Anda di halaman 1dari 7

Pubertas

Masa Remaja atau Masa Adolesensi adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa
dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang
berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan.

Jika dipandang dari aspek fisiologis dan sosialnya, masa remaja adalah suatu fenomena
fisik yang berhubungan dengan pubertas. Pubertas adalah suatu bagian yang penting dari masa
remaja dimana yang lebih ditekankan adalah proses biologis yang pada akhirnya mengarah
kepada kemampuan bereproduksi. Masa pubertas adalah masa transisi antara masa anak dan
dewasa, dimana terjadi suatu percepatan pertumbuhan (growth spurt), timbul ciri-ciri seks
sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan psikologis yang menyolok.

Onset Pubertas dicapai oleh anak perempuan pada usia 8-13 tahun dan anak laki-laki
pada usia 9.5-13.5 tahun. Onset yang tidak normal dapat dibagi dua, yaitu prekoks (pubertas
yang terlalu dini) dan terlambat/ delayed puberty (pubertas yang terlambat).

Secara kronologis remaja dapat dikatakan sebagai tahun-tahun belasan atau teens
dengan akhirnya pada usia 19 atau 20 tahun. Secara biologis akhir masa remaja bisa bersamaan
dengan akhirnya perkembangan pubertas yang diukur berdasarkan diferensiasi yang final dari
ciri-ciri seks sekundernya (sekitar umur 14-18 tahun), atau berdasarkan pencapaian dari kapasitas
reproduksinya (umur 12-18 tahun), atau berdasarkan penutupan dari epifisis dan sempurnanya
pertumbuhan tulang (14-18 tahun).

Masa Remaja berlangsung melalui 3 tahapan yang masing-masing ditandai dengan isu-
isu biologik, psikologik dan sosial, yaitu : Masa Remaja Awal (10-14 tahun), Menengah (5-16
tahun) dan Akhir (17-20 tahun). Masa Remaja Awal ditandai dengan peningkatan yang cepat dari
pertumbuhan dan pematangan fisik. Masa Remaja Menengah ditandai dengan hampir
lengkapnya pertumbuhan pubertas, timbulnya ketrampilan-ketrampilan berpikir yang baru,
peningkatan pengenalan terhadap datangnya masa dewasa dan keinginan untuk memapankan
jarak emosional dan fisikologis dengan orang tua. Masa Remaja Akhir ditandai dengan persiapan
untuk peran sebagai orang dewasa, termasuk klarifikasi dari tujuan pekerjaan dan internalisasi
suatu sistem nilai pribadi.

Perubahan/Proses Selama Masa Pubertas

Adult
Adult Height
Height
Reproduction
Reproduction
maturity
maturity
Fertility
Fertility
Pertumbuhan dan Perkembangan Somatik Remaja
Masa pubertas sangat ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan somatik remaja.
Pertumbuhan dan perkembangan somatik remaja ditandai dengan beberapa ciri khas yaitu :
Pertama, perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pubertas. Perubahan
hormonalsecara kualitatif dan kuantitatif terjadi antara masa prepubertas dan dewasa.
Akibatnya terjadi pertumbuhan yang cepat dari berat dan panjang badan, perubahan
dalam komposisi tubuh dan jaringan tubuh dan timbulnya ciri-ciri seks primer dan
sekunder, yang menghasilkan perkembangan boy into a man dan girl into a woman.
Kedua, perubahan somatik sangat bervariasi dalam umur saat mulai dan berakhirnya,
kecepatannya dan sifatnya, tergantung dari masing-masing individu. Karena itu umur
yang normal saat tercapainya suatu perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan
tidak dapat ditentukan dengan pasti melainkan hanya dapat dikatakan pada umur rata-rata
anak.
Ketiga, walaupun terdapat variasi dalam umur saat timbulnya perubahan-perubahan
selama pubertas, tetapi setiap remaja mengikuti urutan-urutan yang sama dalam
pertumbuhan dan perkembangan somatiknya.
Keempat, timbulnya ciri-ciri seks sekunder merupakan manifestasi somatik dari aktifitas
gonad yang dipakai oleh Tanner untuk menentukan Sex Maturity Rating (SMR) atau
Stadium Maturitas Seks (SMS) dan dikenal sebagai Stadium Tanner SMS 1 sampai
dengan 5. Penilaian SMS ini mencakup pemeriksaan perkembangan payudara dan rambut
pubis pada anak perempuan dan perkembangan testis, penis, dan rambut pubis pada anak
laki-laki.
Tabel 1. Klasifikasi Stadium Maturitas Seks pada Anak Laki-Laki

Stadium Rambut Pubis Penis Testis


1 Tidak ada Pra-pubertas Pra-pubertas
2 Sedikit, panjang, sedikit Pembesaran ringan Skrotum membesar,
berpigmen tekstur merah muda
3 Lebih hitam, mulai Lebih panjang Lebih besar
keriting, sedikit
4 Menyerupai dewasa, Lebih besar, ukuran Lebih besar, skrotum
jumlah sedikit, kasar, glans dan besar penis hitam
keriting bertambah
5 Distribusi dewasa, Ukuran dewasa Ukuran dewasa
menyebar ke permukaan
medial paha
Tabel 1. Klasifikasi Stadium Maturitas Seks pada Anak Perempuan

Stadiu Rambut Pubis Payudara


m
1 Pra-pubertas Pra-pubertas
2 Jarang, sedikit berpigmen, lurus Payudara dan papila menonjol
batas medial labia sebagai bukit kecil, diameter areola
bertambah
3 Lebih hitam, mulai keriting, jumlah Payudara dan areola membesar, tidak
bertambah ada pemisahan garis bentuk
4 Kasar, keriting, banyak tetapi lebih Areola dan papilla membentuk bukit
sedikit daripada orang dewasa kedua
5 Segitiga wanita dewasa, menyebar Bentuk dewasa, papilla menonjol,
ke permukaan medial paha. areola merupakan bagian dari garis
bentuk umum payudara.

Kelima, mengenai ukuran dan umur individu-individu yang mengalami masa pubertas.
Terdapat pengaruh etnik dan lingkungan terhadap umur terjadinya pubertas (seperti
penambahan masa tulang, otot, dan lemakpertambahan berat badan, dan perubahan
biokimiawi) yang terjadi ada anak perempuan maupun pada anak laki-laki, walaupun
polanya berbeda.

Urutan Pubertas Landmark pada Perempuan dan Laki-laki


Breast budding Testes enlargement
1st sign of puberty
Menarche 1st sign of puberty
2 yrs > onset of Spermache
puberty Wet dream
Ovulation- Age 12-14 yrs
2 yrs > menarche Growth spurt
Growth spurt late Tanner stage
early Tanner stage Final Height
Final Height - Age 18 20 yrs

Kecepatan Pertumbuhan (Growth Spurt)


Soetjiningsih (1998) di Bali meneliti pada umur 12 tahun anak perempuan mempunyai
berat dan tinggi badan yang lebih besar dari pada anak laki-laki, tetapi sebaliknya pada umur
13, 14 dan 15 tahun anak laki-laki mempunyai tinggi dan berat badan lebih tinggi daripada
anak perempuan. Berat badan anak laki-laki berbeda secara bermakna dengan berat badan
anak perempuan, tetapi tinggi badan tidak.
Pada anak perempuan
Sebelum terjadi growth spurt, anak perempuan tumbuh dengan kecepatan kira-kira 5,5
cm/tahun (4-7,5 cm/tahun). Sekitar 2 tahun setelah growth spurt dimulai, anak
perempuan mencapai Peak Height Velocity (PHV) atau kecepatan pertumbuhan tinggi
maksimal sedikit lebih besar dari 8 cm/tahun (6-10,5 cm/tahun). Percepatan pertumbuhan
maksimal ini dicapai sekitar 6-12 bulan sebelum menarche dan berlangsung hanya
beberapa bulan. Selanjutnya pertumbuhan linear melambat untuk 2 tahun berikutnya.
Pada anak laki-laki
Sebelum terjadi growth spurt, anak laki-laki tumbuhdengan kecepatan kira-kira 5
cm/tahun (3,5-6,5 cm/tahun). Seterusnya mereka tumbuh dengan kecepatan ini selama 2
tahun dimana saat itu anak perempuan mengalami growth spurtnya. Kemudian ketika
pertumbuhan anak perempuan seusianya mulai melambat, anak laki-laki mulai tumbuh
cepat mencapai Peak Height Velocity (PHV) atau kecepatan pertumbuhan tinggi
maksimal lebih dari 9cm/tahun(7-12 cm/tahun).

Pertumbuhan Otot
Semua otot tumbuh selama masa pubertas, tetapi otot skeletal mendapat perhatian yang
lebih besar karena peranannya membentuk penampilan fisik luar, terutama pada anak laki-
laki. Pada mulanya otot tumbuh menjadi besar dengan bertambahnya volume setiap serat,
kemudian baru terjadi penambahan kekuatan karena pengaruh androgen.

Pertumbuhan Jaringan Lemak


Selama masa pubertas terjadi perubahan jumlah jaringan lemak tubuh baik pada anak
laki-laki maupun pada anak perempuan. Jaringan lemak subkutan di daerah anggota gerak
(yang diukur sebagai tebal lemak subkutan di triceps, biceps, dan paha) terus bertambah
tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat pada tahun sebelum terjadi Peak Height Velocity
(PHV) atau kecepatan pertumbuhan tinggi maksimal.
Penumpukan jaringan lemak subkutan batang tubuh (yang diukur sebagai tebal lemak
subkutan di daerah subscapular, suprailiac atau abdomen) relative konstan pada masa ini. Jadi
walaupun kecepatan penumpukan lemak berkurang , jumlah obsolut lemak tubuh bertambah
selama masa pubertas awal baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.
Anak laki-laki sebenarnya kehilangan lemak, terutama pada anggota gerak, selama masa
percepatan tingginya (height spurt) yaitu pada SMS 3-4 dan lemak pada anggota gerak ini
lambat atau sedikit sekali tertimbun kembali mencapai kadar pada masa pre-pubertasnya.
Tetapi lemak pada batang tubuh sedikit sekali berkurang dan relatif lebih cepat tertimbun
mencapai kadar pada masa pre-pubertas.
Kebalikannya dari anak laki-laki, pada anak perempuan terjadi penambahan yang kontinu
dari lemak selama masa pubertas, kecuali terjadi perlambatan penimbunan lemak sebentar
sebelum percepatan tingginya. Setelah masa ini anak perempuan menimbun lemak lebih
cepat dan ekstensif (sel lemak lebih besar dan lebih banyak) daripada anak laki-laki. Anak
perempuan menimbun lemak baik pada anggota gerak maupun tubuhnya, terutama tubuh
bagian bawah dan paha bagian belakang, berlawanan dengan laki-laki.

Kecepatan Tumbuh Berat Badan (Weight Spurt)


Berat badan menggambarkan jumlah dari berbagai massa jaringan dan kepentingannya
untuk mencerminkan perubahan pertumbuhan yang substantif kurang bila dibandingkan
dengan tinggi badan dan SMS, kecuali pada keadaan penyakit akut atau kelaparan.
Weight Spurt pada anak perempuan
Memasuki masa pubertas, anak perempuan telah mencapai kira-kira 60% berat dewasa.
Dalam masa 3-6 bulan dari weight spurt-nya, anak perempuan terus bertambah beratnya
mencapai kadar pubertas, kira-kita 2 kg/tahun, tetapi kemudian menjadi lebih cepat
memasuki weight spurt-nya dengan kecepatan pada puncak pertumbuhan sebesar 8
kg/tahun. Percepatan tumbuh otot (muscle spurt) tertinggal 3-6 bulan dari weight spurt.

Weight Spurt pada anak laki-laki


Weight Spurt pada naka laki-laki terjadi bersamaan dengan height spurt dan muscle spurt-
nya. Kalau anak perempuan mengalami puncak percepatan tinggi badan (Peak Height
Velocity) diikuti puncak percepatan berat badan (Peak Weight Velocity) dan diikuti puncak
percepatan otot (Peak Muscle Velocity) berturut-turut, maka anak laki-laki mengalaminya
serentak. Kecepatan pencatatan kurva kecepatan tumbuh berat badan harus juga
dilakukan. Akan terlihat bahwa percepatan dalam pertumbuhan berat badan akan
mencapai puncaknya 3-6 bulan setelah tinggi badan. (1)

Urutan Maturasi Seks


Event Age (years)
Thelarche 10-11
Pubarche 10.5-11.5
Growth Spurt 11-12
Menarche 11.5-13
Adult Breast 12.5-15
Development
Adult Sexual 13.5-16
Hair

Keterangan atau istilah mengenai perkembangan


somatis pada masa pubertas :

Pubarche Perkembangan rambut pubis


Thelarche Perkembangan buah dada pada perempuan
Gynecomastia Perkembangan jaringan dada pada laki-laki
Menarche Menstruasi pertama

Sumber :

1. Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Gde Ranuh IGN, Wiradisuria S, dkk.
Buku Ajar 1 Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI); 2002. Hal. 138-170.
2. PPT prof. Jose.

Anda mungkin juga menyukai