Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


KEARIFAN LOKAL
KREATIFITAS MAKANAN KHAS MAKASSAR BERBAHAN DASAR
PISANG (BARONGKO) DI ERA MODERN
(diajukan untuk memenuhi tugas Projek Pengawasan Profil pelajar Pancasila)

Disusun Oleh : Kelompok 6


Ketua : Muhammad Alvianno Farandi
Anggota : 1. Dyah Arum Ramadhani
2. Nadhira Purti Kinanti
3. Natasya Alia Putri
4. Muhammad Ade Rayhan.W
Kelas : X–4

YAYASAN KARTIKA JAYA


SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTIKA VIII-1
Jalan Seroja, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tlp. (021) 7866334, email: sma_kartika81@yahoo.co.id
Web: http://smakartika81.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

JAKARTA, 5 FEBRUARI 2024


LAPORAN PROJEK KEARIFAN LOKAL
KREATIFITAS MAKANAN KHAS MAKASSAR BERBAHAN DASAR
PISANG (BARONGKO) DI ERA MODERN

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

M. Hatta Sumardi, M.Pd. Chun Cun Tri Kuncoro, S.Pd.

Mengetahui,
KOORDINATOR PROJEK

Tri Wahyu Hidayati, S.Pd.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan
yang bertema “Kearifan Lokal” ini dengan baik.
Laporan ini mengambil judul “Kreatifitas Makanan Khas Makassar
Berbahan Dasar Pisang(BARONGKO) Di Era Modern”. Mengingat keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan, penulis berharap semoga Laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan.
Proses penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis menyampaikan rasa hormat kepada :
1. Bapak Anwar Huda, M.Pd., selaku kepala SMA Kartika VIII-1.
2. Ibu Tri Wahyu Hidayati, S.Pd. selaku sebagai koordinator projek
3. Bapak M. Hatta Sumardi, M.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek I.
4. Bapak Chun Cun Tri Kuncoro, S.Pd., selaku sebagai guru pembimbing projek
II
5. Orang Tua yang telah mendukung dan mendoakan kami.
6. Teman-teman yang telah saling mendukung satu sama lain.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih
atas bantuan, nasihat dan dorongan dalam penyusunan laporan ini. Semoga amal
ibadah, dan dorongan serta do’a yang diberikan kepada penulis dengan tulus dan
Ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jakarta, 5 Februari 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

DAFTAR TABEL............................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................2

1.3 TUJUAN................................................................................................2

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN........................................3

BAB 2 PERENCANAAN PROJEK................................................................5

2.1 DESAIN................................................................................................5

2.2 ALAT DAN BAHAN...........................................................................6

2.3 LANGKAH KERJA.............................................................................7

BAB 3 PEMBAHASAN PROJEK...................................................................8

3.1 KEUNIKAN BARONGKO..................................................................8

3.2 ASAL USUL BARONGKO.................................................................8

3.3 HASIL VALIDASI...............................................................................8

BAB 4 PENUTUP............................................................................................13

4.1 SIMPULAN..........................................................................................13

4.2 SARAN.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

LAMPIRAN.....................................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Projek ............................3


Tabel 2.1 Rincian Dana Alat Pembuatan Kue Barongko.....................6
Tabel 2.2 Rincian Dana Bahan Pembuatan Kue Barongko..................6
Tabel 3.1 Nilai Instrument Validasi......................................................10
Tabel 3.2 Hasil Validasi.......................................................................10
Tabel 3.3 Komentar dan Saran.............................................................12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Produk Barongko.................................................................5

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah


tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup
ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi
kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan
tahun.
Kearifan lokal yang tidak berwujud (intangible). Sama seperti namanya,
bentuk kearifan lokal ini tidak nampak namun melekat pada pola pikir
masyarakat, biasanya hal tersebut masih terlihat jelas di kampung-kampung
adat yang masih memiliki kepercayaannya sendiri. Contoh dari bentuk
kearifan lokal intangible antara lain falsafah berupa nasehat, pepatah, pantun,
syair, folklore (cerita lisan) , dan sebagainya.
Kearifan lokal berdasarkan bentuknya, kearifan lokal dibedakan menjadi
dua jenis yaitu kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible). Kearifan lokal
yang berwujud yaitu bentuk kearifan lokal yang dapat dilihat secara nyata.
Selain berbentuk benda-benda, kearifan lokal ini dapat berupa tekstual seperti
kitab tradisional primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di atas lembaran
daun lontar). Adapun contoh lain dari bentuk kearifan lokal yang berwujud
adalah arsitektur bangunan seperti rumah adat, benda cagar
budaya/tradisional seperti batik, keris, pakaian adat, makanan seperti
barongko dan sebagainya.
Barongko adalah makanan tradisional khas Makassar. Barongko artinya
singkatan dari barangku mua udoko (bahasa Bugis), yang artinya barangku
sendiri yang kubungkus. Maksudnya, adonan yang bahan bakunya adalah
pisang, juga dibungkus dengan daun pisang . Bahan adonan untuk membuat
barongko terdiri dari pisang kepok yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir,
dan garam. Sedangkan bahan pembungkus adonan barongko adalah daun

1
2

pandan dan daun pisang. Barongko dibuat melalui pengukusan kalangan


bangsawan dan rakyat jelata. (Raodah dan Suryaningsih, T. 2019)
Barongko pada awalnya merupakan sajian khusus bagi para raja pada
masa kerajaan-kerajaan dari suku Bugis dan suku Makassar. Penyajiannya
juga dilakukan pada pesta-pesta adat. Sebelum atau saat pesta perkawinan
adat dimulai, barongko biasanya disajikan dalam bosara. Penyajiannya
bersama dengan kue tradisional lainnya. Masyarakat suku Bugis dan suku
Makassar menjadikan barongko sebagai kue utama dalam upacara
perkawinan adat. Barongko disajikan sebagai salah satu kue utama dalam
tradisi mappanre temme di masyarakat suku Bugis. (kikomunal-
indonesia.dpig.go.id)
Namun, keberlanjutan Barongko menghadapi tantangan pada era modern
ini. Perubahan gaya hidup dan peningkatan kesadaran telah membuat
makanan ini tidak sepopuler seperti dahulu. Oleh sebab itu, Penulis ingin
mengembangkan kreatifitas untuk makanan barongko yang tadinya bahan
pembungkusnya menggunakan daun pisang menjadi wadah alumunium foil
untuk mempopulerkannya dikalangan masyarakat khususnya di daerah
Lenteng Agung dan Srengseng Sawah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa keunikan dari barongko pisang?


2) Bagaiamana asal-usul makanan barongko pisang?
3) Bagaimana uji kelayakan dari barongko tersebut?

1.3 TUJUAN

1) Untuk mengetahui apa keunikan barongko pisang


2) Untuk mengetahui asal-usul barongko pisang
3) Untu mengatahui bagaimana kelayakan barongko
3

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Projek dilaksanakan dan dikerjakan pada tanggal 19 Januari 2024 hingga


februari 2024. Tempat dilaksanakannya, di SMA KARTIKA VIII-1. Terdapat
tabel dibawah yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan projek berikut :

Tabel 1.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanakan Projek


KEGIATAN WAKTU TEMPAT
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Judul 3 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengajuan Judul 10 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengerjaan LKPD 17 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengumpulan LKPD 24 November 2023 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
4

SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja


No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Laporan 5 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Laporan 12 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
BAB 1 dan 2 Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Laporan 19 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
BAB 3 dan 4 Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Produk 30 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jalan Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pembuatan Validasi 31 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
SMA Kartika VIII-1, Jl.Seroja
No.13, RT 7/RW 13, Srengsemg
Pengumpulan 1 Januari 2024 Sawah, Kec. Jagakarsan, Jakarta
Laporan Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640
BAB 2

PERENCANAAN PROJEK

2.1 DESAIN PROJEK

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak
dapat dipisahkan dari Masyarakat itu sendiri . Penulis akan membuat
makanan khas Makassar yaitu Barongko. Penulis akan membuat desain logo
yang akan diletakkan di wadah Barongko yang berdiameter 9,1cm. Desain
logo tersebut akan bergambar makanan barongko dengan latar hijau dan
desain tambahan lainnya. Penulis membuat desain dan logo ini menggunakan
aplikasi Canva.

Canva adalah platform desain grafis yang memungkinkan pengguna


untuk membuat berbagai macam konten visual seperti poster, flyer,
presentasi, media sosial, dan banyak lagi. Ini menyediakan berbagai template,
elemen desain, serta alat pengeditan yang intuitif, menjadikannya populer di
kalangan individu dan bisnis yang ingin membuat desain profesional tanpa
perlu memiliki latar belakang desain yang kuat. Konsep pembuatan
menentukan warna untuk logo, memilih font yang menarik untuk logo,
memperhatikan ukuran logo agar sesuai dengan ukuran produk. (Larasati
Ayu,2022)

5
Gambar 2.1 Logo Produk Barongko

5
6

2.2 ALAT DAN BAHAN

Untuk membuat Barongko diperlukan alat dan bahan, alat yang dibutuhkan
berupa pisau, wadah baskom ,wadah alumunium foil, pengocok telur, gelas
cangkir, gunting, dandang, kompor, blender. Bahan yang dibutuhkan antara
lain pisang kepok, gula pasir, susu kental manis, telur ayam, santan kentang,
garam, dan daun pandan.

Tabel 2.1 Rincian Dana Alat Pembuatan Kue Barongko


Alat Harga Jumlah Keterangan
Pisau - 1 Milik sendiri
Baskom - 1 Milik sendiri
Pengocok telur - 1 Milik sendiri
Gelas ukur - 1 Milik sendiri
Kompor - 1 Milik sendiri
Dandang - 1 Milik sendiri
Garpu - 1 Milik sendiri
Aluminium foil Rp 14.000 20 Beli
Mika - 8 Milik Sendiri
TOTAL Rp 14.000 35

Tabel 2.2 Rincian Dana Bahan Pembuatan Kue Barongko


Bahan Harga Jumlah Keterangan
Pisang Kepok Rp 25.000 11 Buah Beli
Telur Rp 15.000 10 Butir Beli
Santan Rp 22.000 2 Kotak Beli
Gula Rp 16.000 1 Kg Beli
Vanilli Rp 18.000 1 Botol Beli
Susu Kental Manis Rp 15.000 1 Kaleng Beli
Garam - Seperlunya Milik Sendiri
Daun Pisang - 1 Milik Sendiri
7

Daun Pandan - 2 Milik Sendiri


Total Rp 111.000 29 -

2.3 LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan-bahannya.


2. Hancurkan pisang yang sudah dikupas dengan menggunakan garpu
sampai halus lembut.
3. Gunakan 11 buah pisang yang benar-benar sudah matang agar hasilnya
lebih encer.
4. Masukkan 10 butir telur,dan vanilli , kemudian masukkan santan
kedalam adonan.
5. Lalu masukkan gula ke dalam adonan , lalu aduk sampe rata.
6. Selanjutnya masukkan adonan ke dalam wadah alumunium foil.
7. Kukus adonan kurang lebih 20 menit sampai adonan menjadi lumayan
keras dan kokoh.
8. Setelah adonan dikukus , angkat dan dinginkan.
9. Masukkan kue ke dalam mika sebagai kemasan tambahan.
10. Kue Barongko siap dikonsumsi.
BAB 3

PEMBAHASAN PROJEK

3.1 KEUNIKAN BARONGKO

Salah satu hal yang membuat Barongko unik dan menarik adalah
pembungkusnya yang terbuat dari daun pisang. Daun pisang memberikan
aroma khas pada Barongko saat dimasak dan memberikan sentuhan
tradisional yang unik. Proses membungkus Barongko dengan daun pisang
juga merupakan bagian penting dalam keaslian makanan ini (Nur Asih
Jayanti, 2020).

3.2 ASAL-USUL BARONGKO

Asal-usul barongko adalah sebagai makanan istimewa yang dulunya hanya


disajikan bagi kaum bangsawan dari Kerajaan-kerajaan Bugis. Kue ini
disajikan pada waktu-waktu tertentu seperti pesta pernikahan, keagamaan,
atau upacara adat. Barongko memiliki makna filosofis yang tinggi bagi
masyarakat Bugis-Makassar, terkait dengan hubungan antara adonan dan
pembungkusnya, serta menyimpan cerita dan nilai-nilai filosofis yang dalam.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan barongko sebagai salah satu Warisan
Budaya Takbenda Indonesia (Hardi Rudi, 2020)

3.3 HASIL VALIDASI

Penulis menyebarkan validasi kepada ahli yang paham tentang makanan


Barongko. Pada Validator 1 mendapat komentar umum dan saran yaitu dari
kemasan yang dibuat harus lebih menarik lagi. Komentar umum dan saran
dari Validator 2 yaitu, tidak ada pembanding antara kue Barongko asli
Makassar dengan produk buatan

8
9

Komentar umum dan saran dari Validator 3 yaitu, rasa dan manisnya
Barongko sudah cukup. Kesimpulan dari hasil validasi 1,2 dan yaitu, produk
Barongko layak disajikan dan dikonsumsi setelah revisi.
Hasil penelitian validasi dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sasetyo, 2020)

P= (f/n) × 100℅
Keterangan:
P= Persentase Jawaban
f = Skor Hasil = Skor Total

Tabel 3.1 Nilai Istrumen Validasi


Nilai Interpretasi
<21% Tidak Layak
21% - 40% Kurang Layak
41% - 60% Cukup Layak
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat Layak

Penulis melibatkan 3 validator , 1 validator asli dari Makassar dan 2


validator Guru Prakarya . Hasil 3 validasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Validasi


No validator P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Jumla keterangan
h
1. Zarna Nurul 3 4 4 4 3 4 5 27 Layak
Zahraini,
S.Pd.
2. Irna 3 4 3 5 5 5 4 29 Layak
9

Marlina,S.Pd.
3. Arfiyani 5 4 4 5 5 3 5 31 Layak
10

Total 11 12 11 14 13 12 14 87 Sangat
Layak

1. Validator 1 (Zarna Nurul Zahraini, S.Pd)


Validasi pertama dilakukan di SMA Kartika VIII-1 pada siang hari dengan
validator Zarna Nurul Zahraini, S.Pd. Salah satu guru di SMA Kartika VIII-1
(Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan tabel di atas penilaian validator pertama memperoleh skor 27
maka Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk menentukan
persentase sebagai berikut:
P = (f/n) × 100℅
= (27/35) × 100℅ = 77℅

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa hasil penilaian

validator pertama mencapai 77℅ . Maka Kue Barongko dikategorikan layak

untuk disajikan dan dikonsumsi.

2. Validator 2 (Irna Marlina,S.Pd.)


Validasi kedua dilakukan di SMA Kartika VIII-1 pada siang hari dengan
validator Irna Marlina,S.Pd. sebagai Salah satu guru di SMA Kartika VIII-1
(Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan tabel diatas, penilaian validator kedua memperoleh skor 29
maka kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk menentukan
persentase sebagai berikut :
P= (f/n) × 100℅
= (29/35) × 100= 83℅
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil penilaian
validator kedua mencapai 83℅. Maka poster digital dikategorikan untuk
dikembangkan.
11

3. Validator 3 (Arfiyani.)
Validasi ketiga dilakukan di rumah Ibu Arfiyani sebagai orang Makassar
asli pada siang hari di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (Rabu, 31 Januari 2024)
Berdasarkan penilaian diatas, penilaian validator ketiga memperoleh skor
31 maka produk Kue Barongko dikategorikan layak. Perhitungan untuk
menentukan persentase sebagai berikut :

P= (f/n) × 100℅
= (31/35) × 100= 88%

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil penilaian


validator ketiga mencapai 88℅ . Maka Kue Barongko dikategorikan untuk
dikembangkan.

Maka dengan ini makanan khas makassar berbahan dasar pisang


(barongko) di era modern dinyatakan sangat layak dengan adanya validasi yang
diberikan validator . Subjek dengan adanya 3 validator menyatakan kelayakan
dengan revisi dan kelayakan tanpa revisi .
Berdasarkan hasil persentase dari 3 validator dapat disimpulkan rata-rata
dengan perhitungan sebagai berikut :
P= V1 + V2 + V3
= 77℅ + 83℅ +88%
= 248℅ : 3
= 83℅
12

Pada perhitungan diatas dapat dilihat hasil perhitungan bahwa produk Kue
Barongko dikategorikan sangat layak untuk disajikan dan dikonsumsi, dengan
komentar dan saran sebagai berikut :

Tabel 3.3 Komentar dan Saran


No Validator Tanggal Pengisian Komentar dan Saran
,
1 Kemasan dibuat lebih menarik lagi.
kalau dari segi rasa santannya lebih
Zarna Nurul dominan dibanding pisangnya,
Zahraini, S.Pd. 31 Januari 2024 karena tidak ada pembanding produk
aslinya, jadi kurang terlihat
inovasinya. secara keseluruhan rasa
dan kemasan sudah baik dan bagus.
2 Tidak ada pembanding antara kue
barongko asli Makassar dengan
produk buatan, aroma pisang hanya
Irna 31 Januari 2024 tercium sedikit lebih tercium bau
Marlina,S.Pd. santannya dan telur. Bisa
disesuaikan lagi ukuran atau takaran
masing-masing bahan.
3 Rasanya enak, manis, gurihnya udah
Arfiyani 31 Januari pas. Saran: udah pas semua dari segi
rasa dan pengemasannya
BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Barongko terbuat dari bahan bahan utama yang mudah ditemukan di


sekitar kita. Pisang adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
Barongko. Pisang matang dipilih untuk mendapatkan rasa yang lezat. Salah
satu hal yang membuat Barongko menarik adalah pembungkusnya yang
terbuat dari daun pisang. Daun pisang memberikan aroma khas pada
Barongko saat dimasak dan memberikan sentuhan tradisional yang unik.
Proses membungkus Barongko dengan daun pisang juga merupakan bagian
penting dalam keaslian makanan ini.
Kue barongko memiliki asal usul panjang di Indonesia, khususnya
Sulawesi Selatan. Menurut legenda, barongko pertama kali disajikan sebagai
hidangan istimewa di kerajaan dan hanya tersedia untuk keluarga kerajaan
dan para bangsawan. Namun, seiring berjalannya waktu, Barongko menjadi
makanan yang populer di kalangan masyarakat umum. Kue barongko ini
melambangkan nilai “siri” (harga diri) yang tinggi bagi masyarakat Bugis-
Makassar. Jadi membungkus dan menjaga harga diri merupakan aplikasi dari
budaya “siri” untuk menjaga harkat dan martabat.
Kelayakan kue barongko yang dihasilkan adalah mendapatkan validitas
sebesar 83%. Adapun tingkat validitas sudah sangat sesuai yaitu sangat layak
yang menunjukkan layak dikonsumsi tanpa di revisi.

4.2 SARAN

Mengajak generasi muda agar melestarikan kebudayaaan ndonesia,


khususnya kue tradisonal Makassar. Makassar memiliki makanan khas yaitu
kue barongko, agar lebih menarik dikalangan remaja penulis ingin
mengkreatifitaskan makanan khas Makassar .

13
14

berbahan dasar pisang (barongko) di era modern menggunakan tempat


alumunium foil. Pendidikan yang mengusung kearifan lokal memiliki
manfaat, antara lain melahirkan generasi-generasi yang kompeten dan
bermartabat, merefleksikan nilai-nilai budaya, berperan serta dalam
membentuk karakter bangsa, ikut berkontribusi demi terciptanya identitas
bangsa, dan ikut andil dalamp melestarikan budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Larasati (September 2022)


https://www.gamelab.id/news/1824-apa-itu-canva-dan-bagaimana-cara-
menggunakannya. Diakses pada 24 Agustus 2023 , 10.24
A . Asis Raodah dan Suryaningsih, T. (2019). Kila, S., Amir, M., dan Iriani, ed.
Kuliner Tradisional pada Upacara Adat di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar:
UPT UNHAS Press. ISBN 978-979-530-226-1.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barongko#:~:text=Barongko%20pada
%20awalnya%20merupakan%20sajian,bersama%20dengan%20kue
%20tradisional%20lainnya . Diakses pada 13 Januari 2024, 11.05

Jayanti Asih Nur (19 Juli 2023) , Mahasiswa - Freelancer.


https://www.kompasiana.com/
nurasih2000/64b7e0fa08a8b5385b1d0624/kue-tradisional-barongko-khas-
makassar-cita-rasa-gurih-manis-dan-keunikan-dibungkus-daun-pisang.
Diakses pada 13 Januari 2024 , 11.47

Ki Komunal | DJKI (kikomunal-indonesia.dpig.go.id), Ir. H. Mohammad


Ramdhan Pomanto, Muhammad Roem, S.STP., M.Si. & Syamsinar.
Diakses pada 12 Januari 2024, 13.00

M. Japar., Syarifa, S., Fadhillah, D. N. 2020. Pendidikan Toleransi Berbasis


Kearifan Lokal. Indonesia: CV Jakad Media Publishing. Mundardjito.
1996. Melangkah ke Masa Depan dengan Kearifan Masa Lalu Swadharma
Bhakti Nagara. Jakarta Timur: BNI (Persero).
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/31/053100769/ciri-ciri-dan-
bentuk-kearifan-lokal. Diakses pada 13 Januari 2024 , 10.55

Rudi Hardi (2020) , Tangan Gaib Pembangunan Ekonomi Pesisir (PDF). Solok:
Penerbit Mitra Cendekia Media. hlm. 108.

15
https://id.wikipedia.org/wiki/Barongko . Diakses pada 19 Januari 2024 ,
13.34

Susetyo. 2020. "Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra",


https://ejournal.unib.ac.id./semiba/artcle/view/13358. Diakses pada 31
Januari 2024 , 14.02

Supsiloani. 2013. Dukungan Kearifan Lokal dalam Memicu Perkembangan Kota.


JUPIIS, 5(2). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/31/053100769/ciri-ciri-dan-
bentuk-kearifan-lokal. Diakses pada 13 Januari 2024, 09.10

LAMPIRAN HASIL PRODUK

15
15

Anda mungkin juga menyukai