UPT-PPKB
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
i
BAB I
PENDAHULUAN
Batasan ruang dan waktu tidak lagi menjadi hal yang dipermasalahkan,
karena terbentuknya suatu kota besar yaitu kota dalam ruang lingkup dunia.
Sejalan dengan itu maka seiring datangnya pengunjung asing dari luar daerah
tertentu pasti membawa budaya asing pula, baik dari bahasa yang digunakan, gaya
busana, character attitude, religious attitude, dan hal lainnya sebagai kebiasaan-
Adat Kuta Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Provinsi Bali Negara Kesatuan
Republik Indonesia menjadi salah satu lokasi sebagai titik perkembangan interaksi
open minded, akan sangat mudah mengikuti, mengimitasi, dan larut dalam
mempengaruhinya, akan tetapi dalam hal ini kontak budaya secara langsung perlu
mendapat perhatian yang lebih mengingat bahwa Desa Adat Kuta ditenggara
menjadi lokasi interaksi sosial budaya secara langsung yang melibatkan beragam
daerah Kuta, hal itu bisa dilihat dari beragamnya jenis suku, ras, kultur, dan etnis
1
2
tidaknya akan mempengaruhi pola berpikir penduduk Kuta terlebih lagi para
remajanya yang lebih terbuka dalam menerima perubahan. Terlebih lagi seperti
yang dikutip dari karya tulis Darmadi (10: 2011) yang menyatakan bahwa pentas-
pentas kesenian tradisional di Kuta mulai berhenti pada tahun 1980-an yang
daerah pariwisata lainnya di Bali, dan hal itu juga akan mengakibatkan perubahan
Peluang imitasi tersebut akan lebih besar terjadi pada remaja, mengingat
bahwa dalam psikologi, pandangan hidup yang dipilih remaja salah satunya yaitu
tipe sosial dan estetis, dimana tipe pandangan hidup sosial lebih kepada pergaulan
pandangan hidup estetis lebih ke arah hal yang indah. Sejumlah kalangan remaja
biasanya sangat tertarik dengan hal-hal mencolok yang bisa menggambarkan jati
dirinya, dengan adanya dua pola pandangan hidup tersebut remaja senantiasa akan
hidup bergerombol dengan hal yang membuatnya nyaman, merasa tidak kurang
tentunya juga saling memberi pengaruh yang beragam, bila remaja mengadopsi
pengaruh yang negatif, alhasil akan mengakibatkan konsep tiga kerangka dasar
3
agama Hindu yaitu Tattva, Susila, dan Acara akan mengalami gangguan sehingga
menyimpang berkelanjutan.
salah satunya tradisi upacara agama Siwaratri. Ditenggara Remaja Hindu Desa
Adat Kuta masih memperhatikan tradisi tersebut dan sebagian kalangan masih
keberadaan Desa Adat Kuta sedikit berbeda dengan desa-desa di Bali pada
umumnya.
mengenai persepsi remaja Desa Adat Kuta mengenai latar belakang atau alasan
melaksanakan Siwaratri?
hasil tindakan yang dilakukan dalam upaya memecahkan masalah. Sebagai suatu
kegiatan ilmiah, tujuan penelitian merupakan suatu titik temu bagi apa yang ingin
dicari oleh seorang peneliti, karena dengan ditetapkan tujuan yang jelas dan
maka dari itu tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum
terhadap latar belakang serta alasan remaja Hindu Desa Adat Kuta melaksanakan
Hindu Desa Adat Kuta mengenai penting ataukah tidak penting dalam merayakan
upacara Siwaratri, menganalisis persepsi remaja Hindu Desa Adat Kuta mengenai
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu menemukan jawaban atas
persepsi remaja Hindu Desa Adat Kuta mengenai upacara Siwaratri, baik itu dari
tersebut.
dan konstruktif. Sehubungan dengan itu maka manfaat dari penelitian ini ada dua
penelitian mengenai bagaimana persepsi pada remaja Hindu Desa Adat Kuta
Siwaratri, terutama dalam hal ini mengenai persepsi dan memberikan gambaran
bagaimana fenomena hari raya Siwaratri jaman sekarang ini, sehingga bisa
sejenis berikutnya, dan agar bermanfaat bagi siapa saja masyarakat yang
membutuhkan informasi bagaimana persepsi Remaja Desa Adat Kuta dalam hal
bagi para remaja Hindu Desa adat Kuta khususnya, dan remaja Hindu diluar
Siwaratri pada remaja Hindu Desa Adat Kuta, yang membutuhkan ilmu
Selain itu hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi orang tua agar
pemerintahan terkait yang berhubungan dengan lokasi penelitian, baik itu Kelian
menanggulanginya sehingga tidak terjadi kesalahan serupa yang berulang kali dan
yang sudah berkeluarga agar bisa mengetahui dan menyiasati apa yang harus
dilakukan untuk bersikap dan memilah-milah agar tattva, susila, dan acara dari
ajaran agama Hindu masih diketahui dengan baik oleh penerus bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Siwaratri
oleh Mpu Tanakung pada zaman Majapahit akhir yaitu kuartal ke-3 abad ke-15
(Watra, dkk, 2007: 52) secara garis besar menceritakan tentang Lubdaka yaitu
seorang pemburu setiap hari mengelilingi hutan dan gunung, hidupnya tidak
tersebut yaitu terdiri dari; nista, madhya, utama. Pada nistaning brata hanya
melaksanakan upawasa (Tidak makan dan tidak minum) dan jagra, kemudian
pada utamaning brata terdapat aktivitas mona brata (Berdiam diri dan tidak
Tiga tahapan pelaksanaan Siwaratri yaitu dimulai dari pagi hari setelah
dilanjutkan hingga sore hari saat matahari terbenam hingga pagi hari esok harinya
tetap melaksanakan brata, kemudian dari pagi hari di keesokan harinya tersebut
yaitu di waktu tilem sasih kapitu tetap melaksanakan brata hingga matahari
jam.
7
8
Dari rentetan brata tersebut, walaupun masih ada kaum konservatif yang
tidak jarang ditemui beberapa remaja merayakan hari raya ini dengan tidak
sebagaimana mestinya tattva yang ada. Maka dari itu penelitian ini membahas
mengenai pemahaman, persepsi, dan implikasi remaja Hindu Desa Adat Kuta
Remaja dalam kamus besar baha Indonesia berarti mulai dewasa, sudah
hampir umur untuk kawin, muda (Tim Pustaka Phoenix, 2013: 703). Remaja
Hindu yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu remaja yang masih terikat
oleh organisasi sekaa truna-truni khususnya yang beragama Hindu pada sistem
bebanjaran di Desa Adat Kuta. Dari segi psikologis remaja mulai memiliki
idealisme tersendiri, lebih memiliki pemikiran yang logis, serta lebih banyak
Untuk lebih terorganisir dengan baik maka dalam penelitian ini yang
termasuk kategori remaja di Desa Adat Kuta tidak hanya yang berumur dari 10
hingga 23 tahun yang tinggal di lingkungan Desa Adat Kuta, tapi mereka yang
belum menikah, dan masih terorganisir dalam pemuda-pemudi banjar yaitu seka
pemikiran dari Louis Althusser, lahir pada tahun 1918 di Algeria dan meninggal
di Paris tahun 1990. Jika menurut Marx, ideologi merupakan suatu konsep yang
9
tidak abstrak, ideologi merupakan piranti ide-ide dari kelas berkuasa, yang dapat
dirinya atau bagaimana hubungan mereka dengan bagian masyarakat lainya dan
seseorang, bukan oleh watak ataupun psikologi individu (Althusser, 2008: x).
bersifat lebih efektif dibandingkan apa yang dikemukakan Marx. Karena ideologi
bekerja dari dalam diri, bukan dari luar dan secara mendalam mendeskripsikan
“Cara berpikir serta cara hidup tertentu” pada segenap kelas (Althusser, 2008: xi).
raya Siwaratri.
Melalui cara berpikir serta cara hidup tertentu dalam hal ini pola pikir/
ideologi imajiner remaja Hindu Desa Adat Kuta mengenai perayaan Siwaratri,
maka dari ideologi imajiner tersebut yang terdapat pada masing-masing remaja
Hindu Desa Adat Kuta, akan bisa di persepsikan olehnya mengenai alasan mereka
melalui ideologi imajiner tersebut juga bisa dipersepsikan olehnya penting atau
10
kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna, makna yang dimaksud adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik suatu yang tampak (Sugiyono, 15:
penelitian naratif (Sugiyono, 2015: 16). Adapun jenis penelitian yang terdapat
instrumen utama adalah sipeneliti sendiri/ key instrument (Usman dan Akbar,
berbagai alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk pengumpulan data,
2015: 156).
11
suara, camera, alat tulis, dan kertas, serta seperangkat laptop sebagai alat
mendapatkan data yang akurat, valid, dan jelas. Penentuan informan atau secara
ilmiah sering disebut dengan sampling, menurut Sugiyono (2015: 138-141) dapat
peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota
yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sample. Beranjak dari hal tersebut, maka dalam
meningat bahwa tidak semua anggota populasi di Desa Adat Kuta bisa dijadikan
narasumber, namun hanya para remaja yang sudah dan masih tergabung di sekaa
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini karena dari
jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data
yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat diguakan sebagai
12
sumber data (Sugiyono, 2015: 144). Kemudian Nasution dalam Sugiyono (2015:
memadai apabila telah sampai kepada taraf “Redundancy” (Datanya telah jenuh,
ditambah sample lagi tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa
Table Tabulasi
Persepsi Remaja Hindu Desa Adat Kuta mengenai Siwaratri
dosa kita.
16 I Wayan Agar bisa Penting karena Untuk bisa lebih
Karjaya melebur dosa- bagian dari agama tenang dan melebur
dosa saya. Hindu. dosa saya.
17 Putu Erika Agar bisa menjadi Penting karena hari Manfaatnya ya
Dwiyani lebih sadar diri raya agama Hindu. saya sehabis
Agustya terhadap sembahyang
kesalahan kita. merasa lebih
tenang.
18 Ni Kadek Karena ajaran Penting karena Manfaatnya agar
Mirah agama jadi harus merupakan salah bisa lebih
Adnyani dijalankan. satu hari raya yang mengendalikan diri
diajarkan oleh dan percaya diri.
agama Hindu.
19 Nyoman Menyucikan diri. Penting karea itu Usaha penyucian
Arya merupakan ajaran diri, perbuatan dan
Arimbawa agama kita. pikiran agar selalu
dilindungi Ida Sang
Hyang Widhi
Wasa.
20 Ni Ketut Ayu Saya belum Menurut saya Manfaat
Suartini pernah melakukan upacara melakukan upacara
melaksanakannya. Siwaratri itu Siwaratri setahu
penting karena itu saya, kita bisa
juga merupakan merasakan
hari raya umat bagaimana
Hindu, dan pada susahnya orang
saat itu juga umat diluar sana yang
Hindu melakukan kesusahan mencari
puasa bagi yang sebutir beras untuk
melaksanakannya. makan, dan selain
itu juga kita
melakukan
pertapaan untuk
menenenangkan
pikiran.
21 Wayan Untuk Penting karena hal Manfaatnya
Rudita menjalankan itu kan diajarkan menurut saya yaitu
ajaran agama dalam ajaran untuk menebus
16
kedepannya.
37 Ni Luh Desi Saya hanya Penting, karena itu Menjadi lebih
Purwaningsih melakukan bisa tenang dan lebih
berpuasa waktu mengendalikan sabar.
itu hanya satu kali hawa nafsu kita,
saja, sisanya saya bisa menjadi lebih
tidak melakukan baik lagi, bisa
hkarena mengendalikan
berhalangan, dan semua pikiran kita
saya dengan berpuasa
melakukannya dan bermeditasi.
karena saya
meyakininya.
38 Ni Made Ayu Karena saya bisa Penting karena Saya merasa lebih
Maryani menebus dosa- diajarkan oleh fresh.
dosa saya. agama Hindu.
39 Sang Bagus Untuk menebus Menurut saya Saya merasa lebih
Made dosa. penting karena tenang jika
Prandika merupakan ajaran melakukannya.
Mayun agama Hindu.
40 Ni Putu Karena saya ingin Penting untuk saya merasa lebih
Nadya Arini menebus dosa dilakukan karena lega.
Prameswari saya. dengan itu kita bisa
merenungkan dan
saya yakini bisa
melebur dosa-dosa
saya.
41 Dewa Made Untuk menebus Penting agar kita Bisa lebih
bagus Danda dosa dan bisa lebih tenang mengendalikan
Anglikan mengendalikan dan tidak cepat diri.
diri agar tidak marah.
cepat marah.
42 Yoga Untuk melebur Penting untuk tidak terasa, hanya
Suardika yasa dosa. melebur dosa. seperti biasa saja
dan lebih tenang.
43 Sang Bagus Untuk Sangat penting Bisa lebih
Putu Widana mempelajari tata karena dari sini kita mengendalikan diri
Setiawan cara pengendalian bisa mempelajari terhadap hawa
diri, namun jika tata cara
20
Hindu.
57 Liyong Saya hanya Penting karena itu Biasa saja.
melakukan merupakan hari
persebahyangan raya agama Hindu.
seperti biasa
karena memang
kewajiban saya
untuk
sembahyang
setiap hari.
58 Ratna Karena terbiasa Penting karena Manfaat yang saya
Kumala Sari sudah tradisi. bagian dari ajaran rasakan biasa saja,
agama Hindu. karena saya setiap
hari sembahyang
juga.
59 Trisna Wulan Saya Menurut saya Saya bisa
melakukannya penting karena itu merasakan
karena memang sebagai tradisi penderitaan orang
ingin begitu saja. kebudayaan kita lain yang berpuasa
sebagai umat bukannya segaja
Hindu. tidak makan,
namun memang
tidak bisa makan,
jadi saya menjadi
lebih baik lagi.
60 Kiky Manika Karena ajaran Penting karea Biasa saja, hanya
Sari agama. dengan saya merasa lebih
melaksanakan itu nyaman.
kita bisa menjadi
lebih baik dalam
beragama Hindu.
61 Putri Samara Karena diingatkan Penting karena kita Biasa saja sih.
Dewi oleh orang tua, bisa melestarikan
karena kebetulan kebudayaan agama
bapak saya guru Hindu ini dengan
agama, jadi beliau salah stunya
mengingatkan melaksanakan
saya biasanya ajaran-ajaran
sebelum beliau agama tersebut
salah satunya
23
almarhum. siwaratri.
(Dok. Mancapara, 15 April 2017).
tersebut diatas, maka dapat dideskripsikan persepsi Remaja Hindu Desa Adat
melaksanakan ajaran yang terdapat dalam agama Hindu, adapun hal tersebut
berikut:
dalam beragama Hindu, dan hal itu salah satunya mengenai upacara Siwaratri.
24
merupakan hari raya yang terdapat dalam ajaran agama Hindu, serta hari raya itu
merupakan hari untuk memuja Dewa Siwa. Berbeda dari beberapa pernyataan
diatas, terdapat juga remaja Hindu Desa Adat Kuta yang menyatakan bahwa ia
berikut :
berikut :
Untuk bisa melebur dosa-dosa saya, dan saya bisa jadi lebih tenang.
peleburan dosa. Hal itu juga didukung dengan pernyataan sejenis lainnya yang
tertuang dalam tabulasi data, walaupun terdapat juga jawaban yang menyatakan
sudah menjadi tradisi, niat begitu saja, dan bahkan ada juga yang menyatakan
tidak pernah melakukannya, namun secara umum bisa diketahui bahwa sebagian
2.8.2 Persepsi Remaja Hindu Desa Adat Kuta Mengenai Penting/ tidaknya
tabulasi data diatas, maka dapat diketahui bahwa persepsi remaja Hindu Desa
Adat Kuta mengenai penting ataupun tidaknya upacara Siwaratri itu dilaksanakan
perayaan Siwaratri itu enting untuk dilaksanakan karena merupakan salah satu
ajaran yang agama Hindu ajarkan, hal tersebut dipaparkannya dalam wawancara
sebagai berikut :
Penting karena merupakan salah satu hari raya yang diajarkan oleh
agama Hindu.
13 Maret 2017) yang menyatakan bahwa pelaksanaan hari raya Siwaratri itu
26
penting karena merupakan hari rayanya agama Hindu, yang dipaparkannya secara
dari pada hari raya dan ajaran agama Hindu. Dilanjutkan lagi dengan pernyataan
sebagai berikut:
Menurut saya melakukan upacara Siwaratri itu penting karena itu juga
merupakan hari raya umat Hindu, dan pada saat itu juga umat Hindu
melakukan puasa bagi yang melaksanakannya.
perayaan Siwaratri penting untuk dilaksanakan hari tersebut sebagai salah satu
hari raya umat Hindu, kemudian sebaliknya satu remaja Hindu menyatakan
Hindu memiliki banyak hari raya yang bisa dilakukannya, hal itu diungkapkan
Menurut saya tidak terlalu penting, karena bisa dilakukan dengan hari
raya yang selanjutnya, jadi saya jarang melaksanakannya.
masih ada banyak lagi hari raya suci umat Hindu yang lainnya. Namun pernyataan
disampaikan oleh satu orang saja yaitu Kesuma sendiri, selanjutnya terdapat
persepsi yang menyatakan bahwa Siwaratri penting untuk dilakukan karena pada
27
hari itu bisa melaksanakan intropeksi diri untuk menjadi yang lebih baik lagi. Hal
sebagai berikut:
Penting karena penting untuk kita merenungkan apa saja yang telah kita
perbuat selama ini.
menyatakan bahwa :
Penting karena itu merupakan salah satu hari besar agama Hindu, dan itu
bisa mengingatkan kita terhadap perbuatan kita yang telah kita lakukan.
perbuatan apa yang telah dilakukannya, serta ditambah lagi dalam pernyataanya
raya Siwaratri merupakan salah satu hari besar agama Hindu. Melalui beberapa
deskripsi diatas dan melalui hasil wawancara yang tertuang pada table tabulasi,
pelaksanaan Siwaratri karena hari itu merupakan hari raya bagi umat Hindu, serta
dapat dianalisis persepsi remaja Hindu Desa Adat Kuta mengenai manfaat
penderitaan rang lain sebagai akibat dari berpuasa, da nada juga yang menyatakan
tidak tahu manfaatnya karena belum pernah melaksanakannya, serta ada juga
yang menyatakan biasa saja. adapun hal tersebut disampaikan oleh remaja Hindu
bermanfaat sebagai hari untuk menebus serta melebur dosa-dosa yang telah
diperbuat, hal itu juga dinyatakan oleh narasumer lainnya yang terdapat dalam
29
table tabulasi data. Kemudian pernyataan berbeda yaitu beranfaat sebagai sarana
Lebih fresh, pikiran lebih tenang, bisa mengontrol nafsu dan pikiran
menjadi dewasa.
penderitaan orang lain yang kesusahan untuk mencari makan. Hal tersebut
Bisa dilihat pernyataan yang unik dilihat dari persepsi Kencana diatas, ia
menyatakan bahwa jika wanita lajang yang melakukan begadang dan berpuasa
maka akan menemui jodohnya yang baik kelak. Dan dari pernyataan tersebut
melakukan perbuatan berdosa serupa. Sesuai dengan data yang diperoleh, secara
umum remaja Hindu Desa Adat Kuta mempersepsikan manfaat dari perayaan
3.1 Kesimpulan
Melalui hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi reaja
Siwaratri karena sudah terbiasa, sudah menjadi tradisi, niat begitu saja, dan
bahkan ada juga yang menyatakan tidak pernah melakukannya, namun secara
umum bisa diketahui bahwa sebagian besar persepsi remaja Hindu Desa Adat
melebur dosa. (2) Secara umum remaja Hindu Desa Adat Kuta mempersepsikan
pentingnya pelaksanaan Siwaratri karena hari itu merupakan hari raya bagi umat
Hindu, serta melalui pelaksanaan hari raya tersebut bisa melakukan intropeksi
serta perenungan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, dan mengendalikan diri
untuk pengekangan hawa nafsu. (3) Secara umum remaja Hindu Desa Adat Kuta
31
32
3.2 Saran
sastra, disarankan agar Remaja Hindu Desa Adat Kuta memperdalam kembali
itu dari sarana prasarana, esensi, ataupun tujuan pelaksanaan Siwaratri tersebut,
Darmawan, 2017. Siwaratri ajang berburu Siwa dengan Gadget Hingga Bercinta.
Denpasar: Nusa Bali.
Pendit, Byoman, 2007. Filsafat Hindu Dharma Sad-Darsana Enam Aliran Astika
(Ortodoks) Buku Kedua. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Suyitno, Imam, 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, Teori, Pelatihan,
Contoh. Bandung: Pt Refika Aditama.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alfabeta.
Tim Pustaka Phoenix, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru. Jakarta
Barat: Pustaka Phoenix.
Watra, Wayan, dkk, 2007. Pandangan Filosofis, Etika, dan Upakara dalam
Siwaratri di Era Modern. Surabaya: Paramita.
http://kbbi.web.id/persepsi.html, 12/04/2017/8.42PM.
http://kbbi.web.id/pustaka.html/II/004/2017/7:14PM.
31