Anda di halaman 1dari 6

http://rikiandika57.blogspot.co.id/2014/05/implementasi-nilai-nilai-pancasila.

html

LATAR BELAKANG
Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberikan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
kehidupan lahir dan batin untuk menjadi lebih baik dan menuju masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur. Bahwasannya pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
Negara sebagai mana yang telah tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasa 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Hal ini telah diuji
kebenarannya an kemampuannya, maka dari itu hokum tertinggi dala Indonesia adalah
menurut Undang-Undang Dasa 1945.
Pacasila sebagai filsafat bangsa Indonesia murupakan karya besar bangsa Indonesia
serta merupakan idiologi bangsa Indonesia yang setingkat dengan idiologi-idiologi besar
dinegara lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan pancasila sebagai pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tatanan kehidupan Negara maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Pancasila juga menjdi pedoman dalam pelksanaan pemerintahan.
Faktanya pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali nilai-nilai pancasila
yang jauh dari kehidupan, disini dimaksudkan bahwa banyak nilai-nilai yang tidak
dimplementasikan lagi. Dapat dicontohkan dengan hal kecil seperti interaksi sosial, yang
sangat minim dilakukan, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat hidup dengan
kelompok-kelompok.
Implementasi nilai-nilai pancasila harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
atau harus diikut sertakan dalam bermasyarakat sehingga dapat memacu masyarakat yang
harmonis dan solid. Hal tersebut dapat kita bangun dari dari sendiri atau menumbuhkan rasa
kesadaran dan rasa keingin tahuan.

ujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui implementasi
nilai-nilai pancasila yang telah diterapkan maupun yang belum diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bagai mana cara kita untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena nilai-nilia ini snagat penting untuk diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat guna untuk membentuk dan membangaun masyarakat yang solid
dan dapat memacu untuk memajukan wilayah tersebut. 
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Pancasila
Pancasila merupa merupakan dasar Negara Indonesian yang mengandung makna
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman dalam
penyelenggaraan tatanan kehidupan diIndonesia. Pancasila adalah dasar filsafat Negara
Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia
Tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.
Berikut pembahasan mengenai 5 sila tersebut beserta implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
II.2 Implementasi Nilia-Nilai Pancasila
II.2.1 Sila Pertama “Ketuhanan yang maha Esa”
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu
dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil,
Maha Bijaksana dan sebagainya. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam
memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus
menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan
amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan
harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari dapat dicontohkan sebagai berikut:
misalnya menyayangi binatang, menyayangi tumbuh tumbuhan dan merawatnya; selalu
menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak
suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap
orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup Indonesia yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan
karunia dan rahmat-NYA yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar
tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta
makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
Impelemtasi yang sudah dilaksanakan :
  Dalam pelaksanakan sholat berjamaah, sebagai contoh sholat jum’at yang telah dilakukan
oleh kaum adam, sehingga memenuhi masjid yang ada di desa tersebut, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat ketaqwaan warga telah ada dalam beribadah.
  Bagi ibu-ibu yang beragama islam biasanya melakukan pengajian setiap hari jum’at
dimasjid, biasanya sebelum sholat asar berkisar antara jam 15.00 sd 16.30, hal tersebt
dilakukan untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, selain itu juga
mempererat ukhuwa islamiah antar umat muslim yang ada disini.
  Pembayaran zakat yang telah teratur, ketika bulan suci ramadhan 99% masyarakat telah
melaksanakan pembayaran zakat fitrah dan dibagikan berdasarkan peraturan yang telah
ditetapkan yaitu diberikan kepada yang berhak menerimanya.
  Yasinana atau sering disebut dengan wiritan secara bergilir yang dilakuan ditiap rumah
secara bergantian yang dilakukan setiap malam jumat. Dikarenakan masyarakat didesa ini
cukup banyak, maka yasinan ini dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan imam pertempat
ibadah, didesa ini terdapat 1 masjid dan 4 Musolah, seperti diblok A itu dipimpin oleh Imam
Musolah yang ada disana, begitu seterusnya.
Implementasi yang belum dilaksanakan :
  Masih ada masyarakat yang percaya akan mitos. Sering ditemu masyarakat yang sering pergi
ketempat-tempat yang di anggap keramat, seperti mengunjungi bukit siguntang dengan
membawa sesajen.
  Larangan untuk menebang pohon-pohong yang besar, menurut petua adat dipohon tersebut
ada mahluk halus yang tinggal disana, jadi ketika kita akan menebang pohon tersebut,
terlebih dahulu membuat sesajen berupa ayak atau kambing.
Solusi :
Adat yang masih sangat kuat dalam masyarakat sangat sulit untuk dilepaskan tetapi hal
tersebut dapat diatasi dengan penambahan mengenai ilmu agama, sehingga dapat
meningkatkan keprcayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal tersebut dapat dilakukan
denga seringnnya mengajak masyarakat yang masih mempercayai hal tersebut untuk
berpartisipasi dalam suatu majelis taklim, pengajian, dan ceramah-ceramah mengenai
agama.

Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradap”


Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajibannya
yang ada pada tiap individu masyarakat, seperti Perlakuan yang adil terhadap sesama
manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan.
Penerapan, sila ini dalam kehidupan sehari hari  dapat diwujudkan dalam bentuk
kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat,
hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup, hak setiap orang untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
dan sebagainya
Dalam hal ini banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya
mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman; menjaga
kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar, mengadakan gerakan penghijauan
dan sebagainya

Implementasi yang Sudah dilaksanakan :


  Memberikan informasi yang terjadi dalam masyarakat, seperti informasi mengenai kematian,
pelaksanaan posyandu bagi lansia dan ibu-ibu mengadung beserta anak dibawah usia yang
dilakukan dengan cara disuarakan melalui masjid.
  mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia. Ketika ada suatu hajatan atau syukuran maka tetangga yang didekat rumah akan
dilibatkan dalam hal tersebut, seperti acara pernikahan, maka yang diundang bukan hanya
keluarga saja tetapi tetangga yang berbeda ras, suku, agama pun diundang.
  Pelayanan kesehatan yang sudah cukup baik, ketika tidak memiliki uang untuk berobat hal
tersebut dapat diatasi dengan membawa ktp dan kk.
  Pelaksanaan posyandu bagi lansia yang diadakan setiap ahir bula, dan posyandu bagi ibu-
ibu mengandung dan anak-anak yang masih dibawah usia, dengan syarat membawa kk dan
ktp. Dalam posyandu tersebut, para lansia mendapatkan pengobatan secara gratis dan obat
yang akan di konsumsi selama 1 minggu. Bagi para ibu-ibu mengadung dan anak-anak
dibawah usia mendapatkan susu satu kotak secara cuma-cuma dan semua yang datang
dalam acara rutin posyandu tersebut mendapatkan 1 gelas bubur kacang hijau siap santap.
Implementasi yang belum dilaksanakn :
  Tidak menegakkan hukum dengan adil, sebagai contoh, ketika ada seorang pencuri yang
melakukan pencurian, pelaku berasal dari desa setempat maka akan diadili secara
kekeluargaan, tetapi sebaliknya apabila dari luar daerah maka akan dihakimi secara masal.
  Ketika disekolah, toleransi terlalu banyak kepada anak yang pintar ketika ia melakukan
sesalahan maka tidak akan dimarahi tetapi akan diperingatkan, ketika anak yang kurang
melakukan kesalahan maka akan dihakimi dengan hukuman-hukuman yang tegas.
  Tingkat kepedulian terhadap hewan yang masih kurang, misalnya tidak ada kepeduli
terhadap hewan peliharaan, contohnya ada suatu kasus yang kelihatan oleh seorang warga
ialah penembakan kambing yang masuk dalam lahan warga yang bersangkutan.
  Kurangnnya kepedulian masyarakat akan lingkungan masih sering ditemui warga yang
membuang sampah pada sungai dan hutan-hutan kecil, padahal dari pihak desa telah
membuatkan tempat penampungan sampah yang terdapat diujung desa.
  Kurangnnya kepedulian masyarakat akan lingkungan seperti sering ditemui masyarakat yang
meracuni ikan dengan putas ketika musim kemarau, hal tersebut membuat air jadi tercemar

Sila ketiga ”Persatuan Indonesia”


Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal
yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
a.       Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib
membela dan menjunjung tinggi (patriotisme).
b.      Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.
c.       Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Implementasi yang telah dilaksanakan :
  Peringatan tujuh belas agustus yang dilaksankan dengan mengadakan perlombaan-perlomba
dan pemasangan bendera merah putih disetiap rumah, biasanya pemasangan bendera merah
putih tersebut 10 hari sebelum tanggal 17 agustus, hal ini untuk mengenang dan
menghormati jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan Negara Indonesia.
  Pelaksanaan jaga malam yang dijadwalkan 2 orang per blok dalam satu malam, sehingga
dalam 1 malam ada 10 orang yang menjaga ini dikarenakan desa ini memiliki 5 blok.
  Persatuan yang dijunjung, sebagai contoh ketika ada warga yang sedang membangun rumah,
dalam proses memasang atap rumah tidak hanya tukang yang memasang tetapi warga
sekitar pun dilibatkan dalam pemasanagn ataprumah tersebut.
Implementasi yang belum dilaksanakan :
  Kurang memperduliakan warga sekitar dalam segi perekonomian, dan sering pula keluar
kalimat-kaliamat yang seharusnya tidak di keluarkan, “dia bukan sodaraku, dia bukan sanak
sodaraku, dia orang asing”, bahka ada juga yang sering terdengar “ dia tidak pernah
menolongku”, sebagai contoh ada seorang warga yang mengkredit motor dan setelah 1
tahun kredit motor tersebut sering terjadi penunggakan, setelah terjadi penunggakan selama
3 bulan berturut-turut maka motor tersebut disita deler.
Solusi :
Melihat kebawah bukan berarti kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki yang
berkecukupan, tetapi melihat kebawa juga melihat pada sodara kita yang sedang mengami
kesulitan ketika ada sodara kita yang mengalmi kesulitan ada baiknya jika kita juga ikut
membantu dalam hal tersebut, baik materil maupun moril.

Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan”
Dalam Sila ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
a.       Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat.
b.      Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.
c.       Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama.
d.      Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat.
Menurut “Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560” Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam
berbagai bentuk kegiatan, antara lain :
a.       Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung
jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b.      Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan
tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c.       Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan masyarakat,
dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
Implementasi yang telah dilakasanakan :
  Bermusyawarah sampai memiliki titik terang yang kekeluargaan, seperti pemilihan BPD .
  Meninkatkan kemitraan desa dengan membuat karang taruna, irmas dan ibu-ibu pkk.
Biasannya karang taruna tersebut mefasilitasi alat-alat olah raga, bahkan sering membuat
petandingan antar deasa.
  Salah satu program kerja dari ibu-ibu pkk ialah membuat grup marawis, yang dapat
digunakan dalam acara-acara pernikahan dan lain sebagainya.
Implementasi yang belum dilaksankan :
  Tidak megutamakan kepentingan masyarakat, seperti lambatnya pelayanan pembuatan ktp,
kk, dan surat-menyurat lainnya bahka sering saja ketika meminta tanda tangan kades, kades
tersebut menentukan tarif dalam tanda tangan.
  Penyimpangan kebijakan kepemimpinan, seperti suatu kejadian, seorang warga menjual
perkebunan kelapa sawit miliknya kepada orang lain sehingga hal tersebut membutuhkan
tanda tangan pemerintah setempat, dan ketika itu warga yang menjual meminta tanda
tangan kepada kades dan setelah itu kades tersebut meminta bagian sebesar 10 % dari hasil
penjualan tersebut.
  Tidak membudayakan kesepakatan bersama, seperti contoh 2 tahun yang lalu ada
pengeboran ditengah desa yang tidak diketahui oleh masyarakat setempat. Hal tersebut
diketahui setelah beberapa pekerja pertamina mulai mengebor.
Solusi :
Pemimpin yang baik ialah seseorang yang dapat mengayomi masyarakatnt yang sedang
dipimpinnya, meningkatkan kejujuran dengan menambah banyak ilmu sehingga dapat
melakukan suatu tindakan dengan fikiran yang matang.

Sila kelima “Keadailan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”


Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial.
Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain :
a.       Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan
sosial budaya.
b.      Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia.
c.       Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain.
Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur masalah
lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H yang mengatur aspek-aspek
pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam. Dalam ketetapan MPR ini
hal itu diatur sebagai berikut (Penabur Ilmu, 1999 : 40) :
a.       Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
b.      Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan
konservasi, rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
c.       Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan ling-
kungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undangundang.
d.      Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-bangan lingkungan hidup, pembangunan yang
berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang
pengaturannya diatur dengan undang-undang.
e.       Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan.
Implementasi yang teah dilaksanakan :
  Pembayaran pajak yang sering dikordinir oleh sekretaris kades, biasanya pembayaran pajak
bumi dan bangunan.
  Dalam segi pembagian beras raskin sudah dapat dibilang adil, sebab beras tersebut tidak
hanya orang-orang yang kurang mampu saja yang diperbolehkan untuk membeli beras
tersebut, tetapi orang yang mau dan memiliki uanag pun boleh membeli beras tersebut
dengan syarat 1 kk mengambil maksmal 2 karung dengan berat 15 kg per karung.
Implementasi yang belum dilaksanakan :
  Pengelolaan Lingkungan belum terlaksana dengan baik, sehingga masih ada lahan yang
masih kosong yang masih banyak dihuni oleh tanaman liar.
  Pembangunan jalan yang belum cukup baik, jalan yang diperbaiki (diaspal) hanya jalan
umum , jalan yang lainnya hanya diberi batu koral saja.
  Perusakan fasilitas umum yang sering dilakukan, seperti perusakan pos jaga malam yang
dicoret-coret, perusakan jembatan dengan mengabil pipa-pipa dari jembata tersebut
biasanya hal tersebut banyak dilakuakan oleh anak remaja.
Solusi :
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu kebersihan lingkunagan
ialah setelah mengalami akibat dari hal tersebut. Bagi para orang tua agar dapat
memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya sehingga tingkah laku yang dilakukan
sang anak pun juga akan baik dan selalu memantau aktifitas yang dilakukan sang anak, jadi
ketika sang anak melakukan pelanggaran atau tindakan yang yang tidak baik dapat langsung
ditegur, dan jangan sampai yang menegurnya adalah orang lain.

Anda mungkin juga menyukai