nasalis. Vestibulum merupakan bagian rongga hidung paling depan yang melebar.
Permukaan dalam vestibulum mengandung kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan
vibrissae, yaitu rambut-rambut pendek dan tebal. Hal ini mengakibatkan
penyaringan udara inspirasi dari partikel-partikel besar, bahkan serangga.
Melalui mekanisme ini, hampir tidak ada partikel yang berdiameter lebih besar dari
2-3 mikron memasuki paru-paru melalui hidung
Sel epitel saluran nafas/sel epitel respirasi terdiri dari beberapa jenis sel. Jenis
yang terbanyak adalah sel epitel bersilia. Tiap-tiap sel ini, memiliki 250 silia pada
permukaan apikalnya.
Semua permukaan saluran nafas dilapisi oleh lapisan tipis mukus yang disekresikan
oleh membran mukosa sel goblet. Gerakan silia menyapu/saluran nafas. Silia dan
mukus menjebak debu dan kuman, kemudian memindahkannya ke pharing, karena
silia bergetar ke arah pharing. Partikel asing dan mukus digerakkan dengan
kecepatan 1 cm/menit sepanjang permukaan trakea ke pharing 2. Begitu juga benda
asing di saluran hidung, dimobilisasi dengan cara yang sama ke pharing. Aktivitas
silia bisa dihambat oleh berbagai zat yang berbahaya. Sebagai contoh, merokok
sebatang sigaret dapat menghentikan gerakan silia untuk beberapa jam. Hal ini
mengakibatkan perokok harus membatukkan mukus yang normalnya dibersihkan
oleh silia
Refleks batuk merupakan mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong
sekresi ke atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan. Bronkus dan trakea sangat
peka dengan benda asing ataupun iritasi lain, sehingga bisa menimbulkan refleks
batuk. Laring dan karina sangat peka.
Partikel benda asing ini pun kemudian ditranspor oleh makrofag ke pembuluh
lymfe atau ke bronkiolus yang akan di fagosit oleh sel-sel limposit .