Anda di halaman 1dari 12

MAKNA MANGULOSI PADA ACARA ADAT PERNIKAHAN

SUKU BATAK TOBA DI DURI

Oleh: Julia Kristina


juliakristinasimanjuntak@gmail.com
Dosen Pembimbing: Yusmar Yusuf
yusmaryusuf@lecturer.unri.ac.id
JurusanSosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus BinaWidya, Jalan H.R. Soebrantas, KM 12,5 Simpang Baru
Pekanbaru Riau 28293. Tel/Fax. 0761-63277

Abstrak
Bagi masyarakat Batak, Ulos merupakan kain atau benda sangat penting
bagi kehidupan mereka. Secara harafiah Ulos memiliki arti “selimut”. Pada zaman
dahulu Ulos digunakan untuk menghangatkan tubuh dari kedinginan. Seiring
berjalannya waktu samapai saat ini Ulos digunakan untuk acara adat Batak, baik
acara kelahiran, pernikahan, dan juga kematian. Pemberian Ulos dinamakan
mangulosi. Mangulosi atau memberikan Ulos merupakan simbol rasa sayang dari
sipemberi kepada si penerima. Dalam pernikahan adat Batak itu aka nada acara
mangulosi untuk kedua mempelai. Mangulosi telah disesuaikan dengan agama
yang ada di Indonesia. Subjek dari penelitian ini terdiri dari 5 informan, dimana
subjek tersebut terdiri 2 ketua marga dan juga pasangan yang sudah menikah di
kota Duri. Tekni pemilihan informan adalah proposive sampling. Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang
digunakan adalah interaksionalisme simbolik dan juga perubahan sosial. Hasil
dari penelitian mangulosi ini ialah mangulosi tidak dapat dilepaskan dari
masyrakat Batak . pengantin Btak dikatakan telah resmi menikah setelah
melakukan adata mangulosi.

Kata Kunci: Mangulosi, Interaksionalisme Simbolik, Perubahan Sosial.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 1


THE MEANING OF MANGULOSI AT A CUSTOM WEDDING
THE TOBA BATAK TRIBE IN DURI

By: Julia Kristina


juliakristinasimanjuntak@gmail.com
Supervisor: Yusmar Yusuf
yusmaryusuf@lecturer.unri.ac.id
Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Riau
Campus Bina Widya, Road H. R. Soebrantas KM. 12,5 Simpang Baru,
Pekanbaru 28293 Phone/Fax. 0761-63277

Abstract
Forthe Batak people, Ulos are cloth or objects which is considered
important for their lives. LiterellyUlos has the meaning of of “blanket”. In
ancient times Ulos inside used ancestors to warm theirs boodies from the cold. As
time goes by to date Ulos is used for every event in the Batak community, both the
birth, marriage, and death. Giving Ulos is known as mangulosi. Mangulosi or
giving Ulos has simbolic meaning namely giving love from the gover to the
recipient. In weddings that used Batak customs there will be a stage of mangulosi
to the bride and groom. This mangulosi event has also been adopted to religions
in Indonesia. The subject of this study corsisted of five informants, where the
subject of this research is the chairman of the clan and also a married people in
Duri city.Technique of determining informants in thin study using purposive
sampling. The research method used is descriptive qualitative. The theory used is
simbolic interactional theory and also theories of social changes. The results of
this mangulosi research are mangulosican not be released from the Batak
community. Batak brides are said to have been officially married after upgrading
this mangulosi.

Keywords: Mangulosi, Simbolic interactional, social change.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 2


PENDAHULUAN melaksanakan acara adat Mangulosi.
Faktor lainnya yang menyebabkan
1.1 LATAR BELAKANG pasangan Batak tidak menggunakan
adat dalam pernikahan mereka yaitu
Suku Batak merupakan salah karena ada sebagian gereja yang
satu etnis di Indonesia yang selalu tidak memperbolehkan jemaatnya
memegang teguh tradisi dan menggunakan adat dalam acara
kebudayaannya dari zaman dahulu pernikahannya karena dianggap
sampai zaman sekarang ini. bertentangan dengan ajaran agama.
Masyarakat Batak memiliki falsafah
hidup, asas, dan sekaligus sebagai Adapun hal lain yang
struktur dan sistem dalam mempengaruhi pasangan tidak
kemasyarakatannya yang melaksanakan pesta dan tidak
disebut dengan Dalihan Na Tolu. melakukan proses Mangulosi, yaitu
Perkawinan berfungsi karena biaya yang mahal.
sebagai jembatan dalam pelaksanaan Dalam penelitian ini, peneliti
tata adat Dalihan Na Tolu pada akan membatasi konsentrasi pada
masyarakat Batak Toba. permasalahan makna Mangulosi
Dalam tradisi Perkawinan sebagai bagian dari adat pernikahan
adat Batak seringkali kita mendengar masyarakat Batak yang tidak
istilah “Mangulosi”. Mangulosi terpisahkan khususnya bagi suku
artinya memberikan Ulos, yang Batak Toba dan peneliti juga ingin
mempunyai makna memberikan mengetahui adakah hukum adat bagi
kehangatan dan juga memberi berkat. masyarakat Batak yang tidak
Dalam hal Mangulosi, ada aturan melaksanakan proses Mangulosi
yang harus ditaati. dalam acara pernikahannya.
Dalam acara Mangulosi biasanya Kemudian peneliti memilih
disertai dengan umpasa-umpasa kota Duri sebagai tempat
(pantun-pantun) yang bermakna doa penelitiannya yaitu karena
dan harapan-harapan. masyarakat di kota Duri merupakan
Namun sesuai dengan masyarakat heterogen.
perkembangan zaman saat ini
fenomena Mangulosi saat ini tidak 1.2 RUMUSAN MASALAH
sedikit masyarakat Batak Toba yang 1. Apa makna Mangulosi yang
tidak menyertakan acara adat bahkan dilaksanakan dalam acara
tidak melaksanakan proses pernikahan masyarakat Batak
Mangulosi saat pernikahan mereka Toba?
karena mereka menganggap bahwa 2. Apa hukuman adat nyata
acara Mangulosi ini membuang- yang diterima jika seseorang
buang waktu dan uang saja. Apalagi tidak diulosi pada saat
bagi masyarakat Batak yang lahir pernikahannya?
bukan di daerah mayoritas Batak dan
juga masyarakat perantauan. 1.3 TUJUAN PENELITIAN
Kebanyakan dari mereka lebih 1. Untuk mengetahui dan
memilih melakukan pesta dalam mengerti apa makna Ulos
bentuk modern yang . yang diberikan dalam acara
Pernikahan beda budaya pernikahan dan juga mengerti
(multikultur) juga menyebabkan makna dari “Mangulosi”
masyarakat Batak tidak dalam adat Batak.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 3


2. Untuk mengetahui sanksi apa 2.3 Teori Perubahaan Sosial
yang didapat jika seseorang a. Perubahan Sosial
tidak diulosi dalam acara Menurut Gillin dan Gillin
pernikahannya. mengatakan bahwa perubahan-
perubahan sosial sebagai suatu
1.4 MAANFAAT PENELITAN variasi dari cara cara hidup yang
1. Penulis berharap penelitian telah diterima, baik karena
ini dapat dijadikan salah satu perubahan-perubahan kondisi
pedoman bagi penelitian geografis, kebudayaan materiil,
selanjutnya yang juga ingin komposisi penduduk, sosial maupun
meneliti hal yang sama atau karena adanya difusi ataupun
yang berkaitan yaitu tentang penemuan-penemuan baru dalam
adat Mangulosi dalam masyarakat. (Soekanto, 2013).
pernikahan suku Batak b. Perubahan Sosial dan Budaya
Toba.
2. Penulis berharap seseorang Menurut Kingsley Devis, dia
yang membaca penelitian ini berpendapat bahwa perubahan sosial
dapat mengetahui dan merupakan bagian dari perubahan
mengerti lebih banyak kebudayaan. Perubahan dalam
tentang adat Batak yang ada. kebudayaan mencakup semua
3. Dengan penelitian ini, bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu
penulis berharap agar setiap pengetahuan, teknologi, filsafat, dan
pembaca dpat mengetahui seterusnya, bahkan perubahan-
tentang Ulos. perubahan dalam bentuk serta
aturan-aturan organisasi sosial
TINJAUAN PUSTAKA (Soekanto, 2013).
2.1 Kebudayaan dan Masyarakat 2.4 Ulos
Nilai-nilai budaya merupakan Ulos adalah kain buatan
konsep dari alam dan kehidupan tangan perempuan perempuan suku
manusia yang dikembangkan oleh Batak yang berasal dari Tapanuli-
sekelompok atau seseorang untuk Sumatera Utara.
mengetahui sistem nilai budaya, Secara filosofi Ulos
pandangan hidup dan ideologi mempunyai makna yaitu dalam
merupakan sistem budaya yang pepatah Batak di katakana “ ijuk
paling tinggi. Nilai-nilai kebudayaan pangihut ni hondong, Ulos pangihot
dapat dilestarikan untuk diwariskan holong” yang artinya “ jika ijuk
kepada generasi yang akan datang adalah pengikat pelepah dan
(Koentjaraningrat, 1985). batangnya maka Ulos adalah
pengikat kasih sayang antar sesama.”
2.2 Teori Interaksionisme
Dari pepatah ini kemudia secara
Simbolik
filosofi Ulos dianggap merupakan
Menurut George Herbert
simbol dan lambang dari persatuan,
Mead dalam Dr. Soerjono Soekanto
kasih sayang dan restu.
menjelaskan bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk 2.4.1 Makna Ulos
berinteraksi dengan pihak-pihak lain, Secara kebahasaan Ulos
dengan perantaraan sosial-lambang (selimut) yang berarti memberikan
tertentu yang dipunyai bersama. kehangatan (membaen las).

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 4


Kehangatan yang dirasakan Perubahan sosial yang terjadi
seseorang diyakini dapat membuat dimasyarakat Batak Toba
kehangatan jiwa. Kurang lebih menyebabkan makna dan nilai Ulos
dengan pemikiran seperti itulah itu sendiri berubah. Mangulosi
maka kehangatan tubuh dengan dalam interaksionisme simbolik ialah
menerima Ulos itu diharapkan dapat pemberian rasa hangat kepada
juga membuat kehangatan jiwa dan penerima.
menjadi keras yaitu mempunyai daya
tahan untuk hidup yang lebih lama METODE PENELITIAN
(tidak melempem) Itulah makna Ulos Metode penelitian ini
pada mulanya. dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif yaitu
2.4.2 Ulos Na Marhadohoan penelitian yang bertujuan untuk
Ulos na marhadohoan adalah mengetahui dan menggambarkan
Ulos yang diberi parboru (hula-hula) fenomena-fenomena sosial tertent,
kepada paranak (boru).(Sinaga, serta berusaha menganalisanya
2012). dengan data yang sudah diperoleh.

2.4.3 Ulos Holong 3.1 Lokasi Penelitian


Ulos holong dapat lagi Lokasi penelitian merupakan
dibedakan atas Ulos herbang yaitu tempat yang akan digunakan oleh
Ulos sebenarnya yang diuloshon ke peneliti untuk melaksanakan
pengantin, Ulos holong berupa kegiatan penelitiannya demi
amplop yaitu uang pengganti Ulos melengkapi data-data yang
yang disampaikan dikotak yang diperlukan.
tersedia dimeja penerima tamu. Lokasi yang peneliti pilih ialah
(Sinaga, 2012). di Kota Duri, Kecamatan Mandau,
Kabupaten Begkalis. Masyarakat di
2.5 Kerangka Berpikir Duri merupakan masyarakat yang
Dalam penelitian ini peneliti heterogen (masyarakat dengan
membuat suatu skema kerangka identitas ras, etnis, agama, dan
berpikir, agar menjadi suatu budaya berbeda).
pedoman dalam menganalisis suatu
fenomena yang akan diteliti. 1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan
Gambar 2.1 Skema Kerangka suatu istilah yang menunjuk kepada
Berpikir orang atau individu atau kelompok
yang dijadikan unit atau satuan kasus
Suku Batak Toba
yang diteliti (misalnya seperti
riwayat hidup seseorang, adat
Acara Adat Perkawinan istiadat, suku terasing). Penelitian ini
terdiri dari dua sumber informasi,
Interaksionalis yaitu:
Perubahan 1. Tokoh adat Batak Toba atau
Sosial me simbolik ketua marga yang terdapat di
Duri, sebagai key informan.
2. Masyarakat Batak Toba yang
Makna dan Makna telah melaksanakan upacara
Nilai Ulos Mangulosi

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 5


pernikahan dalam adat Batak Selanjutnya penulis menarik
sebagai informan. kesimpulan dalam penelitian ini
3.3 Jenis dan Sumber Data dengan menggunakan metode
Adapun jenis dan sumber berfikir deduktif
data dalam penelitian ini yang
dilakukan oleh peneliti, sebagai GAMBARAN UMUM LOKASI
berikut: PENELITIAN
3.3.1 Data Primer 4.1 Sejarah Kecamatan Mandau
Data primer adalah data yang Kecamatan Mandau
diperoleh langsung oleh peneliti merupakan kecamatan tertua
dengan melakukan pengumpulan bersamaan dengan dibentuknya
data. Kabupaten Bengkalis pada tahun
3.3.2 Data Sekunder 1956. Suku asli di Kecamatan
Data sekunder adalah data Mandau terdiri dari 2 (dua) suku,
yang diperoleh melalui studi yang pertama Suku Sakai dan yang
kepustakaan yang bersifat untuk kedua Suku Melayu.
mendukung data primer seperti,
4.2 Letak Geografis Kecamatan
dokumen-dokumen, Perpustakaan
Mandau
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Letak geografis Kecamatan
Politik, Perpustakaan Universitas
Mandau memiliki batas-batas
Riau, dan data yang diperoleh
wilayah sebagai beriku:
langsung dari tempat penelitian, serta
● Sebelah Utara berbatasan dengan
catatan Monografi Kelurahan
Kecamatan Bathin Solapan.
Pematang Pudu.
● Sebelah Timur berbatasan dengan
3.4 Teknik Pengumpulan Data Kecamatan Bukit Batu.
Untuk memeperoleh data ● Sebelah Selatan Berbatasan
yang jelas serta dapat dipertanggung dengan Kecamatan Pinggir.
jawabkan, sehingga dapat ● Sebelah Barat berbatasan dengan
memberikan gambaran dari Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan
permasalahan secara menyeluruh Hilir.
maka peneliti menggunakan teknik 4.3 Potensi Kecamatan Mandau
pengumpulan data sebagai berikut: Kecamatan Mandau memiliki
1. Wawancara potensi ekonomi pada bidang
Peneliti akan melakukan tanya perikanan dan bidang industri.
jawab antara dua orang atau lebih a. Bidang Perikanan
dan tidak terikat pada daftar b. Bidang Industri
pertanyaan.
4.4 Sejarah Mangulosi
2. Dokumentasi Terpikirlah orang pada zaman
Dokumentasi merupakan teknik
dahulu untuk memberikan Ulos
pengumpulan data yang
kepada mempelai saat acara
dilakaukan dengan cara menyalin
pernikahan, sebagai pemberian yang
data-data interview atau yang
bermakna dan dapat digunakan
berhubungan dengan penelitian.
disetiap saat.
3.5 Analisis Data Biasanya tradisi Mangulosi
Dalam penelitian ini, peneliti yang di laksanakan dalam
menggunakan analisis data dengan pernikahan orang tua juga akan
teknik analisa kualitatif deskriptif, menyampaikan beberapa patah kata

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 6


sebagai nasihat dan harapan kepada terhadap beberapa orang responden,
sang anak dalam membina maka penulis dapat memilih kriteria
keluarganya atau rumah tangganya yang penulis butuhkan yaitu mereka
kelak. Misalnya “hamu anakkonhu yang mengerti tentang adat Batak
tappukni pusu-pusuki pasabar ma dan mereka yang telah melaksanakan
amang, pasabar ma boru lao pature- pernikahan secara adat Batak.
ture au, dung na matua au jala si Adapun jumlah responden
togu-toguon, holong ni rohami na yaitu 5 orang yang terdiri dari 2
marnatua-tua”. Yang artinya “kalian ketua adat dan 3 pasangan suami-
anak-anakku habislah masa mudaku isteri.
kini, sabar-sabarlah ya anakku kalau Melalui penelitian ini, penulis
mengurus kami, kalau kami sudah akan dapat mengetahui sebaga
tua nanti kalian pasti memempah berikut:
kami, sayangilah kami yang sudah
tua ini”. 5.1.1 Umur Informan
Tingkat umur responden
4.4.1 Ada Beraneka Ragam Ulos dapat mempengaruhi jawaban
Berikut ini jenis- jenis Ulos responden dalam proses wawancara,
Batak Toba beserta kegunaannya, karena dengan umur yang lebih
yaitu: tinggi memungkinkan akan memiliki
1. Ulos Mangiring (mengajak). pengetahuan yang lebih tinggi pula
2. Ulos Mangiring Pinarsungsang . dalam ada Batak.
3. Ulos Godang
4. Ulos Bintang Maratur 5.1.2 Pendidikan Informan
5. Ulos Ragi Hotang . Pendidikan telah menjadi
6. Ulos Sitolu Tuho. salah satu kebutuhan pokok manusia
7. Ulos Sibolang. dalam upaya untuk menciptakan
8. Ulos Ragi Hidup. sumber daya manusia yang
9. Ulos Ragi Hidup Silinggom. berkualitas. Tingkat pendidikan
10. Ulos Suri-suri Togu-togu. seseorang dapat mempengaruhi pola
11. Ulos Sadum pikirnya.
12. Ulos Antak-Antak. 5.1.3 Pekerjaan Informan
4.5 Penggunaan Kain Ulos Pekerjaan merupakan salah
1. Sebagai Kain Resmi di Acara satu kegiatan yang dilakukan
Adat Batak manusia untuk dapat memenuhi
2. Sebagai Kain Gendongan kebutuhan hidup baik untuk diri
3. Sebagai Penghargaan sendiri maupun keluarga.
4. Sebagai Harta Warisan 5.1.4 Agama Informan
5. Sebagai Tanda Terimakasih Dalam sosiologis, agama
6. Sebagai Gaya Hidup dipandang sebagai sitem
TRADISI MANGULOSI DALAM kepercayaan yang diwujudkan dalam
PERNIKAHAN BATAK perilaku sosial tertentu. Berkaitan
5.1 KARAKTERISTIK dalam pengalaman manusia, baik
INFORMAN sebagai individu maupun kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian
dilapangan yang penulis lakukan
melalui wawancara langsung

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 7


5.2 Makna dan Peran Ulos Bagi 5.4.1 Ketentuan Ulos Yang
Orang Batak Diberikan
Menurut Bapak Alias Hutabarat Menurut Bapak Alias Hutabarat
“Ulos berperan cukup penting dalam “Ada, penentuan dilakukan disaat
setiap kehidupan masyarakat Batak. pembayaran mahar atau sinamot.”
Pada saat acara kelahiran, Ulos (wawancara pada 2 April 2019).
diberikan atau diselimutkan pada si
anak untuk menghangatkan dia dan 5.4.2 Orang Yang Diperbolehkan
pemberian tersebut juga disertai doa Mangulosi
orang tua pada si anak, agar ia Menurut Bapak Betman Simanjuntak
hidup dengan baik, berbakti pada “Tidak semua orang atau undangan
orang tuanya. Sedangkan pemberian yang bisa menyampaikan Ulos. Yang
Ulos pada pernikahan diberikan dapat memberikan Ulos kepada
sebagai sumber kehangatan, dan pengantin ialah hula-hula. Yang
sebagai tanda bahwa mereka sudah dimaksud hula-hula adalah saudara
sah menikah secara adat Batak. yang semarga dengan mempelai
Untuk yang meninggal diberikan perempuan, atau semarga dengan
kepada keluarga yang ditinggalkan ibu, nenek mempelai laki-laki.”
juga sebagai sumber kehangatan dan (wawancara pada 29 Maret 2019).
sebagai simbol bahwa orang itu
5.5 Makna Ulos Uang
tidaklah sendiri.” (wawancara pada
Menurut informan Bapak Alias
2 April 2019). Hutabarat “Jika belum dapat ulos
5.3 Nilai Yang Terkandung Dalam asli, maka digantikan dengan uang.”
Tradisi Mangulosi (wawancara pada 2 April 2019).
Informan Bapak Betman
5.6 Berbagai Harga Ulos
Simanjuntak “Nilai yang terkandung
Harga Ulos ditentukan dari
pada tradisi Mangulosi yaitu sebagai
motif Ulos, jika motif Ulos itu susah
tanda kasih sayang dan suka cita
maka harganya juga akan semakin
dari golongan kekerabatan yang
mahal. Bahan dari kain Ulos juga
paling tinggi yaitu hula-hula, tulang,
dapat menentukan harga Ulos
yakni keluarga dari pihak mempelai
tersebut.
perempuan. Atau orangtua dari
mempelai perempuan, marga 5.7 Tahap-Tahap Dalam Acara
orangtua dari ibu, marga orangtua Pernikahan Suku Batak
dari nenek.” (wawancara pada 29 Menurut informan Bapak Betman
Maret 2019). Simanjuntak “Para penetua adat
kedua belah pihak terlebih dahulu
5.4 Ketentuan Dalam Mangulosi membicarakan tentang kelanjutan
Dalam tradisi Mangulosi ada
acara adatnya, dan membagi jambar
ketentuan-ketentuan dalam (daging). Pihak laki-laki harus
melaksanakannya. Tidak boleh
mengenal semua undangan dari
sembarang dilakukan. Ulos yang pihak perempuan dengan cara
diberikan kepada pengantin biasanya
membagi-bagi duit. Dan setelah itu
sudah ditentukan dan tidak boleh pihak laki-laki harus
sembarangan orang yang dapat
memperkenalkan paman kandungnya
Mangulosi.
pada kelurga mempelai perempuan.
Dan pihak mempelai laki-laki dan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 8


perempuan member uang sebagai Ulos dianggap sakral karena Ulos
simbol bahwa mempelai perempuan mengandung hal yang mistis.”
sudah ikut marga paman mempelai (wawancara pada 29 Maret 2019).
laki-laki juga. Yang disebut TINTIN
MARANGKUP. Setelah itu barulah 6.4 Hukuman Bagi Yang Tidak
acara mangulosi dilaksanakan.” Diulosi
(wawancara pada 29 Maret 2019). Menurut Bapak Alias
Hutabarat “Ada. Karena pihak lelaki
HUKUMAN BAGI PASANGAN dianggap tidak menghormati
YANG TIDAK DIULOSI orangtua si perempuan pada dahulu
6.1 Aturan-Aturan Dalam si pengantin tersebut akan susah
Mangulosi ataupun tidak memiliki keturunan.”
Menurut informan Bapak Betman (wawancara pada 2 April 2019).
Simanjuntak “Pada dasarnya aturan Menurut Informan lain yaitu
Mangulosi tidak begitu Ibu Nelsiana Hutabarat “Yang saya
dipublikasikan, hanya aturan yang tahu, mereka akan dibicarakan
tersirat antara lain: (mendapatkan cibiran) yang tidak
baik oleh tetangganya.”
a. Yang belum menikah tidak boleh (wawancara pada 5 April 2019).
memberi Ulos pada acara adat
apapun. 6.5 Pembelian Marga Pada Suku
b. Menikah tetapi belum membayar Batak
adat (belum merima Ulos daru Dalam salah satu umpama Batak
hula-hulanya) atau dari pihak meneyebutkan “Asa dos nangkokna
mempelai wanita. dos nang tuatna. Molo hita manjalo
c. Saudara perempuan dari pihak adat, laos hita do manggarar adat i.
mempelai laki-laki atau orang hot pe jabu I, ala hot margulang-
yang semarga pada saat acara gulang. Manang sian de pe bere I
adat pernikahan." (wawancara mangalap boru, sai hot do I boru ni
pada 29 Maret 2019). tulang. Sinuan bulu sibahen na las,
sinuan partuturan sibahen na gabe
6.2 Tata Cara Mangulosi jala horas.” Yang kurang lebih
Menurut Bapak Betman memiliki arti seperti ini “Jika kita
Simanjuntak “Yang pasti orangtua menerima adat maka kita harus
mempelai wanita yang lebih dahulu membayar adat tersebut. Dan
memberi Ulos pada kedua mempelai, darimana pun bere (mempelai
baru para undangan dan hula-hula pria/menantu) mendapat boru
saudara semarga dengan ibu, nenek (mempelai wanita/anak angkatnya),
dan seterusnya dari pihak mempelai boru ini tetap borunya Tulang. Dan
perempuan. Kemudian setelah disitulah pentingnya memberi marga
selesai dari pihak mempelai kepada siapapun yang akan
perempuan dilanjutkan oleh menerima adat Batak.”
undangan (hula-hula) dari pihak
mempelai laki-laki.” (wawancara 6.5 Tradisi Mangulosi dan Nilai
pada 29 Maret 2019). Agama
Menurut informan Bapak Betman
6.3 Ulos Merupakan Benda Sakral Simanjuntak “Ulos tidaklah
Menurut Bapak Betman bertentangan dengan agama, bahkan
Simanjuntak “Pada zaman dahulu sejak masuknya agama ke tanah

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 9


Batak, apa yang tertuang dalam sudah dipadukan agar sejalan dengan
ucapan juga motif Ulos sudah baik untuk kehidupan. Tidak
diadopsi dari apa yang tertulis ada perbedaan yang drastis dari acara
dalam Alkitab dan juga kata-kata mangulosi disaat manusia belum
perantara sebelum memberikan Ulos mengenal agama dan sesudah
pada pengantin.” (wawancara pada mengenal agama.
29 Maret 2019).
7.2 Saran
6.6 Perbedaan Tradisi Mangulosi Anak-anak muda yang
Sebelum dan Setelah Masyarakat bersuku Batak pada zaman sekarang
Suku Batak Mengenal Agama diharapkan tidak meninggalkan adat
Menurut Bapak Alias Hutabarat istiadatnya dan juga tetap menjaga
“Salah, karena adat Batak tidak dan melestarikan adat istiadatnya
melanggar aturan agama dan Ulos bahkan saat mereka berada ditanah
juga tidak disembah. Ulos perantauan.
merupakan simbol adat. Dan juga, Mangulosi merupakan adat
adat Batak sudah disesuaikan istiadat yang suku Batak yang harus
dengan agama” (wawancara pada 2 tetap dijaga dan dilestarikan oleh
April 2019). setiap masyarakat Batak dimanapun
mereka tinggal.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan “Pembelian” marga yang
Dari penelitian ini kita dilakukan tersebut harus
mengetahui berbagai macam fungsi dipertanggung jawabkan oleh orang
dan kegunaan Ulos bagi masyarakat yang “membeli”. Karena marga
Batak Toba. Bahwa budaya Batak tersebutlah yang akan menjadi
tidak akan dapat lepas dari yang identitas dirinya dalam perkumpulan
namanya Ulos. Ulos tidak lagi benda Batak yang ada.
sakral. Jenis dan motif Ulos yang
beraneka ragam memiliki arti dan DAFTAR PUSTAKA
kegunaanya masing-masing. Buku
Akbar, H. U. (2009). Metode
Mangulosi dianggap sebagai Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi
bentuk pemberian kasih sayang Aksara.
ataupun kehangatan dari sipemberi
kepada sipenerima Ulos. Bagi Blumer. (1986) Interaksi Simbolik.
masyarakat yang tidak memakai Jakarta: Mitra Wacana Media.
acara adat Mangulosi dalam
Consuelo G. Sevilla, J. A. (2006).
pernikahannya tetap saja dianggap
Pengantar Metode Penelitian.
telah melanggar adat Batak
Jakarta: Penerbit Universitas
Dalam penelitian ini juga Indonesia (UI-Press).
diketahui bahwa, seseorang yang
Goodma, G. R. (2004). Teori
bukan merupakan orang yang
sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
bersuku Batak dan ingin menikah
dengan orang yang bersuku Batak, Guk-Guk, M. R. (2013). Raja
wajib bagi dia untuk memiliki marga Parhata Dohot Jambar Hata Di
Batak terlebih dahulu. Adat istiadat Ulaon Paradaton
dan agama yang ada di Indonesia Pardongansaripeon Ni Batak Toba.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 10


Hoenderdaal. (2003)Pengantar Siregar, M. (1985). Ulos Dalam Tata
Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Cara Adat Batak. Jakarta: Dian
Pustaka Obor Indonesia. Utama.

Hutagalung, W. (1991). Pustaka Sitanggang, J. (2014). Batak Na


Batak Tarombo Dohot Turiturian Ni Marserak. Raja Na Pogos. Jakarta:
Bangso Batak. Medan: Tulus Jaya. Pustaka Sinar Harapan (PSH).
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Sitompul. (2009)Ulos Batak Tempo
Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Dulu Masa Kini. Jakarta: Kerabat.
Rineka Cipta.
Soekanto, S. (1993)Pengantar
Koentjaraningrat. (1985). Manusia Sosiologi. Jakarta: Perdana Media
dan Kebudayaan di Indonesia. Grup.
Jakarta: Djambatan.
Soekanto, S. (2009)Sosiologi
Bushar Muhammad, S. (2006). Asas- Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Asas Hukum Adat Suatu Pengantar.
Jakarta: PT. Percetakan Penebar Soekanto, S. (2013). Sosiologi Suatu
Swadaya. Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Rajamarpodang, D. D. (1992). Soeprapto, R. (2002).


Dalihan Na Tolu Nilai Budaya Suku Interaksionisme Simbolik. Malang:
Batak. Medan: CV. Armanda. Avveroes Press.

Ranjabar, J. (2008). Sistem Sosial Sztompka, P. (2011)Sosiologi


Budaya Indonesia. Suatu Pengantar. Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Takari, M. (2009)Ulos dan
Siahaan, D. N. (1982). Adat Dahlian Sejenisnya dalam Budaya Batak di
Natolu. Jakarta: Grafina. Sumatra Utara.Medan: Sumatra
Utara.
Sihombing. (2000) Buku Pengantar
Pernikahan Adat Batak. Siantar: Taneko, S. B. (1994). Sistem Sosial
PSianjur. Indonesia. Jakarta: CV. Agung Fajar.

Sihombing, T. (1989). Jambar Hata Weber, M. (1864)Teori Dasar


Tu Ulaon. Medan: CV. Tulus Jay. Analisis Kebudayaan. Jakarta:
IRCiSod.
Silalahi, P. (2016). Panduan
Perkawinan adat DAHLIAN Vergouwen, J. (2004). Masyarakat
NATOLU (ADAT BATAK) Jakarta: Dan Hukum Adat Batak Toba.
Papas Sinar Sinanti. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi
Aksara.
Sinaga, R. (2000). Adat Budaya
Batak Toba dan Kekristenan.
Jakarta: Dian Utama.
Skripsi
Sinaga, R. (2012). Perkawinan Adat
Agustina, C. (2016). Makna Dan
Dalihan Natolu. Jakarta: Dian
Fungsi Ulos Dalam Adat Masyarakat
Utama.
BatakToba di Desa Talang Mandi

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 11


Kecamatan Mandau Kabupaten Pariwisata
Bengkalis. JOM FISIP , Vol. 3 No. Sumut:https://www.pariwisatasumut.
1. net/2016/03/makna-mangulosi-bagi-
suku-batak.html
Harahap, N. F. (2017). Makna
Tradisi Mangulosi Pada Pernikahan Sumut, P. (2014, 10 11)19 Jenis Ulos
Komunitas Batak Toba (di Desa Batak Dan Fungsinya. Retrieved
Kampung Jering Kecamatan from PariwisataSUMUT.net:
Lampung Selatan) https://www.pariwisatasumut.net/201
4/11/19-jenis-ulos-batak-dan-
Frans, J. (2018) Pergeseran Nilai fungsinya.html
Ulos Pada Adat Batak Toba Di
Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Unknown. (n.d.)Berikut Ini Jenis
Rumbai. Skripsi . Ulos Batak Besrta Gambarannya
Dan Fungsinya. Retrieved from
Manalu, M. D. (2014). Makna Portal Batak:
Simbolik Upacara adat Mangulosi http://aiisoiise.blogspot.com/2017/08
Pada Siklus Kehidupan /berikut-jenis-ulos-batak-toba-
Masyarakat Batak Toba Di dan.html.
Kecamatan Pangururan
Kabupaten Samosir.
Sigalingging, H. R. (2017).
Pergeseran Nilai UlosBatak Toba
Pada Periode 1990-2016 Studi
Kasus Pernikahan Di
Yogyakarta.
Simatupang, M. N. (2016). Proses
Penyematan Ulos "Mangulosi"
dalam Pernikahan Adat Suku Batak.

WEB
Gunawan. (2013, 03 24)Mangulosi
dan Upa-upa, Tradisi Adat Batak
Penuh Makna.Retrievedfrom
Kompasiana:https://www.kompasian
a.com/gun4w4n/551feec5a33311e32
bb67358/man gulosi-dan-upaupa-
tradisi-adat-batak-penuh-makna#
HItabatak. (2017, 05 14)Makna Dari
Mangulosi Dan Upa-upa. Retrieved
from hitabatak.com:
https://www.hitabatak.com/makna-
dari-mangulosi-dan-upa-upa/
NN. (2016, 05 03)Makna Mangulosi
Bagi Suku Batak. Retrieved from

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 12

Anda mungkin juga menyukai