PENDIDIKAN PANCASILA
FASE: D
KELAS:
VII
SEMESTER: GANJIL
KEBERAGAMAN SUKU,
AGAMA, RAS, DAN
Yayat Suryatna
Dinas Pendidikan Kota Bogor
MODUL AJAR
Nama Yayat Suryatna, M.Pd.
Fase/Kelas/Semester D/VII/Ganjil
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan Pembuka
▪ Guru dan peserta didik mengucapkan salam,
▪ Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran,
▪ Guru memeriksa kehadiran peserta didik
▪ Guru memotivasi dan memastikan kesiapan belajar dan melakukan apersepsi
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Guru melaksanakan tes awal
Kunci Jawaban
1. Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, Khonghucu
2. Nama suku bangsa dan asal daerahnya:
a. Suku Sunda umumnya berasal dan tinggal di Jawa Barat,
b. Suku Jawa umumnya berasal dan tinggal di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
c. Suku Minang umumnya tinggal di Sumatera Barat
d. Suku Dayak umumnya tinggal di Pulau Kalimantan
e. Suku Sasak umumnya tinggal di Nusa Tenggara Barat
3. Nama-nama suku bangsa dan asal daerahnya.
a. Suku Minang dari Sumatera Barat
b. Suku Madura dari Jawa Timur
c. Suku Bali dan Pulau Bali
4. Tiga (3) keberagaman berdasarkan kekhasan daerah
a. Provinsi Aceh memiliki upacara adat Uroe Tulak Bala, dengan rumah ada bernama Rumoh Aceh, pakaian
tradisionalnya Ulee Balang, dan makanan khasnya Sie Reuboh.
b. Provinsi Bali memiliki upacara adat Ngaben, dengan rumah ada bernama Bale Gede, pakaian
tradisionalnya Payas Agung, dan makanan khasnya ayam betutu
c. Provinsi Jawa Timur memiliki upacara adat Ruwatan, dengan rumah ada bernama Joglo, pakaian
tradisionalnya Jebeng dan Thulik, dan makanan khasnya Rawon
5. Dua faktor yang menyebabkan terjadinya keberagaman
a. Letak strategis negara
b. Kondisi geografis
c. Iklim dan kondisi alam
6. Dua (2) manfaat keberagaman bagi bangsa Indonesia
a. Dapat mengenal satu sama lain
b. Mengetahui kekurangan dan kelebihan sehingga bisa menempatkan diri dalam pergaulan, dan
sebagainya
7. Contoh keberagaman yang ada di sekitar tempat tinggal
a. Keberagaman Bahasa, karena ada warga yang berasal dari suku yang berbeda dan menggunakan Bahasa
daerahnya. Misalnya orang Jawa berbahasa Jawa di Kalimantan atau orang Sunda berbahasa Sunda
dengan keluarganya yang berasal dari Jawa Barat di perantauan
b. Keberagaman agama dan rumah ibadah.
Kegiatan Inti
▪ Peserta didik menyimak tayangan video tentang keberagaman suku, agama, ras, dan golongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia (https://www.youtube.com/watch?v=om9cnL1aZis)
▪ Peserta didik dapat membaca wacana tentang keberagaman melalui link
https://www.cecepgaos.com/2020/11/ringkasan-materi-ppkn-kelas-7-bab-4.html
▪ Peserta didik menyampaikan pendapatnya tentang tayangan atau wacana tersebut.
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKTP nomor 1, maka mengikuti langkah kegiatan sebagai berikut.
▪ Peserta didik berkelompok untuk mengidentifikasi keberagaman agama di Indonesia.
▪ Peserta didik menuliskan kesimpulan dari keberagaman agama di Indonesia.
▪ Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
Bagi peserta didik yang telah mampu menjawab KKTP nomor satu mengikuti langkah pembelajaran sebagai berikut.
▪ Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang keberagaman suku, ras, dan golongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika di Indonesia dengan mengerjakan lembar kerja
▪ Peserta didik membuat simpulan awal tentang keberagaman suku, agama, ras, dan golongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia
▪ Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
▪ Peserta didik lainnya memberi tanggapan atas presentasi yang disampaikan
Materi:
Bangsa Indonesia memang bangsa yang beragam atau berbineka. Bukan hanya beragam dalam agama namun juga suku hingga
budayanya. Coba lihat kawan-kawan kalian di sekolah. Secara isik dan juga latar kehidupan keluarganya, mereka berbeda-beda.
Sebagian mungkin malah berbeda suku dan agamanya. Tetapi semuanya menjadi satu, yakni sama-sama menjadi siswa di sekolah
kalian.
Gambaran tersebut bukan hanya ada pada kalangan siswa di sekolah, namun juga pada bangsa. Bangsa yang bineka adalah bangsa
yang penduduknya beragam atau bermacam-macam baik dalam hal suku, agama, bahasa, budaya, hingga tingkat ekonominya.
Dibanding bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa
yang paling berbineka.
Keragaman bangsa Indonesia itu merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang perlu disyukuri. Pita bertuliskan Bhinneka
Tunggal Ika pada lambang Garuda Pancasila menggambarkan keragaman tersebut. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda namun
satu. Kesatuannya dilandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang dimulai dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
A. Keragaman Gender
GENDER merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender itu
berasal dari bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis atau tipe. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan
perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya.
Perlu diketahui, pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana
individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki
dan perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di
masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran
dan perilaku sosial. Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi, Gender itu sendiri adalah perilaku atau pembagian peran antara laki-
laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.
Kesetaraan gender merupakan konsep dikembangkan dengan mengacu pada dua instrumen internasional yang mendasar dalam hal
ini yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan sama. Dengan merujuk pada
Deklarasi ini, Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan mencantumkan istilah " hak yang
sama untuk laki-laki dan perempuan " dan " kesetaraan hak laki-laki dan perempuan "
Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan untuk menikmati rangkaian lengkap hak-hak
politik, ekonomi, sipil, sosial dan budaya. Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya
atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka.
Sumber: https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20gender/pengertian_gender.html
B. Keragaman Suku
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam suku bangsa. Seperti dikutip dari situs Indonesia.go.id, menurut sensus
penduduk Badan Pusat Statistik pada 2010, ada lebih dari 300 kelompok suku bangsa di Indonesia,
yang jika dirinci terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Beberapa nama suku bangsa di Indonesia seperti, suku Jawa,
Sunda, Batak, Betawi, Madura, Bugis, Melayu dan lainnya. Lantas, apa yang menjadi penyebab keberagaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Berbagai sumber menyebutkan, bahwa ada beberapa faktor yang jadi penyebab keberagaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia.
Suku bangsa juga bisa diidentifikasi dengan pendekatan lokasi atau wilayah tempat tinggal kelompok suku, misalnya suku Batak
yang secara historis berasal dari Sumatera.
Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik 2010 menyatakan ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Meski
terdapat ribuan suku bangsa, tapi Indonesia bukanlah negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, melainkan Papua
Nugini.
Lampung
Penghulu
Abung/ Bunga Mayang/ Sembilan Marga/ Siwo Megou,
Belalau
Buay Lima
Krui
7 Suku asal Lampung Megau Pak Tulang Bawang Melintang
Rajabasa-Peminggir MR Nagarigung
Peminggir Semangka/ Skala Brak/ Teluk
Pepaduan
Pubian/ Pubian Telu Suku/ Pubiyan
Seibatin
Anak Laut/Laut
Akik/Akit
Bonai
Hutan
Kuala
Rawa
Sakai
Talang Mamak Ulu
Muara Sipongi
Lubu
Pesisir
Siberut
Siladang
Mentawai
8 Suku asal Sumatera Lainnya
Belom
Gumbak Cadek/Muslim Gunung Ko
Keme
Lambai/Lamuri
Lingga
Pagai
Sawang
Mantang
Suban
Bengkulu
Enggano
Kaur
Lembak
Muko-Muko
Pekal
Rejang
Serawai
Bangka
Belitung
Ameng Sewang
9 Suku Betawi
Banten
10 Suku asal Banten Badui/Baduy
11 Suku Sunda
Jawa
Osing/Using
Tengger Samin
12 Suku Jawa
Bawean/ Boyan
Nagaring
13 Suku Cirebon
14 Suku Madura
Bali/Bali Hindu
15 Suku Bali Bali Majapahit
Bali Aga
16 Suku Sasak
Bima
Dompu
Semawa/Sumbawa
17 Suku Nusa Tenggara Barat Lain
Dongo
Mbojo
Kore
Abui
Adabe
Alor/Belagar/Kelong/Manete/ Mauta/Seboda/Wersin
Atanfui/Atani/Atoni/ Atoni Meto/Dawan
Babui
Bajawa
Bakifan
Barawahing
Barue
Belu
Blagar
Boti
Bunak/ Marae
Dadua
Deing
18 Suku asal Nusa Tenggara Timur
Ende
Fataluku
Faun
Flores
Gunung-Orang Gunung
Hahak
Hawu/ Sabu
Helong
Henifeto
Kabola
Karera
Kawei
Kedang
Kemak
Kemang
Keo
Kolana
Kramang
Krowe Muhang
Kui
Kupang
Labala
Lamahot/ Lamholot/Lamkolot
Larantuka
Lemma
Lio
Loloan
Lomblem
Maimaa
Manggarai
Maung
Mela
Modo
Muhang
Na Ueti
Nage/Ngada
Nagekeo
Nyama Selam
Palue
Pantar
Rai Riung
Rote/Roti
Sikka
Solor/Solot
To Uluuwai
Toi Anas
Tokodede
Baliaga
Bayan
Galoli Idate
Ilimano
Kairul
Lakalei
Makasai
Makua
Mambai
Samoro
Trunyan
Dayak Abai
Dayak Air Durian
Dayak Air Upas
Dayak Batu Payung
19 Suku Dayak
Dayak Belaban Dayak
Kendawangan Dayak
Membulu
Dayak Menggaling, dan suku Dayak lainnya
Banjar Kuala/Batang Banyu/Pahuluan
20 Suku Banjar Banjar
Bai/Tidung/Tingalan/Tudung
Abal
21 Suku asal Kalimantan Lainnya Ahe
Anas/Toi
Apalin/Palin
Ata Kiwan
Auheng
Ayus/ Bentian/ Karau/ Lemper/ Leo Arak/Bentian/Karau dan
suku lainnya
22 Suku Makassar
23 Suku Bugis
Bantik, Minahasa
Pasan/Ratahan
Ponosakan Tombulu
Tonsawang
24 Suku Minahasa Tonsea/Tosawang
Tonteboan
Totembuan
Toulour
25 Suku Gorontalo
Atinggola
Suwawa
Mandar
Babontehu
Amatoa/ Ammatowa/ Orang Kajang
26 Suku asal Sulawesi lainnya
Ampana
Anak Suku Seko
Aserawanua
Babongko/Bobangko
Bada, dan suku lainnya di Sulawesi
Alfuru
Alune
Amahai
Ambelau
Ambon
Aputai
Aru
Asilulu
Babar
27 Suku asal Maluku
Banda
Barakai
Bati
Batuley
Benggoi
Bobot
Buru
Dagada
Dai, dan suku lainnya di Maluku
Abau
Abra
Adora
Aikwakai
Aiso
Amabai
Amanab
28 Suku asal Papua Amberbaken
Arandai
Arguni
Asienara
Atam
Hatam
Atori
Baham
Banlol
Barau
Bedoanas
Biga
Buruwai
Karufa
Busami
Hattam, dan suku Papua lainnya
C. Keragaman Budaya
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka bumi ini dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh
dunia, begitu pula dengan keragaman budaya Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia, tak dapat memungkiri bahwa
keberadaan negara Indonesia sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman ras, suku bangsa hingga
bahasa.
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia yang tak ada tandingannya, seperti rumah adat,
upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam
makanan khas.
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan-kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan
berkembang di masyarakatnya. Adapun munculnya keragaman budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di
masyarakat sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan kebudayaan mempunyai peran dan fungsi untuk meningkatkan
semangat nasionalis. Hal itu karena budaya lokal memuat nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia
itu sendiri.
Seperti yang ditulis oleh Adimihardja di dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan dan Lingkungan, dirinya mengatakan bahwa
kebudayaan Indonesia yang beragam itulah akan menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakatnya, tetapi juga menjadi
tantangan untuk membentengi dan mewarisi dari generasi ke generasi.
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/keragaman-budaya-indonesia/
D. Keragaman Agama
Agama adalah suatu kepercayaan yang dimiliki setiap orang yang tak dapat diganggu gugat. Kepercayaan atau agama dimasukkan
dalam sebuah hak dasar atau hak asasi manusia yang melekat pada manusia sejak manusia lahir.
Menurut pengertian bahasa, agama adalah tidak kacau yang merupakan bagian pedoman kehidupan manusia sehari- hari agar
kehidupannya tidak kacau.
Agama terdapat dua jenis yakni agama samawi dan agama non samawi. Agama samawi adalah agama yang dibuat oleh Allah
SWT untuk manusia sebagai pedoman hidup dalam menjalani kehidupan di dunia agar bisa hidup selamat di dunia dan akhirat.
Seperti agama Islam yang merupakan agama samawi atau agama langit.Sedangkan agama non samawi adalah agama buatan
manusia.
Adapun agama resmi yang diakui keberadaannya di Indonesia adalah Islam, Kristen, Konghucu, Hindu dan Budha. Selain
agama itu tidak diakui keberadaannya di Indonesia. Bahkan jika membuat agama baru dari yang telah diakui negara bisa
berakibat pada pasal penodaan agama.
Dengan demikian, di Indonesia setiap orang berhak memeluk agamanya masing-masing dari agama yang resmi yang diakui oleh
negara. Kemudian diberikan kebebasan untuk menjalankan perintah-perintah dan ajaran dalam agamanya. Seperti penganut agama
Islam diberikan kebebasan untuk menjalankan syariat agamanya.
Misalkan umat Islam diberikan kebebasan untuk menunaikan ibadah sholat, zakat, puasa, menunaikan ibadah haji, dll. Bahkan
pemerintah memfasilitasi setiap warga negaranya untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya dengan baik. Seperti bagi umat
Islam, pemerintah mengadakan program ongkos naik haji dan bimbingan naik haji yang dikelola oleh pemerintah khususnya
Kemenag.
Pemerintah Indonesia dan masyarakatnya memperbolehkan penganut agama Kristen untuk menjalankan ibadahnya. Seperti
beribadah di gereja setiap Minggu atau merayakan hari Natal. Bahkan pada waktu umat Kristen sedang merayakan upacara natal di
gereja, umat Islam selalu menjaga keamanan gereja dengan inisiatif sendiri.Hal tersebut sebagai bukti dari keragaman agama di
Indonesia dan sikap toleransi yang tinggi dan keharmonisan dalam beragama.
Sumber: https://edumasterprivat.com/keberagaman-agama/#:~:text=keyakinannya%20masing%2Dmasing.-
,Pengertian%20Keberagaman%20Agama,kehidupan%20beragama%20di%20tanah%20air.
E. Keragaman Ras
Ras adalah klasifikasi manusia berdasarkan ciri-ciri fisik (fenotipe) dan asal usul geografisnya. Keberagaman ras di Indonesia
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kedatangan bangsa asing, sejarah penyebaran ras dunia, dan kondisi geografis
Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki beberapa jenis ras. Antara lain Ras Malayan-Mongoloid yang mendiami wilayah Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi, dan Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa
Tenggara Timur.
Selain kedua ras di atas, terdapat Ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, Seperti orang Tionghoa,
Jepang, dan Korea, serta Ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Golongan hierarki atau golongan yang terbentuk secara vertikal meliputi status sosial, pendidikan, jabatan, dan lain sebagainya.
Sedangkan golongan setara meliputi agama, idealisme, adat istiadat, dan sebagainya.
Keberagaman golongan jenis kedua ini dapat memicu timbulnya etnosentrisme, yakni merasa anggota golongannya paling benar
sehingga merendahkan anggota golongan lain.
Kegiatan Penutup
▪ Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
▪ Peserta didik menyampaikan refleksi pembelajaran (apakah pembelajaran berlangsung menarik? Dan apakah
pembelajaran bermanfaat bagi mereka?)
▪ Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam.
ASESMEN
Asesmen Awal
Asesmen Formatif
Asesmen Sumatif
Jenis asesmen: Tes, Produk dan kinerja (Terlampir)
Sebutkan agama-agama
1 yang diakui di Indonesia!
Jelaskan manfaat
keberagaman bagi
5
bangsa Indonesia!
Jelaskan manfaat
6 keberagaman bagi
bangsa kalian!
Berikan contoh
7 keberagaman yang ada di
lingkungan sekitarmu!
PEDOMAN PENILAIAN DAN PENSKORAN:
Jawaban minimal 5
Jawaban sesuai dengan hasil diskusi dan sesuai fakta peserta didik. Misalnya Dapat
mengenal satu sama lain
6 Mengetahui kekurangan dan kelebihan sehingga bisa menempatkan diri dalam 20
pergaulan, dan sebagainya.
D. Asesmen Sumatif
Jenis Asesmen: Tes Tertulis
Bentuk tes : Esai
Soal:
1. Umat beragama yang beribadah di masjid adalah umat ….
2. Umat beragama yang beribadah di vihara adalah ….
3. Suku Batak pada umumnya berasal dari Provinsi ….
4. Suku Dayak pada umumnya tinggal di Pulau ….
5. Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi keberagaman suku bangsa adalah ….
6. Suhu dan cuaca yang berbeda, merupakan faktor yang mempengaruhi keberagaman suku bangsa yaitu ….
7. Sebutkan dua manfaat dari keberagaman suku bangsa!
8. Suatu ketika temanmu yang beragama Islam sedang berpuasa, sementara temanmu yang beragama Hindu
sedang menjalani Hari Nyepi. Pada saat yang sama, kamu ingin merayakan ulang tahun. Apa yang akan
kamu lakukan?
9. Jika suatu saat di kelas kalian ada siswa baru yang kebetulan berasal dari suku yang berbeda, apa reaksi
kalian terhadap siswa baru tersebut?
10. Untuk lebih mengenal keberagaman, di sekolah diadakan festival kuliner nusantara. Apa yang akan kamu
lakukan?
Kunci Jawaban:
1. Islam
2. Buddha
3. Sumatera Utara
4. Kalimantan
5. Kondisi geografis serta letak strategis negara
6. Iklim dan kondisi alam
7. Mempunyai kekayaan budaya yang tak dimiliki bangsa lain
Memperkokoh rasa persatuan serta kesatuan antar masyarakat dalam menjaga NKRI
8. Menjadwalkan ulang agar banyak teman hadir
9. Berkenalan, mengajak bermain, menanyakan berbagai hal tentang daerahnya
10. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Membawa makanan tradisional yang mulai langka