Anda di halaman 1dari 8

Praga 18-2 Laporan Keuangan Likuidasi

Akuntansi Tim Likuidasi

Tim likuidasi dalam kasus kepailitan mengambil alih aktiva dari perusahaan yang pailit.
Likuidasi bertanggung jawab atas aktiva-aktiva tersebut sampai dilepaskan. Undang-undang
kepailitan tidak memuat prosedurakuntansi yang terinci seperti bagaimana tim likuidasi tersebut
sebaiknya membuat pencatatan akuntansi baru untuk membentuk akuntabilitas atas harta pailit
dan menunjukkan pelepasan tanggungjawab, atas apakah catatan akuntansi perusahaan yang ada
harus dilanjutkan dibawah petunjuk tim likuiditas

Tim likuidasi PT Serba Salah dalam ilistrasi ini membuat catatan akuntansi yang baru.
Aktiva dicatat dalam buku likuidasi pada nilai buku, bukan nilai yang diharapkan dapat
direalisasi, karena pengaruh subjektivitas dalam menilai jumlah yang dapat direalisasikan pada
saat pernyataan pailit diajukan. Perkiraan kontra aktiva dihilangkan dari buku karena mereka
tidak mempunyai pengaruh dalam likuidasi dan juga karena akan menyederhanakan upaya
likuidasi. Jurnal berikut ini dibuat untuk memulai pembukuan tim Likuidasi PT Serba Salah:
Untuk mencatat kustodi ulai pembukuan tim likuidasi PT Serba Salah

Setelah membukukan kustodi harta pailit, tim likuidasi mencatat keunutngan dan
kerugian dan biaya likudasi langsung pada perkiraan modal harta pailit. Aktiva dan kewajiban
yang tidak tercatat yang ditemukan oleh tim likuidasi juga masuk dalam perkiraan modal harta
pailit. Untuk membedakan aktiva dan kewajiban yang ternasuk dalam harta pailit awal dengan
yang dibeli karena likuidasi, aktiva, dan kewajiban dicatat setelah harta pailit yang dibebankan
pada tim likuidasi diidentifikasi sebagai baru

Transaksi dua peristiwa selama bulan pertama likuidasi PT Serba Salah dijelaskan dan
jurnal umum untuk mencatatnya dalam buku likuidasi diberikan sebagai berikut :

1. Diterima tagihan untuk biaya utilitas yang sebelumnya tidak tercatat sebesar Rp500.000
Modal harta pailit Rp500.000
Hutang Biaya Utilitas-baru Rp500.000

2. Aktiva tak berwujud dinilai tiak berharga dan dihapuskan


Modal harta pailit Rp 6.000.0000
Aktiva tak berwujud Rp 6000.000

3. Semua item persediaan terjual seharga Rp48.000.000, dimana Rp18.000.000 secara kredit
dan Rp3.000.0000
Kas Rp30.000.000
Piutang dagang-baru Rp18.000.000
Modal harta pailit Rp2.000.000
Persediaan Rp50.000.000

4. Perlengkapan dijual tunai sebesar Rp 14.200.000


Kas Rp14.200.000
Modal harta pailit Rp15.800.000
Peralatan Rp30.000.000

5. Gaji dan pajak bumi dan bangunan yang terhutang pada tgl 1 Agustus Dibayar
Hutang gaji Rp13.000.000
Hutang Pajak Rp2.000.000
Kas Rp15.000.000
6. Tanah dan bangunan terjual seharga Rp64.000.000 tunai, dan hutang hipotik serta hutang
bunga yang berhubungan dibayar
Kas Rp64.000.000
Tanah Rp15.000.000
Bangunan Rp40.000.000
Modal harta pailit Rp9.000.0000
Hutang hipotik Rp50.000.000
Hutang bunga Rp5.000.000
Kas Rp55.000.000

7. Polis asuransi (termasuk didalam biaya dibayar dimuka) dibatalkan, dank as


dikembalikan sebesar Rp1000.000 diterima
Kas Rp1.000.000
Biaya dibayar dimuka Rp1.000.000

8. Piutang dagang sebesar Rp21.000.000 berhasil ditagih dari jumlah yang terhutang pada
PT Serba Salah tanggal 1 Agustus. Sisa Rp 4.000.000, tidak dapat ditagih
Kas Rp21.000.000
Modal harta pailit Rp4.000.000
Piutang dagang Rp25.000.000

9. Penerimaan Rp21.000.000 dipakai untukj membayar hutang wesel bank dan bunganya
Hutang bunga Rp2.000.000
Hutang wesel-bank Rp19.000.000
Kas Rp21.000.000

10. Biaya administrasi yang diperkirakan Rp3.000.000 dibayar


Modal harta pailit Rp3.000.000
Kas Rp3.000.000

11. Biaya Tim Likuidasi Rp2.000.000 diakui


Modal pailit Rp2.000.000
Hutang biaya likuidasi-baru Rp2.000.000

Setelah transaksi dan peristiwa sampai tanggal 31 Agustus dimasukkan dalam buku tim
likuidasi, laporan keuangan dapat dibuat jika dibutuhkan untuk menunjukkan kemajuan likuidasi
dan posisi keuangan tanggal 31 Agustus 19X2.

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

Laporan ini dibuat langsung dari jurnal dalam perkiraan kas yang muncul dalam bentuk sebagai
berikut :

Peraga 18-3 menggambarkan laporan interim penerimaan kas dan pengeluaran kas tim
likuidasi untuk periode 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 19x2. Karena semua pengeluaran
memerlukan persetujuan pengadilan, laporan sebaiknya merupakan ikhtisar keuangan yang
berguna.

Laporan Perubahan Modal Harta Pailit. Data yang termuat dalam perkiraan modal harta pailit
menjadi dasar untuk pembuatan laporan perubahan modal harta pailit (deficit). Perkiraan tersebut
nampak dalam ikhtisar sebagai berikut :
Peraga 18-4 menggambarkan perubahan dalam modal harta pailit PT Serba Salah untuk
periode 1 Agustus sampai 31 Agustus 19X2. Perhatikan bahwa laporan itu memisahkan
keuntungan dan kerugian atas realisasi aktiva dari biaya yang berhubungan dalam melikuidasi
perusahaan.

Neraca. Neraca dibuat langsung dari saldo buku besar tim likuidasi dan disajikan dalam
peraga 18-5. Dua jumlah penting yang muncul dineraca-kas dan deficit harta pailit didukung oleh
jumlah dari laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas (peraga 18-3) dan perubahan dalam
harta pailit (Peraga 18-4). Laporan yang disajikan pada peraga 18-3, 18-4, 18-5 adalah dalam
bentuk yang sangat dikenal oleh akuntan, tapi anda akan ingin untuk membandingkan laporan
keuangan ini dengan laporan tradisional realisasi dan likuidasi yang disajikan dalam peraga 18-6.
Praga 18-3 Laporan Interim Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Tim Likuidasi

Anda mungkin juga menyukai