Anda di halaman 1dari 20

Budaya Paketan Pada Masyarakat Betawi Di lingkungan Kebagusan II

Kelompok 7 Sesi 1

Ahmad Ramdhani Kurniawan (1)

Akhirul Ramadhanu (3)

XI IIS 3

SMA NEGERI 66 JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


Kata Pengantar

Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Allah Subhannallahu Wata’ala yang tiada henti-
hentinya mengalirkan segala kearifan dalam setiap kalbu hambanya yang haus dan cinta akan ilmu yang
dengannya tiada akan pernah kering samudera pikir dan terbukalah setiap mata hati. Begitu pula
dengan segala rahmat dan hidayah-Nya-lah sehingga makalah yang berjudul “Budaya Paketan Pada
Masyarakat Betawi di lingkungan Kebagusan II” dapat terselesaikan. dapunn tujuan dari penyusunan
makalah ini ialah untuk memenuhi tugas Penelitian Kualitatif Pelajaran Sosiologi.

Demikianlah penelitian ini dibuat dan tidak menutup kemungkinan dalam penyusunannya
terdapatkekurangan dan kesalahan didalamnya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
komentarnya yang dapat dijadikan masukan dalam penyusunan laporan tugas selanjutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………………………..……………….i

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………………………..………..ii

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………………….……………………………………...………iii

DAFTAR
GAMBAR…………………………………………………………………………………………………………………………………………….……...iv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………………………………….v

A. Latar Belakang Masalah………………….……………………………………………………………………………………………………………………v

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………………………………………..………v

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………………………………………………………….………v

D. Manfaat
Penelitian………………………………………………………………………………………………………………………………………………vi

BAB II KAJIAN
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………..……………vii

A. Kajian Teori dan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………vii

B. Penelitian Relevan………………………………………………………………………………………………………………………………………………vii

C. Kerangka
Berpikir…………………………………………………………………………………………………………………………………….…………viii

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………………………………………………………………………………ix

A. Tempat dan Waktu


Penelitian………………………………………………………………………………………………………………………………ix

B. Jenis Penelitian……………………………………………………………………………………………………………………………………………………ix

C. Sumber Data…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………x

D. Teknik Pengumpulan
Data………………………………………………………………………………………………………………….…………………x

E. Teknik Analisis Data………………………………………………………………………………………………………………………………………………x

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………………………………………………………………….……………………………………xii

A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………………………………………………………………………………………….……………xii


B. Deskripsi Informan…………………………………………………………………………………………………………………….…………………….…xii

C. Data Temuan
Penelitian…………………………………………………………………………………………………………………………………..…xiii

D. Hasil Analisis Data…………………..…………………………………………………………………………………………………………………………xiii

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……xv

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………xv

B.
Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..xv

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………..………………xvi

Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…xvi
i

Indeks…………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………….…xvii

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………………………..……………….i

C. Kerangka
Berpikir…………………………………………………………………………………………………………………………………….…………viii

Lampiran

Dokumentasi…………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………..xvi
i
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tradisi gotong royong memang sudah menjadi ciri bangsa Indonesia. Gotong royong memiliki arti kerja
sama, berkumpul dan bermusyawarah mengerjakan sesuatu untuk kemaslahatan bersama. Gotong
royong memiliki istilah tersendiri pada setiap daerah di Indonesia. Untuk di Jakarta, khususnya suku
Betawi, istilah gotong royong disebut dengan paketan.

Paketan secara harfiah memiliki arti berkumpul dan bermusyawarah untuk melakukan kerja bakti atau
gotong royong. Sedangkan secara metafora artinya bekerja bersama-sama secara sukarela untuk
menyelesaikan semua persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Para warga biasanya dikumpulkan dan koordinir oleh seorang ketua tokoh masyarakat setempat. Akan
tetapi pada zaman sekarang biasa dilakukan oleh ketua RT atau RW. Kegiatan gotong royong ini masih
bisa kita jumpai di kampung-kampung Betawi yang ada di Jakarta. Seperti kampung Betawi yang ada di
Kebagusan II, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kegiatan ngubek Empang di kalangan masyarakat Betawi di Kebagusan II RT 001/RW 06 ini.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan untuk memfokuskan penelitian. Adapun pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kebertahanan etnis Betawi Kebagusan II RT 001/RW 06, Jakarta Selatan ?


ditengah perubahan?

2. Bagaimana identitas kebetawian masyarakat Betawi Kebagusan II RT 001/RW 06,Jakarta Selatan?

C. Tujuan Penelitian

1. Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara
mendalam bagaimana kebertahanan identitas etnis Betawi Kebagusan II RT 001/RW06. Sehingga dari hal
tersebut peneliti menarik dua fokus utama tujuan diadakan penelitian. Fokus pertama ditujukan

2. Untuk menganalisis kebertahanan etnis Betawi Kebagusan II RT001/RW06 ditengah perubahan saat
ini. Fokus kegunaan penelitian yang kedua untuk mengetahui identitas kebetawian masyarakat Betawi
Kebagusan II RT001/RW06.

D. Manfaat Penelitian

Selain tujuan, ada juga manfaat dalam penelitian ini. Penelitian ini mempuyai dua manfaat secara
teoritis, praktik antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis, sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.


2. Manfaat praktis, dengan mendeskripsikan kebertahanan etnis Betawi dalam upaya pengembangan
budaya Betawi diharapkan dapat memberikan tentang kebertahanan identitas etnis Betawi di era saat
ini ditengah perubahan. Oleh karena itu diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi masyarakat dalam
mempertahankan etnis Betawi, menjaga warisan budaya Betawi, serta saling melestarikan budaya
Betawi agar tidak hilang identitas atau khas Betawi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Menurut Dinas Kebudayaan Budaya Paketan

Gotong royong memiliki istilah tersendiri pada setiap daerah di Indonesia. Untuk di Jakarta, khususnya
suku Betawi, istilah gotong royong disebut dengan paketan. Paketan secara harfiah memiliki arti
berkumpul dan bermusyawarah untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong.

Ngubek Empang

Nuansa gotong royong pada kegiatan ngubek empang terlihat pada saat pelaksanaan memanen ikan.
Pada kegiatan ini, empang akan dikuras. Pada saat menguras empang biasanya masyarakat akan terlibat
dalam aktivitas Ngubek Empang. Ikan yang terdapat di empang terdiri dari ikan-ikan yang sengaja
ditanam seperti ikan mas dan gurame dan ada juga ikan yang memang tidak sengaja ditanam seperti
gabus, lele, mujair, dan sebagainya.

Jika menemukan ikan mas atau gurame, maka harus memberikannya kepada pemilik empang,
sedangkan ikan-ikan lain di luar ikan mas dan gurame boleh diambil atau dimiliki oleh warga. Setelah
proses menguras empang selesai dan ikan-ikan sudah selesai dipunguti, biasanya pemilik empang akan
membagikan sebagian ikan itu kepada warga yang terlibat dalam kegiatan ngubek empang.

Nilai budaya gotong royong dan tolong menolong pada kegiatan ngubek empang relatif masih bertahan
hingga saat ini. Misalnya di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, masih ada warga yang memiliki
empang. Sebagian besar warga Betawi berpendapat bahwa empang ada nilai rekreasinya atau hiburan
di kala waktu senggang.
Bagi sebagian warga Betawi, mengurus ikan di empang ada nilai seni tersendiri yang dapat
menghilangkan kejenuhan. Jika aktivitas ngubek empang masih ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan, maka nilai kebersamaan sebagai perekat nilai gotong royong akan semakin tampak
namun hal ini ditunjang oleh keberadaan empang itu sendiri.

B. Penelitian Relevan

Nama Peneliti : Fitri Rizkiyah

Judul Penelitian : Kebertahanan Identitas Etnis Betawi Condet Di Tengah Perubahan

Tempat Penelitian : Condet, Kelurahan Balekambang

Tahun Penelitian : 2017

Jenis Penelitian : Penelitian Kualitatif

C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jalan Kebagusan II RT001/RW06 Kecamatan Pasar Minggu,Kota Jakarta
Selatan,Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta,penelitian dilaksanakan dari tanggal 12 Mei 2022 sampai dengan
21 Mei 2022.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu
phenomenological research, grounded theory, ethnography, case study dan narrative research.

Phenomenological research, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan
pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam
pengalaman hidupnya.

Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa menarik
generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara induktif, teori abstrak tentang proses, tindakan atau
interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya
kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.

Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam
terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh
waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.

Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi terhadap satu
orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya.
Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif kronologis.

C. Sumber Data

Sumber Data yang kita peroleh adalah sumber Data Primer dan Sekunder.

Data primer adalah suatu data yang berasal dari pihak yang bersangkutan atau langsung diperoleh dari
responden.

Data sekunder adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan data-data yang telah ada,
selanjutnya dilakukan proses analisa dan interpretasi terhadap data-data

tersebut sesuai dengan tujuan penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik pengumpulan data yang kami lakukan secara langsung. Untuk melakukan observasi seorang
peneliti diharuskan untuk melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati
menggunakan pancaindra yang kemudian dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan bukti dari peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi ini
berupa gambar, kutipan, dan lain-lain. Dokumen tertulis merupakan pengumpulan data yang sering
memiliki posisi yang penting dalam penelitian kualitatif.

E. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data yang kita gunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu reduksi data

1. Reduksi Data

Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti
melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama
peneliti berada di lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit.

2. Penyajian Data

Penyajian data ini merupakan suatu cara dalam merangkai data dalam suatu organisasi untuk
memudahkan dalam membuat kesimpulan dari kejadian ataupun fenomena sesuai dengan data yang
telah direduksi.

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti membuat rumusan dengan logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian
lalu dilanjutkan dengan dikaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data
yang telah dibentuk dan telah dirumuskankan. Langkah selanjutnya yakni melaporkan hasil penelitian
lengkap dengan temuan yang berbeda dari temuan yang sudah ada
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Jalan Kebagusan raya, Kebagusan II RT 001/RW06, Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12520.

Sejarah Kebagusan

• Kebagusan terkenal sebagai tempat tinggal mantan presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

• Daerah Kebagusan memiliki nama kampung yang terbagi atas Kebagusan Besar, Kebagusan Kecil dan
Kebagusan Wates.

• Kebagusan mempunyai sejarah yang cukup tua seiring dengan masuknya zaman para Wali Songo
datang ke tanah Jawa dan tidak terlepas dari rangkaian sejarah masuknya Islam ke tanah Jawa saat itu.

• Daerah Kebagusan dahulunya adalah hutan jati yang cukup lebat, meliputi kawasan Kebun Binatang
hingga Pejaten dan daerah Cilandak serta Jagakarsa sekarang.

• Asal muasal nama Kebagusan timbul dari nama seorang wanita cantik berasal dari Banten, yaitu Nyai
Tubagus Latak Lanang. Ia adalah seorang wanita yang cantik baik ahklak maupun fisiknya, sehingga
banyak lelaki yang menginginkannya dan akan mempersuntingnya. Oleh karena dia tidak menyukai hal-
hal maksiat dan yang bersifat negatif lainnya, maka dia menyepi ke daerah selatan dengan niat bertapa
serta mendoakan kawasan ini sejahtera tata tenteram kertarahardja. Pada suatu ketika pada saat fajar
tiba, terjadi kebakaran besar yang menghanguskan hutan jati (sekarang terkenal daerah yang bernama
Jati Padang artinya hutan jati yang setelah kebakaran menjadi terang (terang dalam Bahasa Jawa =
padang), hingga diketahui adanya makam dia. Hal ini terbukti dengan adanya makam ibu Bagus (begitu
sebutan warga Kelurahan Kebagusan) yang terletak di Jalan Kebagusan II RT.001/07.
B. Deskripsi Informan

1. Nama : Muhammad Rifki

Umur : 17 tahun

Pekerjaan : Pelajar

2. Nama : Ardi Amara

Umur : 19 tahun

Pekerjaan : Pelajar

3. Nama : Kriesna Abdi Prasetio

Umur : 17 tahun

Pekerjaan : Pelajar

C. Data Temuan Penelitian

NO. Nama Rincian Perilaku


1. Muhammad Rifki Muhammad Rifki berperilaku ingin bekerja
sama,membantu pemilik empang. Ia membantu
mencari ikan dengan menggunakan serokan
sambil menyebur keempang,rela membantu
walaupun kotor. Muhammad Rifki juga berperilaku
kompetitif (persaingan) untuk bersaing sambil
bersenang-senang banyak-banyakan ikan yang
diperoleh anggota masyarakat yang lain.
2. Ardi Amara Ardi Amara berperilaku ingin bekerja
sama,membantu mencari ikan pemilik empang
menggunakan tangan, dan sambil menyebur
keempang,rela membantu walaupun kotor.
3. Kriesna Abdi Prasetio Kriesna Abdi Prasetio berperilaku ingin bekerja
sama, membantu pemilik empang mencari ikan
menggunakan pancingan. Tetapi ia terlihat
mementingkan dirinya sendiri,karena tidak mau
menyebur keempang,takut baju dan tubuhnya
kotor.

D. Hasil Analisis Data


A) Bentuk Integrasi

Bentuk Integrasi penelitian kami di Kebagusan II RT001/RW06 adalah Integrasi Fungsional. Integrasi ini
muncul karena adanya fungsi-fungsi tertentu yang ada di dalam masyarakat. Kemudian, integrasi
tersebut dapat terjadi jika kita mengedepankan fungsi tersebut yang berasal dari masing-masing
anggota masyarakat. Seperti halnya Budaya Ngubek Empang ini, Pemilik empang meminta bantuan
kepada masyarakat, dan anggota masyarakat mempunyai fungsi untuk membantu pemilik empang
mengambil ikan dan membersihkan ikan.

B) Faktor Pendorong

1) Toleransi, terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Toleransi yang
mendorong terjadinya komunikasi yang efektif. Toleransi sikap menghormati dan saling membantu
antar kelompok atau individu dalam masyarakat.

2) Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya. Tiap pihak mengakui kelemahan dan
kelebihan kebudayaan masing-masing. Seperti Ardi Amara yang bersuku Jawa, ikut membantu
Kebudayaan Betawi.

3) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal itu dapat diwujudkan jika penguasa
memberikan kepada golongan minoritas untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan golongan
mayoritas.

4) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. Kelompok Masyarakat minoritas dan penduduk setempat
(mayoritas),menyebabkan warga masyarakat menjadi lebih dekat satu dengan yang lain.

C) Faktor Yang Mempengaruhi

Terciptanya Asimilasi, Definisi Asimilasi adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di individu atau kelompok dalam masyarakat.
Masyarakat berusaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan,sikap, dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
BAB V PENUTUP

Kesimpulan:

Nilai-nilai gotong-royong pada masyarakat Betawi masih bertahan sampai sekarang. Gotong-royong
tolong menolong, merupakan salah satu bentuk rasa kebersamaan antarwarga sekaligus perwujudan
dari rasa kepedulian terhadap sesama. Pada etnik Betawi, wujud gotong royong tolong menolong masih
tampak pada acara-acara, di antaranya:

Ngubek Empang , ngubek Empang ini dilakukan warga ketika selesai panen ikan yang diadakan oleh
pemilik Empang biasanya itu untuk menguras isi Empang. Di Acara tersebut warga yang ngubek Empang
itu diperbolehkan untuk mengambil ikan ikan yang ada di kolam Ikan yang terdapat di empang terdiri
dari ikan-ikan yang sengaja ditanam seperti ikan mas dan gurame dan ada juga ikan yang memang tidak
sengaja ditanam seperti gabus, lele, mujair, dan sebagainya.

Jika menemukan ikan mas atau gurame, maka harus memberikannya kepada pemilik empang,
sedangkan ikan-ikan lain di luar ikan mas dan gurame boleh diambil atau dimiliki oleh warga.

Saran :

Kebudayaan Betawi Adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dijaga keberadaanya,
Masyarakat Betawi Kebagusan II maupun pendatang harus tetap konsisten dalam upaya pelestarian
Kebudayaan Betawi.
DAFTAR PUSTAKA

● https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/2021/03/Mengenal-Gotong-Royong-Betawi-
dari-Bikin-Dodol-hingga-Pindahan-
Rumah#:~:text=Gotong%20royong%20memiliki%20istilah%20tersendiri,kerja%20bakti%20atau%20go
tong%20royong.
● https://onesearch.id/Record/IOS2897.14899/TOC
● http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijsep/article/download/6239/4526/
● http://repository.upi.edu/14899/7/D_IPS_0908737_Chapter4.pdf
● https://core.ac.uk/display/144113322?utm_source=pdf&utm_medium=banner&utm_campaign=pd
f-decoration-v1
LAMPIRAN

A. Biodata Penulis

1. Nama: Ahmad Ramdani k

Tempat dan tanggal lahir : Indramayu, 18 Oktober 2004

Jenis kelamin: laki-laki

Alamat asal: jalan damai musyawarah RT 013 RW 003, kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan

No telepon: 081383867528

E-mail : ramdaniahmad1423@gmail.com

2. Nama : Akhirul Ramadhanu

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 13 November 2004

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Asal : Jalan Kebagusan II RT 001/RW 06,Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Telepon & HP : 085774795862

E-mail : dhanudanu25@gmail.com

B. Dokumentasi
Muhammad Rifki sedang membantu mencari ikan menggunakan serokan bersama salah satu bapak-
bapak.

Ardi Amara sedang membantu mencari ikan menggunakan tangan.

Kriesna Abdi Prasetyo membantu mencari ikan menggunakan alat pancing.


INDEKS

asimilasi…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..14

case study……………………………………………………………………………………………………………………………..……….…………9

ethnography……………………………………………………………………………………………………………………………………………..9

eksplorasi………………………………………………………………………………………………………………………………………….………9

grounded
theory……………………………………………………………………………………………………………………………….………9

koordinir…………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
5

metafora…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
5

ngubek empang……………………………………………………………………………………………………………………………..5,7,13,15

narrative research………………………………………………………………………………………………………………………………….…9
O

observasi……………………………………………………………………………………………………………………………………………….9,10

paketan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1,2,5,7

phenomenological research……………………………………………………………………………………………………………..………9

kertarahardja…………………………………………………………………………………………………………………………………………12

Anda mungkin juga menyukai