Setiap semester anda selalu deg-degan menunggu hal ini. Apa itu? Tentu saja Indeks
Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Biasanya deg-degan disebabkan takut
IPK kecil. Tapi, Saya rasa sebagian besar IPK kecil tidak membuat kita merasa itu jadi
masalah. Toh, memang segitulah IPK kita. Dan segitu juga rata-rata IPK teman-teman kita.
Biasanya yang menjadikan IPK kecil sebagai masalah bila kita tiba-tiba teringat, suatu saat
orangtua akan bertanya, berapa IPKmu wahai anakku?. Mengingatkan saya tentang masa
lalu, ketika saya ketakutan mendapatkan nilai nol, sampai akhirnya saya menyembunyikan
hasil ujian tersebut. Percaya atau tidak!! Hingga saat ini, pandangan orang tua terhadap
nilai sebagian besar tidak berubah.
Mungkin anda pernah merasakannya. Ketika IPK kita kecil, orangtua pasti curiga nih
apakah kita kerjaannya Cuma main-main atau hura-hura saja disana. Belum lagi bila anda
seorang yang aktif organisasi, bisa jadi orangtua protes. Akhirnya, anda diharuskan
membatasi kegiatan organisasi, malah ada yg harus berhenti. Tentu tidak sedikit adik-adik
saya yang putus ditengah jalan sekolah organisasinya karena alas an ini. Padahal, setelah
tamat sekolah organisasi, walau tanpa gelar. Manfaatnya terasa sekali. Sayangnya, karena
anda belum tamat dan merasakan manfaatnya. Tentu anda tidak bisa berargumen sangat
hebat seperti itu.
Tapi ada satu hal yang ingin saya share kali ini. Rahasia tentunya. Orangtua akan yakin
bahwa organisasi itu bermanfaat bila terjadi peningkatan kualitas dari konten ketika temanteman berbicara. Kalau teman-teman suka bercanda, sekali-kali teman-teman serius
membahas suatu hal. Bila kalian memang orangnya serius, cobalah membahas hal yang
tak terduga oleh orang tua kita. Salah satu hal yang paling disukai adalah tema
PENDEWASAAN DIRI. Semua orang tua sedih melihat anaknya yang dewasa dalam
artian akan segera meninggalkan mereka dan memulai pertualang hidupnya sendiri. Disisi
lain, mereka akan sangat bangga akan kedewasaan yang dimiliki.
Salah satu tema yang saya sarankan adalah tentang masa depan karir anda. Mungkin
sebagian besar dari anda akan memilih menjadi spesialis. Ada pula yang prefer ke
structural, menjadi dosen, dll dengan mengambil jenjang pendidikan S2 dan S3. Tidak
masalah. Semua bisa anda ungkapkan kepada orangtua. Sebelum itu, ada hal penting yg
harus anda pahami, jika anda ingin berbicara tentang masa depan yang anda impikan.
Anda harus menguasainya terlebih dahulu. Benar-benar menguasainya. Dengan demikian,
apa yang anda katakan tentu berbeda dengan anda ketika kecil, berkata hanya untuk
menunjukkan keinginan. Kali ini, berkata untuk menunjukkan bahwa anda akan
mewujudkannya. Agar meyakinkan, saya akan berbagi sedikit info tentang penerimaan
spesialis. Saya rasa hal ini juga akan berguna bagi anda dikemudian hari sebagai panduan
apa saja yang harus disiapkan sejak mahasiswa S1.
Beberapa informasi terkait spesialis akan saya kelompokkan berdasarkan beberapa
universitas yang mungkin akan teman-teman tuju.
1. Universitas Indonesia
Program Studi dan Lama Pendidikan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Gelar/ Sebutan
M.Ked, SpAn
M.Ked, SpB
M.Ked, SpPD
M.Ked, SpA
M.Ked, SpOG
M.Ked, SpS
M.Ked, SpKJ
M.Ked, SpM
M.Ked, SpKK
M.Ked, SpTHT-KL
M.Ked, SpJP
M.Ked, SpP
M.Ked, SpRad
M.Ked, SpF
M.Ked, SpPA
M.Ked, SpPK
M.Ked, SpOT
M.Ked, SpU
M.Ked, SpBS
M.Ked, SpRM
Bedah Plastik
Ilmu Kedokteran Olahraga
Mikrobiologi Klinik
Farmakologi Klinik
Ilmu Kedokteran Okupasi
Ilmu Bedah Toraks & Kardiovaskuler
Onkologi Radiasi
Kedokteran Penerbangan
Parasitologi Klinik
Ilmu Gizi Klinik
Akupunktur Klinik
M.Ked, SpBP
M.Ked, SpKO
M.Ked, SpMK
M.Ked, SpFK
M.Ked, SpOK
M.Ked, SpBTKV
M.Ked, SpOnkRad
M.Ked, SpKP
M.Ked, SpParK
M.Ked, SpGK
M.Ked, SpAk
10
7
6
7
6
10
7
9
9
6
6
Persyaratan
Program Studi
KEDOKTERAN
Anestesiologi
Bedah Torak
Kardiovaskular
Farmakologi Klinik
Ilmu Bedah
Ilmu Bedah Plastik
Ilmu Kedokteran
Forensik
Persyaratan
- usia < 35 tahun
- Toefl > 450
- usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun regular dan kurang dari sama
dengan 40 tahun perluasan
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
- usia calon kurang dari sama dengan 45 tahun
- STR + IPK lebih dari sama dengan 2,5
- Toefl lebih dari sama dengan 450
- IPK 2, 75
- Toefl lebih dari sama dengan 500
- kursus ATLS
-usia calon <35
-IPK (profesi dokter) 2, 75
- TOEFL > 500 (sudah harus disertakan saat pemberkasan di CHS)
-sertifikat ATLS dilampirkan saat pemberkasan di CHS
- membuat pernyataan belum pernah dinyatakan gagal seleksi calon PPDS
Ilmu bedah plastik di FKUI maupun FK UNAIR
- pernah mengikuti pelatihan atau terpapar pada kegiatan yang berhubungan
dengan bedah plastik (medapat poin tinggi)
-pernah membuat tulisan ilmiah setelah lulus dokter dan pernah sebagai
peneliti atau membantu penelitian (mendapat poin tinggi)
- usia calon kurang dari sama dengan 36 tahun
- IPK 2,75
- Toefl 525
- pengalaman kerja sebagai dokter umum minimal 1 tahun
- excellent nationality
- IPK minimal 2, 5
Ilmu Kedokteran
Olahraga
Ilmu Kesehatan Anak
- usia calon regular < 35 tahun, tubel/perluasan lebih dari sama dengan 35
tahun
- Toefl 500 dengan sertifikas LIA atau PBB UI
- tidak boleh melamar lebih dari dua kali
sesuai pesyaratan PPDS ke FKUI ditambah:
-tes psikologi
-tes bahasa inggris
-tes wawancara
- usia maksimum 40 tahun
- IPK minimum 2,7
- TOEFL lebih dari sama dengan 500
- telah menjalani dokter klinis selama minimal satu tahun
- lulus tes masuk berupa ujian tulis dan wawancara
- usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
- Toefl lebih dari sama dengan 500
- pengalaman kerja sebagai dokter umum lebih dari sama dengan 1 tahun
(melampirkan STR dan SIP untuk yang tunda PTT)
Lulus ujian saringan lainnya
- usia calon regular < 35 tahun
- toefl 500
- bagi peserta wanita saat seleksi tidak sedang hamil
1. Dokter umum:
1. Umur maksimal 35 tahun
2. IPK lebih dari sama dengan 2, 75
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500 --> dari lembaga LIA dan PBB-UI yang
berlaku 6 bulan sebelum ujian masuk
4. memiliki sertifikat ATLS
5. Memiliki STR
6. Surat jasmani dan rohani yang dinyatakan dari instansi pemerintah
7. dokter umum WNA harus memenuhi persyaratan khusus dari kolegium
- usia calon regular kurang dari sama dengan 35 tahun
- usia calon perluasan kurang dari sama dengan 40 tahun
- min IPK 2, 5
- Toefl lebih kurang sama dengan 500 (ditest di program studi)
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari sama dengan 2,75
2. usia kurang dari sama dengan 35 tahun untuk program regular dan kurang
dari sama dengan 40 tahun untuk program khusus
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500
4. Sertifikat ACLS yang masih berlaku
5. tidak buta warna
6. test audiologi normal
7. pengalaman kerja sebagai dokter klinik minimal satu tahun
1. administratif sesuai dengan ketentuan dari fakultas
2. seleksi akademik (keilmuan) berupa ujian tulis, wawancara (bahasa
indonesia, inggris)
Kedokteran Okupasi
Mikrobiologi Klinik
Patologi Anatomik
Patologi Klinik
Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi
Radiologi
Urologi
Biaya Pendidikan
2. Universitas Airlangga
Program Studi dan Daya Tampung tahun 2012
No Program Studi
Daya Tampung
15
Ilmu Anestesi
16
Ilmu Bedah
10
Bedah Plastik
10 Urologi
11 Bedah Saraf
12
20 Rehabilitasi Medik
21 Radiologi
12
22 Psikiatri
23 Andrologi
24 Mikrobiologi Klinik
25 Combine Degree pada Obstetri & Ginekologi Dgn Prgram Magister Ilmu
Kesehatan Klinik
Persyaratan
A. PERSYARATAN UMUM
1. WNI atau WNA yang telah memenuhi ketentuan imigrasi.
2. Lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia, atau
3. Lulusan Fakultas Kedokteran di luar Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat adaptasi.
4. Tidak memiliki cacat tubuh atau ketunaan yang dapat mengganggu kelancaran studi pada
program studi yang dipilih.
5. Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
6. Memiliki surat keterangan sehat dari instansi pemerintah.
7. Membuat surat persetujuan mengikuti Pendidikan Spesialis dari atasan (bagi yang sedang
bekerja).
8. Mendapat surat rekomendasi dari organisasi profesi.
9. Mendapat surat rekomendasi IDI Daerah untuk pindah IDI Surabaya apabila sudah
diterima.
10. Memiliki Surat Tanda Registrasi Profesi yang masih berlaku.
11. Lulusan Perguruan Tinggi yang prodinya terakreditasi.
12. Membuat surat pernyataan bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku di RSUD
DR.SOETOMO;FK UNAIR;Prodi-prodi Masing.
13. Membuat surat persetujuan mengikuti Pendidikan Spesialis dari orang tua/suami/istri.
14. Membuat surat pernyataan bersedia ditugaskan diseluruh wilayah Indonesia selama
menempuh pendidikan diketahui oleh orang tua/suami/istri).
15. Untuk Program tugas belajar DEPKES Mempunyai surat keterangan pembiayaan SPP
Ditanggung DEPKES/DINKES setempat setelah dinyatakan lulus seleksi PPDS.
16. Memiliki surat persetujuan/rekomendasi/penugasan dari instansi induk, sbb:
a. Bagi calon peserta dari Departemen Kesehatan dilampirkan surat persetujuan dari
Dinkes Propinsi setempat.
b. Bagi calon peserta dari Departemen HANKAM dilampirkan surat persetujuan dari
Kepala Pusat ABRI.
c. Bagi calon peserta dari Departemen lain dilampirkan surat persetujuan dari Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan setempat
d. Bagi calon peserta ex PTT akan diatur lebih lanjut sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan yang ada.
17. Bagi peserta lulusan Program Studi S1 Pendidikan Dokter yang menggunakan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) harap melampirkan Surat Tanda Selesai Intership (STSI) yang
diterbitkan oleh Komite Internship Dokter Indonesia (KIDI) Provinsi.
B. PERSYARATAN KHUSUS
No Program Studi
1
Ilmu
Dalam
Penyakit
Syarat Khusus
pertimbangan khusus)
2
Ilmu
Anak
Kesehatan
dan Kelamin
Ilmu
Syaraf
Penyakit
Psikiatri
10 Ilmu
Jantung
Penyakit
TOEFL >500
Potensi Akademik yang baik
IPK Min. 2,75 (IPK Gabungan) dengan nilai akademik mata
kuliah
I.K.
Kulit
dan kelamin minimal B
Lulusan FK yang terakreditasi
Berbadan sehat termasuk tidak buta warna dinyatakan
dengan surat keterangan dokter
Batas usia saat masuk pendaftaran 35 tahun
Memiliki sertifikat ALTS
Memiliki sertifikat TOEFL minimal 500
Memiliki sertifikat Komputer
Melampirkan sertifikat Simposium Neurologi
Kelengkapan tambahan:
o Surat pernyataan bersedia ditugaskan di seluruh
wilayah Indonesia selama mengikuti PPDS I yang
telah diketahui oleh orang tua/istri/suami
Batas usia saat masuk pendaftaran 40 tahun
Sertifikat tes TOEFL yang masih berlaku, minimal 500
Untuk program Tubel (DEPKES) mempunyai surat keterangan
pembiayaan SPP ditanggung oleh (DINKES/DEPKES) dan
institusi yang menugaskan
Batas usia saat pendidikan 35 tahun
TOEFL minimal 500
Surat ijin persetujuan pendidikan dari atasan langsung
instansi induk
Surat Keterangan Berkelakuan Baik (SKCK)
Rekomendasi IDI
Mempunyai surat keterangan pembiayaan SPP ditanggung
oleh DEPKES/DINKES setempat, bagi peserta program tugas
belajar DEPKES
Batas usia saat masuk pendidikan 35 tahun (toleransi sampai
3 tahun dengan pertimbangan khusus)
IPK Profesi minimal 2.5
Kemampuan bahasa inggris (lisan/tulisan), TOEFL minimal
500 (dapat dicapai selama pendidikan 1 tahun pertama)
12 Radiologi
13 Ilmu Anestesi
Reanimasi
&
14 Ilmu
Kedokteran
Forensik
&
Medikolegal
15 Ilmu
Anatomi
Patologi
17 Ilmu
Bedah
Orthopaedi
&
Traumatologi
18 Urologi
20 Rehabilitasi Medik
22 Andrologi
23 Mikrobiologi Klinik
Biaya Pendidikan
No SPESIALISASI
MKDU Lama
SOP
studi/
(Rp)
semester
SP3
(Rp)
14
3.000.000 10.000.000
3.000.000 60.000.000
10
3.000.000 10.000.000
3.000.000 15.000.000
3.000.000 35.000.000
3.000.000 50.000.000
3.000.000 30.000.000
3.000.000 10.000.000
Psikiatri
3.000.000 10.000.000
3.000.000 10.000.000
3.000.000 10.000.000
12 Radiologi
3.000.000 10.000.000
3.000.000 10.000.000
& 1
3.000.000 5.000.000
3.000.000 10.000.000
3.000.000 10.000.000
3.000.000 10.000.000
18 Urologi
10
3.000.000 10.000.000
11
3.000.000 10.000.000
20 Rehabilitasi Medik
3.000.000 5.000.000
3.000.000 30.000.000
22 Andrologi
3.000.000 15.000.000
23 Mikrobiologi Klinik
3.000.000 7.500.000
4
3.000.000 10.000.000
(finishing)
8
(lengkap)
14 Ilmu
Kedokteran
Medikolegal
Forensik
3.500.000 15.000.000
3. Universitas Padjajaran
Program Spesialis
- Ilmu Anestesi dan Reanimasi
- Ilmu Bedah
- Ilmu Bedah Saraf
- Ilmu Bedah Ortopaedi dan Traumatologi
- Ilmu Kedokteran Forensik
- Ilmu Kedokteran Jiwa
- Ilmu Kesehatan Anak
- Ilmu Penyakit Dalam
- Ilmu Kesehatan Mata
- Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
- Ilmu Penyakit Saraf
- Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok- Kepala Leher
- Ilmu Kesehatan Obstetri dan Ginekologi
- Patologi Anatomi
- Patologi Klinik
- Radiologi
- Ilmu Kedokteran Nuklir
- Ilmu Bedah Urologi
- Ilmu Bedah Anak
- Rehabilitasi Medik
- Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
- Mikrobiologi Klinik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Persyaratan Umum PPDS, meliputi:
1. Warga Negara Indonesia lulusan Fakultas Kedokteran yang telah terakreditasi.
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku
3. Telah lulus dokter minimal 1 (satu) tahun terhitung sejak dinyatakan lulus UKDI dan telah
bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun
Klinik) selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan
telah bekerja oleh pimpinan institusi.
4. Bagi dokter yang melaksanakan Internship, telah bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun Klinik) selama 6 (enam) bulan sejak
diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan
institusi.
5. Dokter Warga Negara Asing yang mendapat persetujuan Dirjen Dikti dan memenuhi ketentuan
Konsil Kedokteran Indonesia
6. Fotokopi Bukti Pembelian PIN (Personal Identification Number) dari Bank yang ditunjuk
7. Hasil pencetakan isian biodata online yang sudah ditempel pas foto berwarna ukuran 34,
tanda tangan di atas materai dan cap jempol tangan kiri
8. Mengisi formulir pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis-I Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran dengan diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) yang
terdiri atas 3 (tiga) set berwarna putih, kuning, dan hijau masing-masing 6 (enam) halaman,
dapat diambil di Sekretariat PPDS-I FK Unpad Jl.Eijkman No.38 Bandung atau dapat di
download klik disini
9. Surat Permohonan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis-I Fakultas
Kedokteran yang diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) ditujukan kepada Yth.
Rektor Unpad melalui Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, tembusan kepada Koordinator
PPDS-I Fakultas Kedokteran Unpad
10. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
11. Fotokopi ijazah Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas
12. Fotokopi ijazah Profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas
13. Fotokopi transkrip akademik Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas
14. Fotokopi transkrip akademik Profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas
15. Surat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah
melakukan malpraktek atau melakukan pelanggaran kode etik kedokteran
16. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah termasuk pemeriksaan buta
warna (tidak buta warna)
17. Surat Keterangan Bebas Penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik, dan Zat Adiktid lain), dari
Rumah Sakit Pemerintah
18. Surat Kelakukan Baik (SKCK) dari Kepolisian setingkat Polresta
19. Khusus bagi calon pelamar yang berasal dari instansi TNI dan POLRI Surat Kelakukan Baik
(SKCK) dikeluarkan dari kesatuan masing-masing yang telah dilegalisasi
20. Bagi yang telah melaksanakan PTT wajib melampirkan fotokopi SK Pengangkatan dan
Penempatan PTT, serta Surat Keterangan Selesai Masa Bakti dari Kementerian Kesehatan
21. Bagi Pegawai Negeri wajib melampirkan fotokopi SK CPNS (80%) dan PNS (100%)
22. Bagi pelamar yang berasal dari TNI dan POLRI wajib melampirkan fotokopi Sprin Pertama dan
Sprin Terakhir
23. Bagi pelamar yang dikirim oleh instansi pemerintah atau swasta, harus melampirkan surat
pernyataan jaminan pembiayaan dari instansi yang mengirim
24. Bagi yang pernah mengikuti seleksi PPDS Fakultas Kedokteran dimanapun tetapi tidak
diterima wajib melampirkan fotokopi surat penolakan dari Fakultas Kedokteran
Penyelenggaran PPDS yang pernah diikuti
25. Tidak sedang menempuh seleksi PPDS-I di universitas lain pada periode yang sama.
26. Sebelum mendaftar disarankan untuk menghadap ke program studi terlebih dulu, kecuali untuk
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam, Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, Radiologi serta
Patologi Klinik.
27. Seluruh persyaratan di atas masing-masing dibuat 3 rangkap
Persyaratan Khusus PPDS Program Studi, meliputi:
1. Ilmu Bedah Anak :
IPK untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi masing -masing harus minimal 2,75.
Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ATLS.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
2. Urologi :
IPK untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi masing -masing harus minimal 2,75.
Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ATLS.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
3. Ilmu Kesehatan Anak :
IPK untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi masing-masing harus minimal 2,75.
Wajib mengikuti kursus resusitasi neonatus dan merupakan nilai tambah bila telah
mengikuti APRC.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
4. Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler :
IPK untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi masing -masing harus minimal 2,75.
Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ACLS dan EKG.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
Merupakan nilai tambah bila memiliki pengalaman dalam mengikuti
praktek/mendapat bimbingan dalam mengelola kasus Kardio minimal selama 12
(dua belas) bulan, dengan menyertakan buku log yang sudah disahkan oleh dokter
spesialis Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler di rumah sakit dimana pelamar
bekerja.
Tidak menerima calon peserta yang pernah mendaftar di pusat studi lain dengan
nilai akreditasi sama atau lebih rendah daripada nilai akreditasi Departemen
Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unpad. Calon peserta hanya bisa
mendaftar maksimal sebanyak 2 kali.
disahkan oleh dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di rumah sakit dimana
pelamar bekerja.
13. Neurologi :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,75 untuk peserta
reguler dan 2,50 untuk peserta tugas belajar (tubel) dari Kementerian Kese hatan
(PPDS-BK).
Sertifikat telah mengikuti CME Neurologi merupakan nilai tambah untuk peminat
yang akan masuk ke Program Studi Neurologi.
Usia maksimal pada saat memulai pendidikan (bila diterima) 35 tahun bagi peserta
regular dan sebelum 40 tahun bagi peserta tugas belajar (tubel) dari Kementerian
Kesehatan (PPDS-BK).
Diwajibkan memiliki pengalaman 1 (satu) tahun bekerja di Institusi Kesehatan
sebagai tenaga fungsional dokter umum yang dibuktikan dengan surat keterangan.
14. Anestesiologi :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,75 untuk peserta
reguler dan 2,50 untuk peserta tugas belajar (tubel) dari Kementerian Kesehatan
(PPDS-BK). Bagi peserta reguler dengan IPK Gabungan kurang dari 2,75 dapat
mengikuti seleksi setelah mendapatkan rek omendasi dari Kepala Bagian
Anestesiologi.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
15. Ilmu Kesehatan THT-KL :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,75 untuk peserta
reguler dan 2,50 untuk peserta tugas belajar (tubel) dari Kementerian Kesehatan
(PPDS-BK).
Wajib melampirkan hasil pemeriksaan laboratorium (asli) bebas penyakit Hepatitis
B dan C serta bebas HIV.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
16. Radiologi :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,50.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
17. Patologi Anatomi :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,50.
Usia Maksimal : 40 tahun pada saat memulai pendidikan.
18. Ilmu Kedokteran Nuklir :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,50.
Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ECG.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
19. Ilmu Kesehatan Mata :
Wajib melampirkan hasil pemeriksaan laboratorium (asli) bebas penyakit Hep atitis
B dan C serta bebas HIV.
Calon pelamar harus memiliki tajam penglihatan terbaik dengan koreksi minimal 0.8
(binocular), memiliki kemampuan penglihatan stereoskopis yang baik dan tidak
menderita buta warna yang pemeriksaannya dilakukan oleh Program S tudi Ilmu
Kesehatan Mata.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
20. Ilmu Kedokteran Forensik :
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,75.
Usia Maksimal : 35 tahun pada saat memulai pendidikan.
21. Ilmu Kedokteran Jiwa:
IPK Gabungan untuk Sarjana Kedokteran dan Profesi minimal 2,50.
Usia Maksimal : 40 tahun pada saat memulai pendidikan.
Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL minimal 450).
Telah mengikuti program PTT dengan baik merupakan nilai tambah untuk semua
program studi.
Menunjukkan minat pada program studi yang dituju, yang dibuktikan dengan mengikuti
kongres/seminar/pertemuan ilmiah/kursus dan penelitian dalam bidang keilmuan terkait,
merupakan nilai tambah untuk semua program studi.
Biaya Pendidikan
5. Universitas Brawijaya
6. Universitas Dipenogoro
Program Studi dan Lama Pendidikan
No Program studi
.
1
Ilmu bedah
Lama studi
Jumlah sks
11 semester
135
8 semester
138
8 semester
107
8 semester
100
Radiologi
8 semester
102
Anestesiologi
7 semester
105
Psikiatri
7 semester
72,30
6 semester
62
7 semester
77
10
Patologi anatomi
6 semester
74
11
8 semester
110
12
6 semester
75
13
8 semester
125,5
14
8 semester
90
15
Patologi klinik
7 semester
90
16
Kardiologi
8 semester
112
17
Mikrobiologi klinik
6 semester
86
18
Gizi klinik
7 semester
92
Persyaratan
No CPNS/PNS/PTT
No
TNI/POLRI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dilengkapi lampiran :
Surat Ijin atasan
Surat ijin/rekomendasi instansi
Rekomendasi Dirkes KuatHam
Fotocopy ijasah dokter *)
Fotocopy Transkrip Akademik *)
Rekomendasi IDI
IPK Profesi minimal 2,75
Foto copy sertifikat TOEFL min. 450
Foto copy STR
Foto copy Pra jabatan
Foto copy SK.Kepegawaian
Daftar Riwayat Hidup
Foto copy Daf.penilaian Perwira
Pas foto 3 x 4 = 2 lembar
No SWASTA MANDIRI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dilengkapi lampiran :
Fotocopy ijasah dokter *)
Fotocopy Transkrip Akademik *)
Rekomendasi IDI
Foto copy STR
Foto copy Selesai Masa bakti
Foto copy sertifikat TOEFL min. 450
IPK Profesi minimal 2,75
Daftar Riwayat Hidup
Pas foto 3 x4 = 2 lembar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dilengkapi lampiran :
Rekomendasi Kemenkes RI
Surat ijin mengikuti ujian PPDS
dari BKD/Bupati/Walikota
Rekomendasi Kepala Dinas Kes.
Fotocopy ijasah dokter *)
Fotocopy Transkrip Akademik *)
IPK Profesi minimal 2,75
Foto copy sertifikat TOEFL min. 450
Rekomendasi IDI
Foto copy STR
Foto copy Pra tugas/pra jabatan
Foto copy SK Kepegawaian
Daftar Riwayat Hidup
Foto copy DP3 terakhir
Pas foto 3 x 4 = 2 lembar
No
PRA PTT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dilengkapi lampiran :
Surat Ket.mengikuti ujian PPDS
dari Kepala Dinas Kesehatan
Foto copy STR
Fotocopy ijasah dokter *)
Fotocopy Transkrip Akademik *)
Rekomendasi IDI
IPK Profesi minimal 2,75
Foto copy sertifikat TOEFL min. 450
Daftar Riwayat Hidup
Pas foto 3 x4 = 2 lembar
INFO PENTING
1. Pendaftaran : 2 kali dalam 1 tahun
Bulan Januari s/d minggu ke-4 bulan Maret, tes dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan April dan
mulai pendidikan awal bulan Juli
Bulan Juli s/d minggu ke-4 bulan September, tes dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Oktober
dan mulai pendidikan awal bulan Januari
2. Calon peserta PPDS pada saat mendaftar harus memperlihatkan ijasah asli
3. Khusus Program Studi :
Ilmu Penyakit Dalam : diwajibkan PTT minimal selama 6 bulan di instansi pemerintah
(negeri) atau swasta (disertai surat pernyataan pengalaman kerja)
Ilmu Bedah : melampirkan sertifikat ATLS
Ilmu Kesehatan Anak : melampirkan foto kopi sertifikat TOEFL minimal score 500 dari
Lembaga Pendidikan bahasa asing milik Pemerintah (SEU UNDIP / Instansi Negeri), IPK
minimal 2,75 dan tidak buta warna
Kardiologi : melampirkan sertifikat TOEFL minimal score 500 (dari Lembaga Pendidikan
bahasa asing milik Pemerintah (SEU UNDIP) ) di RS./Puskesmas/Klinik min.1 th dan IPK
Sertifikat ACLS & EKG,Pengalaman Kerja
4. Tahapan seleksi :
Tahap I :Tes Akademik sesuai dengan Program studi yang akan ditempuh ( lulus tahap I dapat
melanjutkan seleksi tahap II )
Tahap II : - Psikologi
- Psikiatri (MMPI)
- Pemeriksaan Kesehatan Fisik, Lab, EKG
- Wawancara di Bagian masing- masing
*) Fotocopy ijasah dokter : legalisir
*) Fotocopy Transkrip Akademik : legalisir
Biaya Pendidikan
7. Universitas Sriwijaya
Persyaratan
1. Surat Permohonan dari yang bersangkutan ditulis tangan sendiri. ditujukan kepada Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya (rangkap 5)
2.
3.
4.
Pasfoto 4x6 berwarna sebanyak 3 lembar, ditempel pada halaman muka dan ditandatangani
5.
Surat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah
melakukan malpraktek atau melakukan pelanggaran kode etik kedokteran 5 lembar.
6.
7.
8.
9.
Surat izin mengkuti pendidikan dari instansi Depkes, Dephankam, Polri, Departemen lainnya dan
instansi yang membiayai dilengkapi dengan SK pengankatan dari instansi yang bersangkutan 5
lembar.
Materai Rp. 6000 sebanyak 3 lembar ditempel pada halaman -6- dan ditandatangani.
Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai keseluruhan/IPK ( Sarjana Kedokteran dan Profesi) yang telah
dilegalisir oleh Fakultas 5 lembar.
18. Untuk Ilmu Kesehatan Anak tidak boleh hamil pada 2 tahun pertama pendidikan.
Biaya Pendidikan
Weeeeeell. Saya cukup yakin kalau teman-teman hampir saja lupa bahwa tujuan kita
bukan mengulas spesialis, karena keasyikan melihat2 data spesialis. Kembali ke arus
utama, membuat teman-teman mampu merancang masa depan (terlihat dewasa, red) agar
mendapat kepercayaan orang tua dalam beroraganisasi. Hal pertama yang harus
diungkapkan tentu saja bahwa teman-teman mampu menjelaskan rencana residensi
dimasa depan karena aktif berorganisasi. (kalau tidak aktif berorganisasi, mungkin tulisan
ini tidak pernah teman-teman baca) ^^
Kedua, ingatkan poin-poin penting bahwa dunia kedokteran merupakan perpaduan dari
science dan art. Artinya tidak semua hal yang membuat kita sukses terletak di prestasi
akademis. Dalam strategi akademik pun ada artnya, sebelum teman stress memikirkan IPK
lebih baik bertanya, berapa IPK minimal yang harus kita miliki?. Pertanyaan yang sama
pernah saya lontarkan kepada adik-adik tingkat saya. Jawaban mereka beragam dan
alasannya juga cukup abstrak. Ada yang menjawab 3,5 ,ada pula yang menjawab 2,5 atau
2,75. Sayangnya banyak yang tidak mengetahui alasan kenapa mereka menyebutkan
angka tersebut. Saya juga awalnya sempat bingung, walaupun cita-cita kita semua lulus
cum laude, tapi perlu diingat kita harus punya target minimal. Jangan sampai kita terlalu
sering membual Di kedokteran itu yang penting skill,Yakiin deh. IPK juga ga bakalan
ditanya pasien pas nanti kerja. Masa iya sebelum berobat pasiennya nanya dulu: dok, dulu
IPKnya berapa?? Ga mungkin laahh!!
(sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=262587120525564&set=pb.107139096070368.-2207520000.1351268171&type=3&permPage=1)
Belum genap 1 tahun saya kuliah di FK, saya mendapatkan jawaban saya sendiri (jawaban
kita bisa berbeda, yang penting ada alasannya). Salah satu alasan, setelah anda membaca
ulasan persyaratan spesialis di atas, adalah 2,75. Tentu anda sepakat bila IPK minimal
yang cukup aman berada di 2,75. Kenapa? Karena standar itulah yang menjadi syarat
untuk masuk spesialis. Tapi ada juga program studi yang menginginkan IPK berdasarkan
gabungan IPK Sarjana Kedokteran dan IPK Profesi Dokter. So, salah satu persiapan yang
kita lakukan adalah mempersiapkan IPK. Selain itu banyak hal lain, misalnya mengikuti
seminar/kongres/pelatihan terkait bidang ilmu yang kita minati. Mengadakan penelitian
terkait bidang ilmu yang kita minati ketika residensi. Semuanya akan menjadi nilai tambah
untuk lulus pendidikan spesialis.
Dengan meletakkan batu-batu rencana untuk menggapainya, mengajak orangtua
berdiskusi, dan jangan lupa bertanya : apakah pilihan saya benar?? Tentu hal ini membuat
kedua orang tua anda merasa anda telah dewasa. Telah mampu memilah mana yang
seharusnya dan tidak seharusnya. Menilai kegiatan yang bermanfaat dan tidak. Ya, itulah
anda. Apakah anda merasa saya mengajarkan cara memperdaya orang tua dengan
terlihat dewasa? Kalau anda yakin seperti itu, maka itulah adanya anda. Hanya terlihat
dewasa+ berpikir tidak dewasa. Jangan tunggu merasa dewasa baru anda terlihat dewasa,
terlihatlah dewasa agar anda cepat Dewasa.