KELAS IX-D
NAMA KELOMPOK 6:
1. ACHMAD RASYA A. (01)
2. ALFI FAUZIAH R. P. (02)
3. ANDANA FADHIL M. (04)
4. NAZWA KIRANI Z. (26)
5. RINI ANDIRA P. (29)
6. RIZQI PRATAMA W. (36)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang ‘penghambat perubahan
sosial budaya pada suku Betawi’
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami dapat
membuat makalah ini dengan lancar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan baik dari segi
kalimat maupun tata Bahasa. Oleh karena itu, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami terima, agar makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi
kepada para pembaca.
Suku Betawi adalah salah satu suku bangsa Indonesia yang memiliki
kekerabatan etnis dengan Melayu, Sunda dan Jawa. Keberadaan sebagian besar
masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh mordenisasi di lahannya
sendiri.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut tujuan penulisan
makalah:
1. Memaparkan sejarah perkembangan budaya Suku Betawi.
2. Memaparkan kebiasaan hidup sehari-hari Suku Betawi.
3. Memaparkan faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial Suku
Betawi.
1.
BAB II PEMBAHASAN
Pada abad ke-5, penduduk asli Betawi menjadi rakyat kerajaan Tarumanugara.
Pada zaman Tarumanugara kesenian mulai berkembang, petani Betawi kerap
membuat orang-orangan sawah untuk mengusir burung. Jika panen tiba para
petani akan bergembira. Penduduk pun mengarak barongan yang dinamakan
ondel-ondel untuk menyatakan mereka punya kagumbiraan.
Pada abad ke-16, setelah VOC menjadikan Batavia sebagai pusat kegiatan
niaganya, VOC pun memaksa penduduk menggunakan bahasa melayu pasar.
Sejak saat itulah bahasa Betawi menjadi kreol melayu. VOC banyak membeli
budak dari penguasa Bali. Itulah penyebab masih tersisanya kosakata dan tata
bahasa Bali dalam bahasa Betawi. Pengaruh suku bangsa pendatang asing juga
tampak jelas dalam busana pengantin Betawi.
Pada abad ke-19, April 1967 di majalah Indoesia terbitan Corneli University,
Amerika, sejarahwan Australia, Lance Castles mengumumkan penelitiannya
menyangkut asal usul orang Betawi. Hasil penelitian yang berjudul “The Ethnic
Profile of Jakarta” menyebutkan bahwa orang Betawi terbentuk sekitar
pertengahan abad ke-19 sebagai hasil peleburan dari berbagai kelompok etnis
yang menjadi budak di Batavia.
Pada abad ke-20, pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah
kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih
luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923. Orang yang dulu
menyebut kelompoknya sebagai Melayu telah menyebut dirinya sebagai orang
Betawi.
2.
4. Pandai Mengaji
Mayoritas masyarakat Suku Betawi adalah beragama Islam. Sejak dini, anak-
anak telah diajarkan membaca Al-qur’an, tidak heran banyak dari masyarakat
suku Betawi yang pandai mengaji.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari sejarah, kebiasaan hidup, dan faktor penghambat dari Suku
Betawi, maka dapat disimpulkan bahwa Suku Betawi memiliki sejarah yang
Panjang sampai bisa diakui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Suku Betawi
yang merupakan multi etnis juga memiliki kebiasaan unik yang jarang
diketahui, dan adanya faktor penghambat yang membuat Suku Betawi
terpinggirkan di era modern.
3.2 Saran
Suku Betawi memiliki banyak keragaman adat, dan budaya. Tentunya mereka
juga memiliki rasa toleransi yang tinggi. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat
Indonesia harus menghormati dan menghargai semua perbedaan yang ada di
negeri tercinta kita ini, agar terciptanya kehidupan masyarakat yang damai dan
rukun.
5.
Daftar Rujukan
Ondel-ondel
Pencak Silat-Jawara
7.