dengan Motor Diesel 4 langkah !

Motor Diesel 4 Tak ( langkah ) yaitu mesin yang proses kerjannya


memerlukan 4 langkah torak yang bergerak dari TMA ( titik mati
atas ) ke TMB ( titik mati bawah ), 2 kali putaran poros engkol
menghasilkan 1 kali tenaga/usaha.

Jelaskan pinsip kerja Motor Diesel 4 langkah dalam rangkaian proses yang
disertai gambar !

Langkah pertama yaitu Langkah Hisap (suction stroke) dimana


piston bergerak turun dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB (Titik
Mati Bawah), Intake Valve terbuka menghisap udara masuk
kedalam ruang pembakaran ( cylinder ).

Langkah kedua yaitu Langkah Kompresi (compression stroke)


dimana piston bergerak Naik dari TMB ( Titik Mati Bawah ) ke TMA
( Titik Mati Atas ), Intake Valve dan Ekhaust Valve tertutup, udara
dalam ruang pembakaran dimampatkan hingga mencapai tekanan
tertentu.

Langkah ketiga yaitu Langkah Usaha ( expansion stroke ) dimana


terjadi pembakaran atau ledakan dari proses proses kompresi
udara dan pengabutan bahan bakar pada ruang pembakaran
sehingga piston bergerak Turun dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB
( Titik Mati Bawah ), Intake Valve dan Ekhaust Valve masih
tertutup.

Langkah keempat yaitu Langkah Buang ( exhaust stroke ) dimana


piston bergerak Naik dari TMB ( Titik Mati Bawah ) ke TMA ( Titik
Mati Atas), ekhasut Valve terbuka dan intake Valve tertutup.

Apa yang dimaksud dengan Motor Diesel 2 langkah !

Motor Diesel 2 Tak ( langkah ) yaitu mesin yang proses kerjannya


memerlukan 2 langkah torak yang bergerak dari TMA ( titik mati
atas ) ke TMB ( titik mati bawah ), 1 kali putaran poros engkol
menghasilkan 1 kali tenaga/usaha.

Jelaskan pinsip kerja Motor Diesel 2 langkah dalam rangkaian proses yang
disertai gambar !

Langkah Hisap dan Kompresi, Piston bergerak naik dan membuka


air intake valve untuk memenuhi udara pada ruang crank case,
dan secar bersamaan gerak piston menutup exhaust manifold,
piston masih terus bergerak naik untuk proses kompresi.

Langkah Kerja, Buang dan Bilas, Piston bergerak ke bawah


membuka exhaust manifold dan tak selang waktu secara
bersamaan juga dengan bergerak turunnya piston menutup air
intake. Piston masih bergerak turun namun belum pada TMB ( titik
mati bawah ) dan menekan udara pada crank case, PIston
bergerak turun ke TMB ( titik mati bawah ) membuka jalur air
transfer, dan mendorong udara sisa dari pembakaran dengan udara
baru ( proses bilas ).

Tuliskan langkah-langkah persiapan untuk pengoprasian suatu motor


diesel ketika kapal disiapkan untuk olah gerak, ternyata Motor Diesel
Utama sulit di Start.
Jelaskan hal-hal apa yang memungkinkan sebagai penyebab sebauh
Diesel Utama sulit untuk di Start !

Tekanan udara penjelan terlalu rendah.

Adanya kebocoran pada air starting valve.

Air staring valve macet karena korosi.

Tekanan kompresi/ pemampatan pada ruang pembakaran terlalu


rendah.

Adanya kebocoran pada sistim bahan bakar ( pemipaan, bosh


pump, plunger ).

Penyemprotan bahan bakar didalam slinder terlambat dan kurang


sempurna.

Bahan bakar yang mengandung air.

Aliran bahan bakar lambat yang disebabkan oleh kekentalan


( viscosity ) bahan bakar.

Propeller ( baling-baling ) tersangkut dengan benda-benda keras


yang mengapung.

Selesai olah gerak tiba di pelabuhan, kamar mesin jangan langsung


ditinggal karena masih ada prosedur mematikan motor diesel utama
tersebut.
Jelaskan prosedur mematikan motor diesel utama saat tiba di
pelabuhan !

Fungsikan udara bertekanan ( air compressor )

Melakukan pararel dari kedua generator

Turunkan putaran mesin diesel utama ke putaran lambat ( standby


engine).

Matikan pemanas bahan bakar MFO dan ganti dengan pemakainan


bahan bakar MDO.

Kamar mesin dan mesin siap untuk olah gerak tiba di pelabuhan.

Putaran mesin mengikuti printah dari anjungan, sampai


dinyatakan F.W.E ( finish with engine ).

Buka indicator cook dan mesin di blow up.

Putar ( torn ) mesin induk dengan turning gear, selama 5 menit


sambil lakukan pelumasan.

Matikan semua peralatan yang tidak diperlukan selama kapal


berlabuh jangkar.

Pada saat kapal berlayar maka tiba-tiba diesel motor induk mati / black
out
Jelaskan beberapa kemungkinan penyebab dan bagaimana cara saudara
mengatasinya !

Kekurangan pasokanan bahan bakar, periksa sistim bahan bakar


mesin ( volume tangki harian, bosh pump,injector, nozzle, beserta
pipa-pipa tekanan tinggi )

Mesin panas berlebih (Over heating) periksa sistim-sistim


pendingin dan pelumasan (Pompa-pompa, L.O Cooler, F.W cooler)
dan periksa tekan-tekan kerja dari keduannya.

Terjadinya macet bahkan patah pada bagian ring piston atau


katup-katup hisap dan buang / periksa sejauh mana dampak
kerusakan tersebut pada mesin.

Bantalan poros engkol yang macet, lepaskan penutup lubang


karter secepat mungkin dan periksa apakah bantalan panas atau
warnanya berubah segera perbaiki dan periksa kelonggarannya
(clearance) dan pelumasan dari seluruh bantalan dengan seksama.

Torak macet torak tersebut harus dikeluarkan dan diperiksa


kerusakannya lebih jauh, misalnya ada keretakan. Kalau
kerusakannya tidak terlalu parah, maka daerah yang tergores pada
permukaan silinder dan torak harus dihaluskan dan disesuaikan
kembali kelonggaran antara torak dan lapisan silinder.

Beban berat (over load) periksa bagian pada baling-baling


(propeller) kemungkinan adanya benda yang menyangkut sehingga
membebani putaran propeller

Sebutkan jenis-jenis bahan bakar yang digunkan dikapal termasuk tingkat


putaran dan diesel yang digunakan !

Bahan bakar jenis Heavy Fuel Oil ( MFO Marine Fuel Oil / IFO
Industrial Fuel Oil ) umunya digunakan untuk mesin diesel putaran
rendah ( low speed engine ) mesin yang mempunyai putaran dari
0 130 RPM. jenis motor ini pada umumnya untuk type mesin 2
tak, atau yang disebut juga jenis mesin Crosshead Type.

Bahan bakar jenis MDO ( Marine Diesel Oil ) umumnya digunakan


untuk mesin diesel putaran menengah ( medium speed engine )
mesin yang mempunyai putaran berkisar antara 130 RPM - 600
RPM, jenis motor ini umumnya untuk 2 tak dan 4 tak, atau yang
disebut juga jenis mesin Trunk Piston Type .

Bahan bakar jenis MDF ( marine diesel fuel ) dan HSD ( high speed
diesel ) dipergunakan untuk mesin putaran tinggi. mesin yang
mempunyai putaran berkisar dari 600 - 1500 RPM. jenis ini
umumnya untuk 4 tak, atau yang disebut juga jenis mesin Trunk
Piston Type .

Tuliskan sistim pelumasan pada motor diesel ( 4 sistim ) dan jelaskan


masing-masing !

Pelumasan Paksa yaitu Minyak pelumas yang proses kerjanya


bersirkulasi melalui pemipaan sistim pelumasan .

Pelumasan Tekanan yaitu Minyak pelumas dialirkan ke permukaan


yang bergesekan oleh pompa pelunyer pada slinder.

Pelumasan Percikan yaitu Minyak pelumas dicipratkan melalui


mesin yang berkecepatan tinggi untuk melumasi silinder.

Pelumasan Internal Pelumasan Internal ( internal lubrication )


yang diartikan sebagai pelumasanSlinder. Untuk mesin
berkecepatan tinggi menggunakn percikan dan untuk mesin
kecepatan sedang dan rendah menggunakan sistim pemipaan.

Tuliskan persyaratan-persyaratan ideal untuk suatu pelumasan mesin


diesel !

Minyak harus memiliki kekentalan yang tepat.

Kekentalan tak boleh terpangaruh oleh suhu sekeliling

Minyak harus melekat pada permukaan logam dan dapat


membentuk selaput minyak yang tipis.

Minyak harus bebas dari emulasi karena tercampur air.

Minyak harus netral dan bebas oksidasi.

Minyak harus tahan terhadap oksidasi.

Minyak harus tahan terhadap suhu exstrim dan tidak mudah


menguap.

Minyak tidak boleh mengandung air ataupun kotoran dan harus


mengandung sesedikit mungkin.

Jelaskan penyebab kerusakan pelumas, sehingga tidak dapat di gunakan


lagi !

Karbonisasi dan oksidasi yang disebabkan kerusakan termal.

Pengotoran oleh debu, pasir dan bubuk logam.

Pembentkan lumpur selama penyimpanan.

Emulsifikasi yang disebabkan bercampurnya air dengan minyak


pelumas.

Pengotoran oleh gas buang yang bocor dari ruang pembakaran.

Jelaskan mengapa posisi Lubrication Oily Cooler dipasang dalam


alirannya diantara lubrication pump dengan mesin ( Sump Tank >
Lubrication Oily Cooler > Engine ) bukan seseudah engine ( Sump Tank
> Enigne > Lubrication Oil Cooler ) !

Karna dalam proses kerja mesin, panas yang dihasilkan sangat


besar, hal ini dapat mempercepat nilai kekentalan (viscosity)
pelumas menjadi lebih rendah (encer) oleh sebab dalam sisitim
penataan pada sistim pendingin minyak pelumas ( lubrication oily
cooler system ) ditempatkan setelah mesin. Dan hal ini dapat
memperkecil resiko kerusakan pada pelumas mesin.

Sebutkan tujuan pelumasan pada motor diesel !

Mengurangi gesekan untuk meningkatkan efesiensi mekanis

Mengurangi ausnya permukaan yang bergesekan

Mencuci hydro carbon atau serbuk logam sehingga permukaan


bidang gesek bersih.

Menyerap panas yang dihasilkan dari gesekan

Menutup bagian-bagian seperti celah antara slinder dan cicnci


torak

Menghindari oksidasi dan karat pada permukaan gesekan

Memancarkan gaya yang bekerja secar local pada permukaan


gesekan

Mencegahadanya debu

Sebutkan sifat-sifat minyak pelumas !

Kekentalan (viscosity) yang menentukan ketahanan terhadap


gesekan.

Penyemiran (oiliness) yang berfungsi untuk membentuk selaput


minyak.

Stabilitas Oksidasi berfungsi untuk memperlambat hasil dari


oksidasi.

Demulsibility suatu nilai yang menujukan kecepatan pemisahan


minyak mineral yang bercampur dengan air dan menjadi emulsi.

Gambar sistim pelumasan dengan lubrication oil sump tank dengan


lubrication oil purifier , jelaskan cara kerjanya !

Jelaskan dengan singkat penyebab sehingga asap motor menjadi


berwarna :
Berwana Hitam

Fuel injection pump tidak berfungsi dengan baik

Lubang pengabutan tersumbat oleh corbon sisa pembakaran

Tekanan pengabutan bahan bakar terlalu rendah

Terlamabat pada saat proses pengabutan

Kwalitas bahan bakar yang kurang baik

Beban berlebih

Berwarna putih

Tidak ada kompresi di ruang pembakaran

Terjadi keausan pada ring piston dan permukaan liner sehingga


pelumasan masuk ke ruang pembakaran.

Tertutupnya lubang pada pin piston karena carbon sisa


pembakaran.

Adanya bahan bakar yang tersisa pada pipa pembuangan.

Berlebihnya minyak pelumas pada kepala piston.

Mesin terlalu dingin dan beberapa slinder tidak berfungsi dengan


baik ( pincang ).

Berwarna abu-abu

Perbandingan bahan bakar yang kurang tepat.

Tidak seragam dalam proses pengabutannya.

Katup-katup inlet dan outlet tidak selaras.

Pengatur roda gigi pengabut ( reg ) tidak seragam disetiap slinder.

Kwalitas bahan bakar yang kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai