Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN WAWANCARA PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH

DESA BELUK, BAYAT, KLATEN

A. PENDAHULUAN
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi atau persyarikatan Islam
pertama di Indonesia. Muhammadiyah didirikan di Kota Yogyakarta oleh Kyai Haji
Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis). Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah,
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah
bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330.
Kata "Muhammadiyah" secara bahasa berarti "pengikut Nabi Muhammad".
Penggunaan kata "Muhammadiyah" dimaksudkan untuk menisbatkan
(menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad.
Muhammadiyah sudah menyebar di seluruh pelosok Indonesia. Tidak
menutup kemungkinan kini Muhammadiyah sudah merambah ke pelosok desa,
termasuk desa yang penulis tempati yaitu terletak di desa Ngelo RT 02/03, Beluk,
Bayat, Klaten. Di bayat sudah terdapat organisasi Muhammadiyah yang berjalan
cukup bagus disbanding organisasi agama yang lain. Sudah terdapat pimpinan ranting,
pimpinan derah, pimpinan cabang dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini penulis
beruntung bisa mewawancara ketua ranting Muhammadiyah desa Beluk yaitu Bapak
Senen Haryana.

B. ISI
a. Profil Pribadi Senen Haryana
Senen Haryana lahir di Klaten, 20 Juli 1972. Senen Haryana mempunyai 1 Istri
bernama Mulyani dan memiliki 2 anak yaitu Annisah Mutmainah Rahmawati dan
Muhammad Rifai. Senen Haryana bekerja sebagai perangkat desa di desa Beluk
kecamatan Bayat kabupaten Klaten. Dimasa beliau, orang berkuliah masih sangat
jarang, karena biaya untuk kuliah yang relative mahal dan masyarakat yang
memiliki ekonomi yang dibilang menegah kebawah. Beliau menceritakan bahwa
beliau beruntung bisa mengenyam Pendidikan di perguruan tinggi walau waktu
yang ditempuh lebih dari 7 tahun. Beliau diangkat menjadi pimpinan ranting
Muhammadiyah sejak usia 35 tahun hingga sekarang.
b. Bergabung di Muhammadiyah
Senen haryana bergabung di Muhammadiyah saat beliau sudah berumur 30 tahun.
Beliau mengatakan bahwa awalnya beliau hanya menghadiri undangan pengajian
yang ditujukan kepada perangkat desa. Lalu beliau berangkat memenuhi undangan
tersebut karena beliau adalah “modin” diwilayahnya. Sejak itulah beliau tertarik
mendalami Muhammadiyah dan mengikuti ajaran ajaran nya.
Awalnya beliau adalah modin yang tugasnya mendoakan kenduri, memimpin
yasinan dan tahlilan di wilayahnya. Tapi setelah mengikuti kajian kajian
Muhammadiyah, beliau menjelaskan kepada masyarakat apabila beliau sudah
tidak mampu lagi memimpin acara acara tersebut. Awalnya masyarakat banyak
berkomentar buruk tentangnya. Mereka menganggap bahwa pak modin yang
sering meraka panggil sekarang sudah mulai tidak peduli dengan tuntunan jawa
atau kejawen. Namun semakin hari, masyarakat sudah mulai paham akan alas an
yang diberikan oleh beliau.
c. Mengembangkan Muhammadiyah
Tahun demi tahun, senen haryana mulai yakin dengan apa yang beliau yakini.
Dengan begitu, beliau mulai merambah mengikuti organisasi Muhammadiyah
yang ada diwilayah kecamatan Bayat. Beliau dipilih menjadi pimpinan ranting
karena beliau diyakini bisa menyebarkan amar ma’ruf nahi munkah kepada
masyarakatnya. Senen haryana diyakini bisa dan mampu karna beliau juga sebagai
vigur perangkat desa sekaligus modin yang ada diwilayahnya.
Senen haryana mencoba mengembangkan Muhammadiyah lewat kajian ahad pagi
di masjid besar desa Paseban. Membuka kajian tersebut awalnya gagal dan sepi
jamaah. Lalu mulai berfikir bagaimana bisa menarik jamaah dari masyarakat
setempat. Lalu senen haryana membuat bazar sembako murah menggunakan dana
infak yang terkumpul dari masjid. Dan alhamdulilah berkat bazar tersebut,
masyarakat antusias mengikuti kajian kajian Muhammadiyah .
d. Suka Duka Mengembangkan Muhammadiyah
Awal mula bergabung dengan Muhammadiyah dirasakan sangat berat dirasakan
oleh senen haryana. Beliau merasakan bahwa masyarakat sudah tidak
membutuhkan nya lagi. Beliau dikatakan sebagai orang yang sombong. Orang
yang tidak menjunjung tinggi kejawen padahal ayah beliau terkenal sebagai ahli
kejawen. Tidak hanya itu, beliau juga mulai dikucilkan karena sudah tidak pernah
lagi diundang diacara kenduri, yasinan dan tahlilan.
Namun itu semua tidak menjadi patah semangat dalam beramar ma’ruf nahi
munkar kepada masyarakat. Beliau masih terbuka ikut acara tersebut namun tidak
membaca atau memakan hidangan yang disediakan.
Lambat laun, masyarakat sekarang sudah paham tentang ajaran beliau. Dan mulai
berkurang 1 per satu jamaah yasinan dan tahlilan yang ada di desa tersebut.
e. Pesan Yang Bisa Diambil
Senen haryana adalah orang yang sabra dalam menjalankan semua aktivitas baik
di masyarakat maupun di organisasi. Beliau selalu sabar dengan perbedaan yang
ada dimasyarakat tanpa harus meyalahkan apa yang telah dipercayai oleh
warganya. Dengan pendekatan personal, beliau dapat membuka satu persatu
warga yang belum memahami akan apa yang warganya lakukan itu salah atau
benar.

C. KESIMPULAN
Kesimpulan dari wawancara yang penulis lakukan adalah Muhammadiyah adalah
organisasi yang berkembang pesat. Saking pesatnya sudah berkembang diwilayah
Indonesia bahkan sudah meranjak ke desa. Dalam ber kader Muhammadiyah harus
berani melangkah maju. Melangkah untuk kebaikan memang selalu berat. Namun
ketika langkah tersebut sudah berproses maka langkah akan begitu ringan, karena
sudah banyak orang yang siap membantu langkah kita kejalan yang lebih baik.
D. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai