Anda di halaman 1dari 19

Bab VI

AKUNTANSI ZAKAT
INDUSTRI
Tujuan Pembelajaran

 Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik aktivitas industri dan


sejauhmana ketundukkannya kepada zakat
 Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk fiqh zakat aktivitas industri
 Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri:
 Mahasiswa dapat melakukan penentuan dan penilaian harta zakat
dalam aktivitas industri
 Mahasiswa dapat melakukan penentuan dan penilaian tanggungan
pembayaran dalam aktivitas industri
 Mahasiswa dapat menyebutkan nisab dan harga zakat aktivitas
industri
 Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri
bagi proyek perorangan
 Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri
bagi perusahaan
 Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat bengkel industri
Dasar

“Hai orang-orang yang beriman


nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari yang kami keluarkan dari
bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 267)
Bentuk fiqh zakat aktivitas industri

 Pendapat Pertama, Zakat industri diqiyaskan ke


zakat pertanian (5%) dan modal dikenakan zakat
2,5%
 Pendapat Kedua, Diqiyaskan dengan zakat
perdagangan atas asset tetap dan beredar
dikenakan 2,5%. Hal ini bertentangan dengan tidak
tunduknya harta yang digunakan untuk memperoleh
hasil usaha.
 Ketiga, diqiyaskan ke zakat perdagangan, berbeda
dengan pendapat kedua adalah wi’a zakat, pendapat
ketiga menyatakan bahwa modal tidak termasuk
dizakati.
Dr. Husein Shahatah mentarjih (menguatkan)
pendapat terakhir yang sesuai dengan hukum
zakat secara umum, diantaranya:
 Tidak wajib zakat atas asset tetap yang
digunakan untuk produksi, tetapi zakat
dikenakan atas harta bersih
 Zakat diwajibkan atas harta yang beredar

dipotong tanggungan yang kontan


 Peran unsur manusia dalam aktivitas industri

diperhitungkan
Penghitungan zakat aktivitas industri

Aset yang tunduk pada Zakat:


Barang jadi, barang dalam proses, bahan
baku dan spare part yang dijual-belikan
Piutang, pelanggan, nota penerimaan,
perjanjian, akad salam, qardh hasan dan
current deposit yang dihutangkan
Harta tunai pada bank dan dalam bentuk
kas, ex: wadiah, current deposit, uang kas
Penghitungan zakat aktivitas industri

Yang tidak tunduk pada zakat


Aset tak berwujud
Aset tetap berwujud yang digunakan untuk
aktivitas produksi
Penanaman Investasi awal
Current deposit yang dibekukan
Premi Letter of Guarantee
Spare part yang tidak dijual belikan
Alat Produksi, ex: mesin produksi
Penghitungan zakat aktivitas industri

Jenis Tanggungan
Hutang jangka panjang
Hutang kepada pihak lain
Dana yang dikhususkan untuk kewajiban
pembayaran, ex: Cadangan Dana
Pensiun, dana dikhususkan untuk bayar
denda, dana yang dikhususkan untuk
bayar pajak,
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan

 Dawud memiliki sebuah pabrik untuk pembuatan baju perang dan ia


membutuhkan penghitungan zakat hartanya. Pabrik tersebut telah
dipilah-pilah dan harta dan tanggungannya telah dihargai pada 30
Dzul Hijjah 1436 H, hasilnya sebagai berikut 
 Pertama: Asset yang dimiliki:
- Hak paten Rp 100.000.000,-
- Asset tetap Rp 750.000.000,-
- Barang jadi Rp 150.000.000,-
- Barang dalam proses Rp 20.000.000,-
- Bahan baku Rp 30.000.000,-
- Piutang dan nota Rp 100.000.000,-
- Alat produksi Rp 1.000.000,-
- Pembayaran di muka Rp 5.000.000,-
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan

- Uang di Bank Rp 25.000.000,-


- Uang kas Rp 10.000.000,-
- Modal pendirian Rp 5.000.000,-
- Investasi percobaan Rp 10.000.000,-

 
Kedua: Kewajiban pembayaran:
 Rp 500.000.000,- untuk pembayaran murabahah untuk jangka
waktu 5 tahun cicilan per tahun Rp 100.000.000,-
 Rp 100.000.000,- hutang usaha
 Rp 30.000.000,- nota pembayaran
 Rp 10.000.000,- kebutuhan pokok 
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan

 Ketiga: Akuntan zakat memperoleh informasi sebagai berikut:


 Harga pasar untuk barang jadi adalah Rp 275.000.000,- dan nilai
bahan baku yang masih dalam proses adalah Rp 15.000.000,- serta
harga pasaran bahan baku yang digudang adalah Rp 50.000.000,-
 Terdapat piutang yang diragukan perolehannya senilai Rp
25.000.000,- dan dana yang dikhususkan untuk pajak senilai Rp
10.000.000,-
 Harga per gram emas Rp 500.000,-
Uraian Jumlah per unit Total Keterangan
Harta zakat
Barang jadi Rp 275.000.000 Harga pasar
Barang dalam proses Rp 15.000.000 Menurut biaya
Bahan baku Rp 50.000.000 proses
Piutang dan nota penerimaan Rp 75.000.000 Harga pasar
Uang di Bank Rp Setelah
Uang kas 25.000.000 dikurangi yang
Total Rp 10.000.000 Rp 450.000.000 diragukan
Tanggungan -------------------- Cicilan jatuh
Cicilan Murabahah tempo setahun
Hutang Rp 100.000.000
Nota pembayaran Rp 100.000.000
Pengeluaran yang semestinya Rp 30.000.000
Dana untuk pajak Rp 10.000.000
Total Rp 10.000.000 Rp 250.000.000
Tempat zakat -------------------- Rp 200.000.000
Nisab: 85 X Rp 500.000,- --------------------
= Rp 42.500.000,-
Tempat zakat telah memenuhi
nisab
Jumlah zakat:
Rp 200.000.000 X 2,5 %
= Rp 5.000.000,-
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan

 Neraca keuangan perusahaan CV Milik Bersama milik Banu dan


Bani yang membagi keuntungan dan kerugian dengan persentase
2:1 pada haul yang berakhir 30 Dzul Hijjah 1436 H.
 Informasi tambahan untuk penghitungan zakat:
 Biaya proyek yang masih dalam pelaksanaan meliputi Rp
1.000.000.000 yaitu harga tanah dan Rp 550.000.000,- biaya bahan
baku dan akan dikhususkan untuk gudang
 Harga pasar bagi barang jadi Rp 2.750.000.000,-, barang dalam
proses mencakup bahan baku yang harga pasarnya Rp
1.000.000.000, dan harga pasar bahan baku adalah Rp
500.000.000
 Piutang dan nota pembayaran ke pelanggan Rp. 4.000.000.000
 Amanah pada pihak lain yang tidak dapat diharapkan perolehannya
berupa piutang sebesar Rp 300.000.000,-
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan

 Perusahaan tersebut memiliki klaim asuransi pada


pihak pengelola senilai Rp 500.000.000
 Janji dan saham jangka pendek Rp 300.000.000
 Pinjaman para pelanggan jangka pendek Rp
200.000.000
 Simpanan dihutang pihak lain Rp 250.000.000
 Harta yang disimpan di Bank Rp 1.000.000.000
 Cek dalam proses perolehan Rp 300.000.000
 Letter of Credit Rp 200.000.000
 Uang yang dalam bentuk cash Rp 500.000.000
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan

 Simpanan yang dihutang pihak lain sebesar Rp


2.500.000.000,- tidak bisa diharapkan perolehannya,
 Pinjaman kepada bank sebesar Rp. 3.000.000.000
dilunasi dalam 3 tahap tahunan dengan jumlah yang
sama pertahap, sedang bunganya harus segera dilunasi.
Cicilan pertama pinjaman telah datang waktunya.
 Perusahaan mempunyai hutang lain Rp 100.000.000,-
yang belum terbayar karena lupa.
 Dana yang diperuntukkan untuk hal khusus mencakup
Rp 500.000.000,- untuk cadangan rahasia dan sisanya
tanggungan pajak.
Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan

 Hutang Jangka Pendek ke Bank sebesar Rp.


1.800.000.000
 Hutang ke pemasok barang Rp. 600.000.000
 Hutang Nota Pembayaran senilai Rp.
1.100.000.000
 Hutang lainnya Rp. 400.000.000
Uraian Jumlah per unit Total
Harta zakat
Barang jadi Rp 2.750.000.000
Barang dalam proses Rp 1.000.000.000
Bahan baku Rp 500.000.000
Piutang dan nota pembayaran Rp 4.000.000.000
Asuransi pada pihak lain Rp 500.000.000
Janji dan saham jangka pendek Rp 300.000.000
Pinjaman para pelanggan jangka pendek Rp 200.000.000
Simpanan dihutang pihak lain Rp 250.000.000
Harta di bank Rp 1.000.000.000
Cek dalam proses perolehan Rp 300.000.000
Letter of credit Rp 200.000.000
Kas Rp 500.000.000
Total ----------------- Rp 11.500.000.000
-
Uraian Jumlah per unit Total
Rp 11.500.000.000
Tanggungan
Cicilan ke bank Rp 1.000.000.000
Tagihan bank untuk hutang jangka pendek Rp 1.800.000.000
Pemasok barang Rp 600.000.000
Hutang nota pembayaran Rp 1.100.000.000
Hutang lainnya Rp. 400.000.000
Dana untuk pembayaran kewajiban Rp 500.000.000
Hutang tidak terbayar karena lupa Rp 100.000.000
Total tanggungan ---------------- Rp 5.500.000.000
Tempat zakat ---------------- Rp 6.000.000.000
Nisab: Rp 42.500.000,-
Tempat zakat mencapai nisab
Jumlah zakat: 2,5 % X Rp 6.000.000.000 =
Rp 150.000.000
Bagian Banu = Rp 150.000.000 X 2/3 = Rp
100.000.000-
Bagian Bani = Rp 150.000.000 X 1/3 = Rp
50.000.000,-
Referensi

 Hafidhuddin, Didin Dr, Panduan Zakat, Republika 2002


 Hafidhuddin, Didin Dr, Zakat dalam Perekonomian Modern, Gema
Insani Press, 2002
 Harahap, Sofya Syafri PhD, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam,
Pustaka Quantum Jakarta, 2001
 Mufraini, M Arief Lc Msi, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Kencana
Prenada Media Grup, 2006
 Mursyidi, Drs Akuntansi Zakat Kontemporer, Remaja Rosdakarya
2003
 Nurhayati, Sri dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Salemba
Empat, 2008
 Qardawi Yusuf Dr, Hukum Zakat. MIZAN 1996
 Shahatah, Husain DR, Akuntansi Zakat, Pustaka Progresif 2004.
 Shahatah, Husain DR, Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam, Akbar
Media Eka Aksara 2001.

Anda mungkin juga menyukai