Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI DESA KARANGTENGAH

Disusun oleh :
RIZKY JALU PUTRA SAFIAN 1303010013

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016
Sejarah

Sedikit tentang sejarah islam. Seperti kita ketahui, sebelum Muhamadiyah berdiri memang
ada penyimpangan pada islam itu sendiri. Memang tidak mudah juga untuk memasukan islam
pada saat itu. Setelah anamisme dan dinamisme, budha dan hindu juga erat melekat pada
masyarakat Indonesia. Dan masuknya Islam ini tidak bisa begitu saja. Dengan berbagai
pertimbangan yang pada saat itu memang tepat, islam memang harus bercampur dengan
kepercayaan yang sebelumnya agar bisa diterima oleh masyarakat. Dan disitulah kendala yang
sampai sekarang masih menjadi kendala.

A. Sejarah Muhammadiyah di Desa Karangtengah

Muhammadiyah di daerah Cilongok belum begitu maju atau mendominan. Masih


menjadi minoritas dan butuh keberanian serta mental yang matang untuk bergerak dengan
Muhammadiyah disini. Di desa Karangtengah sendiri Muhammadiyah juga menjadi minoritas
dan belum teroranisasi. Sebelum terbentuk memang sudah ada beberapa orang yang menganut
ajaran Muhammadiyah, namun dengan keterbelakangan ilmu dan masa yang tidak
memungkinkan maka pada tanggal 12 Februari 2011 barulah terbentuk secara resmi
organisasi Muhammadiyah di Desa Karangtengah. Didirikan oleh H. Kisworo, Achmad
Thobari dan Rasun membulatkan tekat untuk bergerak dengan Muhammadiyah tidak lain
karena ketidak sesuaian dalam amal ibadah seperti tahayul, bidah dan khurafat dan berusaha
memurnikan ajaran islam. Tahayul yaitu kepercayaan yang belum jelas (tidak jelas) dan belum
tentu maknanya namun dipercayaai oleh mayoritas masyarakat secara turun-temurun oleh
masyarakat jawa dan biasanya berhubungan dengan kekuatan supranatural dan metalfisika
yang juga tidak jelas dan cenderung tidak masuk akal. Contohnya pohon besar yang berumur
puluhan bahkan ratusan tahun dan dipercayaai ada penungguunya (angker). Bidah adalah
sebuah perbuatan menambah atau mengurangi ibadah tanpa pedoman dan tuntunan yang jelas
pula seperti tahlilan, nyatus, nyewu dan sebagainya. Khurafat adalah kepercayaan karut atau
tahayul yang diada-adakan berpandukan kepada kejadian-kejadian alam yang beraku. Contoh
berziarah kemakam dengan tujuan meminta doa kepada si mati terutama jika si mati adalah
tergolong orang-orang yang soleh .

Berikut data kepengurusan Muhammadiyah di desa Karangtengah :


Pencetus : H Kisworo
Achmad Thobari
Rasun
Pengurus
Penasehat : 1. H Kisworo
2. Mulyareja
3. Siswandi

Ketua : 1. Ghofur RM SH
2. Sujono

Sekertaris : 1.Trijono
2. Agus Priyanto

Bendahara : 1. Sarmono

Majelis Dakwah : 1. Ayatun


2. Rasum

Majelis Pendidikan : 1. Sukisno


2. Sukiman

Majelis Ekonomi Usaha : 1. Darsono


2. Nanang

Majelis pembangunan : 1.Rudi Muktamar


2. Bambang W.
Majelis Pengkaderan : 1. Dargimo
2. Fajar

Majelis Bimas : 1. Dirwoto


2. Suryono

B. Organisasi Otonom Muhammadiyah di Desa Karangtengah

Muhammadiyah di desa Karangtenah adalah organisasi yang bisa dikatakan baru


dan masih belum menjamur di masyarakat. Dengan masa yang sedikit dan ilmu yang
kurang memadai, Muhammadiyah tidak bisa leluasa bergerak dan hanya baru bisa
mempunyai satu ortom yaitu Aisyiah.

C. Amal Usaha atau Kegiatan Muhammadiyah di Desa Karangtengah


Di desa Katangtengah, Muhammadiyah sudah mendirikan beberapa masjid untuk
beribadah dan kegiatan pengajian rutin tiga bulan sekali secara berkala disetiap ranting
yang berbeda. Dalam waktu dekat ini, Muhammadiyah di desa Karangtengah sudah
merencanakan TPA (Taman Pendidikan Al-Quraan) dan diperkirakan tahun ini sudah
bisa dibuka untuk masyarakat umum.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Muhammadiyah di Desa


Karangtengah

Jumlah anggota dan keterbatasan ilmu menjadi kendala pergerakan


Muhammadiyah di desa Karangtengah. Mayoritas masyarakat yang sudah terkontaminasi
ajaran terdahulu dan telah menjamur sedari dulu menjadi alasan dan sulit untuk dirubah
begitu saja. Butuh waktu yang lama dan kesabaran maksimal untuk bisa benar-benar
memurnikan ajaran islam melalui muhammadiyah.
Dengan jumlah anggota yang sedikit sehingga sulit untuk melakukan pengkaderan
sehingga untuk menjamur akan sulit pula.

E. Referensi

Saya mendapat data Muhammadiyah dari berbagai sumber di lingkungan


setempat dan salah satunya Bapak Fajar selaku Majelis Pengkaderan Kecamatan
Cilongok pada tanggal 20 Juni 2015 dikediaman beliau yaitu Dusun KarangTengah RT
01 RW 01
Saya bersama Bapak Fajar di kediamannya.

Anda mungkin juga menyukai