Anda di halaman 1dari 20

Zakat Pertanian

Landasan Hukum Zakat Pertanian


Surat Al-An’am (141):

‫ت َوالنَّ ْخ َل َوال َّزرْ َع‬ ٍ ‫ت َو َغ ْي َر َم ْعرُو َشا‬ ٍ ‫ت َم ْعرُو َشا‬ ٍ ‫َوهُ َو الَّ ِذي َأ ْن َشَأ َجنَّا‬
‫ان ُمتَ َشا ِبهًا َو َغ ْي َر ُمتَ َشا ِب ٍه ۚ ُكلُوا ِم ْن‬ َ ُ‫ُم ْختَلِفًا ُأ ُكلُهُ َوال َّز ْيت‬
َ ‫ون َوالرُّ َّم‬
ُّ‫ْرفُوا ۚ ِإنَّهُ اَل يُ ِحب‬
ِ ‫صا ِد ِه ۖ َواَل تُس‬ َ ‫ثَ َم ِر ِه ِإ َذا َأ ْث َم َر َوآتُوا َحقَّهُ يَ ْو َم َح‬
‫ين‬
َ ِ‫ْرف‬ِ ‫ْال ُمس‬
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Surat Al-Baqarah (267)

‫ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّما َأ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم‬ َ ‫ين آ َمنُوا َأ ْن ِفقُوا ِم ْن‬
ِ ‫طيِّبَا‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
‫آخ ِذي ِه ِإاَّل‬
ِ ِ‫ون َولَ ْستُ ْم ب‬ َ ِ‫ض ۖ َواَل تَيَ َّم ُموا ْال َخب‬
َ ُ‫يث ِم ْنهُ تُ ْن ِفق‬ ِ ْ‫ر‬‫َأْل‬‫ِم َن ا‬
‫َأ ْن تُ ْغ ِمضُوا فِي ِه ۚ َوا ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي َح ِمي ٌد‬
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.
Zakat Pertanian Landasan Hukumnya
 “Dan perumpamaan orang-orang yang
membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti
sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang
disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan
lebat tidak menyiramiya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
perbuat” (QS Al-Baqarah, 2 : 265)
 As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang
diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang
diairi dengan pengairan 5 %”
Produksi Pertanian yang Wajib Zakat
 Segolongan ulama salaf
empat jenis tanaman, yaitu : gandum (hinthah), gandum jenis lain (sya’ir),
korma dan anggur, selainnya tidak wajib zakat.
 Madzhab Malik dan Syafi’i
Hanyalah terbatas pada hasil pertanian yang dapat digunakan sebagai
makanan pokok, seperti padi, gandum, kedelai, jagung, kacang, dan lain-lain,
serta buah kurma dan anggur. (Mazhab Syafi’i)
 Madzhab Ahmad bin Hambal
dapat ditimbang atau ditakar, tahan lama, dan dapat dikeringkan, baik berupa
bahan makanan pokok seperti gandum, beras, jagung dan sebagainya maupun
berupa kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang kedele, kacang polong
dan sebagainya, atau berupa bumbu-bumbuan seperti jintan putih, atau biji-
bijian seperti biji kol dan sebagainya
 Madzhab Abu Hanifah
semua hasil pertanian atau perkebunan wajib dikeluarkan zakatnya apabila
dikerjakan dengan tujuan untuk keperluan produksi yang mempunyai nilai
ekonomi. (meski berupa rumput, gelagah, alang-alang)
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah
pada hasil bumi yang dapat ditakar dan
disimpan, berlaku pada makanan pokok,
dikeluarkan pada waktu panen dan dalam
keadaan kering.
 Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu
Yusuf dan Muhammad Hasan (dari Madzhab
Hanafi) adalah pada hasil bumi yang dapat
ditakar dan disimpan, sekalipun bukan
makanan pokok, dikeluarkan zakatnya ketika
sudah kering.
Hasli Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari
bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib
dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada
keumuman ayat “Hai orang-orang yang beriman!
Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untukmu”
 Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya
diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum (hinthah
dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma dan anggur)
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat yang paling kuat (sebagai mana yang
disimpulkan oleh Dr Yusuf Qordhowi) adalah pendapat
Imam Abu Hanifah.

 Alasannya adalah; didukung oleh keumuman cakupan


pengertian nash-nash Al quran dan Hadits, dan sesuai
dengan hikmah suatu syariat diturunkan.
Nishab Hasil Bumi Yang
Tidak Diliter

Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi


yang dapat diukur dengan takaran tersebut,
adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat
diliter maka nishabnya yaitu sama dengan
nilai 653 kg hasil bumi yang berharga,
seperti padi untuk negeri kita atau gandum,
demikan pendapat Dr Yusuf Qordhowi.
Waktu dan Pembayaran Zakat Pertanian
 Zakat ditunaikan pada waktu panen (QS. Al-An’am ayat 141) dan
tidak disyaratkan haul karena pertumbuhan harta telah sempurna
pada jangka waktu pertanian
 Hukum dasarnya adalah zakat dibayar dalam wujud benda dari jenis
yang dihasilkan, tetapi dimungkinkan untuk dibayardalam bentuk
uang selama dalam pembayaran tersebut terdapat maslahat bagi
kaum fakir.
 Biaya pertanian boleh memotong dari hasil produksi dengan syarat
tidak lebih dari 1/3 hasil panen (terdapat beberapa pendapat,
pendapat ini yang diambil oleh lembaga zakat internasional)
 Syarat tunduknya harta zakat adalah harta tersebut bebas dari
hutang, maka hutang dapat memotong dari hasil produksi
 Rumus penghitungan:
harta hasil panen – (biaya dalam batas 1/3 + pelunasan hutang
jangka pendek)
Kadar Zakat Pertanian
‫ف الْعُ ْش ِر‬
ُ ‫ص‬ ِ
‫ن‬ ‫ح‬
ِ ‫ض‬
ْ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ ِ ‫السماء والْعيو ُن َأو َكا َن َعثَ ِريًّا الْع ْشر وما س‬
‫ق‬ َّ ‫ت‬
ْ ‫ق‬
َ ‫س‬ ‫ا‬ ‫يم‬ِ‫ف‬
ْ َ ُ ََ ُ ُ ْ ُُ َ ُ َ َ َ
Pada produksi pertanian yang diairi dengan air hujan dan dari mata
air atau memperoleh air dari dekat, maka zakatnya sepuluh persen;
dan pada hasil produksi pertanian yang diairi dengan alat angkutan
air, maka zakatnya lima persen.

Kadar zakat pertanian adalah 10% terhadap tanaman yang diairi


dengan air hujan atau dari saluran air yang berasal dari gunung atau
dari sungai besar atau dari mata air yang besar (waduk) atau
memperoleh rembesan langsung dari tanah seperti pepohonan dan
tanaman keras. Adapun yang diairi dengan menggunakan alat
angkutan atau pompa dan semacamnya maka zakatnya 5%.
Zakat Pertanian
Nishab Dan Tarifnya
 Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada
kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)
Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5
ausuq
 Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’
= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg
 Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah,
maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
 Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan
hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai
10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 %
Nisab Zakat Pertanian
‫متفق عليه‬- ‫ليس فيما دون خمسة أوسق صدقة‬
Tidak wajib zakat bagi produksi pertanian yang kurang dari
lima wasaq

1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ = 2,176 kg,


maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg =
653 kg
Contoh Penghitungan Zakat Pertanian
Yamin memiliki tanah yang ditanami biji-bijian pada
musim dingin. Dengan keterangan:
 Jumlah hasil 100 kwintal biji-bijian dan harga sedang per
kwintal waktu panen adalah Rp500.000,-
 Biaya pertanian:
biaya bibit, pupuk dan penanaman Rp 9.000.000,-. Pajak
bumi dan retribusi pemerintah Rp1.500.000,-. Penyewaan
gudang pertanian Rp.500.000,-. Nafkah pertanian lainnya
Rp1.000.000,-
 Pelunasan hutang pertanian Rp5.000.000,-. Hutang pribadi
Rp3.000.000,-
 Tanah pertanian diairi denga alat irigasi (1
wasaq=Rp250.000)
Uraian Jumlah per Total Keterangan
unit
Harga hasil panen (jumlah X harga) Rp50.000.000 Harga pasar (100 X
Rp500.000)
Dipotong biaya pertanian:
•Biaya bibit pupuk dan penanaman Rp9.000.000 Biaya pertanian
•Pajak dan retribusi pemerintah Rp1.500.000 dipotongkan dengan
•Penyewaan gudang pertanian Rp 500.000 syarat tidak lebih
•Nafkah pertanian lainnya Rp1.000.000 dari 1/3
Dipotong hutang:
•Hutang pertanian Rp5.000.000
•Hutang pribadi Rp3.000.000 Rp20.000.000
Total pemotongan: Rp30.000.000 Menurut pendapat
Tempat zakat nisab: yang membolehkan
5 wasaq X Rp250.000,- = pemotongan hutang
Rp1.250.000 secara umum
Tempat zakat mencapai nisab
jumlah zakat: Nilai zakat ditukar
Rp30.000.000 X 5% = Rp1.500.000 sesuai dgn jumlah
atau timbangan
sesuai dgn harga
Zakat Pertanian Beradasarkan Kerjasama
(Mudharabah/ Musyarokah)
 Mudharabah>> kerjasama yang terjalin antara pemilik
lahan dan pengelola tanah denga kesepakatan bagi hasil
yang telah ditentukan setelah pemotongan biaya.
 Dalam keadaan ini diterapkan kaidah Khilthah dalam
zakat. penghitungan zakat atas hasil panen sesuai hukum
zakat pertanian, kemudian masing-masing pihak melunasi
bagiannya dalam zakat sesuai dengan kesepakatan
pembagian hasil.
Cont’ (Contoh Penghitungan)
Abu (pemilik lahan) dan Umar (pengelola lahan) mengadakan musyarakah
dalam usaha pertanian denga kesepakatan bagi hasil sama rata antara
mereka berdua. Tanah tersebut ditanami biji-bijian. Dengan keterangan:
 Jumlah hasil pertanian 50 kwintal dengan harga per kwintalnya
Rp960.000
 Biji-bijian yg rusak sblm panen diperkirakan ½ kwintal
 Biaya pertanian langsung Rp10.000.000
 Pajak bumi Rp3.000.000
 Penjualan sisa-sisa pertanian Rp2.000.000
 Biaya operasional lain Rp2.000.000
 Pelunasan cicilan alat pertanian Rp13.000.000
 Hutang pribadi Rp2.000.000
 Tanah diairi dgn irigasi (1 wasaq=Rp250.000)
Uraian Jumlah per Total Keterangan
unit
Harga hasil panen dikurangi biaya Rp48.000.000 50 kwintal X Rp960.000
* Hasil Panen yang rusak Rp. 480.000
•Biaya pertanian langsung Rp10.000.000
•Pajak bumi Rp 3.000.000
•Biaya operasioanl pertanian lain Rp 2.000.000 Rp15.480.000
Total biaya Rp32.520.000
ditambah harta yg diperoleh dri Rp 2.000.000
pertanian (penjualan sisa pertanian Rp34.520.000 Pendapat yg menundukan
harga sisa hasil terhadap
Dikurangi hutang cicilan: zakat selama ada nilai
•Cicilan alat Rp13.000.000
•Hutang perorangan Rp 2.000.000 Rp15.000.000
Total Rp19.520.000
Bagian Abu Bakar :
Tempat zakat nisab: ½ nya = Rp488.000
Bagian Umar ½ nya
5 wasaq X Rp250.000 = = Rp488.000
Rp1.250.000

Tempat zakat mencapai nisab jumlah


zakat:

Rp19.520.000 X 5% = Rp976.000
Zakat Pertanian dari Penyewaan Tanah
Pertanian
 Bagi petani yang menyewa diterapkan atasnya hukum
zakat pertanian
 Bagi pemilik tanah diterapkan atasnya hukum zakat harta
tunai (emas perak) yang mana hasil persewaan
digabungkan kepada harta tunai lainnya dan dan
semuanya dizakati sebesar 2,5%. Jika mencapai nishab
pada akhir haul.
Cont’ (Contoh Perhitungan)
Seseorang memiliki 25 hektar tanah yang ia sewakan kepada
seorang petani dengan harga sewa per hektar Rp8.000.000,-/tahun,
yang dibayar dengan dua kali pembayaran yang sama pada musim
pertanian. Sebagian uang tersebut ia belanjakan untuk kebutuhan
hidupnya senilai Rp70.000.000, sehingga zakat atas pemilik dihitung
sebagai berikut:
Nilai sewa yang diperoleh Rp200.000.000
Kebutuhan pokok (Rp70.000.000)
Harta bersih zakat Rp130.000.000

Tempat zakat dibandingkan dengan nisab (senilai 85 gram emas), andai


satu gram emas Rp500.000, maka nisabnya adalah: Rp42.500.000,
sehingga tempat zakat mencapai nisab

Jumlah zakat yang harus dibayar oleh pemilik adalah


Rp130.000.000 X 2,5% = Rp3.250.000

Anda mungkin juga menyukai