PENDAHULUAN
Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau
oleh ganguan peristaltis. Obstruksi usus disebut juga obstruksi
mekanik.Penyumbatan dapat terjadi dimana saja di sepanjang usus.Pada obstruksi
usus harus dibedakan lagi obstruksi sederhana dan obstruksi strangulata.
Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi dan volvulus
mungkin sekali disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau
askariasis adalah obstruksi sederhana yang jarang menyebabkan strangulasi.1
Karena itu, makalah mengenai ileus ini diharapkan agar para pembaca
dapat mengerti mengenai ileus baik ileus obstruktif maupun ileus paralitik dan
juga perbedaan masing-masing, tak terkecuali mengenai gambaran radiologis khas
pada masing-masing ileus.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ileus
A. Definisi
Ileus adalah gangguan/hambatan pasase isi usus yang
merupakantanda adanya obstruksi usus akut yang segera membutuhkan
pertolongan atautindakan. Ileus ada 2 macam yaitu ileus obstruktif dan ileus
paralitk.1
B. Anatomi
Usus halus berbentuk tubuler, dengan prakiraan panjang sekitar 6
meter pada orang dewasa, yang terbagi atas tiga segmen yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum.Duodenum, merupakan segmen yang paling proksimal,
terletak retroperitoneal berbatasan dengan kaput dan batas inferior dari
korpus pankreas.Doudenum dipisahkan dari gaster oleh adanya pylorus dan
dari jejunum oleh batas Ligamentum Treitz.Jejunum dan ileum terletak di
intraperitoneal dan bertambat ke retroperitoneal melalui mesenterikum.Tak
ada batas anatomi yang jelas untuk membedakan antara Jejunum dan Ileum;
40% panjang dari jejunoileal diyakini sebagai Jejunum dan 60% sisanya
sebagai Ileum. Ileum berbatasan dengan sekum di katup ileosekal.1,2
Usus halus terdiri atas lipatan mukosa yang disebut plika sirkularis
atau valvula conniventes yang dapat terlihat dengan mata telanjang.Lipatan
ini juga terlihat secara radiografi dan membantu untuk membedakan antara
usus halus dan kolon. Lipatan ini akan terlihat lebih jelas pada bagian
proksimal usus halus daripada bagian distal. Hal lain yang juga dapat
digunakan untuk membedakan bagian proksimal dan distal usus halus ialah
sirkumferensial yang lebih besar, dinding yang lebih tebal, lemak
mesenterial yang lebih sedikit dan vasa rekta yang lebih panjang.
Pemeriksaan makroskopis dari usus halus juga didapatkan adanya folikel
limfoid.Folikel tersebut, berlokasi di ileum, juga disebut sebagai Peyer
Patches.
Gambar 1 :
Gambaran Usus
Halus
(Sumber :
Simatupang, 2010)
Pembuluh limfe
Persarafan
Saraf - saraf duodenum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis
(vagus) dari pleksus mesentericus superior dan pleksus coeliacus. Saraf
untuk jejunum dan ileum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis
(nervus vagus) dari pleksus mesentericus superior (Snell,
2004).Rangsangan parasimpatis merangasang aktivitas sekresi dan
pergerakan, sedangkan rangsangan simpatis menghambat pergerakan
usus.Serabut - serabut sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri,
sedangkan serabut - serabut parasimpatis mengatur refleks usus. Suplai
saraf intrinsik, yang menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui
pleksus Auerbach yang terletak dalam lapisan muskularis, dan pleksus
Meissner di lapisan submukosa.2
C. Patofisiologi
a. Ileus paralitik/adinamik
Ileus ini disebabkan oleh lesi saraf yang bisa terjadi karena radang,
terjepit akibat kecelakaan ataupun usus yang kelelahan akibat
konstraksi terus- menerus (ileus paralitik sekunder).Kelumpuhan
saraf menyebabkan otot tak dapat berkontraksi sehingga makanan
tidak dapat dileatkan ke distal.
b. Ileus spastik/dinamik
Pada saat terjadi obstruksi maka otomatis makanan akan tertumpuk di lumen usus.
Akibatnya akan terjadi peningkatan tekanan intraluminal, sihingga tekana
terhadap dinding usus akan semakin kuat. Akibatnya dapat terjadi obstruksi pada
vasa limfatika dan vena- vena pada dinding usus.Obstruksi ini dapat
mengakibatkan terjadinya odem, yang diikuti dengan translokasi bakteri.Obstruksi
ini juga mengenai arterinya, sehingga dinding usus dapat mengalami infark dan
gangrene, yang kemudian bocor (perforasi). Jadi, ileus mekanik ini dapat dibagi
menjadi beberapa stadium, yaitu:3
D. Etiologi
Ileus obstruktif disebabkan oleh berbagai hal:1
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinik obstruksi ileus sangat mudah dikenal, tidak tergantung kepada
penyebab obstruksinya. Hanya pada keadaan strangulasi, nyeri biasanya lebih
hebat dan menetap.2
Obstruksi ileus ditandai dengan gambaran klinik, berupa nyeri abdomen yang
bersifat kolik, muntah-muntah dan obstipasi, distensi intestinalis, dan tidak adanya
flatus.Rasa nyeri perut dirasakan seperti menusuk-nusuk atau rasa mulas yang
hebat, umumnya nyeri tidak menjalar. Pada saat datang serangan, biasanya disertai
perasaan perut yang melilit.2
Bila obstruksi tinggi, muntah hebat bersifat proyektil dengan cairan muntah yang
berwarna kehijauan.Pada obstruksi rendah, muntah biasanya timbul sesudah
distensi usus yang jelas sekali, muntah tidak proyektil dan berbau feculent,
warna cairan muntah kecoklatan.
Gambaran klinis ileus paralitik pada umumnya sama dengan ileus obstruktif
terdapat juga perbedaannya:
BAB III
GAMBARAN RADIOLOGI
RADIOLOGI ILEUS
Untuk radiologi ileus perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Posisi terlentang (supine). Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus
di proksimal daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti
duri ikan (Herring Bone Appearance). Penebalan dinding usus halus yang
terdilatasi memberikan gambaran tersebut karena dua dinding usus halus
yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra (dari ikan),
dan muskulus yang sirkular menyerupai kostanya
2. Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis didapatkan
adanya air fluid level jika gambaran air fluid level tampak pendek-pendek
yang berbentuk seperti tangga disebut juga step ladder appearance karena
cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami distensi.
3. Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus.
Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level
pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika panjang-panjang
kemungkinan gangguan di kolon. Gambaran yang diperoleh adalah adanya
udara bebas infra diafragma dan air fluid level.
Small Bowel Obstruction. Posisi supine (kiri) menunjukkan beberapa loop dilatasi
dari usus kecil di perut bagian atas (panah merah). Tidak ada udara di rektosigmoid
(panah putih). Posisi erect (kanan) menunjukkan beberapa tingkat udara-cairan
dalam loop melebar dari obstruksi usus halus. Pasien menjalani operasi usus
sebelumnya.
Sumber : http://www.learningradiology.com/archives06/COW%20216-SBO/sbocorrect.htm
Posisi Supine (kiri) menunjukkan beberapa loop dilatasi dari usus kecil di perut bagian
atas. Usus kecil tidak proporsional melebar dibandingkan dengan usus besar yang
Posisi Erect (kanan) menunjukkan beberapa tingkat udara-cairan dalam loop dilatasi
dalam konfigurasi khas dari obstruksi usus kecil.
Sumber : http://www.learningradiology.com/archives06/COW%20216-SBO/sbocorrect.htm
o gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada tepi
abdomen dengan haustral markings .
Ileus Paralitik
Pada ileus paralitik terdapat dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster
sampai rektum. Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi
memberikan gambaran herring bone appearance, karena dua dinding usus halus
yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan muskulus yang
sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi
tampak pada tepi abdomen. Tampak gambaran air fluid level yang pendek-pendek
yang berbentuk seperti tangga atau disebut juga step ladder appearance di usus
halus dan air fluid level yang panjang-panjang di kolon.
Pada pasien dengan ileus generalisata perlu diperhatikan juga keadaan
klinis pasien, apakah pasien baru saja menjalani operasi? Apakah bising usus
menghilang? Karena pasien dengan ileus generalisata seringkali tidak sampai
datang ke IGD.6
2. Barium Enema
Barium enema adalah sebuah pemeriksaan radiologi dengan
menggunakan kontras positif. Kontras positif yang biasanya digunakan
dalam pemeriksaan radiologi alat cerna adalah barium sulfat (BaSO4).
Bahan ini adalah suatu garam berwarna putih, berat dan tidak mudah larut
dalam air. Garam tersebut diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu
sehingga menjadi suspensi. Suspensi tersebut diminum oleh pasien pada
pemeriksaan esophagus, lambung dan usus halus atau dimasukkan lewat
kliasma pada pemeriksaan kolon (lazim disebut enema).
Sinar rontgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut,
sehingga menimbulkan bayangan dalam foto rontgen. Setelah pasien
meminum suspensi barium dan air, dengan fluroskopi diikuti kontrasnya
sampai masuk ke dalam lambung, kemudian dibuat foto foto dalam
posisi yang di perlukan. Pemeriksaan radiologi dengan Barium Enema
mempunyai suatu peran terbatas pada pasien dengan obstruksi usus halus.
Pengujian Enema Barium terutama sekali bermanfaat jika suatu obstruksi
letak rendah yang tidak dapat pada pemeriksaan foto polos abdomen.7
3. CT-Scan Abdomen
CT ( Computed Tomograhy) merupakan metode body imaging
dimana sinar X yang sangat tipis mengitari pasien. Detektor kecil akan
mengatur jumlah sinar x yang diteruskan kepada pasien untuk menyinari
targetnya. Komputer akan segera menganalisa data dan mengumpulkan
dalam bentuk potongan cross sectional. Foto ini juga dapat disimpan,
diperbesar maupun di cetak dalam bentuk film. Pemeriksaan ini dikerjakan
jika secara klinis dan foto polos abdomen dicurigai adanya strangulasi.
CTScan akan mempertunjukkan secara lebih teliti adanya kelainan-
kelainan dinding usus, mesenterikus, dan peritoneum. CTScan harus
dilakukan dengan memasukkan zat kontras kedalam pembuluh darah. Pada
pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan lokasi dari obstruksi.7
Gambaran CT Scan Small Bowel Obstruction
Aksial CT scan melalui menunjukkan air fluid level dan dilatasi dari usus kecil (panah
putih) dan kolaps usus besar kanan (panah merah) yang konsisten dengan obstruksi usus
kecil
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyumbatan lumen usus.Pemeriksaan radiologi pada ileus
obstruktif akan tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan dan kolaps usus di
bagian distal sumbatan.
Ileus paralitik merupakan suatu keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu
melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Pemeriksaan radiologi
pada ileus paralititk akan menunjukkan adanya dilatasi usus secara menyeluruh
dari gaster sampai rektum.
DAFTAR PUSTAKA