DISUSUN OLEH:
Alyana Jourdani - 1606924796
Diandra Al Dilla - 1606873763
Meutia Safira 1606873826
Pasha Anggana Pratama 1606873782
Rafli Listianto 1606878556
Widiyastuti N - 1606822062
Zhafira Marsha Adara - 1606925565
I.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kebudayaan terhadap ajaran agama islam melalui padepokan.
2.4 Letak dan Cabang Padepokan GB dan DKTP serta Anggota Padepokan
A. Letak Padepokan Utama Dimas Kanjeng :
Di perbatasan Desa Wangkal dan Desa Gadingwetan, Kecamatan Gading, Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur.
Cabang :
1. di Jalan Ir Sutami Gang Pusaka, RT 22, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
2. di Pering, Gianyar, Bali.
3. di Jalan Bontobila, Makassar, Sulawesi Selatan
4. di Kampung Karangtengah, Desa Nagrak, Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
Anggota Padepokan :
Salah satu sumber menyatakan bahwa anggota atau pengikut padepokan dimas kanjeng
adalah 3.700 orang
2.7 Padepokan GB dan DKTP Tidak Dapat Dikategorikan Sebagai Pranata Sosial
Islam
Padepokan Gatot Brajamusti dan Dimas Kanjeng Taat pribadi tidak dapat dikatakan
sebagai pranata sosial karena pranata sosial dalam ajaran Islam adalah nilai-nilai yang
mengaturan kehidupan sosial Masyarakat Muslim berdasarkan syari'at Islam. Sebagaimana
yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada masa dahulu untuk diimplementasikan untuk
masa sekarang, dalam kegiatan padepokan Gatot Brajamusti dan Dimas Kanjeng Taat pribadi
itu sendiri terdapat banyak sekali kegiatan-kegiatan penyimpangan yang dilakukan dimana
kegiatan tersebut tidak sesuai dengan syariat islam artinya kegiatan-kegiatan tersebut adalah
kegiatan yang dilarang oleh Allah SWT. pranata sosial islam itu sendiri pada dasarnya akan
mengarahkan pada kehidupan manusia yang lebih baik dan menjauhi segala bentuk
penyimpangan.
Ketidaksamaan pertama dari segi bacaan, salah satunya yaitu bacaan kalimat yang
bermuatan ajaran wihdatul bentuk serta shalawat fulus itu. Diluar itu, kemunculan Patuh
Pribadi dalam istigosah itu di buat seakan-akan dia datang mendadak.
Waktu istighosah, bila dia ingin datang lampu dimatikan lantas mendadak ada,
dikisahkan seperti turun dari langit, ungkap KH Abdusshomad. Istighosah itu murni ikhlas
pada Allah kan, namun orang di situ sebagai bungkus, katanya.
2.9 Arti Penyalahgunaan Agama yang Dilakukan Padepokan GB dan DKTP Terhadap
Budaya dan Seni
Kegiatan di padepokan Dimas Kanjeng dan Gatot Brajamusti sudah pasti merupakan
pelanggaran agama yang memberikan akibat atau dampak kepada beberapa bidang di
kehidupan masyarakat, salah satunya adalah bidang budaya. Akibat itu, yaitu :
Pandangan masyarakat luas mengenai budaya-budaya Indonesia yang dikenal sebagai
budaya yang luhur dan sangat baik dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat menjadi
tercoreng akibat dari kegiatan tersebut. Salah satunya yang membuat tercoreng adalah
kegiatan tersebut mengakibatkan munculnya budaya menggandakan uang di Indonesia hal
ini membuat nama masyarakat Indonesia menjadi tidak baik dimata masyarakat lain bahkan
masyarakat Indonesia itu sendiri.
Merusak pandangan budaya kehidupan padepokan itu sendiri. Seharusnya padepokan
menjadi asrama dan sekolah yang menjadi satu untuk kegiatan belajar dan mengajar berbagai
macam ilmu yang baik namun sekarang menjadi tidak baik karena padepokan itu disalah
gunakan oleh beberapa oknum.
2.10 Alasan Masyarakat Banyak yang Tertarik pada Kegiatan di Padepokan GB dan
DKTP
Masyarakat tertarik dengan padepokan DKTP yautu karena Rata-rata masyarakat
masih percaya dengan hal-hal berbau mistis dan mental instan alias ingin cepat kaya, ada
peran dari anak buah Taat Pribadi yang mampu menggambarkan sosok Taat secara ideal.
Ditambah pula dengan tayangan video di media sosial tentang kesaktian Taat Pribadi yang
mampu menggandakan uang. Hal ini membuat masyarakat penasaran dan tak heran banyak
yang mencari tahu tentang DKTP sehingga rasa ketertarikan untuk bergabung di padepokan
pun tinggi.
Sedangkan untuk padepokan GB rata-rata diminati oleh kalangan artis, pada kalangan
artis tersebut padepokan GB dianggap dapat menenangkan pikiran serta melepaskan semua
masalah-masalah yang ada, mulai dari situlah satu persatu artis mengajak rekannya untuk
bergabung dalam padepokan GB.
2.11 Alasan Mengapa Masyarakat Banyak yang Tertipu oleh Penyimpangan Agama di
Padepokan
Rendahnya pendidikan agama dan formal
Rendahnya kemampuan membaca karakter
Ego yang tinggi
Logika tidak jalan
Mudah percaya
2.12 Peran Ulama dalam Langkah Mencegah Penyimpangan Agama Islam Melalui
Padepokan
Peran ulama bukan hanya penting untuk dirinya sendiri pada masa sekarang tetapi
juga sangat penting untuk membangun masa depan umat agar lebih berkualitas dalam segala
bidang. Dalam Islam, ulama memiliki posisi penting dalam mengawal spiritualisme umatnya.
Mereka berperan sebagai pewaris Nabi yang harus mampu menghadirkan Nabi lewat
berbagai kebijakannya, Sebagaimana Nabi SAW memutuskan berbagai permasalahan
kehidupan umatnya. keberhasilan Nabi dalam membentuk umat merupakan buah kesuksesan
menggabungkan dua fondasi utama yang kuat yakni pemerintahan dan agama. Upaya ulama
tersebut dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain :
1. Membuka pintu ijtihad seluas-luasnya sehingga penemuan- penemuan ilmiah yang
baru, yang belum ada dasarnya atau belum dibahas oleh orang terdahulu, dibahas oleh
ulama kita. Artinya tidak lagi ditemui seorang ulama yang berfikirnya partial (tidak
kaffah).
2. Ulama harus mampu membuktikan bahwa ia adalah pewaris nabi. Pewaris nabi ini
tidak terbatas pada mengikuti rasul seperti zaman rasul, tetapi mengikuti rasul dan
menyesuaikan dengan kondisi zaman modern.
3. Memberi penjelasan kepada masyarakat pelajar atau penuntut ilmu, untuk tidak
terpaku pada mazhab-mazhab yang ada. Tetapi harus menunjukkan bahwa mazhab
yang dibawa oleh ulama terdahulu benar pada zamannya dan bisa kurang benar lagi
pada zaman sekarang.
4. Ulama harus menjadi panutan. Misalnya dalam melakukan tindakan-tindakan dalam
kehidupan masyarakat; tidak melakukan kekerasan, tidak membuat fitnah.
2.13 Peran Pemerintah dalam Menyikapi Kasus Penyimpangan Agama Islam Melalui
Padepokan
Menurut pendapat kami, pemerintah harus tegas dalam menindak para pelaku
penyimpangan dalam kasus ini. Agar kasus serupa tidak terulang, kami berpendapat bahwa
pemerintah harus mengawasi setiap padepokan yang dibangun dan memberikan persyaratan
dan perizinan untuk membangun sebuah padepokan, sehingga tidak akan ada lagi
penyimpangan ajaran agama islam yang terjadi di dalam padepokan.
Padepokan adalah tempat untuk menuntut ilmu. Dalam padepokan terjadi interaksi
belajar mengajar antara Guru dan Murid. Murid dituntut untuk mampu menguasai apa yang
telah diajarkan oleh Guru. Guru memiliki kekuasaan untuk menilai kemampuan muridnya.
Tujuan didirikan padepokan juga untuk memperdalam ilmu agama maupun menambah
wawasan. Begitulah istilah dan tujuan padepokan yang kita kenal, merupakan tempat belajar
dan juga memperdalam ilmu. Dalam kasus GB dan DKTP tentu saja terjadi penyelewangan
dari tujuan padepokan yaitu untuk hal-hal negatif dan juga digunakan untuk mencari
keuntungan pribadi dengan cara hal-hal mistis,penipuan dan juga bahkan penggunaan obat-
obatan terlarang yang konon katanya dapat membuat anggota padepokannya tersebut tenang.
Tentu saja hal-hal tersebut melanggar aturan-aturan dan juga pelaku nya dapat dipenjarakan.
Budaya dalam Islam memang membenarkan adanya Padepokan untuk memperdalam ilmu
agama ataupun menambah wawasan dan juga memperdalam ajaran islam, tetapi apa yang
dilakukan GB dan DKTP betul-betul menyelewengkan budaya Islam dan juga memanfaatkan
kebudayaan islam yang berkembang dalam masyarakat karena islam tidak mengajarkan
untuk percaya pada hal-hal mistis, adanya penipuan, maupun pemakaian pada obat-obatan
terlarang. Apa yang dilakukan GB dan DKTP membuat masyarakat lain merasa resah
karena mereka memanfaatkan kebiasaan dan juga kebudayaan ajaran Islam untuk hal-hal
negatif dan juga untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.tempo.co
http://m.galamedianews.com
http://padepokan-dewandaru.blogspot.co.id
http://alkadri-stit.blogspot.co.id/2009/11/pranata-sosial-dalam-islam.html
http://www.bintang.com/
http://regional.kompas.com/
https://khenva.wordpress.com/2010/07/23/padepokan/
http://style.tribunnews.com/2016/09/13/padepokan-gatot-brajamusti-sejarah-
terbentuknya-berawal-dari-para-jawara-hingga-ada-ritual-aspat
suryamalang.tribunnews.com/2013/09/23/ini-sejarah-dan-visi-misi-padepokan-dimas-
kanjeng-taat-pribadi