Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

TEMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SABILI

BANDUNG

2023
HALAMAN PENGESAHAN
A. PENDAHULUAN

Di Indonesia keberadaan desa memiliki fungsi yang sangat penting bagi


pembangunan dan bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Desa
merupakan tempat tinggal sebagian besar masyarakat sehingga keberadaan desa turut
merefresentasikan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Desa menjadi penyedia sumber
daya alam, dimana pemanfaatannya dapat diharapkan meningkatkanan kemakmuran
penduduknya.

Desa sebagai penyedia lapangan kerja, sehingga dengan pembangunan ekonomi


di pedesaan dapat mengurangi pengangguraan, dan meminimalisasi urbanisasi di
perkotaan. Desa merupkan tempat berkumpul dan berinteraksi warga dalam kehidupan
sehingga muncul berbagai kebudayaan yang diharapkan lestari dan menjadi unsur
pemersatu bangsa. Desa juga merupakan struktur aparat pemerintahan yang akan
menanggung jawab dan mengelola berbagai kegiatan desa demi mewujudkan tujuan
pembangunan nasional.

Desa Ciburial berada di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, merupakan


desa yang secara topografi terletak di dataran tinggi ,berada pada rentang ketinggian
750 sampai 1200 M (dpl),bersuhu sedang sekitar 25 derajat Celcius dan rata-rata
mendapat curah hujan 0,29 mm/tahun. Dengan tofografi seperti ini Desa Ciburial
memiliki potensi untuk berkembangnya bidang pertanian dan pariwisata. Banyak situs
wisata yang cukup terkenal di Ciburial seperti Taman Hutan Raya Djuanda, Bukit
Bintang, Tebing Keraton dan lainnya. Seiring berkembangnya wisata alam tentu dapat
dikembangkan juga wisata kuliner dan wisata budaya

Kegiatan KKN mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Sabili


Bandung, merupakan bagian dari sistem perguruan tinggi yang menempatkan
mahasiswa di tengah masyarakat untuk membantu, mendampingi, memajukan dan
memberdayakan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber
daya manusianya, melalui program-program yang sengaja dirancang, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin.

Mengingat besarnya potensi yang dimiliki Desa Ciburial, diharapkan kehadiran


mahasiswa KKN beserta program kegiatannya dapat membawa inspirasi positif bagi
berkembangnya Desa Ciburial menjadi lebih maju diseluruh aspeknya.

B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI


Seiring berkembangnya urbanisasi dan sulitnya mencari pekerjaan yang layak di
pedesaan, semakin banyak masyarakat pedesaan yang meninggalkan sektor pertanian.
Lahan-lahan kosong tidak terproduktifkan, skill bertani perlahan-lahan hilang, padahal
keterampilan bertani adalah warisan nenek moyang yang seharusnya terus dipelihara
dan dikembangkan, sebagai wujud syukur pada Allah atas karunia sumber daya alam
berupa tanah subur, air hujan cukup, dan suhu yang kondusif. Dengan menghidupkan
gerakan bertanam, memakmurkan tanah, diharapkan dapat membantu menopang
perekonomian keluarga, menyehatkan badan dan pikiran. Menghidupkan kembali
semangat, minat dan keterampilan bercocok tanam, meskipun sekedar memanfaatkan
lahan pekarangan, menjadi sebuah gagasan yang sesungguhnya realistis untuk dimulai
dan dikembangkan.

Terkait potensi pariwisata desa, setiap berkembangnya suatu kawasan wisata,


selain membawa dampak kebaikan untuk pembangunan ekonomi, kerap juga
membawa dampak kurang positif bagi aspek moral dan kerusakan lingkungan. Sering
terjadi di tempat-tempat pariwisata mengemuka berbagai potensi kemaksiatan seperti
beredarnya minuman keras, perkelahian, pergaulan bebas, sampah yang tidak terkelola
dengan baik, kemunduran kualitas lingkungan alam dan lainnya. Untuk menjaga tetap
berkembangnya pariwisata sekaligus meminimalisasi dampak buruk nya, maka
diperlukan upaya edukasi dari segenap pihak yang memiliki kepedulian.

Mengingat potensi pembangunan pertanian dan pariwisata serta potensi


permasalahan yang menyertainya, maka kami Kelompok II KKN Jurusan PAI STAI
Sabili bermaksud menggelar kegiatan KKN di Desa Ciburial dengan tema :
Mengembangkan Literasi Untuk Mengokohkan Akhlak Mulia Sebagai Modal
Pembangunan Desa Sejahtera Bermartabat.

C. RENCANA PEMECAHAN MASALAH

No Program Bentuk Kegiatan Anggaran Waktu Petugas


Utama Pelaksanaan

1. Habituasi Pengajaran di Senin, 6 Anggota


Literasi TPA/madrasah/remaja Maret- Sabtu, yang
masjid 18 Maret piket
2023

2. Inkubasi Wakaf buku dan rak Senin, 20 Semua


perpustakaan Maret 2023 anggota
masjid

3. Edukasi Penyuluhan Sabtu, 11 Semua


memilah Maret 2023 anggota
sampah di
rumahtangga

4. Bakti sosial Bersih-bersih


masjid/madrasah, wakaf
mukena+sarung+sajanah,
bazzar baju bagus bekas

5. Gerakan Penyuluhan+berbagi bibit 18 Maret Semua


Menanam sayur 2022 anggota
6. Literasi fair Lomba antar TPA (story jumat, 17 Semua
teling, cerdas tangkas PAI, Maret anggota
sholawatan, kaligrafi)

No Program Bentuk Kegiatan Anggaran Waktu Petugas


Pendukung Pelaksanaan

1. Silaturahim Sebar salam sapa warga Selama kkn Anggota


warga piket

2. Kunjungan Mengadiri Majelis Taklim, Selama KKN Anggota


Majelis membantu mengajar ketika piket
Taklim diminta

3. Silaturahim Kunjungan ke aparat Selama KKN Anggota


aparat dan RT/RW/DKM/ piket
tokoh Karangtaruna/Tokoh

4. Kunjungan Menghadiri dan membantu Sesuai jadwal Anggota


Posyandu kegiatan posyandu posyandu piket

D. PERSONALIA

1. Struktur

Ketua : Haya Dlya Fairuz Priyono

Wakil Ketua : Fahmi Muhammad Rizqi

Sekretaris I : Resmi Nur Fauzi

Sekertaris II : Putri Rosmawati Ningsih

Bendahara : Indri Wijayanti

Bag. Kominfo : Fajar Abrurrahman H.M.A

Shina Inayah

Dela Nurmala

Bag. Humas : M. Arief Gustiar

Risma Nurlela

Anggota : Malaisah,
Nurlela

Aan Hani

2. Kompetensi Personal

Haya Dlya Fairuz Priyono : Menulis & Manajemen Organisasi

Resmi Nur Fauzi : Pengelolaan Arsip

Putri Rosmawati : Desain Grafis, Tahsin metoda ummi

Indri Wijayanti : Pengelolaan Keuangan & Motoris

Fajar Abdurrahman : Tahsin metoda ummi, Tahfidz, Ceramah,


Bisnis

& Photografi

Shina Inayah : Tahfidz

Fahmi Muhammad Rizqi : Bisnis & Manajemen organisasi

M. Arief Gustiar : Manajemen lembaga pendidikan & Bisnis

Malaisah : Ceramah, manajemen organisasi & Bahasa


Arab

Aan Hani : Ceramah & Manajemen organisasi

Nurlela : Tahsin & Qori

Risma Nurlela : Manajemen Organisasi

E. LAMPIRAN (RINGKASAN KONSEP PROGRAM UNGGULAN)


1. Program Habituasi Literasi
a. Latar Belakang
Menurut survey yang dilakukan Program for International Student
Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Co-operation and Development
(ODEC) pada tahun 2019, Idonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau
merupakan peringkat ke 10 terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini
tentu menjadi alarm untuk segenap pihak, terutama pemerintah dan semua insan yang
bergerak di bidang pendidikan, agar segera merespon dengan melakukan berbagai
ikhtiar kretif untuk menumbuhkan minat baca dan meningkatkan kemampuan
literasi, sebab kemampuan literasi merupakan penanda awal majunya peradaban
suatu bangsa.
Peradaban kaum muslimin, dimulai dengan turunnya Surat al-Alaq ayat 1-5,
yang memaklumatkan kaum muslimin untuk membaca. Membaca adalah kunci untuk
mengakses ilmu, ilmu akan mengubah paradigma, paradigma akan mendorong niat
dan tekad, tekad akan menggerakkan pada amal.
Segala upaya untuk memampukan dan membiasakan membaca bagi warga
merupakan salah satu investasi untuk pembangunan berkelanjutan. Agar kegiatan
membaca menjadi tradisi dan budaya bangsa, maka perlu dilakukan pembiasaan sejak
dini. Dalam turut serta mensukseskan program literasi yang di canangkan pemerintah,
maka kami Kelompok I KKN Mahasiswa PAI STAI Sabili menyelenggarakan
program Habituasi Literasi.
b. Tujuan
Program Habituasi Literasi Bertujuan untuk menumbuhkan minat membaca
anak-anak dan generasi muda melalui pendadaran berbagai macam kisah dari
penjuru dunia melalui buku dan bercerita
c. Bentuk Kegiatan
⮚ Membuka pojok baca di serambi base camp KKN

⮚ Membantu mengajar di TPA/Madrasah dengan pengayaan metode kisah

⮚ Menyelenggarakan diskusi buku pilihan siswa

⮚ Menyelenggarakan quis setelah tamat suatu buku di baca

2. Program Inkubasi Perpustakaan Masjid


a. Latar Belakang
Upaya menumbuhkan minat baca tentu memerlukan sarana, terutama berupa
buku dan tempatnya. Masjid merupakan sarana umum yang menjadi pusat
pendidikan dan bisa diakses siapapun, maka melengkapi sarana prasarana masjid
dengan perpustakaan merupakan langkah awal l untuk memberlanjutkan habituasi
literasi warga setempat, pasca program KKN tuntas.
Rintisan perpustakaan masjid bisa membuka kesempatan bagi warga sekitar
dan masyarakat luas untuk mensyiarkan gerakan wakaf buku, dimana wakaf
merupakan amal yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang berwakaf sudah
meninggal.
Diantara fungsi perpustakaan adalah : a) Fungsi Edukatif, yakni segala
fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan, akan membantu warga umunya dan
generasi muda khususnya untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam
konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari mereka memiliki
kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. b) Fungsi Informatif, yakni
perpustakaan mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberikan informasi
aktual mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan waarga. c) Fungsi
Rekreasi. Fungsi ini bukan merupakan fungsi utama dari dibangunannya
perpustakaan, namun hanya sebagai pelengkap saja guna memenuhi kebutuhan
sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan yang bersifat intelektual. d)
Fungsi Riset dan Penelitian. Koleksi perpustakaan sekolah dapat dijadikan bahan
untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana untuk generasi muda
memecahkan berbagai persoalan dan melatih keterampilan berpikir dan bertindak
ilmiah.
b. Tujuan
Rintisan program perpustakaan masjid bertujuan untuk mendekatkan akses
buku sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat.
c. Bentuk Kegiatan
 Membuka donasi wakaf buku
 Menjalin koordinasi dengan aparat RT/RW/DKM setempat
 Mengajukan permohonan hibah buku ke perpusatakaan daerah
 Membuat/membeli rak-rak sederhana untuk menyimpan buku
 Mensosialisasikan keberadaan dan fungsi perpustakaan masjid
 Menyelenggarakan training singkat pengelolaan dan pengembangan
perpustakaan masjid
3. Program Edukasi Memilah Sampah Di Rumah
a. Latar Belakang

Manakala ada aktivitas manusia berkumpul, maka persoalan selanjutnya


yang mengikuti adalah sampah, sedikit ataupun banyak, harus jelas tuntas bagaimana
cara pengelolaannya. Persoalan sampah menjadi salah satu persoalan terbesar yang
dihadapi pemerintah daerah hingga ke struktur pemerintah terkecil yakni RT/RW,
karena sebagian besar pemerintah kita belum mampu menyediakan sistem teknologi
pengolahan sampah yang efektif efisien.

Persoalan sampah membawa dampak buruk bagi lingkungan yakni,


pencemaran, merusak keindahan alam, menjadi sumber penyakit dan menjatuhkan
kewibawaan daerah yang bersangkutan. Namun disisi lain, secara teori sampah
sesungguhnya mendatangkan sisi manfaat apabila di kelola dengan benar, yakni
sampah organik bisa menjadi pupuk, sampah anorganik bisa didaur ulang.

Kesulitan ynag dihadapi untuk mengambil sisi manfaat sampah, adalah


terletak pada masih campur baur dan belum terpilahnya sampah organik dan
anorganik. Apabila telah terpilah sampah organik dan anorganik, proses penguraian
sampah menjadi kompos akan lebih mudah, dan proses daur ulang sampah anorganik
juga akan lebih mungkin untuk dilakukan.

Pasokan sampah terbesar datang dari sampah rumah tangga, maka ketika kita
ingin mulai mengurai masalah sampah ini, kita harus memulai dari dasarnya yakni
menanamkan keasadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan membiasakan
memilah sampah sejak di rumahtangga. Jika sampah sudah terpilah sejak di rumah
tangga, maka rumah tangga tersebut akan mudah mempraktekkan pemanfaatan
sampah untuk menjadi kompos atau produk daur ulang yang dikerjakan sendiri, atau
menjual langsung sampah anorganik seperti botol, plastik, kertas, dan lainnya,
langsung ke pengepul, atau mensedekahkannya keada para pemulung.

b. Tujuan
Tujuan program memilah sampah sekaj di rumah adalah untuk memberikan
penyuluhan praktek memilah sampah dirumah dan keuntungannya.

c. Bentuk Kegiatan
⮚ Berkoordinasi dengan aparat RT/RW

⮚ Menyelenggarakan penyuluhan tentang memilah sampah dan membuat


kompos

4. PROGRAM BAKTI SOSIAL


a. Latar Belakang

Sikap kepedulian sosial adalah bagian dari keimanan. Kedermawanan adalah


hal yang akan mendatangkan penjagaan dari marabahaya dan menghapus dosa.
Berusaha memberikaan kegembiraan ke dalam hati orang mukmin merupakan sebaik-
baik amal shalih. Seseorang dipandang menempati kategori mukmin terbaik ketika ia
mendatangkan paling banyak manfaat bagi yang lainnya. Itulah contoh-contoh ajaran
Nabi Muhammad SAW terkait kepedulain sosial.

Kepedulian sosial bisa dapat berwujud membantu dengan ilmu, dengan


tenaga, dengan waktu, dengan pikiran, dengan harta, termasuk juga dengan doa.
Bantuaan sosial yang paling mudah terasa adalah dengan harta atau materi. Siapapun
dengan keadaan apapun dapat memiliki kesempatan untuk bersedekah dengan
kemampuannya masing-masing, sedekah tidak dinilai dari banyaknya kuantitasnya,
akan tetapi dari keikhlasan hati memberikan apa yang dirasa berharga dari harta
miliknya untuk meraih pahala dan keridhoan Allah.

b. Tujuan Program Bakti Sosial

Memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk bersedekah dengan apapun


yang dimiliknya. Memberikan manfaat kepada warga yang membutuhkan.

c. Bentuk Kegiatan
⮚ Gerakan wakaf al-Qur’an mukena/sarung/sajadah.

⮚ Membersihkan masjid dan madrasah

⮚ Bazzar murah baju/barang bekas bagus pakai

⮚ Berkoordinasi dengan aparat setempat

5. PROGRAM GERAKAN MENANAM


a. Latar Belakang

Semua sumber bahan pangan pada asalnya di peroleh dari pertanian, peternakan
dan hasil laut. Tidak setiap daerah dekat dengan laut, juga tidak semua daerah
memiliki potensi peternakan, namun setiap daerah memiliki tanah yang bisa di
rekayasa untuk bercocok tanam.

Daerah desa ciburial berada pada kondisi alam yang sangat bsa dikembangkan
pertanian, matahari, suhu dan curah hujan sangat cukup. Namun seiring beralihnya
zaman menjaadi era industri dan informasi, budaya bertani perlahan ditinggalkan,
lahan-lahan menganggur tidak terproduktifkan.

Disisi lain, laporan Organisasi Pangan Dunia tahun 2022 menyebutkan bahwa
dunia kan dilanda resesi ekonomi, perubahan iklim global, dan perang, dimana ketiga
hal ini dapat memicu krisis pangan. Laporan ini tentu bukan harus dikhawatiri tetapi
juga tidak untuk diabaikan, tetapi harus disikapi dengan tindakan antisipasi.

Sebelum kerawanan pangan benar-benar menimpa, pihak pemerintah dan


pihak yang memiliki kepedulian harus berinisiatif menghidupkan kembali
keterampilan bercocok tanam yang sesungguhnya ada dalam gen setiap kita. Gerakan
bercocok tanam pada lahan masing-masing yang dimiliki meskipun sekedar
pekarangan, akan menjadi usaha untuk memperoleh alternatif sumber bahan pangan.
Gerakan bertanam bisa dimulai dari hal yang paling sederhana yakni bertanam
sayuran yang masa panennya singkat. Bertanam juga bisa menjadi kelanjutan dari
kegiatan pemilahan sampah rumahtangga dalambentuk pemanfaatan sampah organik
menjadi kompos.

b. Tujuan

Tujuan program gerakan bertanam adalah untuk menghidupkan kembali semangat


dan keterampilan bertani untuk mendapatkan alternatif sumber pangan.

c. Bentuk kegiatan
⮚ Berkoordinasi dengan aparat RT/RW dan tokoh masyarakat

⮚ Penyuluhan

⮚ Pembagian bibit sayuran

6. Program Literasi Fair


a. Latar belakang

Partisipasi warga, khususnya generasi muda dalam kegiatan literasi yang


diselenggarakan mahasiswa kkn, perlu mendapatkan support dan apresiasi. Literasi
fair diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk lebih menngkatkan
semangat dan mengekspresikan pengalaman literasi yang telah diperolehnya.

Literasi fair merupakan program sosial dan edukatif dalam rangka menambahkan
kegembiraan untuk memantapkan semangat literasi yang telah dibangun. Literasi air
juga sekaligus menjadi sarana baagi mahasiswa kkn untuk melakukan evaluasi faktual
atas keberhasilan atau kebelum berhasilan rangkaian program literasi yang telah di
jalankan. Literasi fair juga semoga menjadi inspirasi bagi para pendidik setempat
untuk memotivasi warga agar tetap merawat dan mengembangkan semangat literasi
berikut berbagai sarana literasi yang ada.

b. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya literasi fair adalah untuk mendukung dan


mengapresiasi semangat literasi generasi muda.

c. Bentuk kegiatan
⮚ Lomba story telling

⮚ Lomba shalawatan

⮚ Lomba karya tulis

⮚ Lomba kaligrafi

Anda mungkin juga menyukai