Anda di halaman 1dari 11

JAWABANDANPEMBAHASAN

194.Laki-laki umur 26 tahun, HIV (+), CD4 : 250, 5 mgg yang lalu
mendapat terapi inhibitor reverse, transcriptase dan reverse protease
mengeluh lemas dan mudah lelah. Hb dari 12 turun menjadi 8. Yang
paling mungkin menyebabkan anemia...
A. Menurunnya produksi eritrosit
B. Defisiensi folat
C. Meningkatnya antibodi eritrosit
D. Meningkatnya fragilitas eritrosit
E. Meningkatnya antibodi eritrosit
Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Efek samping terapi dengan inhibitor reverse transcriptase pada
penderita HIV/AIDS antara lain : nyeri kepala, lemah, intoleransi saluran
cerna, insomnia, anemia, netrpopenia, penekanan sumsum tulang,
tergantung dosis miopati, peningkatan enzim CPK, hepatitis,
kardiomiopati dan perubahan warna kuku. Pada pasien ini kemungkinan
besar anemianya karena penekanan sumsum tulang.
(kapita selekta kedokteran jilid I, hal 578)

10.Seorang anak laki-laki berusia 23 bulan dengan BB 6,1 kg dan PB 78 cm.


Dibawa ibunya kedokter karena terlalu kurus. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan anak cengeng, terlihat sayu, otot hipotrofi dan jaringan
subkutannya sedikit serta oedem pada dorsum pedis. Ibunya mengatakan
bahwa setiap kali diberi makan ia muntah. Kemungkinan diagnosis adalah
A. KEP II
B. KEP Marasmus
C. KEP Campuran
D. KEP III
E. KEP kwashiorkor
Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Pada anak ini mengalami KEP berat. Secara klinis ada 3 tipe yaitu KEP
kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-kwashirkor.
a. KEP berat tipe kwashiorkor
Edema, umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada kaki
(dorsum pedis)
Wajah membulat dan sembab.
Pandangan mata sayu.
Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok.
Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis.
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkupas (crazy
povement dermatosis)
Sering disertai : infeksi, anemia, diare.
b. KEP berat tipe Marasmus
Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutan sangat sedikit sampai
tidak ada
Perut cekung.
Sering disertai : penyakit kronik, diare kronik.
c. KEP berat tipe Marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klnik
kwashiorkor dan marasmik, dengan BB/U < 60% median WHO-NCHS
disertai edema yang tidak mencolok.

Pada pasien diatas menurut gejala kliniknya merupakan KEP berat tipe
campuran (Marasmik-Kwashiorkor)
(Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, hal 514)

11.Berapa kalori yang dibutuhkan untuk fase initial pada pasien tersebut ..?
A. 300 kal/HR
B. 400 kal/HR
C. 500 kal/HR
D. 600 kal/HR
E. 700 kal/HR
Kunci jawaban : D
Pembahasan :
Prinsip pemberian nutrisi pada KEP Berat pada fase inisial/stabilisasi
adalah :
Porsi kecil, sering, rendah serat dan rendah laktosa
Oral atau nasogastrik (jangan mulai dengan nutrisi parenteral)
Energi : 100 kkal/kgBB/hari
Protein : 1-1.5 g/kgBB/hari
Cairan : 130 mL/kgBB/hari (100 mL/kgBB bila ada edema berat)
Bila anak mendapatkan ASI, teruskan tetapi beri formula khusus
terlebih dahulu.
Pada pasien ini, kebutuhan energinya 100 kkal/kgBB/hari, dengan berat
badan 6.1 kg maka kebutuhan totalnya menjadi 610 kkal/hari. Jawaban yang
paling mendekati adalah option D.

19.Anak, facies mongoloid. Ada garis similian jelas. Tidak demam.


Diagnosanya adalah...
A. Sindroma Turner
B. Sindroma Patau
C. Sindroma Dowm
D. Sindroma Klinelfetter
E. Sindroma Jacob
Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Tanda-tanda syndrome Down :
Bentuk kepala yang relatif lebih kecil dari normal (microcephaly)
Adanya bentuk wajah yang khas (facies mongoloid)
Adanya garis melintang pada telapak tangan (simian crease)
Sela hidung yang datar, mulut kecil, dan lidah menonjol keluar
(makroglossia)
Mata sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epichantal
fold)
Tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya dan jarak antara jari
ke-1 dan ke-2 melebar baik pada tangan maupun kaki.
Lapisan kulit tampak keriput (dermatogliphics)
Tinggi badan relatif pendek, mulut mengecll dan hidung mendatar
menyerupai orang mongolia (facies mongoloid)

47. Seorang ibu membawa anak perempuannya Azka berusia 5 tahun ke


tempat praktek dr.Panjaitan. Azka mengalami panas selama 5 hari dan
terjadi percakapan seperti berikut :
Ibu :Dokter anak saya ini lho sumer-sumer sudah 5 hari.
Saya khawatir kok sumer-sumer terus sudah saya beri
obat sirup anak tapi nggak sembuh-sembuh. Kira-kira
kenapa ya dok?
Dr. Panjaitan : Maaf, kenapa bu? Sumer-sumer bu? Bisa dijelaskan apa
itu?
Apa penyebab tidak efektifnya komunikasi dokter dengan pasien pada
ilustrasi diatas?
a. Dokter tidak dapat menjadi pendengar yang baik
b. Pasien memiliki pengetahuan yang terbatas
c. Dokter gagal melakukan proses enconding informasi
d. Adanya semantic barrier
e. Adanya Noise dalam proses komunikasi
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Pada wawancara dokter-pasien di atas tampak adanya semantic barrier
(istilah yang tidak umum) berupa kata sumer-sumer yang tidak dipahami
pasien. Pembahasan sudah jelas.

6. Seorang ibu membawa anak perempuannya Ani berusia 3 tahun ke


tempat praktek dr.Andi. Ani mengalami panas selama 5 hari dan terjadi
percakapan seperti berikut :
dr.Andi : O...anak ibu sudah panas selama 5 hari. Waduh bisa-bisa DHF
ini, kok tidak segera dibawa kesini waktu awal-awal panas
kemarin?
Ibu : Anak saya kenapa dok? DHF itu apa dokter saya tidak paham?
Apa penyebab tidak efektifnya komunikasi dokter dengan pasien pada
ilustrasi diatas?
a. Dokter tidak dapat menjadi pendengar yang baik
b. Pasien memiliki pengetahuan yang terbatas
c. Dokter gagal melakukan proses enconding informasi
d. Pasien terlalu banyak memberikan pertanyaan
e. Dokter tidak memahami latar belakang budaya pasien
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Sudah jelas. Pada wawancara diatas, dokter gagal menterjemahkan istilah
medis menjadi istilah awam yang dapat dipahami oleh pasiennya.

48. Anda sedang melakukan visite pasien anak perempuan usia 12 tahun
yang menderita tifus abdominalis dan terjadi percakapan sebagai berikut:
Dokter : Selamat siang
Pasien : Selamat siang, dokter
Dokter : Banyak teman sekolah yang barusan menjenguk ya?
Pasien : Iya, dok senang banget banyak temanyang menjenguk
dan bisa ngobrol lama. Senang sih ketawa terus ........
sampai tidak terasa perut aku sakit
Bagaimana respon selanjutnya yang paling tepat ?
a. Lho.....sakit perutnya masih kadang-kadang dirasakan?
b. Tapi senang khan dijenguk teman-teman.....sampai sakit perut pun
tidak dirasakan
c. Ya....obatnya harus cepat diminum supaya rasa sakit perutnya hilang
d. Nah kalau begitu sakit perut kamu bukan karena tifus tapi karena
terlalu banyak ketawa
e. Sepertinya sakit perut kamu sudah tidak bermasalah lagi
Kunci Jawaban : B
Pembahasan : sudah jelas.

49. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa oleh kedua orang tuanya
ke UGD karena lemah dan seluruh badannya teraba dingin. Dari
anamnesis diketahui bahwa sejak 4 hari yang lalu anak menderita panas
tinggi dan mengeluh sakit perut, bila diberi paracetamol panasnya turun
kemudian panas lagi. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium mengarah
pada diagnosis DBD stadium IV. Resusitasi dilakukan selama 1 jam tidak
berhasil mengatasi syok dan pasien dinyatakan meninggal.
Bagaimana cara menyampaikan yang tepat kepada orang tuanya?
a. Menyampaikan informasi kepada orang tua secara langsung segera
setelah anaknya dinyatakan meninggal
b. Menyampaikan informasi bahwa pasien DBD stadium lanjut biasanya
tidak dapat tertolong dan sebagian besar meninggal
c. menyampaikan rasa duka cita karena anaknya tidak dapat tertolong
dan memberikan informasi tentang penyakit dan penyebab
kematiannya setelah orang tua tenang
d. menyampaikan bahwa kematian anaknya disebabkan karena
penyakitnya sudah parah akibat keterlambatan pengobatan
e. menyampaikan bahwa kalau tidak terlambat membawa ke UGD,
kemungkinan anaknya masih dapat tertolong
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : sudah jelas.

60. Anak BB=25 kg, butuh PCT 10mg/kgBB/x. sediaan 500mg. Butuh untuk
4 hari. Berapa kablet yang diberikan
a. X
b. VIII
c. VI
d. IV
e. XX
Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Kebutuhan paracetamol anak = 10 mg x 25 = 250 mg/kali, biasanya
diberikan setiap 8 jam jadi dalam sehari diberikan 3 kali. Kebutuhan
paracetamol perhari = 3 x 250 mg = 750 mg/hari (1.5 tablet/hari).
Direncanakan diberikan 4 hari, jadi paracetamol yang diperlukan 6 tablet.

105.Seorang anak laki usia 23 bulan, BB 6,1 kg, PB 78 cm, dirawat di RS


dengan diare kronis. Anak cengeng, wajah sayu, otot hipotrofi, & jar
subkutis sangat sedikit + udem pada dorsum pedis. Tiap kali makan
muntah. Diagnosis?
a. KEP II
b. KEP kwashiorkor
c. KEP III
d. KEP kwashiorkor + marasmik
e. KEP marasmik
Kunci jawaban : D
Pembahasan :
Pada anak ini mengalami KEP berat. Secara klinis ada 3 tipe yaitu KEP
kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-kwashirkor.
d. KEP berat tipe kwashiorkor
Edema, umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada kaki
(dorsum pedis)
Wajah membulat dan sembab.
Pandangan mata sayu.
Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok.
Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis.
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkupas (crazy
povement dermatosis)
Sering disertai : infeksi, anemia, diare.
e. KEP berat tipe Marasmus
Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutan sangat sedikit sampai
tidak ada
Perut cekung.
Sering disertai : penyakit kronik, diare kronik.
f. KEP berat tipe Marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klnik
kwashiorkor dan marasmik, dengan BB/U < 60% median WHO-NCHS
disertai edema yang tidak mencolok.

Pada pasien diatas menurut gejala kliniknya merupakan KEP berat tipe
campuran (Marasmik-Kwashiorkor)
(Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, hal 514)

113.Seorang anak umur 18 bulan dirawat di RS untuk evaluasi diare


persisten/ kronis dan penurunan berat badan selama beberapa bulan.
Berdasarkan keterangan ibunya, anak sering mengalami batuk pilik dan
nafsu makan menurun. Pemeriksaan jasmani menunjukkan kekurangan
lemak subkutan, sedikit odem di daerah kaki dan perut. Pada KMS
tercatat bahwa berat badan dan tinggi badan jauh di bawah garis merah
(dibawah normal).
Apa kemungkinan penyebab penyakit pada pasien tersebut?
a. infeksi enteral
b. infeksi parenteral
c. atropi dari organ (mis. Usus, pankreas dll)
d. alergi makanan
e. psikogen
Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Faktor risiko diare kronik/persisten :
Umur muda (< 18 bulan)
Tidak mendapatkan ASI atau baru dikenalkan dengan susu
sapi/formula
Kurang gizi
Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
Tata laksana diare akut yang tidak tepat.
Melemahnya imunitas
Komplikasi : dehidrasi, renjatan hipovolemik, hipokalemia, hipoglikemia,
intoleransi laktosa sekunder, kejang, atau malnutrisi energi protein.
Pada anak ini kemungkinan mengalami komplikasi dari infeksi enteral
(usus) berupa malnutris energi protein. Penyebab penyakit pada pasien
tersebut adalah infeksi enteral (diare kronik/persisten) yang
berkomplikasi.

114.Seorang anak umur 18 bulan dirawat di RS untuk evaluasi diare


persisten/ kronis dan penurunan berat badan selama beberapa bulan.
Berdasarkan keterangan ibunya, anak sering mengalami batuk pilik dan
nafsu makan menurun. Pemeriksaan jasmani menunjukkan kekurangan
lemak subkutan, sedikit odem di daerah kaki dan perut. Pada KMS
tercatat bahwa berat badan dan tinggi badan jauh di bawah garis merah
(dibawah normal).
Apa kemungkinan penyebab penyakit pada pasien tersebut?
a. infeksi enteral
b. infeksi parenteral
c. atropi dari organ (mis. Usus, pankreas dll)
d. alergi makanan
e. psikogen
Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Faktor risiko diare kronik/persisten :
Umur muda (< 18 bulan)
Tidak mendapatkan ASI atau baru dikenalkan dengan susu
sapi/formula
Kurang gizi
Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
Tata laksana diare akut yang tidak tepat.
Melemahnya imunitas
Komplikasi : dehidrasi, renjatan hipovolemik, hipokalemia, hipoglikemia,
intoleransi laktosa sekunder, kejang, atau malnutrisi energi protein.
Pada anak ini kemungkinan mengalami komplikasi dari infeksi enteral
(usus) berupa malnutris energi protein. Penyebab penyakit pada pasien
tersebut adalah infeksi enteral (diare kronik/persisten) yang
berkomplikasi.

2. Seorang laki-laki berumur 32 tahun, mengeluh sering pusing. Pada


pemeriksaan fisik ditemukan anemia, tekanan darah 120/80, nadi : 60 /
menit.Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb : 9,4 g/dl, Hapusan darah
tepi ditemukan target sel +, dan gambaran anemia hemolitik. Istri
penderita ternyata juga didapatkan gambaran klinis dan laboratorium
yang sama. Penyakit tersebut termasuk pewarisan gen autosomal
dominan. Kemungkinan berapa % anak dari pasangan suami istri tersebut
tidak menderita penyakit yang sama ( normal ):
A. 0%
B. 25 %
C. 50 %
D. 75 %
E. 100 %
Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Ayah dan Ibu mempunyai gambaran klinis dan laboratorium yang sama,
menandakan menderita penyakit yang sama.
Ayah dan Ibu diumpamakan mempunyai kromosom Aa.
Jadi, jika menggunakan Hukum Mendel didapatkan :
Aa x Aa AA, Aa, Aa, aa
AA biasanya letal (25%)
Aa menunjukkan gejala klinik (50%)
aa normal (25%)
jadi kemungkinan anak lahir normal adalah 25%.

3. Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun dengan tunamental. Pada


pemeriksaan fisik ditemukan fenotip seorang laki-laki dengan tanda-tanda
wanita yaitu suara tinggi, pertumbuhan payudara, testis kecil, alat
genetalia luar tampak normal.Pemeriksaan analisa semen tidak
ditemukan spermatozoa. Pemeriksaan kariotip ditemukan tambahan seks
kromosom X sehingga nomenklatur kromosom adalah 47,xxy dan formula
kromosomnya 2n + 1 ( Trisomi seks kromosom ). Diagnosis manakah
yang paling tepat untuk kasus diatas ?
A. Turner Syndrome
B. Klinefelter Syndrome
C. Patau Syndrome
D. Edward Syndrome
E. Down X Syndrome
Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Sindrom Klinefelter merupakan sindrom terbanyak yang ditemukan pada
pria. Biasanya genotipe-nya adalah 47, xxy Tanda-tandanya adalah :
Tidak mengalami perkembangan sex sekunder seperti penis atau
testis yang tidak berkembang.
Perubahan suara (suara tinggi)
Bulu-bulu di tubuh tidak tumbuh.
Biasanya tidak bisa membuahi.
Pertumbuhan payudara
Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya
45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis
kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis).
Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada
kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki,
namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa
menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta
payudaranya tumbuh.
Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom
gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-
nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat
kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-
orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom
Jacobs.
Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom
autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom
nomor 13, 14, atau 15.
Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom.
Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18.
Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek,
telinga agak ke bawah dan tidak wajar.

4. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan perkembangan terlambat


Anak tersebut merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan lipatan pada kelopak mata, wajah bulat,
rambut jarang, jarak kedua mata berjauhan, mulut selalu terbuka, hidung
agak lebar, genetalia kurang sempurna perkembangannya, IQ penderita
imbecile, pada kariotip ditemukan tambahan autosom pada nomor 21dan
formula kromosomnya 47xy + 21. Diagnosis manakah yang paling tepat
untuk kasus diatas ?
A. Kline Felter Syndrome
B. Patau Syndrome
C. Down Syndrome
D. Turner Syndrome
E. Tripel X Syndrome
Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya
kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan
sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon
Down.
Tanda-tanda syndrome Down :
Bentuk kepala yang relatif lebih kecil dari normal (microcephaly)
Adanya bentuk wajah yang khas (facies mongoloid)
Adanya garis melintang pada telapak tangan (simian crease)
Sela hidung yang datar, mulut kecil, dan lidah menonjol keluar
(makroglossia)
Mata sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epichantal
fold)
Tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya dan jarak antara jari
ke-1 dan ke-2 melebar baik pada tangan maupun kaki.
Lapisan kulit tampak keriput (dermatogliphics)
Tinggi badan relatif pendek, mulut mengecll dan hidung mendatar
menyerupai orang mongolia (facies mongoloid)
Biasanya mempunyai IQ yang rendah.

1. Seorang bapak 55th. ditemukan tidak sadar di kebun dan disampingnya


ditemukan alat penyemprot hama tanaman. Dari anamnesa di rumah
sakit, diketahui bahwa selama 1 minggu ini memang mengeluh sakit
perut dan sering buang air besar. Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya,
tidak merokok dan tidak minum alkohol, tapi akhir-akhir ini antusias
mengisi kegiatannya dengan berkebun. Dari pemeriksaan didapatkan
keadaan tidak sadar, tidak ada tanda trauma, kedua pupil mengecil dan
tidak berespon terhadap cahaya, mulut berliur banyak, kulit hangat dan
berkeringat, T=140/90 mmHg, N=72/mnt reguler, pernafasan 30/mnt
dangkal. Pada auskultasi terdengar wheezing dan ronkhi, suara jantung
normal, dan di abdomen terdengar suara usus yang hyperaktif. Dari
jawaban di bawah ini, manakah obat yang paling tepat mengatasi
keadaan tersebut ?
a. Dimercaprol
b. Penicillamine
c. Atropin
d. Acetyl cystein
e. Sodium bicarbonate
Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Pada pasien tersebut kemungkinan mengalami keracunan insektisida
golongan organofosfat.
Tanda-tanda klinis keracunan organofosfat :
Konstriksi pupil
Penglihatan kabur
Stimulasi otot-otot intestinal berupa kejang perut, muntah, dan
diare
Perangsangan kelenjar sekretoris berupa : rinorrhea, salivasi,
banyak keringat dan bronkore
Gejala gangguan pernafasan
Penekanan aktivitas cardiac sinus pacemaker
Gangguan konduksi atrioventrikular.
Tremor, kejang, fascikulasi sampai paralisis flasid.
Pasien diatas menunjukkan gejala klinis keracunan organofosfat sehingga
obat yang tepat untuk menanganinya adalah sulfas atropin.

1. Lakilakimeninggaldiladang.Kakukakusendikarena
A. Meningkatnyacairandisarkoplasma
B. Tidaktergradasinyaasetilkolindisynaps
C. Pusattubuhberhenti
D. Motorneurontidakaktif
E. Semuaenzimtidakbekerja
Kuncijawaban:B
Pembahasan:
Lakilaki meninggal di lading, kemungkinan besar karena keracunan insektisida
terutamagolonganorganofosfat.Insektisidagolonganinisangattoksikdanbekerja
denganmenghambatdanmengaktivasienzymasetilkolinesterase.Enziminisecara
normal menghancurkan asetilkolin yang dilepaskan oleh susunan saraf pusat,
ganglionautonom,ujungujungsarafparasimpatis,danujungujungsarafmotorik.
Hambatanasetilkolinesterasemenyebabkantertumpuknyasejumlahbesarasetilkolin
padatempattempattersebut.

2. Dalam perencanaan suatu program perlu indikator proses dan masukan. Terkait
programDepkesIndonesiaSehat2010,indikatoryangpalingsesuaiadalah
A. Angkakesakitanmalaraiper1000penduduk
B. PersentasependudukyangmemanfaatkanPuskesmas
C. Persentaserumahsehat
D. Persentasepersalinanolehtenagakesehatan
E. PersentasePosyanduPurnamadanMandiri
Kuncijawaban:E
Pembahasan:
ProgramDepkesIndonesiaSehat2010bisadilihatdiwww.bankdata.depkes.go.id.

Anda mungkin juga menyukai