Oleh : Abd.Holil
Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ”Yang lebih dari keperluan”.
“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu berfikir” (QS. Al Baqarah:219)
“Beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat pada harta mereka, diambil dari
orangorang kaya dan diserahkan kepada orang-orang fakir di antara mereka” (HR. Bukhori dan Muslim)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Terhadap tanaman yang disirami
hujan dari langit dan dari mata air atau yang digenangi air selokan, dikeluarkan zakat sepersepuluhnya,
sedangkan terhadap tanaman yang diairi dengn sarana pengairan seperduapuluhnya” (HR. Bukhori dan
Ahmad)
Imam Malik dan Syafii : wajib dikeluarkan zakatnya setiap tanaman yang menjadi bahan makanan
pokok dan dapat disimpan lama seperti gandum, padi, kurm dan anggur.
Hanafi : segala jenis sayur-sayuran wajib dikelaurkan zakatnya
Maliki, Syafii dan Hambali : segala jenis sayur-sayuran tidak wajib dikeluarkan zakatnya
Maliki, Syafii, Hanafi dan Hambali : apabila telah dikeluarkan zakat sebesar 10% dari buah-
buahan atu bijibijian, lalu disimpan pemilik selama bertahun-tahun, maka tidak diwajibkan lagi
zakat atasnya.
Zakat pertanian wajib dikeluarkan jika hasil panen mencapai nisab setelah dikurangi biaya produksi
seperti biaya saprodi (benih, pupuk, pestisida), biaya tenaga kerja dan biaya irigasi.
Jika ada biaya irigasi, maka zakatnya 1/20 atau sama dengan 5% (setelah dikurangi biaya)
Jika tidak ada biaya irigasi maka 1/10 atau sama dengan 10% (setelah dikurangi biaya)
Dari Jabir, dari Rasulullah SAW ” Tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq ”(HR.
Muslim).
Jadi Nisab zakat hasil pertanian adalah 5 ausuq/wasaq (=300 sha’).
1 wasaq = 60 sha
1 sha’ = 2,176 kg
Jadi, zakat pertanian wajib dikeluarkan jika nisabnya mencapai =5x60x2,176 kg = 652,8 kg. Untuk
komoditas buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga (jika ikut pendapat Hanafi), maka zakatnya
disamakan dengan nilai nisabnya makanan pokok yakni beras.