SYEKH NURJATI CIREBON FAKULTAS SYARIAH JURUSAN HUKUM KELUARGA Alamat: Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Fax. 489926 Cirebon 45232
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Nama : Noviyana Sukma
NIM : 2008201045 Mata Kuliah : Cirebonologi Semester : VI (ENAM) Fakultas/Prodi : FSEI / Hukum Keluarga kelas : B Dosen : Abdul Wahid, SH., M.Kn.
PERTANYAAN
1. Coba uraikan tentang bagaimana deskripsi budaya masyarakat dilingkungan anda
dalam mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills)? 2. Coba jelaskan menurut pendapat anda, bagaimana perilaku yang ditampilkan masyarakat di tempat saudara tinggal yang mencerminkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills)? 3. Coba jelaskan menurut pendapat anda, bagaimana mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) yang terkandung dalam budaya melalui nilai-nilai kearifan local? 4. Coba jelaskan menurut pendapat anda, bagaimana aplikasi pendekatan yang dilakukan oleh anda dalam melestarikan nilai kearifan local di daerah anda? 5. Coba jelaskan menurut pendapat anda, apa saja objek wisata pendukung yang potensial dikembangkan di daerah anda? 6. Coba jelaskan menurut pendapat anda, bagaimana peranan anda sebagai mahasiswa (agen of change) dalam melestarikan kebudayaan di daerah anda tempati?
Jawaban 1. Salah satu aspek penting dalam pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan pardigma baru adalah peningkatan keterampilan kewarganegaraan (civic skills). Keterampilan kewarganegaraan yang akan 4 dikembangkan, terutama penerapannya dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sangat terkait erat dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kewarganegaraan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills). Kemudian Jakarta ada pula mata pelajaran penunjang yaitu Pendidikan lingkungan dan budaya Jakarta (PLBJ) merupakan salah satu mata pelajaran yang dibutuhkan dalam mempertahankan konsep atau nilai kehidupan masyarkat dan lingkungan budaya Betawi bagi generasi penerus khususnya siswa SD. 2. Perilaku masyarakat yg saat yang mencerminkan keterampilan kewarganegaraan budaya batwi yaitu gotong royong, Terdapat banyak kegiatan gotong royong di kalangan masyarakat Betawi selain membangun masjid atau membersihkan lingkungan. Diantaranya yaitu gotong royong bikin dodol, ngubek empang, gotong royong di acara pernikahan dll. Gotong royong bikin dodol tersebut adalah kegiatan membuat dodol Betawi. 3. Kearifan lokal merupakan sebuah bentuk pemaham, keyakinan, adat kebiasaan yang diciptakan oleh masyarakat lokal itu sendiri yang dilakukan dari satu generasi ke generasi selanjutnyaa dalam menjawab berbagai permasalahan dalam menghadapi tantangan hidup kedepannya. Kearifan lokal itu sendiri juga menjadi sebuah identitas dalam mengenal suatu suku, budaya, agama, dsb, didalam kearifan lokal tersebut tidak hanya terdapaaat aktifitas tertentu pada suatu komunitas melainkan didalamnya juga terdapat sebuah norma, etika, dan tata nilai yang terkandung. Salah satu diantara kearifan lokal yang sangat dikenal oleh masyarakat lain ialah bahasa yang dipakai oleh Suku Betawi. Dalam menggunakan dialeknya suku Betawi memiliki karakteristik tersendiri yang merupakan cerminan dari keseluruhan budaya Betawi yang merupakan hasil perkawinan berbagai adat yang berasal dari bagian lain nusantara maupun budaya asing. bahasa informal atau sehari-hari adalah Bahasa Indonesia Betawi. Dialek Betawi sendiri terbagi menjadi dua jenis: dialek antara Betawi dan dialek sekitar Betawi. Dialek Betawi Tengah biasanya dibaca sebagai "é" dan dialek Betawi sekitarnya sebagai "a". Dialek Betawi Tengah atau Tengah adalah tempat awal mula kota Jakarta, yaitu desa Betawi sekitar Kota, Jakarta, Sawa Besar, Tugu, Shilinzing, Kemayoran, Senen, Kramat, Tuan sebelum negara, sebagai upaya terakhir tidak boleh dilewati (Jatinegara) Selatan. Dialek Betawi terdekat mulai dari Jatinegar, Condet, Jagakars, Depok, Rawa Belong, dan Chiputat di selatan dan memanjang dari tepi selatan ke Jawa Barat. 4. Dalam melestarikan budaya betawi biasa nya saya menggunakan Dialek Betawi sendiri terbagi menjadi dua jenis: dialek antara Betawi dan dialek sekitar Betawi. Dialek Betawi Tengah biasanya dibaca sebagai "é" dan dialek Betawi sekitarnya sebagai "a". adapun cara lain yang biasa dilakukan masyrakat betawi yaitu Nyorog. Nyorogadalah tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan dan menyambut lebaran. 5. Kampung Betawi Setu Babakan adalah satu destinasi wisata yang sangat kental akan budaya Betawi, mulai dari seni, arsitektur, adat istiadat, tradisi, pakaian, hingga kuliner bisa kamu temui di sini. Kampung Betawi yang memiliki luas sekitar 289 hektare ini terletak di Jl. RM. Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Para pengunjung yang datang bisa melihat keseharian masyarakat Betawi, seperti pencak silat, aqiqah, injek tanah, ngarak penganten sunat, hingga ngederes.Bukan hanya itu, di sana kamu juga bisa mencicipi kuliner khas Betawi yang tentunya lezat, seperi sayur asem, sayur lodeh, soto mie, soto babat, halibut, bir lokal pletok, jus belimbing, kerak telor, laksa, toge goreng, dodol, tape uli, geplak, dan wajik. Atraksi di sini bisa dibilang sangat banyak, karena di dalam Kampung Betawi kamu bisa melakukan banyak hal, mulai dari wisata budaya, agrowisata, hingga menikmati wisata air yang akan membuat para pengunjung tidak bosan.Untuk masuk ke sini tidak dipungut biaya alias gratis. Para pengunjung hanya akan dimintai uang parkir saja. 6. Dilingkungan saya terdapat tempat pengajian anak dimana saat itu saya menjadi bagian dari TPA tersebut, cara saya selaku mahasiswa dalam melestarijkan budaya betawi salah satunya nyorog. Ketika adanya perayaan hari besar islam atau mungkin runina malam jumat saya dapat memberikan usul dan penerapan kepada adik adik di TPA untuk berbagi dengan sesama. Teknisnya setelah selesai acara, menmbagikan lebuihan makanan kepada warga setempat.