DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Addien Muhammad Imsan 153060021478
Florentina Indah Kencana Matahari 153060021321
Muhammad Chadziq Khoiruddin 153060021542
Ratri Wulandari 153060021420
Rikze Firman Hidayat 153060021690
Sanny Uly Artha Sitohang 153060021637
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya kami dapat kami dapat
meyelesaikan makalah Budaya Suku Batak. Dan juga kami berterima kasih
kepada Bapak M. Taufik Hidayat selaku Dosen mata kuliah Budaya Nusantara
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Budaya suku Batak. Kami juga
dan jauh dari apa yang diharapkan. untuk itu kami berharap adanya kritik dan
saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENGANTAR
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Nama
bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi
Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Toba,
Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing. Batak adalah rumpun suku-
suku yang mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara. Namun sering
sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba padahal Batak
tidak diwakili oleh suku Toba. Sehingga tidak ada budaya dan bahasa Batak tetapi
budaya dan bahasa Toba, Karo, Simalungun dan suku-suku lain yang serumpun.
Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tadisional
yakni: tradisi Malim dan juga menganut kepercayaan animisme, walaupun kini
kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan
yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan
Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu pada zaman batu muda (Neolitikum).
Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum (Zaman Batu Muda) yang
1
2
ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru
dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus
yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur Barus dari tanah Batak
kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan
Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara.
Hingga saat ini, teori-teori masih diperdebatkan tentang asal usul dari
Mizoram dan yang paling kontroversial Sepuluh Suku yang Hilang dari Israel.
Identitas Batak populer dalam sejarah Indonesia modern setelah di dirikan dan
Pakpak di organisasi yang di namakan Jong Batak tahun 1926, tanpa membedakan
Agama dalam satu kesepahaman : Bahasa Batak kita begitu kaya akan Puisi,
Bahasanya sama dari Utara ke Selatan, tapi terbagi jelas dalam berbagai dialek.
Kita memiliki budaya sendiri, Aksara sendiri, Seni Bangunan yang tinggi
mutunya yang sepanjang masa tetap membuktikan bahwa kita mempunyai nenek
moyang yang perkasa, Sistem marga yang berlaku bagi semua kelompok
3
penduduk negeri kita menunjukkan adanya tata negara yang bijak, kita berhak
mendirikan sebuah persatuan Batak yang khas, yang dapat membela kepentingan
utara tidak terdapat kelompok etnis sebagai satuan sosial yang koheren.
Menurutnya sampai abad ke-19, interaksi sosial di daerah itu hanya terbatas pada
hubungan antar individu, antar kelompok kekerabatan, atau antar kampung. Dan
hampir tidak ada kesadaran untuk menjadi bagian dari satuan-satuan sosial dan
kesadaran mengenai sebuah keluarga besar Batak baru terjadi pada zaman
Batak" dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak asing. Sebaliknya, Siti Omas
Manurung, seorang istri dari putra pendeta Batak Toba menyatakan, bahwa
mengakui dirinya sebagai Batak, dan Belandalah yang telah membuat terpisahnya
menyatakan, bahwa Pusuk Buhit, salah satu puncak di barat Danau Toba, adalah
tempat "kelahiran" bangsa Batak. Selain itu mitos-mitos tersebut juga menyatakan
Sumatra. Penelitian penting tentang tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann,
berdasarkan sastra lisan dan transkripsi dua naskah setempat, yaitu Pustaka
4
Kembaren dan Pustaka Ginting. Menurut Pustaka Kembaren, daerah asal marga
menjadi unsur pembentuk masyarakat Karo. Hal ini terlihat dari banyaknya nama
marga Karo yang diturunkan dari Bahasa Tamil. Orang-orang Tamil yang menjadi
A. Kondisi geografis
Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang
Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Pakpak, Kangkat Hulu, Deli Hulu,
Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan
terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak.
atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun,
umbara18.blogspot.co.id/2013/04/budaya-suku-batak.html
5
B. Kondisi sosiokultural
Salam khas
Pakpak Njuah-juah Mo Banta Karina!
C. Falsafah masyarakat
puak Batak
Somba Marhula-hula
Elek Marboru
Hormat Marmora
Manat Markahanggi
Sembah Merkula-kula
Elek Marberru
laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini
tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air
yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun
o Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu
marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai
Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem
semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan
Tubu, juga sebagai Boru. Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara
kontekstual.
'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi
orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan
Batak. Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raja
D. Sistem sosial
1) Tingkat umur
3) Sifat keaslian
4) Status nikah
8
E. Kalender batak
1. Bulan
No Penanggalan Toba Penanggalan Karo
1 Sipaha sada Paka I (Paka Kambing)
2 Sipaha dua Paka II (Paka Lembu)
3 Sipaha tolu Paka III (Paka Gaya)
4 Sipaha opat Paka IV (Paka Padek)
5 Sipaha lima Paka V (Paka Arimo)
6 Sipaha onom Paka VI (Paka Kuliki)
7 Sipaha Pitu Paka VII (Paka Kayu)
8 Sipaha ualu Paka VIII (Paka Tambok)
9 Sipaha sia Paka IX (Paka Gayo)
10 Sipaha sampulu Paka X (Paka Baluat)
11 Sipaha li Paka XI (Paka Baluat)
12 Sipaha hurung Paka XII (Paka Binurung)
13 Lamadu
2. Penanggalan
Penamaan hari Penamaan hari
Hari Penamaan hari (Karo)
(Toba) (Simalungun)
1 Aditia Aditia Aditia
2 Suma Suma Suma
3 Anggara Nggara Anggara
4 Muda Budaha Mudaha
5 Boraspati Beraspati Boraspati
6 Singkora Cukra Enem Berngi Sihora
7 Samisara Belah Naik Samisari
8 Artia ni Aek Aditia Naik Aditia Turun
9 Suma ni Mangadop Suma Siwah Suma ni Siah
Anggara ni
10 Anggara Sampulu Nggara Sepuluh
Sapuluh
Mudaha ni
11 Muda ni Mangadop Budaha Ngadep
Mangadop
Boraspati ni Boraspati ni
12 Beraspati Tangkep
Mangadop Takkop
Singkora Ni Sihora Duduk
13 Cukra Dudu (Lau)
Purnama (Bah)
Samisara Purnama
14 Samisuru Ni Purasa Belah Purnama Raya
Raya
15 Tula Tula Tula
16 Suma ni Holom Suma Cepik Suma ni Holom
9
kebudayaanya, mereka memegang teguh tradisi dan adat. Pada masa lampau
orang Batak tidak suka terhadap orang luar (Barat/sibottar mata) kerena mereka
dianggap sebagai penjajah, Selain itu, ada paham bagi mereka bahwa orang yang
berada di luar suku mereka adalah musuh, sebab masa itu sering terjadi perang
antar suku. Sebelum islam dan Injil masuk, suku Batak adalah suku penyembah
atau begu (setan) yang disembah, seperti begu djau (dewa yang tidak dikenal
orang), begu antuk (dewa yang memukul kepala seseorang sebelum ia mati), begu
siherut (dewa yang membuat orang kurus tinggal kulit), dan lainnya.
Hampir semua roda kehidupan orang Suku Batak dikuasai oleh aturan-
aturan adat yang kuat. Sejak mulai lahirnya seorang anak, beranjak dewasa,
sesuai dengan aliran yang dipercaya pada masa itu. Bahkan sisa-sisa kepercayaan
nenek moyang mereka masih kerap dianut dalam berbagai ritual adat di masa
10
11
mempertahankan kebudayaannya.
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak Toba mengenal tiga konsep, yaitu:
Tendi / Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh
karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak
maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara
Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang
memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan
sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan
namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah
Masuknya Islam
masyarakat Batak sebagai orang-orang "liar" dan tidak pernah terpengaruh oleh
agama-agama dari luar. Meskipun Ibn Battuta, mengunjungi Sumatera Utara pada
melakukan kawin-mawin dengan perempuan Batak. Hal ini secara perlahan telah
masa Perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah
Pada tahun 1820 tiga utusan Pekabaran Injil Baptis Inggris yaitu Nathan
Ward, Evans dan Richard Burton dikirim ke Bengkulu untuk menemui Raffles.
tinggal suku Batak yang masih kafir. Burton dan Ward menuruti petunjuk Raffles.
tahun 1824 masuk ke daerah lebih dalam lagi, yakni Silindung-wilayah suku
Batak Toba.[6] Saat mereka tiba di Silindung, mereka diterima dengan baik oleh
raja setempat, namun perjalanan penginjilan mereka terhenti ketika terjadi salah
13
tersebut yang mengatakan bahwa kerajaan mereka harus menjadi lebih kecil,
seperti anak kecil. Penduduk tidak suka hal ini, karena itu para penginjil dan
Suku Batak yang masuk Kristen mendapat tekanan dan diusir dari
upacara suku. Keadaan seperti ini mamaksa mereka berkumpul pada satu
kampung tersendiri, yaitu Huta Dame (kampung damai). Setelah tujuh tahun
kali lipat, hingga jumlah orang Batak yang masuk Kristen adalah sekitar 6.250
dunia pada 23 Mei 1918. Suku Batak memberi gelar kepada Nommensen dengan
cepat, dan pada awal abad ke-20 telah menjadikan Kristen sebagai identitas
Belanda, dimana banyak orang Batak sudah tidak melakukan perlawanan lagi
oleh orang-orang Batak Toba berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin
14
kharismatik mereka, Sisingamangaraja XII wafat dan setelah itu masyarakat suku
Hal ini tampak jelas dengan adanya perbedaan hak dan kewajiban
diperhatikan.
raja dan kepala-kepala wilayah dulu. Lapisan ini disebut biak raja. Di
elite dari rakyat, seperti : dukun, para tukang (besi, emas, kayu), seniman
Kelompok kuta (merga tanah) akan memiliki tanah yang paling luas,
Selain itu dalam sistem organisasi sosialnya dalam Suku Batak menganut
orang yang berasal dari satu ayah disebut paripe (satu keluarga), pada orang Karo
dinamakan sada bapa (satu keluarga), sedangkan pada orang Simalungun disebut
sepanganan (satu keluarga). Bermula mereka hidup dalam perkauman yang terdiri
dan mendiami satu kesatuan wilayah permukiman yang dikenal dengan huta atau
lumban. Biasanya kesatuan kerabat itu berpangkal dari seorang kakek yang
menjadi cikal bakal dan pendiri pemukiman, karenanya juga disebut saompu.
seketurunan dengan nenek moyang yang nyata maupun yang fiktif membentuk
marga lain, yaitu dengan marga pemberi dan marga penerima mempelai wanita.
16
masing-masing.
masyarakat Batak mengatur hubungan sosial antarmarga dengan segala hak dan
kewajibannya dalam segala kegiatan sosial mereka. Organisasi itu dikenal sebagai
dalihan na tolu atau tiga tungku perapian. Marga pemberi mempunyai kedudukan
yang lebih tinggi dalam upacara maupun kegiatan adat terhadap marga penerima
Walaupun seorang wanita yang menikah akan kehilangan segala hak dan
kewajibannya dari hak marga asal dan berpindah mengikuti kelompok kerabat
suami, namun marga asal tetap mendapat kehormatan sebagai pemberi mempelai
dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu, yakni Hula-hula, Dongan
Tubu dan Boru ditambah Sihal-sihal. Hulahula adalah pihak keluarga dari isteri.
Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-
istiadat Batak (semua sub-suku Batak). Sehingga kepada semua orang Batak
17
Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon
terkadang saling gesek. Namun pertikaian tidak membuat hubungan satu marga
bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati
dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak
Diistilahkan, manat mardongan tubu. Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem
Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja
dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang
yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak.
Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raji no
Dongan Tubu dan Raja ni Boru. Tarombo Silsilah atau Tarombo merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui
silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Natolu yakni
Somba Marhulahula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah
pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam
hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan
orang Batak.
C. Sistem Pengetahuan
manfaatkan untuk membuat tabung air, tanaman kayu dimanfaatkan menjadi kayu
bakar dan dibuat menjadi lesung dan alu sebagai alat penumbuk padi hasil bertani
masyarakat Batak.
Lebih jauh lagi, kulit kayu (lak-lak), serta batu, dimanfaatkan untuk
dijadikan makam raja-raja. Kulit kayu juga digunakan untuk menuliskan tentang
ilmu kedukunan yang dipercayai masyarakat, surat menyurat, serta ratapan. Kulit
kayu atau lak-lak tidak ditonjolkan tetapi secara tersirat karena yang
untuk raja-raja, tetua adat, dan para tokoh yang mempunyai kedudukan saja
Masyarakat Batak mengenal sistem gotong royong kuno dalam hal bercocok
tanam. Masyarakat Batak Karo menyebutnya raron sedangkan dalam bahasa Toba
oang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengolah tanah secara bergiliran.
Raron sendiri merupakan satu pranata yang anggotanya dibuat secara sukarela dan
bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo),
sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional
yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang),
hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya
yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi
biasanya didirikan di atas tiang kayu yang banyak, berdinding miring, beratap
20
ijuk. Letaknya memanjang kira kira 10 20 meter dari timur ke barat. Pintunya
ada di sisi barat dan timur pada rumah Karo dan Simanuwun, atau pada salah satu
ujung lantai pada rumah Toba ( masuk dari kolong). Pada bagian puncaknya yang
menjulang ke atas di sebelah barat dan timur dipasang tanduk kerbau atau arca
kecuali rumah empat ayo pada Karo). Pada bagian depan (barat dan timur) rumah
Karo yang disebut ayo ada ornamentasi geometris dengan warna warna merah ,
putih , kuning dan hitam. Pada sisi kanan kiri pada kedua mukanya rumah batak
diikat dengan tali ijuk yang disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai
Satu bagian yang merupakan keistimewaan dari rumah Karo dan yang
tidak ada pada rumah Batak yang lainadalah semacam teras dari bamboo yang
disusun di serambi muka. Teras ini disebut Ture yang pada malam harinya
digunakan sebagai tempat pertemuan gadis dan pemuda yang menemuinya. Satu
rumah Batak itu biasanya dihuni oleh beberapa keluarga batih yang satu dengan
Orang Batak bercocok tanam padi di sawah dengan irigasi, tetapi masih
banyak juga, terutama diantara orang Karo, Simalungun dan Pakpak yang masih
bercocok tanam di ladang. Yang dibuka di hutan dengan cara di bakar dan
menebang pohon.
21
memegang hak Ulaya tanah. Sedangkan hanya warga Huta atau Kuta yang berhak
untuk memakai wilayah itu. Mereka menggarap tanah itu seperti menggarap
tanahnya sendiri, tetapi tak dapat menjualnya tanpa persetujuan dari Huta yang
diputuskan dengan musyawarah. Tanah yang dimiliki individu juga ada. Pada
orang batak toba misalnya ada tanah panjaenan, tanah pauseang dan tanah
parbagian.
antara golongan yang merupakan keturunan dari para pendiri Huta, dengan
golongan yang merupakan keturunan dari penduduk Kuta yang datang kemudian.
Golongan para pendiri Kuta, ialah para Marga Taneh. Memiliki tanah yang paling
luas sedangkan golongan lainnya biasanya hanya memiliki tanah yang hanya
sekedar hidup. Di daerah Dairi disamping menanam padi , luas juga tanah yang di
Tanami kopi. Dalam bercocok tanam baik di ladang maupun di sawah , orang
perempuan batak mengambil peranan yang amat penting, terutama dalam tahap-
tahap menanam.
Orang Batak juga mengenal system gotong royong kuno dalam hal
bercocok tanam. Dalam bahasa Karo activated itu disebut Raron , sedangkan
dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau
sangat suka rela dan lamanya berdiri tergantung kepada perstujuan pesertanya
tugal. Bajak biasanya ditarik oleh kerbau , atau oleh sapi. Orang Batak umumnya
memotong padi dengan sabit ( Sabi-sabi ) , atau dengan ani-ani. Selain itu
peternakan juga suatu penghasilan yang penting pada orang Batak umumnya.
Mereka memelihara kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, bebek. Kerbau banyak di
gunakan sebagai binatang penghela dan untuk upacara adat, sedangkan babi
dimakan dan untuk pemberian adat. Sapi, kambing, ayam di jual untuk melayani
dengan amat intensif dalam musim tertentu, misalnya dalam bulan Juli sampai
Suku Batak menuturkan bahasa yang satu sama lain mempunyai banyak
kemiripan. Pun demikian, beberapa ahli bahasa dapat membedakan sedikitnya dua
cabang utama bahasa Batak yang perbedaannya dinilai sangat besar sehingga satu
Batak Simalungun
23
selatan, sedangkan bahasa Karo dan Pakpak, Dairi, Alas Kulet termasuk rumpun
utara. Bahasa Simalungun dianggap sebagai bahasa yang berdiri di antara rumpun
utara dan rumpun selatan. Namun secara historis bahasa Simalungun diduga
merupakan cabang lain bahasa rumpun selatan yang berpisah dari cabang Batak
Alas-Kluet
Tapaktuan dan di sekitar Kutacane, Aceh. Pada tahun 2000, jumlah penutur
bahasa ini mencapai 195.000 jiwa. Banyak orang menolak label "Batak" karena
alasan konotasi budayanya. Sementara itu, tidak diketahui pasti apakah bahasa ini
Dialek bahasa ini memiliki 3 dialek: dialek Alas, dialek Kluet, dan dialek
Singkil atau Kade-Kade. Dialek Alas mungkin serupa dengan Bahasa Batak
Karo, sementara dialek Kluet dan Singkil cenderung dekat dengan Bahasa
Pakpak.
a. Dairi
Bahasa Batak Pakpak atau Batak Dairi adalah sebuah bahasa yang terdapat
diucapkan pada saat membuka atau mengakhiri percakapan artinya sehat selalu
(mirip dengan Horas dalam bahasa Toba atau Mejuah-juah dalam bahasa Karo).
b. Karo
Bahasa Karo adalah bahasa yang digunakan oleh suku Karo yang mendiami
Dataran Tinggi Karo (Kabupaten Karo), Langkat, Deli Serdang, Dairi, Medan,
Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo atau sering
juga disebut Surat Aru/Haru yang merupakan turunan dari aksara Brahmi dari
India kuno. Namun kini hanya sejumlah kecil orang Karo dapat menulis atau
memahami aksara Karo, dan sebaliknya aksara Latin yang digunakan. Jumlah
a. Toba
Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang terutama
Indonesia. Bahasa Batak Toba termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, dan
Batak Toba, yang tinggal di bagian barat dan selatan Danau Toba. Penulisan
bahasa ini dalam sejarahnya pernah menggunakan aksara Batak, namun saat ini
Herman Neubronner van der Tuuk adalah salah seorang pionir awal
penelitian atas Bahasa Batak Toba, yaitu dalam aktivitasnya menulis Alkitab
b. Angkola
Bahasa Batak Angkola adalah bahasa yang paling mirip dengan bahasa
Batak Toba, di samping letak geografis yang berdekatan, bahasa Angkola sedikit
lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Batak Angkola meliputi
pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa
26
c. Mandailing
Bahasa Mandailing adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Batak.
Padang Lawas Utara. Bahasa Mandailing berbeda dari bahasa Natal, yang
3. Kelompok Perantara
Simalungun
adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten
Indonesia.
Klasifikasi Bahasa
Simalungun merupakan bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan
pada posisi menengah antara rumpun Batak Utara dan rumpun Batak Selatan.
Simalungun merupakan cabang dari rumpun Batak Selatan yang terpisah dari
yang sekarang.
dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku
banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun
G. Kesenian batak
Bahasa Batak kita begitu kaya akan Puisi, Pepatah dan Pribahasa yang
Selatan, tapi terbagi jelas dalam berbagai dialek. Kita memiliki budaya sendiri,
Aksara sendiri, Seni Bangunan yang tinggi mutunya yang sepanjang masa tetap
membuktikan bahwa kita mempunyai nenek moyang yang perkasa, Sistem marga
yang berlaku bagi semua kelompok penduduk negeri kita menunjukkan adanya
28
tata negara yang bijak, kita berhak mendirikan sebuah persatuan Batak yang khas,
yang dapat membela kepentingan kita dan melindungi budaya kuno itu
Seni Tari
Tari Tortor menjadi salah satu kesenian yang paling menonjol dalam
alam semesta, dan rasa hormat kepada hula-hula dalam konsep kekeluargaan
mereka. Oleh karena itu, tari ini biasanya dilakukan dalam upacara ritual, ataupun
Seni Musik
Sejumlah alat musik juga menjadi bagian dalam pelaksanaan upacara ritual
dan upacara adat dalam kebudayaan orang-orang Batak Toba. Dua jenis ansambel
tradisional yang paling sering dimainkan. Menurut mitologi etnik Batak Toba,
kedua alat musik tersebut merupakan milik Mulajadi Nabolon, sehingga harus
Seni Kerajinan
Martonun, atau keterampilan dalam membuat kais ulos dengan alat tenun
tradisional, merupakan salah satu seni kerajinan dalam tradisi adat Batak Toba,
29
yang hingga saat ini masih bisa dijumpai di pedalaman Pulau Samosir dan daerah-
berbagai seni kerajinan sesuai dengan peran dan fungsinya dalam struktur adat
Seni Sastra
Batak Toba, meliputi sastra lisan dan sastra tulisan. Beragam cerita rakyat, seperti
terjadinya Danau Toba dan Batu Gantung, menjadi legenda yang sampai saat ini
masih bisa kita dengar. Pantun-pantun yang disebut umpasa juga ada dalam
kebudayaan Batak Toba, yang menjadi kearifan lokal etnik tersebut. Semua seni
Seni Rupa
Seni pahat dan seni patung menjadi keterampilan utama dalam seni rupa
tradisional yang hidup di Batak Toba. Ukiran-ukiran yang terdapat gorga atau
ornamen rumah adat mereka, menjadi bukti keindahan dari seni pahat masyarakat
Batak Toba. Sedangkan, seni patung bisa dilihat dari banyak peralatan tradisional,
seperti sior dan hujur (panah), losung gaja (lesung besar), serta parpagaran dan
Seni Sastra.
Bahasa Karo adalah bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat Karo,
ruang lingkup penggunaan bahasa karo tak mengenal batas, dalam artian boleh
digunakan siapapun baik oleh suku batak karo ataupun suku lain.
Seni sastra bahasa Karo tingkat tinggi seperti Cakap Lumat. Cakap lumat
Misalnya dahulu seorang pemuda bercintaan dengan seorang gadis di ture (teras
rumah adat) maka untuk menarik perhatian gadis tersebut dia menggunakan cakap
lumat.
Seni sastra Karo dapat digolongkan beberapa jenis yaitu : pantun, gurindam,
pantun), bilang-bilang (cetusan rasa sedih), cerita mitos, legenda dan cerita rakyat.
kepedihan. Oleh karena itu ada juga yang mengatakan bilang-bilang sebagai
dengang duka.
legenda dan cerita rakyat. Misalnya cerita Pawang Ternalem, Putri Hijau, Sibayak
Barus Jahe, Guru Pertawar Reme, Si Beru Rengga Kuning, Beru Karo Basukum,
31
Dunda Katekuten, Beru Ginting Pase, Baru Tarigan Tambak Bawang, Kak
Aksara Karo merupakan salah satu bentuk kekayaan sastra Karo. Menurut
sejarahnya aksara Karo bersumber dari aksara Sumatera Kuno yaitu campuran
aksara Rejang, Lebong, Komering dan Pasaman. Kemungkinan aksara ini dibawa
dari India Selatan, Myanmar/Siam dan akhirnya sampai ke Tanah Karo. Aksara
ini hampir mirip dengan Simalungun dan Pakpak Dairi. Aksara Karo dulu ditulis
Seni Musik.
Alat musik tradisional suku Karo adalah Gendang Karo. Biasanya disebut
Gendang Lima Sedalinen yang artinya seperangkat gendang tari yang terdiri
Unsur disini bisa kita lihat dari beberapa alat musik tradisional Karo seperti
ngindungi, Gendang si nganaki, Penganak dan Gung. Alat tradisional ini sering
Jadi Gendang Karo sudah lengkap (lima sedalinen) jika sudah ada Serune,
Karo sekitar tahun 1990an. Musik keyboard sudah mendominasi kesenian Karo,
sehingga timbul kesimpulan jika tidak ada Keyboard maka gendang Karo itu tidak
ramai.
Seni Suara
Diperkirakan dibawah tahun 1800an suku Karo belum mengenal seni suara
cenderung sedih. Lagu ini biasa dibawakan untuk mengantar cerita atau memuja
sebagai musiknya. Yang membawakan lagu ini baik laki-laki maupun perempuan
Sebagai contoh komponis Karo yang telah melegenda adalah Djaga Depari.
Seni Tari
Tari dalam bahasa Karo disebut Landek. Pola dasar tari Karo adalah
posisi tubuh, gerakan tangan, gerakan naik turun lutut (endek) disesuaikan dengan
tempo gendang dan gerak kaki. Pola dasar tarian itu ditambah dengan variasi
Tarian berkaitan dengan ritus dan religi biasa dipimpin oleh guru (dukun).
Misalnya Tari Mulih-mulih, Tari Tungkat, Erpangir Ku Lau, Tari Baka, Tari Begu
Sejak tahun 1960 tari Karo bertambah dengan adanya tari kreasi baru.
Misalnya tari lima serangkai yang dipadu dari lima jenis tari yaitu Tari Morah-
morah, Tari Perakut, Tari Cipa Jok, Tari Patam-patam Lance dan Tari Kabang
Kiung. Setelah itu muncul pula tari Piso Surit, tari Terang Bulan, tari Roti Manis
Keragaman seni pahat dan ukir suku Karo terlihat dari corak ragam
bangunannya. Dulu orang yang ahli membuat bangunan Karo disebut Pande
Tukang.
Hal ini terlihat dari jenis-jenis bangunan Karo seperti Rumah Siwaluh Jabu,
Seni ukir yang menjadi kekayaan kesenian Karo terlihat pada setiap ukiran
Sikawiten, Ukir Lipan Nangkih Tongkeh, Ukir Tandak Kerbo Payung, Ukir
Seni tari
Tari Toping-toping
sejarahnya, tarian ini hanya hiburan untuk kalangan keluarga kerajaan. Tapi sesuai
perkembangan zaman, tarian ini sudah menjadi sarana hiburan masyarakat, bukan
menyerupai topeng dan diiringi alat-alat musik tradisional yang disebut gonrang
sidua-dua. Alat musik ini terdiri sarunei bolon, mongmongan dan ogung.
Topeng pada tarian terdiri dari 3 jenis yaitu topeng dalahi (topeng
menyerupai wajah pria, dipakai penari pria), topeng daboru (topeng menyerupai
wajah wanita, dipakai penari wanita), lalu topeng huda-huda (menyerupai paruh
Tari Manduda
gembira, mulai menanam padi hingga sampai kepada suasana panen. Gerak
Haroan Bolon, salah satu tarian tradisional Simalungun ciptaan Tuan Taralamsyah
Haroan Bolon merupakan tarian klosal atau sendratari yang berkisah tentang
Komposer dan penata tari itu adalah Tuan Taralamsyah Saragih, lahir di
Pematang Raya, Simalungun, pada 18 Agustus 1918 dari keluarga keturunan Raja
terutama di bidang seni musik dan senitari. Dia sangat mencintai seni musik dan
tari.
Tortor Sombah
Tarian ini boleh dikata tarian yang sangat populer pada masa ini. Tarian ini
lazim dilakukan untuk menyambut kepala daerah atau pejabat suatu instansi pada
suatu acara sebagai bentuk penghormatan. Memang, tortor sombah adalah tarian
yang dilakukan untuk menghormati Tuhan Maha Kuasa, raja dan undangan suatu
hajatan.
Seni musik
Garantung, merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan mempunyai
resonantor yang juga terbuat dari kayu. Garantung terdiri dari tujuh bilah yang
Ole-ole, adalah merupakan jenis alat musik tiup yang yang terdiri dari satu
lidah (single reed).badannya terbuat dari batang padi dan resonantornya terbuat
Seni musik
yakni genderangsi sibah (gendang sembilan), yang terdiri dari sembilan gendang
satu sisi yang ditempatkan dalam satu rak. Gendang yang dipukul dengan stik
(pemukul) ini selalu dipakai untuk mengiringi upacara adat. Di suku Pakpak
upacara adat selalu terbagi dua: untuk keriaan, dan sebaliknya, untuk kedukaan.
sejenis xylophone, yang mereka sebut kalondang. Ciri khas kalondang ini adalah
dimainkan dengan mengikuti melodi yang sama dengan vokal, tapi si pemain
Lalu lobat dan sordam (end-blown flute) sebagai instrumen solo. Terkadang
Senandung ini liriknya diciptakan sendiri, biasanya bermuatan keluh kesah hidup,
pohon kemenyan.
Seni tari
Tarian pak-pak ,tari dalam Bahasa Pakpak disebut Tatak yang dalam
Bahasa Toba disebut Tortor dan Bahasa Karo disebut La ndek. Tarian
Tatak Memupu/ Menapu Kopi, Tatak Mendedah, Tatak Renggisa, Tatak Balang
Tatak Menerser Page, Tatak Muat Page, Tatak Adat, Tatak Mendedohi Takal-
Takal, dan lain-lain. Selain itu, dikenal juga seni bela diri misalnya moccak dan
tabbus.
Seni sastra
pantun. Biasanya peribahasa berisi anjuran dan nasihat sedangkan pantun juga
dipukul talenan telinga terasa, maknanya yaitu untuk kita selalu menuruti, was-
was dan tanggap terhadap nasihat yang berguna yang diberikan oleh orang yang
lebih berpengalaman.
38
Contoh pantun yaitu sada lubang ni sige, sada ma ngo mahan gerrit-
gerriten, tah soh mi ladang dike pe, ulang ma ngo mbernit-mberniten artinya
Contoh cerita rakyat Pakpak yaitu Cerita Simbuyak-buyak yang dikenal luas
dalam masyarakat Kelasen, Cerita Nan Tampuk Mas yang dikenal masyarakat
Keppas.
Seni Kerajinan
Kerajinan tangan suku Pakpak sudah dikenal sejak jaman dahulu yaitu
dengan adanya Mejan Batu (sejenis patung yang terbuat dari batu) yang terdapat
hampir disetiap kuta. Selain itu ada juga membayu yaitu menganyam tikar,
bakul, kirang (keranjang) dan lain sebagainya yang terbuat dari sejenis rumput
yang tumbuh di sawah. Selain itu kerajina rotan dan bambu juga banyak
Kerajinan lainnya yaitu terutama di daerah Kelasen yaitu meneppa yaitu pandai
besi terutama meneppa golok (pisau dan parang), pedang, kujur (tombak),
dengan batak toba dalam hal kesenian. Karena memang secara geografis mereka
Bahasa Batak Angkola adalah bahasa yang paling mirip dengan bahasa
Batak Toba, di samping letak geografis yang berdekatan, bahasa Angkola sedikit
lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Batak Angkola meliputi
yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba.
SERBA-SERBI BATAK
A. Do and Dont
Do
berinteraksi social.
pesta adat.
ganjil, 1,3,5 dimana posisi ikan tegak dan di bawahnya dan sekelilingnya
dibuat nasi serta kepala ikan menghadap ke orang yang akan menerima,
tangan telungkup
6. Mambosuri boru merupakan salah satu adat yang ditujukan untuk anak
40
41
Dont
2. Ketika mangalehon dekke ketika menggunakan ulos, maka ulos tidak boleh
menyentuh tanah
4. Dalam suku karo ketika pria dan wanita sudah menikah, maka wanita sudah
5. Ketika memasuki rumah baru (jabu) maka rumah tidak boleh disapu dulu
Sama Seperti Suku Jawa, Batak juga memiliki Beberapa Sub Suku Kalau
Suku Jawa yang kita tahu sendiri juga beragam, dibedakan dari daerah asalnya,
seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo dan Malang yang walaupun secara kesukuan
sama tetapi memiliki perbedaan baik dari segi bahasa, kebiasaan maupun budaya.
Demikian juga dengan suku Batak yang juga punya beberapa sub, yaitu Batak
Menikah dengan Pariban (Sepupu) Ada istilah dalam suku Batak, pariban
(sepupu) adalah rokkap (jodoh). Sepupu disini bukan sembarang sepupu karena
tidak semua sepupu bisa menikah. Sepupu yang dimaksud adalah, kalau Anda
perempuan, Anda bisa menikah dengan anak laki-laki dari adik perempan ayah.
Sedangkan kalau Anda laki-laki, Anda bisa menikah dengan anak perempuan dari
saudara satu dengan yang lainnya. Jadi, misalnya ketika bertemu dengan orang,
hal yang biasa ditanyakan adalah marganya apa, kemudian akan selalu berusaha
mencari hubungan pertalian dengan marganya sendiri. Yang terjadi adalah akan
hampir selalu ada hubungan saudara bila sesama orang Batak bertemu.
Tuhor artinya uang untuk membeli perempuan ketika akan dilamar oleh
laki-laki. Uang tuhor inilah nantinya yang akan menjadi biaya pernikahan,
ataupun posisi pekerjaannya maka semakin besarlah tuhor. Buat sebagian besar
orang Batak yang masih memegang adat hal ini kerap tetap dilakukan. Namun
buat orang Batak yang lebih moderat sudah tidak mempermasalahkan tuhor lagi.
merupakan satu kebiasaan orang Batak. Biasanya dilakukan saat kumpul keluarga
besar. Saling bercerita mengenai refleksi setahun yang lalu, saling meminta maaf
kemudian merencanakan apa yang ingin dicapai di tahun yang akan datang.
Buat orang Batak, terlarang untuk menikah dengan yang satu marga
dengannya ataupun tidak satu marga tapi masih saudara dalam silsilah. Jadi,
dalam adat Batak beberapa marga masih dianggap sebagai satu silsilah sehingga
dianggap sebagai saudara jadi tidak boleh menikah. Makanya, dalam setiap
43
perkenalan selalu ditanyakan marga apa supaya jangan kekadung cinta terlarang
karena marga. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku
Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).
Mangulosi, Ulos adalah kain tradisional dari Batak, sama seperti batik dari
Jawa dan kain tenun NTT. Ada bermacam-macam jenis ulos, semua tergantung
kematian, memiliki penggunaan kain ulos yang berbeda pula. Bahkan tidak
Konsep Rumah Batak Rumah Batak memiliki konsep yang sangat unik dan
panggung dengan pintu masuk yang rendah yang artinya adalah sebagai tamu
selayaknya menghormati tuan rumah dan mengikuti aturan yang ada di dalam
rumah tersebut.
Cicak menjadi lambang untuk orang Batak. Layaknya cicak yang ada
beradaptasi dimanapun dia berada. Dan tidak hanya beradaptasi tapi juga bertahan
1. Kekerabatan
Boru.
2. Hagabeon
3. Hamoraan
janji.
5. Pengayoman
6. Marsisarian
membantu.
C. Peribahasa Batak
Peribahasa 1
Adong na tuat sian dolok
Adong na nangkok sian toruan
Adong na ro sian habinsaran
45
Terjemahannya:
Ada yang turun dari gunung
Ada yang naik dari hilir
Ada yang datang dari timur
Ada dari arah barat
Semoga Tuhan memberi berkat
Diberi kepada kamu doa dan restu
Peribahasa 2
Aek godang do aek laut
Dos ni roha do sibaen nasaut
Terjemahannya:
Air sungai air laut
Kesepakatan hati membuat semua terlaksana
Peribahasa 3
Ampapaga dolok
Ampapaga sibuluan
Unang hita marbada
Ai hita do marsogot hita haduan
Terjemahnnya:
Ampapaga gunung
Ampapaga sibuluan
Jangan kita bertengkar
Karena kita besok kita pula lusa
Peribahasa 4
Tubu unte dohot durina
Tubu jolma dohot ugarina
Terjemahannya:
Tumbuh jeruk dengan durinya
Lahir manusia dengan suratannya
Peribahasa 5
Unang sumuan dulang
Mangaithon jabi - jabi
Unang mambahen na so uhum
Mangulahon na so jadi
46
Terjemahannya:
Jangan menanam dulang
Menarik beringin jabi - jabi
Jangan berbuat yang tidak patut
Mengerjakan yang tidak pantas
Peribahasa 6
Uhum sipangan anak
Uhum sipangan boru
Terjemahannya:
Perintah berlaku kepada anak laki laki
Perintah berlaku juga kepada anak perempuan
Artinya:
Menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan golongan atau kelompok
Makanan khas Batak Mandailing yang dikenal dengan nama arsik ini
berbahan dasar ikan-ikanan seperti nila, mas, dan mujair. Ikan ikan tersebut
ditangkap langsung dari Danau Toba yang terkenal. Ketika dimasak, ikan ikan
tersebut dicampur dengan andaliman, yaitu bumbu rempah khas Batak sehingga
2. Naniura
Selain makanan khas Batak ikan arsik, ada juga makanan Batak bernama
naniura. Sajian makanan serupa sushi ini juga berbahan dasar ikan-ikanan. Ikan
yang menjadi bahan dasarnya tidak dimasak, melainkan hanya disajikan dengan
bumbu bumbu khas saja. Rasanya cenderung asam karena proses pematangannya
memakai asam.
47
3. Natinombur
Berikutnya ada ikan bakar khas Batak yang dikenal dengan nama
natinombur. Ikan yang biasa dipakai untuk diolah menjadi natinombur adalah ikan
mujahir, ikan lele, ataupun ikan nila. Natinombur disajikan dengan siraman
Ciri khas paling menonjol dari menu masakan ini adalah penggunaan ayam
dan andaliman. Ayam yang telah disiapkan dibakar dan dibberi bumbu serta
dicampur dengan darah segar dari ayam itu sendiri dengan kematangan yang pas.
Manuk atau ayam napinadar lebih enak bila disajikan agak pedas. Namun, bisa
juga disajikan gurih, sesuai dengan selera yang akan mengkonsumsinya. Siapapun
yang sudah mencoba masakan ini, pasti akan ketagihan dan ingin menyantapnya
lagi.
5. Saksang
Berikutnya ada makanan khas Batak saksang yang juga terbuat dari daging
babi atau daging anjing. Saksang diolah menggunakan bumbu khusus yang mirip
menggunakan darah dari daging itu sendiri. Selain itu, ada tambahan andaliman
dalam bumbunya sehingga rasanya menjadi lebih panas dan pedas membuat lidah
bergetar.
48
Makanan Batak yang berasal dari olahan susu, tepatnya susu kerbau ini
benar benar dibuat secara alami tanpa tambahan bahan kimia. Jika biasanya anda
mengkonsumsi susu cair dengan cara diminum, maka di Batak anda bisa
mengkonsumsi susu dengan cara disantap layaknya makanan. Susu kerbau yang
sudah dimasak kemudian ditambah dengan sedikit garam dan campuran perasan
air daun pepaya. Dali ni horbo tampilannya kental seperti tahu putih. Makanan ini
dari masyarakat Batak. Namun, ungkapan ini malah dijadikan nama dari makanan
yang terkenal akan kelezatannya. Lappet merupakan makanan ringan yang proses
pembuatannya cukup mudah. Jika ada acara adat atau hajatan, orang Batak pasti
https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-batak/
https://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-
kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-batak/
http://appehutauruk.blogspot.co.id/2008/10/pribahasa-batak-toba.html
https://de-kill.blogspot.com/2009/04/budaya-suku-batak.html
http://danu-umbara18.blogspot.co.id/2013/04/budaya-suku-batak.html
http://msoecahyo.blogspot.co.id/2015/02/7-unsur-kebudayaan-batak.html