Anda di halaman 1dari 15

--PROPOSAL MINI

PROJECT--

PENGENDALIAN DIABETES MELITUS


DAN HIPERTENSI MELALUI
PENYELENGGARAN POSBINDU PTM
DI PUSKESMAS LABUHA

DR.DIAN INDRAYANI
DR.MUTHIA SYARIFA YANI
LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus
Proporsi DM 6,9%.
Proporsi Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) 29,9%
Proporsi Gula Darah Puasa Terganggu 36,6%
DM di kota = DM di desa
Prevalensi DM meningkat dari 1,1 persen (2007) menjadi 2,1 persen
(2013)
DM di Indonesia meningkat hampir 2 kali lipat dibanding tahun 2007

Riskesdas 2013
LATAR BELAKANG

Hipertensi
Prevalensi hipertensi di Indonesia 25,8% (populasi >18 tahun)
Hipertensi di Maluku Utara 21%
63,2% kasus hipertensi tidak terdiagnosis
Prevalensi hipertensi perempuan > laki-laki

Riskesdas 2013
LATAR BELAKANG

Puskesmas Labuha
Hipertensi dan DM termasuk 10 besar diagnosis pasien yang berobat di
poli umum Puskesmas Labuha dalam tiga bulan terakhir (Mei-Juli 2016)
Pasien terbanyak berasal dari desa Labuha (hipertensi) dan desa
Amasing Kota (DM)
Pasien yang paling banyak datang ke Posyandu adalah dari desa Tomori
(72 pasien pada triwulan 2 tahun 2016)
Belum ada program PTM yang berkelanjutan

Register Pasien BPJS Puskesmas Labuha


Arsip Kegiatan Posyandu Lansia
Posbindu PTM

Merupakan upaya peran serta masyarakat dalam melakukan


kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM
utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik.
Faktor resiko PTM meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol,
pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stress,
hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia
Menindak lanjuti secara dini faktor resiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar.
Tujuan

Mengendalikan kejadian dan faktor resiko PTM di


masyarakat

Meningkatkan deteksi dini PTM di masyarakat

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai


PTM yang dideritanya atau berisiko dideritanya

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan


pengendalian PTM melalui program kader Posbindu PTM

Merubah perilaku masyarakat ke arah gaya hidup yang lebih sehat.


PELATIHAN PTM

Pelatihan Kader Posbindu PTM


Bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang PTM,
faktor risiko, dampak, dan pengendalian penyakit tidak
menular.
Pelatihan dilakukan di Puskesmas Labuha, Desa Tomori.

Penyuluhan Masyarakat
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness
masyarakat secara umum mengenai DM dan hipertensi.
Sasaran Pelatihan

keluarga dari penyandang penyakit tidak


menular (boleh penderita PTM ataupun
Pelatihan yang sehat)
Kader minimal lulusan SLTA, atau setidaknya
Posbindu
berusia >15 tahun
Target 20 orang

Sasaran utama adalah masyarakat


Pelatihan penyandang penyakit tidak menular
Masyarakat dengan usia 30 tahun ke atas
Target 50 orang
Jadwal Kegiatan Pelatihan PTM

Pelatihan kader posbindu dan penyuluhan Puskesmas Labuha, desa


Tomori dilakukan dari tanggal 27-28 Agustus 2016 pukul 08.00 WIT
10.00 WIT. Pengukuhan kader akan dilakukan pada hari Minggu, 28
Agustus 2016.
Tangg
Kegiatan Jam Rincian Kegiatan
al
8.00 Skrining tekanan darah
Sabtu,
8.30 Pretest
27 Pelatihan
9.00 Penyuluhan
Agustu Kader PTM
9.30 Diskusi
s 2016
10.00 Posttest
Meja 1 Pendaftaran dan Pencatatan

Pengukuran
Meja 2 Pengukuran TB, BB, IMT Tekanan
Darah
Posbindu PTM

Minggu,
28
Agustus Obat dan
Meja 3 Konseling, Edukasi
2016 Rujukan

7.30 Skrining tekanan darah


Senam PTM, 8.00 Senam PTM
Diskusi 9.00 Diskusi Interaktif
Interaktif,
Pengukuhan 10.00 Pengukuhan Kader PTM
Kader
Hasil Yang Diharapkan

Bagi Kader
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai PTM yang dideritanya atau berisiko dideritanya
Meningkatkan deteksi dini PTM di masyarakat

Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai PTM yang dideritanya atau berisiko dideritanya
Merubah perilaku masyarakat ke arah gaya hidup yang lebih
sehat
ALUR KERJA

Pengajuan Monitoring
Pengisian Penunjukan Pelaksanaan
Proposal ke dan
Kuesioner Kader Kegiatan
sponsor Evaluasi
Pembiayaan

Print buku materi = Rp 60.000,-


Print Leaflet dan Fotocopy = Rp 50.000,-
Fotocopy buku materi (400 lembar x Rp 300,-) = Rp 120.000,-
Fotocopy soal = Rp 20.000,-
Cetak sertifikat(20 lembar x Rp 15.000,-) = Rp 300.000,-
Stik GDS = Rp 150.000,-
Konsumsi senam = Rp 150.000,-
Transport = Rp 100.000,-
TOTAL Rp 950.000,-
Sumber: BPJS, Sponsor, BOK
SARAN?

Pembiayaan
Tempat
Alur Kerja
Kader dapat apa?
Pendamping dari Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai