Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai fungsi transportasi
oksigen, karbohidrat, dan metabolit, mengatur keseimbangan asam basa, mengatur suhu tubuh
dengan cara konduksi (hantaran) yaitu membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar
dan otot) untuk di distribusikan ke seluruh tubuh, serta pengaturan hormon dengan membawa
dan menghantarkan dari kelenjar ke sasaran.
- hormon
- obat-obatan
Pertahanan tubuh
Hemostasis dan Koagulasi
Keseimbangan asam basa
Faktor
pertumbuhan
Neutrofil Eosinofil Basofil INTERLEUKIN TNF
epidermal
(epidermal
growth
factor/EGF)
Leukosit adalah salah satu sel darah yang merupakan produk dari proses ini. Leukosit
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: fagosit dan limfosit. Fagosit terdiri dari
granulosit dan monosit. Granulosit sendiri dari tiga jenis sel, yaitu: neutrofil (polimorf), eusinofil
dan basofil. Sel prekursor limfosit dan sel plasma membentuk populasi imunosit.Pada keadaan
normal hanya sel fagosit matang dan limfosit yang ditemukan dalam darah tepi. Dalam
perkembangannya, neutrofil dan makrofag mempunyai asal yang sama dengan yaitu berasal dari
sel-sel progenitor CFU-GM (colony-formingunits-granulocyte-macrophage). Pada keadaan
normal mengandung 4.000 11.000 sel darah putih per mikroliter dari jumlah tersebut, jenis sel
terbanyak adalah granulosit muda memiliki inti berbentuk sesuatu sepatu kuda, yang akan
berubah menjadi multilobular dengan bertambahnya umur sel. Sebagaian kecil mengandung
granula yang dapat diwarnai dengan zat warna asam (eosinofil), (basofil). Dua jenis sel lain yang
lazim ditemukan dalam darah tepi adalah limfosit, yang memiliki inti bulat besar dan sitoplasma
sedikit, dan monosit yang banyak mengandung sitoplasma tak bergranula dan mempunyai inti
yang berbentuk ginjal. Kerja sama sel tersebut menyebabkan tubuh memiliki sistem pertahanan
yang kuat terhadap berbagai tumor, infeksi virus, bakteri, dan parasit.3
Fungsi fagosit dan imunosit adalah melindungi bagian tubuh melawan infeksi serta
berhubungan erat dengan dua sistem protein tubuh yang larut yaitu immunoglobulin dan
komplemen. Protein ini juga dapat terlibat dalam penghancuran sel darah pada sejumlah
penyakit.3
Granulosit dan monosit darah dibentuk dalam sumsum tulang dari sel prekursor umum
pada granulopoiseis, mieloblas, promielosit dan mielosit membentuk kelompok sel proliferatif
atau mitotik, sementara metamielosit, granulosit batang dan segmen membuat kompartmen
maturasi post-mitotik. Sejumlah besar neutrofil batang dan segmen juga disimpan dalam
suumsum tulang sebagai cadangan. Sumsum tulang normal mengandung lebih banyak sel
myeloid daripada sel eritroid dengan rasio 2 : 1-12:1, prporsi terbesar merupakan neutrofil dan
metamielosit. Pada keadaan stabil dan normal, ruang simpanan sumsum tulang mengandung 10-
15 kali jumlah granulosit yang ditemukan dalam darah tepi. Setelah dibebaskan dari sumsum
tulang, granulosit memakan waktu kira-kira 10 jam dalam sirkulasi sebelum pindah ke dalam
jaringan untuk melakukan fungsi fagositosis.3
Sel Darah
Neutrofil
Neutrofil dibentuk dalam sumsum tulang dan beredar did alam aliran darah. Neutrofil
akan berpindah menuju bagian yang terinfeksi dan menghancurkan si penyerang dengan
memakannya (fagositosi) atau dengan melepaskan senyawa-senyawa radikal pemicu radang
untuk menghancurkan si penyerang dari luar. Jumlah neutrofil juga dapat meningkat ketika tubuh
merespon stress normal, seperti olahraga, kehamilan, suhu dingin atau panas yang berlebihan,
atau kondisi emosional. Neutrofil juga dapat aktif dan berperan dalam peradangan yang
menyebabkan masalah autoimun. Bagaimanapun, penyebab umum bagi teraktifkannya neutrofil
adalah infeksi bakteri. Ketika jumlah sel darah putih menurun, kemungkian jumlah neutrofil
tidak cukup untuk melawan bakteri.2
Kinetika neutrofil
Kinetiak dan mobilisasi sel leukosit dari sumsum tulang, darah dan jaringan terbagi
dalam 3 kompartmen/pool :
Eosonofil
Kinetika eosinofil
Seperti neutrofil kinetika eosinofil mempuyai tiga kompartmen yaitu .sebagian besar berada
dalam sumsum tulang dan jaringan hanya 1 % dalam sirkulasi. Sekali masuk dalam darah
eusinofil mempunyai konsentrasi 300 sel imatur, dalam sumsum tulang sekitar 100 dan di dalam
jaringan sekitar 300 sel. Dalam keadaan normal bila sudah ke jaringan eosinofil tidak akan
kembali ke sirkulasi.3
Fungsi eosinofil
Penting dalam reaksi alergi, atopi, alergi obat serta infeksi parasit. Eosinofil memacu inflamasi
dengan mengeluarkam mediator proinflamasi seperti protein perform kationik yang berada di
dalam granul sitoplasmik, eikosaoid dan sitokin TNF, MIP-1, TGF 1, GM-CSF, I13, IL5, IL
12 dan I1 6.3
Basofil
Kinetika basofil
Basofil seperti juga granulosit lain berada di sumsum tulang mengalami diferensiasi dan maturasi
selama 7 hari, kemudian ke sirkulasi darah dan dalam keadaan normal tidak akan ke jaringan.3
Fungsi basofil
Basofil seperti juga sel mast merupakan sumber utama mediator kimia yang paten berperan
dalam proses imunologi dan inflamasi. Basofil diketahui terlibat dalam proses hipersensitivitas
alergi. Karena sel ini memiliki afinitas yang tinggi terhadap antibody yang disebut IgE.3
Monosit
Monosit menyusun 2-9% lekosit darah yang normal. Sel-sel
monosit meninggalkan pembuluh darah setelah sel-sel ini
dewasa dan masuk ke aliran darah, yaitu tempatnya beredar
lebih kurang selama 14 jam. Setelah itu monosit masuk ke
dalam jaringan dan menjadi makrofag. Monosit adalah
prosesor antigen untuk sel-sel T, dan seperti neutrofil monosit
dapat memakan bakteri. Monosit adalah sel darah yang
paling besar dalam sirkulasi darah. Sel ini mempuyai
sitoplasma kebiru-kelabu mengandung sejumlah azurofil. Inti
asentris, berbentuk ginjal dan mempunyai jala-jala kromatin kasar dengan ruang diantaranya
jernih. Kromatin inti tersebar halus di dalam monosit, sitoplasma banyak dan sedikit basofilik
dengan sediki granula halus.2
Limfosit
Makrofag
Sediaan hapusan darah penting untuk pemeriksaan keadaan trombosit, keadaan eritrosit
dan keadaan lekosit. Sediaan Hapus Darah Tepi (SDHT) dugunakan untuk menunjang diagnosis
penyebab inflamasi. Bahan untuk membuat sediaan hapus darah tepi yang paling baik adalah
darak kapiler atau darah vena langsung dibuat hapusan pada kaca objek, juga dapat dibuat dari
darah K3EDTA segar tidak lebih 1 jam setelah pengambilan darah.
Basophil 01
100
Eosinophil 13
50 - 300
Stab neutrophil 2
6 100 - 600
Segmented neutrophil
50 70 2500 - 7000
Lymphocyte 20
40 1000 - 4000
Monocyte 48
200 - 800
Absolute count = % x
Leucocyte count / uL
Normal Leucocyte
count : 5000
10.000/uL
Penilaian Sediaan Hapus Darah Tepi
1. Eritrosit
Penilaian terhadap eritrosit dicari daerah yang eritrosit berdekatan tetapi tidak saling
menumpuk, kemudian dinilai 3S : ukuran (size), bentuk (shape), dan warna (staining). Ukuran
eritrosit normal 6-8 m , kira-kira sama dengan inti limfosit kecil. Bentuk eritrosit bulat
dengan bagian tengah berwarna terang, luas bagian yang lebih terang kira-kira setengah luas
eritrosis. Jika ukuran eritrosit lebih besar disebut sebagai eritrosit makrositik dan jika lebih kecil
disebut mikrositik, serta jika bagian yang lebih terang lebih dari setengah luas eritrosit disebut
hipokrom. Dilihat apakah ada badan inklusi, parasit, aau ada eritrosit berinti. Eritrosit berinti
dilaporkan jumlahnya dalam 100 leukosit. Jika jumlah leukosit berinti jumlahnya lebih dari 10,
maka jumlah leukosit harus dikoreksi.5
2. Leukosit
Penilaian terhadap leukosit dilaporkan perkiraan jumlah, hitung jenis, morfologi leukosit.
Jumlah leukosit dilaporkan normal, meningkat, atau turun. Hitung jenis leukosit dilakukan
terhadap 100 leukosit, dilaporkan jumlahnya dalam persen basofil, eosinofil, neutrofil batang,
neutrofil segmen, limfosit dan monosit.
Dalam keadaan normal jumlah basofil 0-1%, eosinofil 1-3%, neutrofil batang 2-6%,
neutrosil segmen 50-70%, limfosit 20-40% dan monosit 2-8%. Dalam keadaan abnormal selain
sel tersebut dapat dijumpai sel yang lebih muda seperti sel blas, promielosit, mielosit, dan
metamielosit harus dilaporkan. Bila ada sel yang muda urutan pelaporannya adalah sesuai
dengan urutan maturasi sel, yaitu; sel blas, promielosit, mielosit, metamielosit, basofil, eosinofil,
netrofil batang, netrofil segmen, limfosit, monosit.5
3. Trombosit
Penilaian terhadap trombosit dilaporkan perkiraan jumlah dan morfologi trombosit.
Perkiraan jumlah trombosit pada keadaan normal 3-8 trombosit/100 eritrosit, sesuai dengan
jumlah trombosit 150.000-400.000/mikroliter.5
DAFTAR PUSTAKA
1. Gartner Leslie P, Hiatt James L. Atlas Berwarna Histologi. Edisi Kelima. Tangerang
Selatan: Penerbit Binarupa Askara; 2012. Hal 121-136
2. DAdamo Peter J, Whitney Catherine. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PT
Bhuana Ilmu Populer; 2007. Hal 100-101, 219-224
3. Permono Bambang H, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti Endang, Abdulsalam
Maria, dkk. Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;
2010. Hal 101-107
4. Nugroho Heru Santoso Wahito. Laboratorium 1 : Pemeriksaan Hematologi. (online)
available from: http://static.schoolrack.com/files/25632/333288/lab-klinik.pdf
5. Penuntun Praktilum Kulit dan Jaringan Penunjang. Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Palangka Raya; 2012.