Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

KEARIFAN LOKAL BUDAYA BETAWI

SMK N 42
JAKARTA

Guru Pembimbing:
Ibu Linna Friska Marbun, M.Ikom.
Ma’am Siti Sugiarti, M.Pd.

Anggota Kelompok (2):


Aris Maulana
Aziza Zikratulayla
Delvia Junaedi Putri
Anastacia Apria Manik
Ajeng Herpita Putri Rismawan
Elizabeth Mikna Liana Pardede

SMKN 42 JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “KEARIFAN LOKAL BUDAYA BETAWI”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Kritik dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 19 Agustus 2023

LEMBAR PENGESAHAN

2
Nama Anggota: NISN:
1). Aris Maulana 0082833360
2). Aziza Zikratulayla 0072460465
3). Delvia Junaedi Putri 0073476415
4). Anastacia Apria Manik 0082478241
5). Ajeng Herpita Putri Rismawan 0073992514
6). Elizabeth Mikna Liana Pardede 0083618229

Kelas: X-PSPR
Judul Makalah: “KEARIFAN LOKAL BUDAYA BETAWI”

Telah diperiksa dan disahkan


Pada tanggal:
25 Agustus 2023

Guru Pembimbing Fasilitator P5

Linna Friska Marbun, M.Ikom. Siti Sugiarti, M.Pd.

DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
BAB 2 PEMBAHASAN 7
2.1 Teori 7
2.2 Materi 8
2.3 Solusi 20
BAB 3 PENUTUPAN 21
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran ………………………………...21
DAFTAR PUSTAKA 22

BAB 1

4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian kebudayaan secara umum mengarah pada sebutan dari cara hidup
sekelompok orang, yang berarti cara mereka melakukan sesuatu. Kelompok yang
berbeda mungkin memiliki budaya yang berbeda. Suatu budaya dari penjelasan
pengertian kebudayaan secara umum, diturunkan ke generasi berikutnya dengan
belajar. Kebudayaan menunjukkan karakteristik dan pengetahuan sekelompok
orang tertentu, yang meliputi bahasa, agama, kuliner, kebiasaan sosial, musik, dan
seni. Dipahami pula pengertian kebudayaan secara umum adalah pola bersama
perilaku dan interaksi, konstruksi kognitif dan pemahaman yang dipelajari oleh
sosialisasi.

Namun, kini kebudayaan yang ada di Indonesia makin luntur karena adanya sikap
Westernisasi yaitu prilaku seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan
meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Untuk tetap menjaga
kebudayaan lokal yang ada di Indonesia maka kita harus melestarikannya. Salah
satu upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia adalah dengan
cara mengenal budaya-budaya yang ada. Satu diantara yang ada ialah kebudayaan
Betawi. Maka disusunlah makalah ini yang bertujuan untuk memperkenalkan
kebudayaan Betawi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa bahasa yang digunakan dalam suku Betawi?


2. Apa saja kebudayaan suku Betawi?

1.3 Tujuan

5
1. Untuk mengetahui bahasa sehari-hari yang digunakan oleh suku Betawi.
2. Untuk lebih mengenal dan mengetahui kebudayaan suku Betawi.

1.4 Manfaat

Adapun beberapa manfaatnya sebagai berikut;


1. Menjadikan siswa lebih mengenal kebudayaan-kebudayaan yang ada di
Indoensia dan bisa menumbuhkan rasa Nasionalisme. Karena kebanyakan
anak remaja zaman sekarang lebih mengenal budaya luar daripada budaya
yang ada di Indonesia. Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan dibuatnya
makalah ini.

2. Mendapatkan ide untuk melestarikan budaya tertentu. Contohnya budaya


Betawi yang terkenal dengan “Ondel-ondel” maka upaya yang bisa dilakukan
sekolah ialah memajang ondel-ondel tersebut di suatu tempat yang sering
dilewati oleh siswa-siswa, para guru, ataupun orang yang berada di
lingkungan sekolah.

3. Adapun manfaat bagi masyarakat adalah untuk menambah wawasan dan juga
sebagai hiburan contohnya seperti kesenian-kesenian yang berasal dari
berbagai daerah.

BAB 2

6
PEMBAHASAN

2.1 Teori Mengenai Asal Mula Kebudayaan Betawi

Suku Betawi Suku ini terkenal karena dekat dengan pusat kota, yaitu terletak di
Jakarta. Sejarah suku ini terbilang panjang dan berhubungan dengan Belanda.
Banyak sekali pendapat yang mengkaji tentang sejarah etnis Betawi ini. Hingga
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Hasil Perkawinan Antar Etnis dan Bangsa


Sebuah teori mengatakan bahwa masyarakat Betawi berasal dari hasil pernikahan
antar bangsa dan antar etnis di masa lampau. Pernikahan ini berlangsung sejak
zaman Belanda yang melakukan kunjungan pertama kali ke Batavia yang kini
bernama Jakarta. Etnis Betawi menjadi salah satu jenis suku baru di Batavia,
namun telah berkembang hingga menjadi masyarakat Jakarta hingga saat ini. Etnis
ini merupakan perpaduan antara suku Jawa, Bali, Arab, Melayu, Sunda, Tionghoa,
dan Ambon. Berdasarkan pernikahan yang dilakukan antar etnis dan antar bangsa
tersebut membuat masyarakat Betawi memiliki karakteristik wajah yang
bervariasi. Hal ini disesuaikan dengan pernikahan yang dilakukan berdasarkan
jenis etnisnya.

2. Penduduk Asli Nusa Jawa


Teori kedua ini mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Sejarawan bernama Sagiman M.D menyatakan bahwa masyarakat Betawi telah
menetap di Batavia sejak zaman Neolitikum atau zaman batu baru. Pendapat ini
juga didukung oleh pernyataan Uka Tjandrasasmita dengan monografinya. Dalam
monografi yang berjudul “Jakarta Raya dan sekitarnya dari zaman Prasejarah hingga
Kerajaan Pajajaran tahun 1977” tersebut, Uka Tjandrasasmita mengatakan bahwa
penduduk asli Jakarta telah ada sejak tahun 3500 – 3000 SM.

7
3. Berdasarkan Penelitian Lance Castles
Lance Castles melakukan penelitian mengenai populasi penduduk Jakarta pada
tahun 1967 di Cornell University. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh.
Pernyataa1n bahwa masyarakat Betawi keturunan dari berbagai suku dan bangsa
yang melakukan pernikahan. Munculnya kelompok ini lahir dari adanya etnis
yang terdapat di Indonesia dan luar negeri. Wilayah Indonesia seperti Makassar,
Ambon, Jawa, Bali, Melayu, Sunda, dan lain sebagainya. Sedangkan di wilayah
luar negeri seperti Arab, India, Eropa, dan Tionghoa. Terdapat empat sketsa
sejarah yang diperoleh dari hasil penelitian Lance Castles adalah: Catatan Thomas
Stamford Raffles tahun 1815 dalam History of Java. Daghregister yaitu catatan
harian tahun 1673 yang dibuat oleh Belanda. Sensus penduduk dibuat Hindia
Belanda tahun 1930. Catatan penduduk tahun 1893 pada Encyclopaedia van
Nederlandsch Indie.

2.2 Penjelasan Materi

1. Bahasa Suku Betawi

Masyarakat Betawi mempertahankan budaya Betawi secara turun-temurun dan


memiliki bahasa yang disebut bahasa Betawi. Bahasa Betawi adalah bahasa kreol
(Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan
unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa
Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan
bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat
menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas
budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya.

Secara garis historis dan lokasi Betawi memiliki dua kelompok orang Betawi,
yaitu Betawi Tengah atau Betawi Kota, dan Betawi Pinggir. Betawi Pinggir yang
merupakan orang Betawi yang tinggal di daerah pinggiran dan di kenal dengan
nama Betawi Ora. Kemudian Betawi Kota atau Tengah adalah yang tinggal di

8
tengah kota. Perbedaan dari area kelompok ini dapat dikenali melalui bahasa dari
perbedaan ragam ucapan bahasa. Betawi Kota atau Tengah sering kali dianggap
sebagai dialek Betawi sejati, karena berasal dari tempat bermulanya kota Jakarta,
yakni daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota, Sawah
Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen, Kramat, hingga batas paling selatan di
Meester (Jatinegara). Orang Betawi kota melafalkan bunyi (a) dan (ah) pada akhir
kata dengan bunyi (e). Contohnya, kata apa, ke mana, rumah, dan salah dilafalkan
menjadi (ape), (ke mane), (rume), dan (sale). Sedangkan orang Betawi Kampung
atau Betawi Ora melafalkan bunyi (a) menjadi (e) dan bunyi (ah) menjadi (a).
Keempat kata tersebut diucapkan menjadi (ape), (ke mane), (ruma), dan (sala).

2. Kebudayaan Adat Betawi

a. Rumah Adat Betawi


Rumah adat merupakan rumah yang memiliki ciri khas dan umumnya terdapat di
masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki rumah adat dengan ciri khas yang
berbeda-beda dan pemaknaan yang berbeda pula.

⮚ Rumah Bapang

Rumah Bapang disebut rumah kebaya karena atapnya mirip pelana dan jika
dilihat dari samping rumah ini terlihat seperti kebaya. Ciri khas yang melekat
pada rumah ini adalah terdapat ruang santai di teras. Sehingga tamu lebih
leluasa mendapat jamuan di sini.

9
Gambar 1.1

⮚ Rumah Panggung

Rumah Panggung ini biasanya ditemukan di daerah pesisir atau tepi sungai.
Biasanya bagian depan rumah terdapat tangga yang disebut balaksuji.
Balaksuji ini menolak bala atau malapetaka, sehingga seseorang yang akan
masuk harus melalui balaksuji untuk mensucikan diri. Arsitekturnya yang
unik karena memiliki kolong pada bagian bawah rumah. Kolong ini dapat
digunakan sebagai banyak hal, karena luas dan terbuka.

Gambar 1.2

⮚ Rumah Joglo

Rumah Joglo adalah rumah adat dari Jawa Tengah yang pada umumnya
dibangun dengan menggunakan kayu jati. Ciri khas rumah Joglo dapat
dikenali pada atapnya yang berbentuk tajug atau semacam atap piramida yang
mengerucut.

10
Gambar 1.3

b. Upacara Adat Betawi


Upacara Adat, merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun
dengan teratur. Berupa rangkaian aktivitas sebagai wujud ungkapan terimakasih
atas suatu hal, sesuai dengan sistem kepercayaan masyarakat. Upacara adat
memiliki nilai yang universal, suci, bernilai sakral religious dan dilakukan secara
turun temurun.

⮚ Palang Pimtu

Tradisi Palang Pintu merupakan bagian dari prosesi adat pernikahan


masyarakat Betawi. Palang Pintu adalah tradisi unik dari Betawi yang berisi
laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan Al Quran dan salawat
sebagai simbol ujian yang harus dilalui mempelai laki-laki untuk membuka
pintu restu dari keluarga perempuan, melalui peristiwa jawara dari mempelai
laki-laki harus bisa mengalahkan jawara dari tempat tinggal perempuan.

Gambar 2.1

⮚ Upacara Nujuh Bulan

11
Upacara yang dilakukan oleh Suku Betawi saat seseorang sedang hamil tujuh
bulan sebagai bentuk rasa syukur. Perhitungan tujuh bulan kehamilan ini
menggunakan bulan Arab dan patokan tanggal tujuh seperti 7, 17, atau 27.

Gambar 2.2

⮚ Upacara Adat Sunatan

Sunatan merupakan cara masyarakat Betawi menyebut acara sunat untuk anak
laki-laki. Sunat bagi masyarakat Betawi adalah upacara bagi anak laki-laki
dalam rangka menuruti ajaran agama Islam saat menuju masa akil balig.
Sehari sebelum pelaksanaan sunat, biasanya anak lelaki akan dirias
menggunakan pakaian penganten sunat. Lalu, anak lelaki tersebut akan diarak
mengelilingi kampung dengan mengendarai kuda atau tandu yang diiringi
dengan barisan rebana dan pencak silat.

12
Gambar 2.3

⮚ Lenong

Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang
dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia.
Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat
musik seperti gambang kromong, gong, gendang, kempor, suling, dan
kecrekan serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan
sukong

Gambar 2.4

c. Tarian Adat Betawi


di setiap daerah memiliki tarian adat yang berbeda dan akan ditarikan dalam
upacara atau peringatan khusus.

⮚ Tari Topeng Betawi

13
Mulanya, tari topeng adalah tarian pengantar pementasan lakon topeng
betawi. Nama tari topeng disematkan karena penarinya memakai topeng. Tari
ini mulai pertama kali tercatat berkembang pada tahun 1872, dimulai sebagai
permainan populer dengan nama Klain Maskerspel.

Gambar 3.1

⮚ Tari Zapin Betawi

Tari Zapin Betawi dipengaruhi oleh budaya Arab timur tengah dan campuran
tarian Melayu. Kata Zapin dalam tarian ini berasal dari bahasa Arab Zafana
atau Zafanan yang berarti melangkah, dan dapat pula diartikan sebagai
menari. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada upacara tertentu seperti hari
maulid nabi, khitanan, perkawinan, dan berbagai hajatan besar lainnya.

Gambar 3.2

⮚ Tari Cokek

14
Tarian ini mulanya berkembang sejak abad ke-19 yang dipertunjukan untuk
menyambut tamu dari tuan-tuan Tionghoa yang berkunjung dan diiringi
dengan orkes gambang kromong. Para penari disebut dengan “ Wayang Cokek”
karena tari cokek dimulai dengan tarian pembukaan yang disebut dengan
“wawayangan”.

Gambar 3.3
d. Alat Musik
musik-musik tradisional umumnya berupa instrumen menggunakan alat musik
khusus di daerah tersebut.

⮚ Perangkat Gambang Kromong

15
Perangkat Gambang Kromong merupakan rangkaian dari beberapa alat musik
yaitu kempul, gong, gambang, rebab, gendang, gender, dan bonang. Alat
musik yang dimainkan dalam bentuk orkestra ini perpaduan dari kebudayaan
tionghoa dan pribumi (Betawi). Cara memainkan nya yaitu dengan cara

dipukul.

Gambar 4.1

⮚ Tanjidor

Tanjidor merupakan alat musik tiup. Berbeda dengan gambang kromong,


tanjidor mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Eropa pada abad ke-18
oleh bangsa Portugis yang dipopulerkan di Nusantara. Kata Tanjidor sendiri
berasal dari bahasa Portugis yaitu alat-alat musik berdawai.

Gambar 4.2

⮚ Rebana Betawi

16
Rebana Betawi adalah salah satu alat musik yang mendapat pengaruh dari
Arab. Sehingga alunan musik yang dimainkan umumnya bernuansa islami.
Selain itu, rebana Betawi sendiri memiliki berbagai jenis, yaitu:

1. Rebana Ngarak
Rebana ngarak ini biasa digunakan untuk kirab atau iringan pengantin.

Gambar 4.3

2. Rebana Biang
Rebana biang ini dimainkan untuk memeriahkan pementasan.

Gambar 4.4

17
3. Rebana Dor
Rebana dor berfungsi fleksibel saat dikombinasikan dengan jenis rebana
lain. Ciri khas rebana dor biasanya dibuka dengan solo vokal mengikuti
nada lagu pembacaan Alquran (Yaliil).

Gambar 4.5

e. Pakaian Adat Betawi


Sama halnya dengan persebaran budaya nasional lainnya. Pakaian adat juga
memiliki ciri khas pada daerah yang memiliki pakaian adat tersebut dan hanya

dikenakan dalam upacara khusus. Pakaian adat juga dipengaruhi oleh faktor
agama di daerah masing-masing.

⮚ Kebaya Encim

Salah satu pakaian adat Betawi yang paling sering ditampilkan adalah Kebaya
Encim untuk wanita. Baik dari gadis remaja, perempuan muda, hingga
perempuan setengah baya Betawi menggemari kebaya yang simpel, sederhana,
namun tetap bisa menampilkan kesan keanggunan ini.

18
Gambar 5.1

⮚ Baju Sadaria

Baju Sadaria digunakan oleh para laki-laki Betawi dan seringkali dipasangkan
dengan Kebaya Encim. Baju Sadaria ini berupa baju taqwa atau baju koko
yang berkerah Shanghai (kerah tertutup) setinggi 3-4 cm. Umumnya pakaian
ini berwarna putih dan berlengan panjang. Jika dilihat dari sejarah, pakaian ini
banyak terinspirasi oleh budaya China yang para lelakinya banyak mengenakan
baju koko.

Gambar 5.2

⮚ Pakaian Pengantin Betawi

Pakaian pengantin Betawi ini merupakan perpaduan dari budaya Arab, China,
India, dan Eropa. Untuk pria, pakaian pengantinnya bernama Dandanan Care
Haji. Sementara untuk wanita, pakaian pengantinnya bernama Dandanan Care
None Pengantin Cine.

19
Gambar 5.3

f. Makanan Adat Betawi

⮚ Soto Betawi

Soto Betawi merupakan soto yang khas dari daerah DKI Jakarta. Seperti halnya
Soto Madura dan Soto Sulung, soto Betawi juga menggunakan jeroan. Selain
jeroan, sering kali organ-organ lain juga disertakan, seperti mata, terpedo, dan
juga hati. Daging sapi juga menjadi bahan campuran dalam soto Betawi.

Gambar 6.1

⮚ Kerak Telur

Kerak telur adalah makanan asli daerah Jakarta, dengan bahan-bahan beras
ketan putih, telur ayam atau bebek, ebi yang disangrai kering ditambah bawang
merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai
merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.

20
Gambar 6.2

⮚ Nasi Ulam

Nasi ulam juga termasuk makanan khas Betawi yang dipengaruhi kuliner
Melayu. Nasi ulam dimasak bersama bumbu rempah dan campuran daun
pegagan atau bisa diganti daun kemangi. Nasi ulam Betawi terdapat dua jenis,
nasi ulam berkuah (basah) yang berasal dari Jakarta Utara dan Pusat, serta nasi
ulam kering (tidak berkuah) yang ditemukan di Jakarta Selatan.

Gambar 6.2 Gambar 6.3

2.3 Jenis-jenis Solusi Yang Bisa Ditawarkan


Salah satu upaya dalam rangka melestarikan kebudayaan adat betawi adalah
dengan mengenalkan budaya tersebut dengan cara: literasi bersama tentang
kebudayaan adat betawi dan menampilkan kesenian kebudayaan betawi kepada
masyarakat.

1. Literasi
Kegiatan literasi ini dapat dilakukan dengan membuat poster-poster atau media
cetak lainnya ataupun yang isi nya tentang kebudayaan adat Betawi. Selain
menggunakan media sosial.

21
2. Penampilan
Selain menggunakan cara literasi penampilan-penampilan khas dari betawi juga
bisa diterapkan dalam rangka melestarikan kebudayaan adat Betawi. Selain
menghibur masyarakat kegiatan ini juga bisa menambah wawasan bagj
masyarakat yang menonton.

BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada di Indonesia
adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Salah satu contoh kebudayaan
Betawi. Kebudayaan Betawi merupakan kekayaan bangsa yang perlu diperhatikan
dan dilestarikan. Menjaga eksistensi kebudayaan sudah merupakan tanggung
jawab masyarakat Indonesia. Masyarakat pendatang harus tetap memiliki
kesadaran untuk melestarikan kebudayaan lokal meskipun bukan masyarakat asli
Betawi. Dengan ini kita dapat menyimpulkan bahwa dengan satu budaya saja
banyak sekali keragaman yang ada.

3.2 Saran

Menyebarkan poster-poster atau informasi yang menarik tentang kebudayaan


betawi lalu menampilkan kesenian-kesenian budaya Betawi secara langsung di
balai desa atau di pusat kota. Tidak hanya budaya Betawi tetapi kebudayaan
lainnya juga.

22
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Materi:
Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Betawi. goodminds.id. 11 Januari 2016.
19 Agustus 2023. https://goodminds.id/.

Sumber Gambar:
Gambar 1.1
https://regional.kompas.com/image/2021/12/28/211252178/mengenal-rumah-
kebaya-rumah-adat-betawi-ornamen-dan-keunikannya?page=
Gambar 1.2
https://berita.99.co/wp-content/uploads/2022/01/fungsi-rumah-panggung.jpg
Gambar 1.3
https://asset.kompas.com/crops/Q76YxfIWfJwq2ALE61Aoh2o2K14=/
0x0:1037x691/750x500/data/photo/2021/09/01/612f052b628f4.jpg
Gambar 2.1
https://alexandra.bridestory.com/image/upload/blogs/aspherica-photography-
tSn0FDVgc.jpg
Gambar 2.2
https://pdbifiles.nos.jkt-1.neo.id/files/2014/08/26/baidowi_nujuhbulanan.jpg
Gambar 2.3
https://images.app.goo.gl/Bjuy2v6MBCXFs4VDA
Gambar 2.4

23
https://www.goodnewsfromindonesia.id/uploads/images/2022/12/1908582022-
Tradisi-Lenong-Betawi,-tradisi-teater-tradisional-masyakat-betawi-dari-kampung-
ke-kampung.jpg
Gambar 3.1
https://www.selasar.com/wp-content/uploads/2020/09/tari-topeng-betawi-1.jpg
Gambar 3.2
https://images.app.goo.gl/NZ25HncybASyH3Ac8

Gambar 3.3
https://statik.tempo.co/data/2014/12/10/id_350822/350822_620.jpg
Gambar 4.1
https://asset.kompas.com/crops/QXzjfcbMaLxBoPJg_eRDz7xZqM=/
0x0:780x390/750x500/data/photo/2013/05/16/1944493-set-gambang-kromong-
betawi--780x390.jpg
Gambar 4.2
https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2023/01/17/173/998285/asal-usul-
tanjidor-bekasi-dari-mantan-budak-yang-membentuk-kelompok-kesenian-okf.jpg
Gambar 4.3
https://i0.wp.com/www.romadecade.org/wp-content/uploads/2021/12/Gambar-
Rebana-Hadroh.jpg?w=546&ssl=1
Gambar 4.4
https://i0.wp.com/www.romadecade.org/wp-content/uploads/2021/12/Gambar-
Rebana-Biang.jpg?w=601&ssl=1
Gambar 4.5
https://s4.bukalapak.com/bukalapak-kontenz-production/content_attachments/
71834/w-443/rebana_dor_dijelasid.jpg

24

Anda mungkin juga menyukai