Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 1

Fasilitator : Astri Widiarti, S.Farm.,


Apt
Nama Anggota Kelompok
Uswatun Hasanah
Ruchiyyih Diah Palupi
Dea Intan Soraya
Irene Theresia
Galih Indra Permana
Risna Ariani
Karina Lucia Indriani
Silverius Seantoni Sabella
Kristian
Sisca
Lofiani
Kasus 2
Tn. M, 60 tahun dibawa ke bagian Emergency RS karena

merasa dadanya sakit seperti ditindih beban berat sejak 2

jam yang lalu. Rasa nyeri menjalar ke lengan kiri. Tn. M

adalah seorang perokok berat sejak usia muda, dan

memiliki riwayat DM, tapi berobat tidak teratur. Pada

pemeriksaan fisik tampak kesakitan, disertai keringat

dingin. Tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 104/menit,

suhu 36o C, respirasi 24 kali/menit. Bunyi jantung dan paru

normal. EKG: irama sinus 112x/menit, T inverted di hantaran

V2-V3-V4. Laboratorium: Hb 14 g/dL, lekosit 10000/uL,

trombosit 225000/uL. Gula darah sewaktu 180 mg/dL (N: <


Kata Kunci
Tn.M 60 tahun
Dada Sakit Sejak 2 Jam Lalu
Rasa Nyeri Menjalar Sejak Muda
Memiliki Riwayat DM
Berobat Tidak Teratur
Pertanyaan
Apa masalah pada pasien ini ?
Pemeriksaan penunjang apa yang anda
anjurkan ?
Obat apa yang anda rencanakan
diberikan pada pasien ini ?
Jelaskan alasan pemilihan obat
tersebut !
Jelaskan mekanisme kerja obat-obat
tersebut !
Diskusikan aspek-aspek farmakologi lain
yang dirasa penting dari obat yang anda
Masalah Pada Pasien
Tn.M Mengalami Nyeri Dada
Tn. M adalah seorang perokok berat sejak
usia muda
Tn.M Memiliki Riwayat DM tapi Berobat tidak
Teratur
Hipotesis
Tn.M Mengalami Angina Pektoris Tak Stabil
Jenis Angina Pektoris
Secara Klinik dikenal 3 Jenis Angina :
ANGINA TIDAK
ANGINA STABIL ANGINA VARIAN
STABIL
Pola sakit dada Dapat timbul dalam Pola sakit dada terjadi
dapat dicetuskan keadaan istirahat, baik pada saat istirahat dan
oleh suatu oleh penyempitan yang terdapat perubahan
kegiatan, lamanya krisis (90%) maupun frekuensi dan durasi
sakit dada tidak bertambah oleh karena nyeri dada.
lebih dari 15 menit, faktor spasme arteri Pembentukan trombus
dan dapat kembali koroner sendiri di tempat sehingga
normal dengan cara yang tadinya tidak menyebabkan risiko
beristirahat memberikan gejala infark miokard.
Pemeriksaan Penunjang yang
Dianjurkan untuk Angina Tak
Stabil
Untuk Angina Tidak Stabil :
EKG : Menentukan area jantung dan arteri
mana yang terganggu
Echocardiografi : Menunjukan ke-
abnormalan pergerakan dinding ventrikel
Kateterisasi : Untuk mengetahui arteri
koroner yang terlibat
Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan
troponin T atau I dan pemeriksaan CK-MB
Terapi Medikamentosa untuk
Angina Tak Stabil
Obat Anti Iskemia
Nitrat
Penyekat Beta
Antagonis Kalsium
Obat Antiagregasi Trombosit
Aspirin
Tikiopidin
Klopidogrel
Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa
Obat Antitrombin
Unfractionated
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
Direct Thrombin Inhibitors
OBAT ANTIISKEMIA
NITRAT vasodilatasi pembl. Vena dan
arteriol perifer preload dan afterload
wall stress dan kebutuhan oksigen
NITRAT suplai oksigen dengan
vasodilatasi pembl.koroner dan memperbaiki
aliran darah kolateral
Nitrat tersedia dalam sediaan sublingual,
bukal, oral, transkutan, dan sediaan intravena.
Contoh obat : nitrogliserin atau isosorbid
dinitrat (terutama di Indonesia)
isosorbid dinitrat IV 1-4 mg/jam
Efek-efek Nitrat yang Menguntungkan dan
Merugikan dalam Terapi Angina
Efek Hasil
Efek-efek yang berpotensi menguntungkan
Penurunan volume ventrikel
Penurunan kebutuhan oksigen
Penurunan tekanan arterial
miokardium
Penurunan waktu ejeksi
Vasodilatasi arteri koroner
Peredaan spasme arteri koroner
epikardium
Perbaikan perfusi ke miokardium
Peningkatan aliran kolateral
yang iskemik
Penurunan tekanan diastolik
Perbaikan perfusi subendokardial
ventrikel kiri
Efek-efek yang berpotensi merugikan
Refleks takikardia Peningkatan kebutuhan oksigen
Refleks peningkatan kontraktilitas miokardium
Penurunan waktu perfusi diastolik
Penurunan perfusi miokardium
akibat takikardia
PENYEKAT BETA denyut jantung
& daya kontraksi jantung me
kebutuhan oksigen
Semua pasien dengan angina tak
stabil harus diberi penyekat beta
kecuali ada KI
Contoh obat: propranolol, metoprolol,
atenolol.
KI: asma bronkial, bradiaritmia
OBAT PENYEKAT BETA
ANTAGONIS KALSIUM dibagi dalam 2
gol. besar:
a. gol. Dihidropiridin seperti nifedipin
b. gol. Nonhidropiridin seperti
diltiazem dan verapamil
Kedua obat ini menyebabkan
vasodilatasi koroner dan menurunkan
tekanan darah.
OBAT ANTAGONIS KALSIUM
OBAT ANTIAGREGASI TROMBOSIT
ASPIRIN diberikan kepada semua pasien
dengan angina. Aspirin menurunkan derajat
adhesi platelet dan memperpanjang waktu
perdarahan. Aspirin dapat mengurangi
kematian jantung dan mengurangi infark fatal
maupun non fatal dari 51% - 72% pada pasien
dengan angina tidak stabil.
TIKLOPIDIN suatu derivat tienopiridin merupakan
obat lini kedua, digunakan pada pasien yang
tidak tahan aspirin. Pemakaian tiklopidin mulai
ditinggalkan.
KLOPIDOGREL suatu derivat tienopiridin, yang
dapat menghambat agregasi platelet. Klopidogrel
juga terbukti dapat mengurangi stroke, infark dan
kematian kardiovaskular.
INHIBITOR GLIKOPROTEIN IIb/IIIa merupakan
ikatan fibrinogen dengan reseptor GP IIb/IIIa pada
platelet ialah ikatan terakhir pada proses
agregasi platelet. Karena inhibitor GP IIb/IIIa
menduduki reseptor tadi maka ikatan platelet
dengan fibrinogen dapat dihalangi dan agregasi
platelet tidak terjadi.
Obat Antitrombin
Unfractionated Heparin
> Suatu glikosaminoglikan yang terdiri dari
pelbagai rantai polisakarida yan berbeda
panjangnya dengan aktivitas antikoagulan yang
berbeda-beda
> Antitrombin III, bila terikat dengan heparin
menghambat trombin & faktor Xa
> Mengikat protein plasma yang lain, sel darah
dan sel endotel mempengaruhi bioavaibilitas
> Kelemahan: heparin dapat dirusak oleh platelet
faktor 4.
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
> Kebanyakan mengandung sakarida kurang
dari 18 & hanya bekerja pada faktor Xa.
> Ikatan protein plasma kurang,
bioavaibilitas>, tidak mudah di netralisir oleh
faktor 4.
> Contoh obat: dalteparin, nadroparin,
enoksaparin, dan fondaparinux.
Direct Thrombin Inhibitors
> Mencegah pembentukan bekuan darah,
tanpa dihambat oleh plasma protein maupun
platelet faktor 4.
Kesimpulan
Obat yang diberikan kepada pasien di kasus
ini adalah Aspirin, Heparin (baik yang
merupakan jenis tidak terpraksi atau berat
molekul rendah (LMW) dan Nitrat Intravena.
Daftar Pustaka
Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi
Kesepuluh. Penerbit EGC; Jakarta. 2012. Hal.185-
199
Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA.
Lecture Notes Kardiologi. Edisi Keempat. Penerbit
Erlangga; Jakarta. 2005. Hal 107-132
Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi Kelima;Jilid 2. Penerbit EGC; Jakarta. 2009.
Hal 1728-1733
Rilantono LI, Karo SK, Roebiono PS, Baraas F. Buku
Ajar Kardiologi. Cetakan Pertama. Penerbit FKUI;
Jakarta. 1996. Hal. 166-172
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai