Anda di halaman 1dari 14

Upacara Adat Suku

Asmat
Oleh Kelompok 3 Sesi I
Latar Belakang

Papua merupakan provinsi yang terletak dibagian paling timur Indonesia. Suku di Papua sendiri yang
sangat menonjol dalam hal kebudayaan ialah "Suku Asmat". Nama Asmat berasal dari kata-kata Asmat
"As Akat", yang menurut orang Asmat berarti "orang yang tepat". Selain itu, ada juga yang mengatakan
bahwa Asmat berasal dari kata Osamat yang berarti "manusia dari pohon". Suku asmat memiliki banyak
kebudayaan dan kesenian seperti Patung ukiran, atraksi tarian dan musik, kerajinan tas noken, dll. Suku
ini dahulu terkenal dengan praktik kanibalisme namun seiring perkembangan zaman, hal ini sudah tidak
terjadi lagi. Masyarakat Suku Asmat juga mempunyai ritual atau acara-acara khusus upacara ritual
kematian yang dilakukan karena Suku Asmat percaya bahwa kematian yang datang kecuali pada usia
yang terlalu tua atau terlalu muda, adalah disebabkan oleh tindakan jahat, baik dari kekuatan magis atau
tindakan kekerasan. ritual upacara mbismbu bermakna agar mereka selalu ingat kepada kerabat yang
telah mati. upacara Tsyimbu adalah uparaca pembuatan dan pengukuhan rumah lesung atau perahu yang
diadakan 5 tahun sekali. Upacara Yentpokmbu ialah Ritual Pembuatan Rumah Yew Atau Rumah Bujang
sebagai tempat berkumpulnya para keluarga.
Anggota Kelompok Kami

Devita Rachma Putri Alya Isni Rahman Bunga Cinta Zaqiah Donni Agus Prasetyo Akhirul Ramadhanu

Ketua Kelompok Pengumpul Materi Pengumpul Materi Pengumpul Materi Penulis Materi
VIDEO TERKAIT
https://youtu.be/TMUfkYpbP2U
Pengertian Upacara Pada Suku Asmat
1. Upacara Mbismu
Mbis merupakan ukiran patung tonggak nenek
moyang atau kerabat yang telah meninggal. Upacara
adat asmat ini bermakna agar mereka selalu ingat
kepada kerabat yang telah mati. Jika kematian
tersebut karena dibunuh, maka mereka akan
membalaskan dendam dengan membunuhnya juga.

2. Upacara
Yentpokmbu Suku asmat memberi nama rumah bujang sesuai
amrga pemilikinya. Rumah bujang adalah bangunan
yang bisa digunakan untuk kegiatan religius maupun
non religius. Selain tu, rumah ini juga difungsikan
untuk berkumpul keluarga. Namun dalam kondisi
tertentu, contohnya saat penyerangan maka wanita
dan anak-anak tidak diperbolehkan masuk.
3. Upacara Tsyimbu
Tsyimbu adalah uparaca pembuatan dan pengukuhan
rumah lesung atau perahu yang diadakan 5 tahun
sekali. Perahu ini akan diwarnai dengan warna merah
dan putih secara berseling di bagian luar dan berwarna
putih di bagian dalam. Selain itu, perahu juga akan
diukir dengan gambar keluarga yang telah meninggal,
serta gambar binatang dan sebagainya. Perahu
tersebut juga akan dihias dengan sagu.
Sejarah Suku Asmat Nama Asmat berasal dari kata-
kata Asmat "As Akat", yang menurut orang Asmat berarti"orang yang tepat".
Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Asmat berasal dari kata
Osamat yang berarti "manusia dari pohon".
Tetapi kalo menurut tetangga suku Asmat, yaitu
suku Mimika, nama Asmat ini berasal dari kata-
kata mereka untuk suku-"manue", yang berarti "pemakan manusia".
Suku asmat tersebar dan mendiami wilayah disekitar pantai laut arafuru dan pegunungan jayawijaya,
dengan medan yang lumayan berat mengingat daerah yang ditempati adalahhutan belantara, dalam kehidupan suku Asmat,b
atu yang biasa kita lihat dijalanan ternyatasangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-
batu itu bisa dijadikan sebagai mas kawin. 

Semua itu disebabkan karena tempat tinggal suku Asmat yang membetuk rawa-rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-


batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak,palu, dan sebagainya. Sekarang biasanya, kira-
kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga.
Rumah Bujang dipakai untuk upacaraadat dan upacara keagamaan.

Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini,ada kira-


kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.
Penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas,berkulit hitam dan berambut keritin.Tubuhnya cukup tinggi. 
Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar162cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172cm.
Tujuan Upacara Adat Suku Asmat
1. Ritual
Kematian
Tujuannya adalah untuk menjaga orang yang sakit agar tidak di ganggu roh jahat

2. Upacara
Mbismu
Tujuan dari upacara ini adalah sebagai peringatan leluhur mereka yang telah meninggal
terbunuh oleh roh jahat.

3. Upacara Yeontpokmbu
Suku asmat memberi nama rumah bujang sesuai amrga pemilikinya. Selain tu, rumah ini
juga difungsikan untuk berkumpul keluarga. Namun dalam kondisi tertentu, contohnya
saat penyerangan maka wanita dan anak-anak tidak diperbolehkan masuk .

4. Upacara Tsyimbu
Tujuan upacara adat ini pada zaman dahulu menggunakan perahu biasanya untuk
berperang, namun sekarang untuk mengangkut makanan
Pelaksanaan Ritual Kematian
Biasanya pihak keluarga akan membuat pagar dari dahan pohon Nipah agar roh jahat
tidak bisa mengganggu atau berkeliaran dan tidak bisa mendekati orang sakit tersebut.
Namun ketika orang yang sakit kemudian meninggal, keluarga akan berebutan untuk
memeluk orang tersebut. Orang yang sudah meninggal kemudian akan diletakan di
atas anyaman bambu atau para hingga mayatnya membusuk. Kemudian tulang-tulang
mayat akan disimpan pada pokok kayu. Sebagai bentuk kasih sayang terhadap orang
yang sudah meninggal, keluarga akan menjadikan tengkoraknya sebagai bantal. Mayat
suku Asmat biasanya dikuburkan di dalam hutan, di pinggir sungai ataupun semak-
semak.
Makna Simbol

Hiasan atau mahkota khas suku Asmat ini memang tidak memiliki nama khusus.
Masyarakat Asmat menyebutnya hanya sebagai hiasan atau mahkota yang mereka
anggap bagian dari pakaian adat. Bentuk mahkota ini sebenarnya menyerupai
sebuah anyaman pucuk daun sagu yang dapat diikatkan ke kepala. Beberapa bulu
burung dipasang di sekitar anyaman dan menjadi aksesoris yang memperindah
mahkota. Bulu-bulu ini diambil dari burung-burung yang mempunyai arti penting
bagi suku Asmat seperti Kasuari atau Kakatua putih. Seperti halnya burung-burung
ini, mahkota ini pun bermakna penting bagi suku Asmat.
Kesimpulan

Suku asmat merupakan suku terbesar di tanah papua. Mereka memiliki


berbagai macam budaya yang unik dan menarik. Kehidupan adat yang
sangat kompleks menjadi sebuah hal yang menarik untuk selalu di
pelajari. Kehidupan sehari-hari suku asmat memang tidak bisa lepas
dari akar budaya mereka. Dimulai dari rumah, pakaian, senjata bahkan
proses pernikahan pun terlihat sangat khas.
Kesimpulan

Adat istiadat suku Asmat mengakui dirinya sebagai anak dewa


yang berasal dari dunia mistik atau gaib yang lokasinya berada
di mana mentari tenggelam setiap sore hari. Mereka yakin bila
nenek moyangnya pada jaman dulu melakukan pendaratan di
bumi di daerah pegunungan.
Kesimpulan
Selain itu orang suku Asmat juga percaya bila di
wilayahnya terdapat tiga macam roh yang masing-masing
mempunyai sifat baik, jahat dan yang jahat namun mati.
Berdasarkan mitologi masyarakat Asmat berdiam di
Teluk Flamingo, dewa itu bernama Fumuripitis.

Kedekatan mereka dengan alam sangat tercermin dari


tatacara kehidupan mereka. Pakaian mereka yang terbuat
dari bahan-bahan yang ada di alam. Ukiran-ukiran
bahkan konsep tata cara hidup mereka juga terinspirasi
dari alam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai