Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


KEARIFAN LOKAL
PEMBUATAN BARONGKO BERBAHAN DASAR PISANG KHAS
MAKASSAR
(diajukan untuk memenuhi tugas Projek Pengawasan Profil pelajar Pancasila)

Disusun Oleh : Kelompok 6


Ketua : Muhammad Alvianno Farandi
Anggota : 1. Dyah Arum Ramadhani
2. Nadhira Purti Kinanti
3. Natasya Alia Putri
4. Muhammad Ade Rayhan.W
Kelas : X–4

YAYASAN KARTIKA JAYA


SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTIKA VIII-1
Jalan Seroja, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tlp. (021) 7866334, email: sma_kartika81@yahoo.co.id
Web: http://smakartika81.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

JAKARTA, 5 FEBRUARI 2024


LAPORAN PROJEK KEARIFAN LOKAL
PEMBUATAN BARONGKO BERBAHAN DASAR PISANG KHAS
MAKASSAR

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

M. Hatta Sumardi, M.Pd. Chun Cun Tri Kuncoro, S.Pd.

Mengetahui,

PENGUJI 1 Irna Marlina, S.Pd. ( )

PENGUJI 2 Tri Wahyu Hidayanti, ( )


S.Pd.
PENGUJI 3 Viddyaningsih, S.Pd. ( )

PENGUJI 4 Vahri Remayel, S.T. ( )

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan
yang bertema “Kearifan Lokal” ini dengan baik.
Laporan ini mengambil judul “Pembuatan Barongko Berbahan Dasar
Pisang Khas Makassar”. Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan, penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkenan.
Proses penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis menyampaikan rasa hormat kepada :
1. Bapak Anwar Huda, M.Pd., selaku kepala SMA Kartika VIII-1.
2. Ibu Tri Wahyu Hidayati, S.Pd. selaku sebagai koordinator projek
3. Bapak M. Hatta Sumardi, M.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek I.
4. Bapak Chun Cun Tri Kuncoro, S.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek
II
5. Orang Tua yang telah mendukung dan mendoakan kami.
6. Teman-teman yang telah saling mendukung satu sama lain.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih
atas bantuan, nasihat dan dorongan dalam penyusunan laporan ini. Semoga amal
ibadah, dan dorongan serta do’a yang diberikan kepada penulis dengan tulus dan
Ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jakarta, 5 Februari 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

DAFTAR TABEL............................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................2

1.3 TUJUAN................................................................................................2

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN........................................3

BAB 2 PERENCANAAN PROJEK................................................................5

2.1 DESAIN................................................................................................5

2.2 ALAT DAN BAHAN...........................................................................6

2.3 LANGKAH KERJA.............................................................................7

BAB 3 PEMBAHASAN PROJEK...................................................................8

3.1 KEUNIKAN BARONGKO..................................................................8

3.2 ASAL USUL BARONGKO.................................................................8

3.3 HASIL VALIDASI...............................................................................8

BAB 4 PENUTUP............................................................................................13

4.1 SIMPULAN..........................................................................................13

4.2 SARAN.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

iii
LAMPIRAN.....................................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Projek ............................3


Tabel 2.1 Rincian Dana Alat Pembuatan Kue Barongko.....................6
Tabel 2.2 Rincian Dana Bahan Pembuatan Kue Barongko..................6
Tabel 3.1 Nilai Instrument Validasi......................................................10
Tabel 3.2 Hasil Validasi.......................................................................10
Tabel 3.3 Komentar dan Saran.............................................................12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alat dan bahan..............................................................................


Gambar 3.2 Mengupas Pisang..........................................................................
Gambar 3.3 Menghaluskan Pisang...................................................................
Gambar 3.4 Memecahkan Telur.......................................................................
Gambar 3.5 Menambahkan Gula......................................................................
Gambar 3.6 Menambahkan Garam...................................................................
Gambar 3.7 Menambahkan Vanilli...................................................................
Gambar 3.8 Masa Pengadukan.........................................................................
Gambar 3.9 Menyiapkan Santan.......................................................................
Gambar 3.10 Penambahan Susu dan Santan.....................................................
Gambar 3.11 Penambahan Adonan Pisang.......................................................
Gambar 3.12 Persiapan Dandang dan Wadah Alumunium..............................
Gambar 3.13 Pengukusan.................................................................................
Gambar 3.14 Hasil Pengukusan........................................................................

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang


tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal
biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat,
peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu
pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui
kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan
pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat (Baedowi,
2015).
Kearifan lokal terbagi menjadi dua yaitu kearifan lokal tidak berwujud
(intangible). Sama seperti namanya, bentuk kearifan lokal ini tidak nampak
namun melekat pada pola pikir masyarakat, biasanya hal tersebut masih
terlihat jelas di kampung-kampung adat yang masih memiliki kepercayaannya
sendiri. Contoh dari bentuk kearifan lokal intangible antara lain falsafah
berupa nasehat, pepatah, pantun, syair, folklore (cerita lisan) , dan
sebagainya. Dan yang kedua kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible).
Kearifan lokal yang berwujud yaitu bentuk kearifan lokal yang dapat dilihat
secara nyata. Selain berbentuk benda-benda, kearifan lokal ini dapat berupa
tekstual seperti kitab tradisional primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di
atas lembaran Daun lontar). Adapun contoh lain dari bentuk kearifan lokal
yang berwujud adalah arsitektur bangunan seperti rumah adat, benda cagar
budaya/tradisional seperti batik, keris, pakaian adat, makanan (Atilah, 2023).
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan
Sulawesi, Indonesia. Kepulauan Selayar di selatan Sulawesi juga merupakan
bagian dari provinsi tersebut. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Makassar.
Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara,

2
Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan
Laut Flores di selatan ( Ainun, 2023).
Barongko merupakan makanan khas di Sulawesi Selatan khususnya
bagi suku Bugis dan suku Makassar. Barongko artinya singkatan dari
barangku mua udoko (bahasa Bugis), yang artinya barangku sendiri yang
kubungkus. Maksudnya, adonan yang bahan bakunya adalah pisang, juga
dibungkus dengan daun pisang . Bahan adonan untuk membuat barongko
terdiri dari pisang kepok yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan
garam. Sedangkan bahan pembungkus adonan barongko adalah daun pandan
dan daun pisang. Barongko dibuat melalui pengukusan (Buleng, 2016).
Umumnya kudapan khas Bugis-Makassar ini disajikan pada acara-
acara adat dan keagamaan seperti pernikahan, aqiqah atau bulan Ramadhan.
Namun bagi wisatawan yang berkunjung ke sulawesi selatan, bisa dengan
mudah mendapat. Barongko bahkan telah ditetapkan sebagai warisan budaya
tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2017
silam, dengan Ini bertujuan untuk menjaga identitas barongko dan
menghindari agar tidak diklaim oleh negara lain (Satriyo, 2020).
Namun, cukup banyak remaja yang tidak mengetahui kue barongko.
Hal ini juga dikarenakan jarang adanya penjual kue barongko selain di
makassar. Karena banyaknya varian makanan baru yang dianggap lebih
kekinian oleh remaja. Dari permasalahan tersebut, maka penulis membuat
judul tentang “Pembuatan Kue Barongko Berbahan Dasar Pisang Khas
Makassar”, Untuk memperkenalkan cara pembuatan makanan kue barongko
kepada para remaja.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari permasalahan di atas, sebagai berikut:

1) Bagaimana langkah pembuatan makanan barongko?


2) Bagaimana kelayakan rasa makanan barongko?

3
1.3 TUJUAN

Sesuai dari topik yang diambil, tujuan penulis membuat produk barongko:

1) Untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan barongko


2) Untuk mengetahui kelayakan rasa makanan barongko

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Projek dilaksanakan dan dikerjakan pada tanggal 19 Januari 2024 hingga


februari 2024. Tempat dilaksanakannya, di SMA KARTIKA VIII-1. Terdapat
tabel dibawah yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan projek berikut :
Tabel 1.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanakan Projek
KEGIATAN WAKTU TEMPAT
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Judul 3 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengajuan Judul 10 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengerjaan LKPD 17 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengumpulan LKPD 24 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota

4
Jakarta 12640
5 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pembuatan Laporan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
Pembuatan Laporan SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
BAB 1 dan 2 No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
12 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pembuatan Laporan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
BAB 3 dan 4 19 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Produk 30 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
Pembuatan Validasi 31 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640 SMA Kartika VIII-
1, Jalan Seroja No.13, RT 7/RW
13, Srengsemg Sawah, Kec.
Jagakarsan, Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta

5
12640
1 Januari 2024 SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
Pengumpulan No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Laporan Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640

6
6

BAB 2

PERENCANAAN PROJEK

2.1 FILOSOFI / SEJARAH

Jati diri suatu bangsa atau negara berwujud beberapa hal antara lain seni
budaya, Tradisi, pakaian adat, dan ragam kuliner otentik. Makanan tradisional
merupakan bagian dari Karakter budaya yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya sehingga membawa identitas budaya suatu daerah. Itu
selalu terkait dengan filosofi, norma masyarakat, adat istiadat, ritual sejak
Zaman kerajaan., dan nilai ramuan utama yang terkait dengan acara tersebut
(Djalal, 2022).
Salah satu manisan tradisional adalah Barongko, sejenis manisan
berbahan dasar Pisang yang dikukus dalam daun pisang. Dahulu kala,
makanan ini disajikan sebagai Makanan penutup dalam acara-acara khusus
tertentu seperti pernikahan, upacara adat, Penyambutan tamu kehormatan
yang disajikan kepada raja dan bangsawan . Barongko adalah singkatan dari
kata “Barangku mua udoko’ atau barang yang dibungkus sendiri.
Membungkus bisa diibaratkan sebagai menjaga siri’ atau harga diri. Seperti
diketahui, suku Bugis-Makassar memegang teguh prinsip harkat dan
martabat untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara, untuk
pisang daunnya melambangkan keharmonisan dan keselarasan dalam
bertindak baik di keluarga maupun di masyarakat. Rasa manis Barongko
memiliki makna akan kejujuran (Andi,2012).
Saat ini, Barongko telah banyak disajikan dan dikonsumsi oleh
masyarakat biasa Yang masih tetap melakukan acara tradisional seperti
pernikahan, hajatan, penyambutan Tamu istimewa, dan upacara adat. Bagi
masyarakat Bugis Makassar, Barongko dikenal memiliki cita rasa
“Massipa”. Itu Adalah kata lain enak dan memiliki ciri khas rasa tertentu
dalam bahasa Bugis. Ada dua hal yang mereka yakini untuk mendapatkan

1
6

cita rasa “Massipa” pada Barongko, yang pertama Adalah melalui proses
pembuatan yang harus dilakukan oleh orang yang telah memiliki
Pengalaman turun-temurun dalam membuat Barongko. Yang kedua adalah
bahan utama Yang digunakan; Pisang yang lebih disukai hanya yang
ditanam di tanah Sulawesi Selatan (Andi , 2012).

2.2 ALAT DAN BAHAN

Untuk membuat Barongko diperlukan alat dan bahan, alat yang dibutuhkan
berupa pisau, wadah baskom ,wadah alumunium foil, pengocok telur, gelas
cangkir, gunting, dandang, kompor, blender. Bahan yang dibutuhkan antara
lain pisang kepok, gula pasir, susu kental manis, telur ayam, santan kentang,
garam, dan daun pandan.

Tabel 2.1 Rincian Dana Alat Pembuatan Kue Barongko


Alat Harga Jumlah Keterangan
Pisau - 1 Milik sendiri
Baskom - 1 Milik sendiri
Pengocok telur - 1 Milik sendiri
Gelas ukur - 1 Milik sendiri
Kompor - 1 Milik sendiri
Dandang - 1 Milik sendiri
Garpu - 1 Milik sendiri
Aluminium foil Rp 14.000 20 Beli
Mika - 8 Milik Sendiri
TOTAL Rp 14.000 35

Tabel 2.2 Rincian Dana Bahan Pembuatan Kue Barongko


Bahan Harga Jumlah Keterangan
Pisang Kepok Rp 25.000 8 Buah Beli
Telur Rp 15.000 4 Butir Beli
Santan Rp 22.000 2 Kotak Beli
Gula Rp 16.000 1 Kg Beli
Vanilli Rp 18.000 1 Botol Beli
Susu Kental Manis Rp 15.000 1 Kaleng Beli

2
6

Garam - Seperlunya Milik Sendiri


Daun Pisang - 1 Milik Sendiri
Daun Pandan - 2 Milik sendiri
Total Rp 111.000 29 -

2.3 LANGKAH KERJA

1. Mencari informasi cara pembuatan.


2. Membeli bahan bahan di pasar.
3. Mempersiapkan alat-alat yang diperlikan.
4. Mengolah bahan-bahan yang sudah dibeli menjadi barongko.
5. Mendesain stiker produk.
6. Melakukan validasi produk.
7. Setelah desain stiker sudah jadi, cetak dan tempel pada kemasan.
8. Membuat laporan.

3
4

BAB 3

PEMBAHASAN PROJEK

3.1 LANGKAH PEMBUATAN BARONGKO


Dibawah ini adalah pemaparan cara membuat barongko
1. Siapkan alat dan bahan.

Gambar 3.1 Alat dan bahan


Adapun alat yang digunakan untuk membuat makanan barongko, yaitu:
Kompor, pisau, baskom, pengocok telur, gelas ukur, dandang, garpu,
aluminium foil, mika. Bahan yang digunakan untuk membuat makanan
barongko, yaitu: Pisang kepok, telur, santan, gula, susu kental manis, garam,
daun pisang dan daun pandan.

2. Kemudian kupas kulit pisang, lanjut menghaluskan pisang

Gambar 3.2 Mengupas Pisang Gambar 3.3 Menghaluskan Pisang


11

3. Selanjutnya pecahkan 4 butir telur, lalu tambahkan gula pasir

Gambar 3.4 Memacahkan Telur Gambar 3.5 Menambahkan Gula

4. Tambahkan garam, dan vanilli

Gambar 3.6 Menambahkan Garam Gambar 3.7 Menambahkan Vanilli

5. Lalu aduk hingga tercampur

Gambar 3.8 Masa Pengadukan


11

6. Siapkan santan, lalu tambahkan air

Gambar 3.9 Menyiapkan santan

7. Kemudian tambahkan susu dan tuangkan santan

Gambar 3.10 Penambahan susu dan santan

8. Campurkan pisang yang sudah dihaluskan ke dalam adonan telur

Gambar 3.11 Penambahan adonan pisang

9. Berikutnya siapkan dandang yang sedang dipanaskan dengan api sedang,


dan wadah alumunium
11

Gambar 3.12 Persiapan dandang dan wadah alumunium

10. Masukan adonan yang sudah jadi kedalam wadah yang sudah disiapkan
dan dipanaskan

Gambar 3.13
Setelah adonan dimasukkan ke dalam wadah, kukus adonan kurang lebih
selama 20 menit.

11. Setelah dikukus selama 20 menit , diamkan kue barongko yang sudah
matang selama beberapa menit

Gambar 3.14 Hasil Pengukusan


11

3.2 HASIL VALIDASI


Penulis menyebarkan validasi kepada ahli yang paham tentang makanan
Barongko. Pada Validator 1 mendapat komentar umum dan saran yaitu dari
kemasan yang dibuat harus lebih menarik lagi. Komentar umum dan saran
dari Validator 2 yaitu, tidak ada pembanding antara kue Barongko asli
Makassar dengan produk buatan
Komentar umum dan saran dari Validator 3 yaitu, rasa dan manisnya
Barongko sudah cukup. Kesimpulan dari hasil validasi 1,2 dan yaitu, produk
Barongko layak disajikan dan dikonsumsi setelah revisi.
Hasil penelitian validasi dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sasetyo, 2020

P= (f/n) × 100℅
Keterangan:
P= Persentase Jawaban
f = Skor Hasil = Skor Total

Tabel 3.1 Nilai Istrumen Validasi


Nilai Interpretasi
<21% Tidak Layak
21% - 40% Kurang Layak
41% - 60% Cukup Layak
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat Layak

Penulis melibatkan 3 validator , 1 validator asli dari Makassar dan 2


validator Guru Prakarya . Hasil 3 validasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
11

Tabel 3.2 Hasil Validasi


No validator P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Jumla keterangan
h
1. Zarna Nurul 3 4 4 4 3 4 5 27 Layak
Zahraini,
S.Pd.
2. Irna 3 4 3 5 5 5 4 29 Layak
Marlina,S.Pd.
3. Arfiyani 5 4 4 5 5 3 5 31 Layak
Total 11 12 11 14 13 12 14 87 Sangat
layak

1. Validator 1 (Zarna Nurul Zahraini, S.Pd)


Validasi pertama dilakukan di SMA Kartika VIII-1 pada siang hari dengan
validator Zarna Nurul Zahraini, S.Pd. Salah satu guru di SMA Kartika VIII-1
(Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan tabel di atas penilaian validator pertama memperoleh skor 27
maka Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk menentukan
persentase sebagai berikut:
P = (f/n) × 100℅
= (27/35) × 100℅ = 77℅

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa hasil penilaian


validator pertama mencapai 77℅ . Maka Kue Barongko dikategorikan layak
untuk disajikan dan dikonsumsi.
2. Validator 2 (Irna Marlina,S.Pd.)
Validasi kedua dilakukan di SMA Kartika VIII-1 pada siang hari dengan
validator Irna Marlina,S.Pd. sebagai Salah satu guru di SMA Kartika VIII-1
(Rabu, 31 Januari 2024)
11

Berdasarkan tabel diatas, penilaian validator kedua memperoleh skor 29


maka Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk menentukan
persentase sebagai berikut :

P= (f/n) × 100℅
= (29/35) × 100= 83℅
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil penilaian
validator kedua mencapai 83℅. Maka Kue Barongko dikategorikan untuk
dikembangkan.

3. Validator 3 (Arfiyani.)
Validasi ketiga dilakukan di rumah Ibu Arfiyani sebagai orang Makassar
asli pada siang hari di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan penilaian diatas, penilaian validator ketiga memperoleh skor
31 maka produk Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk
menentukan persentase sebagai berikut :

P= (f/n) × 100℅
= (31/35) × 100= 88%

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil penilaian


validator ketiga mencapai 88℅ . Maka Kue Barongko dikategorikan untuk
dikembangkan.

Maka dengan ini makanan khas makassar berbahan dasar pisang


(barongko) di era modern dinyatakan sangat layak dengan adanya validasi yang
diberikan validator . Subjek dengan adanya 3 validator menyatakan kelayakan
dengan revisi dan kelayakan tanpa revisi .
Berdasarkan hasil persentase dari 3 validator dapat disimpulkan rata-rata
dengan perhitungan sebagai berikut :
P= V1 + V2 + V3
11

= 77℅ + 83℅ +88%


= 248℅ : 3
= 83℅
12

Pada perhitungan diatas dapat dilihat hasil perhitungan bahwa produk Kue
Barongko dikategorikan sangat layak untuk disajikan dan dikonsumsi, dengan
komentar dan saran sebagai berikut :

Tabel 3.3 Komentar dan Saran


No Validator Tanggal Pengisian Komentar dan Saran
,
1 Kemasan dibuat lebih menarik lagi.
kalau dari segi rasa santannya lebih
Zarna Nurul dominan dibanding pisangnya,
Zahraini, S.Pd. 31 Januari 2024 karena tidak ada pembanding produk
aslinya, jadi kurang terlihat
inovasinya. secara keseluruhan rasa
dan kemasan sudah baik dan bagus.
2 Tidak ada pembanding antara kue
barongko asli Makassar dengan
produk buatan, aroma pisang hanya
Irna 31 Januari 2024 tercium sedikit lebih tercium bau
Marlina,S.Pd. santannya dan telur. Bisa
disesuaikan lagi ukuran atau takaran
masing-masing bahan.
3 Rasanya enak, manis, gurihnya udah
Arfiyani 31 Januari pas. Saran: udah pas semua dari segi
rasa dan pengemasannya
12

BAB 4

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan projek yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Pembuatan makanan tradisional khas Makassar, yakni Barongko sangat
mudah dilakukan karena alat dan bahan dapat ditemukan di lingkungan
sekitar seperti: kompor, pisau, pisang kepok, telur, daun pisanhg dan
bahan lain-lainnya. Oleh sebab itu, maka pembuatan makanan Barongko
sangatlah mudah untuk dilakukan.
2. Berdasarkan rata-rata hasil validasi dari ketiga validator, memperoleh
skor 83% yang menyatakan produk sangat layak dikonsumsi.

4.2 SARAN
Mengajak generasi muda agar melestarikan kebudayaaan ndonesia,
khususnya kue tradisonal Makassar. Makassar memiliki makanan khas yaitu
kue barongko, agar lebih menarik dikalangan remaja penulis ingin
mengkreatifitaskan makanan khas Makassar . Sebagai generasi muda kita
harus mencoba Kue Barongko, karena termasuk sebagai pelestarian budaya.
Selain pelestarian budaya, Kue Barongko juga memiliki rasa yang khas dan
unik.
DAFTAR PUSTAKA

Ainun, Nur (4 Februari 2023). "Kode Provinsi Sulawesi Selatan Lengkap 24\
Kabupaten/Kota .
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan . Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 10 Agustus 2023.

Atilah, Rahmah (2023) Ciri-ciri dan Bentuk Kearifan Lokal. (2023).


https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/31/053100769/ciri-ciri-dan-
bentuk-kearifan-lokal?page=all. Diakses pada Jumat 10 November 2023
pukul 10.24.

Baedowi, Ahmad (2 Maret 2015) Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kearifan_lokal . Diakses pada 10
November 2023, pukul 9.45

Buleng, Apri (2016). 350 Resep Cake, Kue, & Roti. Jakarta Selatan: DeMedia
Pustaka. hlm. 24. ISBN 978-979-082-279-5.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barongko. Diakses pada tanggal 5 Januari
2024, pukul 10.46

Rudi, Hardi (2020) , Jejak Sejarah Kue Barongko Khas Makassar


https://id.wikipedia.org/wiki/Barongko . Diakses pada 19 Januari 2024 ,
pukul 13.34

Satriyo, A., dkk. (2020). Esmeralda, F., Handy, F., dan Tania, M. G., ed. Aku Siap
Hadapi Covid-19: Tetap Sehat dan Bahagia Saat Pandemi (PDF). Depok:
Multisarana Multi Persada. hlm. 23. ISBN 978-623-940-162-7.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barongko. Diakses pada tanggal 19 Januari
2024

Susetyo, 2020. "Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra", Rumus


Validasi
https://ejournal.unib.ac.id/semiba/artcle/view/13358. Diakses pada tanggal
31 Januari 2024 , pukul 08.19

Ws, Odelia (2021) Resep Asli Barongko Khas Makassar


https://food.detik.com/kue/d-5690604/resep-barongko-pisang-yang-legit-
khas-makassar-buat-teman-ngopi/amp. Diakses pada 19 Januari 2024,
Pukul 13.54
LAMPIRAN PRODUK

Anda mungkin juga menyukai