Anda di halaman 1dari 5

Model GR4J ini merupakan model transformasi data hujan stasiun Sentajo pada DAS

Lubuk Ambacag dari tahun 1995 sampai tahun 2004. Dalam perhitungan penelitian ini
digunakan batas antara parameter yang telah ditentukan oleh penelitian terdahulu. Dalam
pemodelan ini digunakan Nash_Sutcliffe coefficient (R 2) dan koefisien korelasi yang harus
mendekati nilai 1 (satu) yang menunjukkan performa terbaik yang mampu ditampilkan oleh
moeld GR4J ini. Berikut adalah tampilan dari program excel dalam pemodelan GR4J untuk
mencari nilai optimum dari parameter pemodelan GR4J.
Gambar 3.5 Tampilan program excel model GR4J
Solver merupakan aplikasi yang terdapat pada Microsoft excel. Fungsi Solver ini sendiri
adalah untuk mecari nilai beberapa parameter yang tidak diketahui secara coba-coba dan
mendapatkan nilai akhir yang diinginkan. Pada percobaan pertama, keempat parameter tidak
dibatasi sehingga mendapatkan nilai maksimum pada cell Nash Sutchliffe. Dari perhitungan
yang dilakukan dengan solver tanpa memberikan range atau batasan pada keempat parameter
GR4J maka diperoleh nilai parameter seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Nilai Optimum dari parameter GR4J dengan solver tanpa batasan Koefisien
Parameter R2 ( %) R X1 485,96 mm 26,651 0,516 X2 1,02 mm X3 2,81 mm X4 21,88 ha
Pada penelitian ini, parameter-parameter GR4J memiliki range yang ditentukan dari
hasil penelitian terdahulu. Range ini yang akan digunakan untuk membatasi parameter-parameter
GR4J. Parameter X1 memiliki batasan 100 s/d 1200, parameter X2 memiliki batasan -5 s/d 3,
parameter X3 memiliki batasan 20 s/d 300. Masukkan batas atas dan batas bawah untuk setiap
parameter pada aplikasi solver, seperti yang terlihat pada Gambar 3.6 berikut
Gambar 3.6 Proses solver pada excel
Batasan parameter X1 adalah ln(1200)X1 ln(100) dengan nilai 7.09 X1 4,60 ,
batasan parameter X2 adalah asinh(-5)X1 asinh(3) dengan nilai 1,81X1 -2,31, batasan
parameter X3 adalah ln(20)X1 ln(300) dengan nilai 5.70X1 2.99. Setelah melakukan solve,
maka parameter akan berubah dan nilai nash suctliffe akan menunjukkan angka paling tinggi
yang mampu diberikan oleh pemodelan GR4J ini, yaitu parameter X1 = 453,60 mm , parameter
X2 = 2,89 mm, parameter X3 = 20 mm, parameter X4 = 26,35 hari, dengan nilai R2 = 25.288%
dan R = 0,502. Setelah parameter diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis pemodelan. Proses
untuk memperoleh debit ini tetap dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel. Adapun contoh
perhitungannya sebagai berikut :
a. Input data curah hujan, evapotranspirasi dan debit observasi pada tanggal 1 januari
2002, sebagai berikut:
Catchment area = 2308,69 km2
Hujan (P) = 0,00 mm
Evapotranspirasi = 3,94 mm
Debit = 147 m3/dtk = 147 86,4 / 2308,69 = 5,501 mm/hari
b. Input perbandingan antara tinggi tampungan dipermukaan tanah dengan tinggi
Production store,
S S
x1 = 0,6. Untuk perhitungan x1 pada tanggal 2 Januari 2002,

S
x1 = ( xS )
1
(1 januari 2002)

Kemudian mendefinisikan P menjadi Pn, Jika P E maka Pn = P E dan En = 0, Jika P


E maka En = E P dan Pn = 0.
Pn = 0
En = E - P = 3,94 0 = 3,94
c. Mencari nilai Ps dan Es, yaitu nilai Pn yang mengisi production store,
S 2 Pn S 2 P
X 1 (1
( )
X1 ( ) ( )
) tanh
X1
=
X 1(1
X1 ( )
) tanh n
X1
=0
PS = Pn Pn
S
x1 ( )
1+ tanh
X1
S
1+ tanh
x1 ( )
X1

S 2 E S 2 E
S (2
( ) ( ) ( )
X1
) tanh n
X1
=
S(2
X1 ( )
)tanh n
X1
ES = E E = 3,299
( ) ( ) ( )
1+ 1
S
x1
tanh n
X1
1+ 1
S
x1 ( )
tanh n
X1

Nilai Es merupakan evapotranspirasi yang masih bisa terjadi pada tampungan


production store. Nilai dari Es dipengaruhi oleh perbandingan dari volume kosong dari tapungan
serta perbandingan dari evapotranspirasi netto dan tinggi tampungan. Ps merupakan hujan yang
ada dalam tampungan. Salah satu dari nilai Ps dan Es akan menghasilkan nilai 0(nol) karena
pengurangan yang terjadi ketikan mencari nilai neto dari kedua variable ini. Jika nilai ruang
kosong atau perbandingan S terhadap X1 sama dengan 1 maka nilai Es sama dengan nilai En
yang artinya tidak terjadi evapotranspirasi dalam tampungan.
d. En mengurangi jumlah production store. Dalam pemodelan ini production store S
tidak pernah melebihi X1. sehingga production store dirumuskan sebagai berikut:
S
'
S PS ES 03,299
S = S Es +Ps x1 ( )( )
=
x1
+
X1
=0,6+
6,19
=0,593

e. Di dalam production store, perkolasi dirumuskan sebagai berikut:


{[ } {[ }
4 1 4 1
4 S
Perc = S 1 1+ 9 X
1
( )] 4
=0,593 x 6,19 1 1+
( )]
4 S
9 X1
4
=0,347

f. Perc dianggap selalu lebih rendah dari S. Sehingga nilai tampungan bias dirumuskan
sebagai berikut:
S ' ' S ' Perc 0,347
S = S Perc ( ) ( )
x1
=
x1
+
X1
=0,593+
6,19
=0,592

g. Sebagian Pn Ps dari Pn dan sebagian perkolasi dari production store bergabung dan
mencapai routing store.
Pr = Perc + (Pn Ps) = 0,347 + (0 0) = 0,347
Ketika tidak ada hujan yang terjadi, jika nilai Perbandingan S dengan X1 sama dengan 1
maka nilai perkolasi sama dengan nilai Pr, namun jika input data hujan mempunyai nilai , maka
nilai Pr akan mnjadi sangat besar, karena perkolasi yang dijumlahkan dengan pengurangann
antara hujan neto dengan hujan dalam tampungan. Pr merupakan penjumlahan dari perkolasi
dengan hujan yang terjadi di luar tampungan, perkolasi adalah pergerakan air ke bawah dari
profil tanah. Ini menunjukan bahwa Pr merupakan aliran dasar (base flow) yang mengurangi
tinggi pada tampungan yang terisi air.
h. Input perbandingan antara tinggi tampungan dipermukaan tanah dengan tinggi
Production store,
R R
x1 = 0,7. Untuk perhitungan x1 pada tanggal 2 Januari 2002,

R
x1 = ( xR )
1
(1 januari 2002)

i. Menghitung perubahan groundwater (F)


R 72
F=X 2
x1( ) =0,292

Nilai F merupakan groundwater yang dipengaruhi oleh X2 yaitu fungsi dari perubahan
air tanah ang memperngau tinggi dari Routing storage
Jika nilai X2 bernilai negatif maka nilai F akan menghasilkan nilai negatif, ini berarti air
dari tampungan keluar dan masuk ke aquifer. Serta nilai Qd (debit direct) menjadi nol atau
menjadi sangat kecil.
j. Jumlah air yang mencapai routing store dibagi menjadi aliran cepat dan aliran lambat.
Aliran cepat di routing dengan unit hidrograf UH1 dan aliran lambat dengan UH2. 90% dari Pr
dirouting oleh unit hidrograf UH1 dan sisanya di routing dengan UH2 Koefisien ini bukanlah
angka yang tidak bisa dirubah, menurut penelitian yang telah dilakukan Edijatno pada 144 das
yang terdapat di Prancis memperlihatkan kerja model yang optimal dengan koefisien tersebut.
UH1 didefinisikan berdasarkan waktu, t sebagai berikut:
5
t
untuk t 0, SH1(t) = 0 , 0 < < 4 , SH1(t) = ( )
X4
2

5
1
t = 1, SH1(1) = ( ) 3,06
2
=0,00045

Seperti SH1, SH2 dicari sebagai berikut:


5
1 t 2
( )
Untuk 0 < < 4 , SH2(t) = 2 X 4 , Untuk 0 < < 24,
5
1 t
(
SH2(t) = 1 2 2 X 4 ) 2

5
1 1 2
(
T=1, SH2(1) = 1 2 2 3,06 =0,00022 )
UH1 dan UH2 dirumuskan sebagai berikut:
1 = 1 11.
UH1 = SH1 = 0,00045
UH1 pada ordinat t = 2 ,UH1 = 0,0021 0,00045 = 0,002.
UH2 = SH2j SH2j1.
UH2 = SH2 = 0,00022
UH2 pada ordinat t = 2 , UH2 = 0,0013 0,00022 = 0,00104.
V11 = PR 0,9 UH1 = 0,347 0,9 0,00045 = 0,00014
Untuk perhitungan V11 2 januari 2002,
V11 = V12 1 januari 2002 + PR 0,9 UH1
= 0,00014+0,3260,90,002 = 0,00078
V21 = PR 0,1 UH1 = 0,347 0,1 0,00045 = 0,0000078
Untuk perhitungan V21 2 januari 2002,
V21 = V22 1 januari 2002 + PR 0,1 UH1
= 0,0000078+0,3260,10,002 = 0,000043.
k. Menghitung nilai R yang merupakan ketinggian dari routing store, dengan catatan R
tidak pernah melebihi X3, ketinggian routing store berubah seiring bertambahnya Q9 dari UH1
dan F, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
V +F
(
R' =max ( 0 ;+Q 9+ F ) R ' =max 0 ; R+ 11
X3 )
0,00014+0,292
(
max 0; 0,7+
1,03
=0,804 )
Debit Qr dari tampungan dapat dihitung dengan persamaan:
{[ ( ) ] }=0,804 x 1,03 {1[ 1+( 0,804 ) ] }=0,737
4 1 1
' R 4 4 4
Qr=R 1 1+
X3

l. Dimana Qr selalu lebih rendah dari R. Ketinggian tampungan kemudian dapat


dihitung dengan persamaan
R '' R '
R' ' =R' Qr = Qr=0,8040,189=0,737
X3 X3
m. Menghitung nilai Qd, yang merupakan jumlah air yang berasal dari routing
(penelusuran) dihitung dengan persamaan:
Qd =max ( 0 ; Q1+ F )=max ( 0 ;V 21+ F )

=max(0; 0,0000078 + 0,292) = 0,292


n. Menghitung debit total
Q = Qr + Qd = 0,292 + 0,189 = 0,481 mm/hari

Anda mungkin juga menyukai