PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan
yang bertema “Kearifan Lokal” ini dengan baik.
Laporan ini mengambil judul “Pembuatan Barongko Berbahan Dasar
Pisang Khas Makassar”. Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan, penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkenan.
Proses penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis menyampaikan rasa hormat kepada :
1. Bapak Anwar Huda, M.Pd., selaku kepala SMA Kartika VIII-1.
2. Ibu Tri Wahyu Hidayati, S.Pd. selaku sebagai koordinator projek
3. Bapak M. Hatta Sumardi, M.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek I.
4. Bapak Chun Cun Tri Kuncoro, S.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek
II
5. Orang Tua yang telah mendukung dan mendoakan kami.
6. Teman-teman yang telah saling mendukung satu sama lain.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih
atas bantuan, nasihat dan dorongan dalam penyusunan laporan ini. Semoga amal
ibadah, dan dorongan serta do’a yang diberikan kepada penulis dengan tulus dan
Ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.3 TUJUAN................................................................................................2
2.1 DESAIN................................................................................................5
BAB 4 PENUTUP............................................................................................13
4.1 SIMPULAN..........................................................................................13
4.2 SARAN.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
iii
LAMPIRAN.....................................................................................................15
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan
Laut Flores di selatan ( Ainun, 2023).
Barongko merupakan makanan khas di Sulawesi Selatan khususnya
bagi suku Bugis dan suku Makassar. Barongko artinya singkatan dari
barangku mua udoko (bahasa Bugis), yang artinya barangku sendiri yang
kubungkus. Maksudnya, adonan yang bahan bakunya adalah pisang, juga
dibungkus dengan daun pisang . Bahan adonan untuk membuat barongko
terdiri dari pisang kepok yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan
garam. Sedangkan bahan pembungkus adonan barongko adalah daun pandan
dan daun pisang. Barongko dibuat melalui pengukusan (Buleng, 2016).
Umumnya kudapan khas Bugis-Makassar ini disajikan pada acara-
acara adat dan keagamaan seperti pernikahan, aqiqah atau bulan Ramadhan.
Namun bagi wisatawan yang berkunjung ke sulawesi selatan, bisa dengan
mudah mendapat. Barongko bahkan telah ditetapkan sebagai warisan budaya
tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2017
silam, dengan Ini bertujuan untuk menjaga identitas barongko dan
menghindari agar tidak diklaim oleh negara lain (Satriyo, 2020).
Namun, cukup banyak remaja yang tidak mengetahui kue barongko.
Hal ini juga dikarenakan jarang adanya penjual kue barongko selain di
makassar. Karena banyaknya varian makanan baru yang dianggap lebih
kekinian oleh remaja. Dari permasalahan tersebut, maka penulis membuat
judul tentang “Pembuatan Kue Barongko Berbahan Dasar Pisang Khas
Makassar”, Untuk memperkenalkan cara pembuatan makanan kue barongko
kepada para remaja.
3
1.3 TUJUAN
Sesuai dari topik yang diambil, tujuan penulis membuat produk barongko:
4
Jakarta 12640
5 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pembuatan Laporan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
Pembuatan Laporan SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
BAB 1 dan 2 No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
12 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pembuatan Laporan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
BAB 3 dan 4 19 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Produk 30 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
Pembuatan Validasi 31 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640 SMA Kartika VIII-
1, Jalan Seroja No.13, RT 7/RW
13, Srengsemg Sawah, Kec.
Jagakarsan, Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
5
12640
1 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pengumpulan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Laporan Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
6
6
BAB 2
PERENCANAAN PROJEK
Jati diri suatu bangsa atau negara berwujud beberapa hal antara lain seni
budaya, Tradisi, pakaian adat, dan ragam kuliner otentik. Makanan tradisional
merupakan bagian dari Karakter budaya yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya sehingga membawa identitas budaya suatu daerah. Itu
selalu terkait dengan filosofi, norma masyarakat, adat istiadat, ritual sejak
Zaman kerajaan., dan nilai ramuan utama yang terkait dengan acara tersebut
(Djalal, 2022).
Salah satu manisan tradisional adalah Barongko, sejenis manisan
berbahan dasar Pisang yang dikukus dalam daun pisang. Dahulu kala,
makanan ini disajikan sebagai Makanan penutup dalam acara-acara khusus
tertentu seperti pernikahan, upacara adat, Penyambutan tamu kehormatan
yang disajikan kepada raja dan bangsawan . Barongko adalah singkatan dari
kata “Barangku mua udoko’ atau barang yang dibungkus sendiri.
Membungkus bisa diibaratkan sebagai menjaga siri’ atau harga diri. Seperti
diketahui, suku Bugis-Makassar memegang teguh prinsip harkat dan
martabat untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara, untuk
pisang daunnya melambangkan keharmonisan dan keselarasan dalam
bertindak baik di keluarga maupun di masyarakat. Rasa manis Barongko
memiliki makna akan kejujuran (Andi,2012).
Saat ini, Barongko telah banyak disajikan dan dikonsumsi oleh
masyarakat biasa Yang masih tetap melakukan acara tradisional seperti
pernikahan, hajatan, penyambutan Tamu istimewa, dan upacara adat. Bagi
masyarakat Bugis Makassar, Barongko dikenal memiliki cita rasa
“Massipa”. Itu Adalah kata lain enak dan memiliki ciri khas rasa tertentu
dalam bahasa Bugis. Ada dua hal yang mereka yakini untuk mendapatkan
1
6
cita rasa “Massipa” pada Barongko, yang pertama Adalah melalui proses
pembuatan yang harus dilakukan oleh orang yang telah memiliki
Pengalaman turun-temurun dalam membuat Barongko. Yang kedua adalah
bahan utama Yang digunakan; Pisang yang lebih disukai hanya yang
ditanam di tanah Sulawesi Selatan (Andi , 2012).
Untuk membuat Barongko diperlukan alat dan bahan, alat yang dibutuhkan
berupa pisau, wadah baskom ,wadah alumunium foil, pengocok telur, gelas
cangkir, gunting, dandang, kompor, blender. Bahan yang dibutuhkan antara
lain pisang kepok, gula pasir, susu kental manis, telur ayam, santan kentang,
garam, dan daun pandan.
2
6
3
4
BAB 3
PEMBAHASAN PROJEK
10. Masukan adonan yang sudah jadi kedalam wadah yang sudah disiapkan
dan dipanaskan
Gambar 3.13
Setelah adonan dimasukkan ke dalam wadah, kukus adonan kurang lebih
selama 20 menit.
11. Setelah dikukus selama 20 menit , diamkan kue barongko yang sudah
matang selama beberapa menit
P= (f/n) × 100℅
Keterangan:
P= Persentase Jawaban
f = Skor Hasil = Skor Total
P= (f/n) × 100℅
= (29/35) × 100= 83℅
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil penilaian
validator kedua mencapai 83℅. Maka Kue Barongko dikategorikan untuk
dikembangkan.
3. Validator 3 (Arfiyani.)
Validasi ketiga dilakukan di rumah Ibu Arfiyani sebagai orang Makassar
asli pada siang hari di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan penilaian diatas, penilaian validator ketiga memperoleh skor
31 maka produk Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk
menentukan persentase sebagai berikut :
P= (f/n) × 100℅
= (31/35) × 100= 88%
Pada perhitungan diatas dapat dilihat hasil perhitungan bahwa produk Kue
Barongko dikategorikan sangat layak untuk disajikan dan dikonsumsi, dengan
komentar dan saran sebagai berikut :
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan projek yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Pembuatan makanan tradisional khas Makassar, yakni Barongko sangat
mudah dilakukan karena alat dan bahan dapat ditemukan di lingkungan
sekitar seperti: kompor, pisau, pisang kepok, telur, daun pisanhg dan
bahan lain-lainnya. Oleh sebab itu, maka pembuatan makanan Barongko
sangatlah mudah untuk dilakukan.
2. Berdasarkan rata-rata hasil validasi dari ketiga validator, memperoleh
skor 83% yang menyatakan produk sangat layak dikonsumsi.
4.2 SARAN
Mengajak generasi muda agar melestarikan kebudayaaan ndonesia,
khususnya kue tradisonal Makassar. Makassar memiliki makanan khas yaitu
kue barongko, agar lebih menarik dikalangan remaja penulis ingin
mengkreatifitaskan makanan khas Makassar . Sebagai generasi muda kita
harus mencoba Kue Barongko, karena termasuk sebagai pelestarian budaya.
Selain pelestarian budaya, Kue Barongko juga memiliki rasa yang khas dan
unik.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, Nur (4 Februari 2023). "Kode Provinsi Sulawesi Selatan Lengkap 24\
Kabupaten/Kota .
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan . Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 10 Agustus 2023.
Baedowi, Ahmad (2 Maret 2015) Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kearifan_lokal . Diakses pada 10
November 2023, pukul 9.45
Buleng, Apri (2016). 350 Resep Cake, Kue, & Roti. Jakarta Selatan: DeMedia
Pustaka. hlm. 24. ISBN 978-979-082-279-5.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barongko. Diakses pada tanggal 5 Januari
2024, pukul 10.46
Satriyo, A., dkk. (2020). Esmeralda, F., Handy, F., dan Tania, M. G., ed. Aku Siap
Hadapi Covid-19: Tetap Sehat dan Bahagia Saat Pandemi (PDF). Depok:
Multisarana Multi Persada. hlm. 23. ISBN 978-623-940-162-7.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barongko. Diakses pada tanggal 19 Januari
2024