ZAKAT PERTANIAN

1. Defenisi
Zakat pertanian atau yang juga dikenal sebagai zakat hasil pertanian adalah zakat yang
dikenakan pada hasil pertanian atau tanaman-tanaman yang ditanam di atas tanah yang
dimiliki oleh seorang muslim atau badan amil zakat.Dalam zakat pertanian, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghitung zakat tersebut, yaitu:

Tanaman harus ditanam di atas tanah yang dimiliki sendiri atau di atas tanah negara yang
disewa atau diberikan secara gratis.
Tanaman harus ditanam dengan air hujan atau air sungai, dan tidak menggunakan sistem
irigasi atau pompa air.
Tanaman harus tumbuh dengan subur dan berbuah, sehingga bisa diharapkan menjadi
sumber penghasilan yang cukup bagi petani.

2. Landasan
Surat Al-Baqarah (267)
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramiya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat” (QS Al-Baqarah, 2 : 265)

3. Produksi pertanian yang wajib zakat

Menurut empat mazhab dalam Islam, yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali,
produksi pertanian yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah sebagai berikut:

Mazhab Hanafi
Menurut mazhab Hanafi, zakat wajib dikeluarkan dari empat jenis tanaman, yaitu
gandum, jelai, kurma, dan anggur. Syarat tanaman tersebut wajib dikeluarkan zakat
adalah telah mencapai haul (umur satu tahun kalender Hijriyah), ditanam secara irigasi
atau tanpa irigasi, dan hasilnya mencapai nisab atau batas minimum.

Mazhab Maliki
Menurut mazhab Maliki, zakat wajib dikeluarkan dari tiga jenis tanaman, yaitu gandum,
jelai, dan korma. Syarat tanaman tersebut wajib dikeluarkan zakat adalah telah mencapai
haul, ditanam dengan irigasi, dan hasilnya mencapai nisab.
 Mazhab Syafi'i
Menurut mazhab Syafi'i, zakat wajib dikeluarkan dari delapan jenis tanaman, yaitu
gandum, jelai, korma, buah-buahan seperti anggur, zaitun, delima, dan jeruk, serta
sayuran seperti bawang, jahe, dan bawang putih. Syarat tanaman tersebut wajib
dikeluarkan zakat adalah telah mencapai haul, ditanam dengan irigasi atau tanpa irigasi,
dan hasilnya mencapai nisab.

Mazhab Hanbali
Menurut mazhab Hanbali, zakat wajib dikeluarkan dari empat jenis tanaman, yaitu
gandum, jelai, korma, dan anggur. Syarat tanaman tersebut wajib dikeluarkan zakat
adalah telah mencapai haul, ditanam dengan irigasi atau tanpa irigasi, dan hasilnya
mencapai nisab.

4. Hasil bumi yang harus dikeluarkan zakatnya

Zakat pertanian dikenakan pada beberapa jenis tanaman atau hasil bumi tertentu yang
ditanam di atas tanah yang dimiliki oleh seorang muslim atau badan amil zakat. Berikut
adalah beberapa hasil bumi yang harus dikeluarkan zakatnya:

a) Bijibijian, seperti gandum, beras, jagung, kacang hijau, kacang tanah, dan sejenisnya.
b) Buah-buahan, seperti kurma, anggur, delima, apel, dan sejenisnya.
c) Sayuran, seperti kentang, wortel, bawang, dan sejenisnya.
d) Tanaman perkebunan, seperti kopi, teh, kelapa, kelapa sawit, dan sejenisnya.
e) Tanaman hutan, seperti madu, rotan, dan sejenisnya.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis tanaman atau hasil bumi harus
dikenakan zakat pertanian. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti tanaman
tersebut ditanam di atas tanah yang dimiliki sendiri
atau tanah negara yang disewa atau diberikan secara gratis, ditanam dengan air hujan
atau air sungai, dan tumbuh subur dan berbuah dengan cukup baik.

Jumlah zakat yang harus dikeluarkan dari hasil pertanian adalah 5% dari jumlah
produksi yang telah dipanen. Zakat ini kemudian dapat diberikan kepada mustahik atau
penerima zakat yang memenuhi syarat, seperti fakir miskin atau orang-orang yang tidak
memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

5. Nishab hasil bumi yang tidak diliter

Nisab adalah batas minimum kekayaan yang harus dimiliki oleh seorang muslim agar
wajib membayar zakat. Nisab zakat hasil bumi dapat dihitung berdasarkan jenis hasil
bumi yang dihasilkan dan dapat diukur dalam satuan berat seperti gram atau kilogram.
 Berikut adalah hasil nisab zakat untuk beberapa jenis hasil bumi yang umum dikenal:

Beras: 653 kg
Gandum: 653 kg
Jagung: 653 kg
Kacang-kacangan (kecuali kacang hijau): 326 kg
Kedelai: 326 kg
Kacang hijau: 653 kg
Kurma basah: 653 kg
Kurma kering: 1.653 kg
Buah-buahan (kecuali anggur dan delima): 653 kg
Minyak zaitun: 653 kg
Madu: 653 kg

Nilai nisab tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada harga pasar di daerah masing-
masing, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan ahli zakat atau pengurus zakat terdekat
untuk mengetahui nisab yang berlaku pada daerah Anda.

Berikut adalah contoh nishab hasil bumi yang tidak diliter:

Pohon kurma: Nishab zakat kurma adalah 5 pohon. Artinya, jika seseorang memiliki 5 pohon
kurma atau lebih, maka ia wajib membayar zakat kurma sebesar 1 sha' (sekitar 2,5-3 kg) dari
hasil produksinya.
Pohon delima: Nishab zakat delima adalah 10 pohon. Artinya, jika seseorang memiliki 10 pohon
delima atau lebih, maka ia wajib membayar zakat delima sebesar 1 sha' dari hasil produksinya.
Pohon anggur: Nishab zakat anggur adalah 5 wasaq (sekitar 675 kg) atau 200 dirham. Artinya,
jika seseorang memiliki kebun anggur yang menghasilkan buah lebih dari 5 wasaq atau bernilai
lebih dari 200 dirham, maka ia wajib membayar zakat anggur sebesar 5% dari nilai produksinya.
6. Waktu dan pembayaran zakat pertanian
Waktu pembayaran zakat pertanian tergantung pada jenis tanaman yang ditanam dan
waktu panen. Zakat pertanian dikenakan pada hasil panen yang berasal dari tanaman
yang ditanam dengan irigasi alami atau buatan, dan dikenakan setiap kali panen
dilakukan.

Untuk zakat pertanian, umumnya pembayarannya dilakukan setelah panen dilakukan.

Namun, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pembayaran zakat pertanian
bisa dilakukan sebelum panen atau pada saat panen.

Adapun besaran zakat pertanian adalah sebesar 5% dari hasil panen yang diperoleh, jika
hasil panen mencapai nisab atau ambang batas minimal. Nisab zakat pertanian ditentukan
berdasarkan jenis tanaman dan luas tanah yang ditanami.
 Perlu dicatat bahwa zakat pertanian merupakan salah satu jenis zakat yang wajib
dikeluarkan oleh umat Islam yang memiliki lahan pertanian. Zakat ini bertujuan untuk
membantu kaum fakir miskin dan memperkuat hubungan sosial antar sesama muslim
dalam bingkai solidaritas sosial.

7. Kadar zakat pertanian

Kadar zakat pertanian yang harus dikeluarkan telah dijelaskan dalam
Hadis Abdullah bin Umar dari Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari Ra.: Artinya
“(Lahan pertanian) yang diberi minum oleh langit (hujan) dan mata air ataupun tanah
yang subur, maka (zakatnya) sepersepuluh. (Lahan pertanian) yang diberi minum oleh
unta pengangkut air, maka (zakatnya) seperdua puluh.” .

Jika perolehan air melalui hujan atau salju, sungai, pengairan yang mengairi lahan dan
tidak memerlukan alat untuk mengairinya dan lahan subur yang tidak memerlukan
pengairan atau penyiraman, kadar pengeluaran zakat sebesar 10%. Sedangkan jika
menggunakan hewan pengangkut air atau ada beban dan biaya, maka kadar zakatnya
adalah 5%.37 Apabila sesekali memakai tadah hujan dan pengairan sungai juga sesekali
membutuhkan usaha dan alat, maka dikeluarkan 7,5% jika seimbang.38 Apabila tidak,
maka dikeluarkan kadar mana yang lebih besar digunakan. Apabila tidak diketahui
apakah seimbang atau mana yang lebih besar maka kadar yang dipakai adalah 10% untuk
kehati-hatian.

Di Indonesia, Kemenag RI mengeluarkan model perhitungan zakat pertanian dengan

mewajibkan zakat pada semua jenis tanaman namun bukan keseluruhannya dimasukkan
dalam kategori zakat pertanian. Lebih mudahnya, model tersebut bisa dilihat dalam tabel
berikut: